Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN FARMASI

(MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI DI


APOTEK
Nama: Amalia Zahra bayina
Kelas: XI Farmasi
APOTEK

• Definisi
Apotek adalah suatu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada
masyarakat.
• Tugas dan fungsi apotek
1. Tempat praktek Apoteker, TTk dan Assisten Apoteker
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, dan penyerahan obat kepada
masyarakat/pasien.
3. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi kepada masyarakat/pasien.
MANAJEMEN APOTEK

• Definisi
Manajemen apotek adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek, meliputi proses menggunakan sumber
daya kefarmasian untuk mencapai tujuan dari pekerjaan kefarmasian melalui perencanaan, membuat keputusan,
organisasi, kepimpinan dan pengawasan.
• Tujuan manajemen apotek
Yaitu untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu suatu apotek serta memberikan kepastian hukum pada
pasien, masyarakat dan tenaga kefarmasian
• Fungsi manajamen apotek
1. perencanaan: perencanaan keuangan dan pengadaan sediaan
2. Organisasi: pengelompokan dan pembagian tugas dari sumber daya kefarmasian (struktur organisasi)
3. Pengaturan personel: bimbingan dan pengaturan kerja
4. Pengarahan: SOP (Standar Operasional Procedur), tugas masing-masing sumber daya kefarmasian
5. Pengawasan: pemeriksaan dan evaluasi pelaksanaan kerja agar sesuai dengan perencanaan
JENIS-JENIS MANAJEMEN APOTEK

• Manajemen keuangan
• Manajemen pembelian
• Manajemen penjualan
• Manajemen persediaan barang
• Manajemen pemasaran
• Manajemen khusus
MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan tentunya berkaitan dengan pengelolaan keuangan, keluar masuknya uang, penerimaan,
pengeluaran, dan perhitungan farmako ekonominya.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol manajemen keuangan:
1. Melakukan pencatatan stok, yaitu dilakukan dengan cara pembukuan stok obat yang tersedia di apotek.
Nama obat, jumlah obat,dan harga obat.
2. Menghitung pemasukan dan pengeluaran, yaitu dilakukan dengan cara menhitung laba dan rugi apotek,
dilakukan setiap hari.
3. Pembukaan, obat yang kosong, obat yang harus diadakan, obat yang expire date nya dekat.
4. Bangunan dan perlengkapan, yaitu dilakukan dengan sesuai dengan peraturan, kebersihan, dan keamanan.
MANAJEMEN PEMBELIAN

Manajemen pembelian meliputi:


1. Pengelolaan defekta: barang yang tercatat di buku de facto (habis)
2. Pengelolaan vendor: pemilihan PBF yang tepat
3. Pemilihan item yangb harus dibeli berdasarkan FIFO dan FEFO
4. Kinetika arus barang: obat yang paling cepat laku
5. Pola epidemiologi masyarakat sekitar apotek: obat yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sekitar apotek
MANAJEMEN PENJUALAN

1. Pengelolaan penjualan tunai: dibayar langsung pada saat transaksi pembelian obat di apotek
2. Pengelolaan penjualan kredit: dibayar cicil, menggunakan system jatuh tempo pembayaran
MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG

1. Pengelolaan obat di apotek: obat yang habis dan harus di masukkan ke daftar pengadaan
2. Persediaan bahan racik: meliputi alat dan bahan yang digunakan untuk peracikan obat
3. Kinetika arus barang: obat yang paling laku atau banyak dicari
Manajemen persediaan barang sangat erat hubungannya dengan manajemen pembelian
MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran berkaitan dengan pengelolaan dan Teknik pemasaran untuk meraih pelanggan
sebanyak-banyaknya
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan manajemen pemasaran
1. Memberikan pelayanan terbaik
2. Melengkapi persediaan obat
3. Memberikan obat yang tepat sesuai keluhan pasien
MANAJEMEN KHUSUS

Manajemen khusus, merupakan manajemen khas yang diterapkan apotek sesuai dengan kekhasannya.
Contoh
1. Pengelolaan untuk apotek yang dilengkapi dengan laboratorium klinik
2. Apotek dengan swalayan
3. Apotek yang bekerja sama dengan balai pengobatan

Anda mungkin juga menyukai