Nim : 21110014
Seorang apoteker merupakan profesional kesehatan yang peduli, dalam wujud nyata
memberi pelayanan kefarmasian kepada pasien dan masyarakat luas, berinteraksi
secara langsung meliputi pelayanan klinik, analitik, teknik, sesuai dengan peraturan yang
berlaku (PP No.51 tahun 2009) • Apoteker harus mampu berinteraksi dengan individu
dan masyarakat. Care giver
ini adalah salah satu semangat yang harus dimiliki oleh seorang apoteker dalam
memberikan pelayanan kefarmasiannya. Semangat untuk memberikan manfaat atas ilmu
yang sudah diterimanya kepada masyarakat luas. apoteker menyediakan layanan perawatan.
Apakah layanan ini bersifat klinis,
analitik, teknologi atau peraturan, apoteker harus merasa nyaman berinteraksi dengan
individu dan populasi. Apoteker harus memandang praktiknya sebagai hal yang terintegrasi
dan berkelanjutan dengan sistem perawatan kesehatan dan apoteker lainnya. Layanan
harus berkualitas tinggi. 2. Decision-Maker (Pengambil keputusan)
Adakalanya seorang apoteker harus memutuskan sesuatu yang penting dalam waktu
yang singkat. Seperti misalnya mengenal alternatif obat pengganti, harus menmpatkan
orang saat SDM minim, dll.
penggunaan sumber daya yang tepat, efektif, dan hemat biaya (mis.. personel, obat-obatan,
bahan kimia, peralatan, prosedur, dan praktik) harus menjadi dasar dari pekerjaan apoteker.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesis dan
memutuskan tindakan yang paling tepat
Kemampuan mengambil keputusan ini tentu saja dimulai dan diatih sejak masih menjadi
seorang mahasiswa.
3. Communicator (Penghubung)
Kemampuan komunikasi yang baik ini sangat diperlukan dalam hal seperti Pelayanan
Informasi Obat (PIO), konseling dan edukasi obat kepada pasien.
harus berpengetahuan dan percaya diri saat berinteraksi dengan profesional kesehatan lain dan
publik. Komunikasi melibatkan keterampilan verbal, non- verbal, mendengar dan menulis.
4. Leader (Pemimpin)
(leader), Mempunyai visi dan misi yang jelas, dan dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk
memajukan institusi/perusahaan/lembaga yang dipimpinnya.
Seorang leader harus dapat menjadi inspirasi dan memberi motivasi bagi anggota tim yang
dipimpinnya.
apakah apoteker menemukan dirinya dalam situasi perawatan multidisiplin (mis, tim) atau di
daerah di mana penyedia layanan kesehatan lainnya kekurangan pasokan atau tidak ada, ia
berkewajiban untuk mengambil posisi kepemimpinan dalam kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan. Kepemimpinan melibatkan belas kasih dan empati serta kemampuan untuk
membuat keputusan, berkomunikasi, dan mengelola secara efektif
5. Manager (Pengelola)
Seorang apoteker merupakan seorang manager dalam aspek kefarmasian nonklinis. Hal ini
mendorong seorang apoteker untuk memiliki kemmpuan manajemen yang baik.
Karena ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan atan terus
7. Teacher (guru)
Seorang apoteker dituntut dapa menjadi pendidik bagi pasien, masyarakat,
Apoteker harus mampu mengedukasi pasien mengenai penggunaan obat yang tepat,
mengedukasi masyarakat untuk menggunakan obat secara bijak, dan memberikan
edukasi pada tenaga kesehatan lainnya mengenai ilmu farmasi dan obat yang diperlukan
sesuai dengan profesinya masing-masing.
apoteker memiliki tanggung jawab untuk membantu dengan pendidikan dan pelatihan
futuregenerasi apoteker. Berpartisipasi sebagai guru tidak hanya memberikan pengetahuan
kepada orang lain, ia menawarkan kesempatan bagi praktisi untuk mendapatkan pengetahuan
baru dan untuk menyempurnakan keterampilan yang ada.
8. Researching (Peneliti)
Seorang apoteker dituntut untuk dapat menjadi peneliti terutama dalam penemuan dan
pengembangan obat-obatan yang baik. • Apoteker harus melakukan penelitian yang akan
menyelidiki molekul baru,
apoteker harus dapat menggunakan basis bukti (mis.. ilmiah, pharmacypractice, sistem
kesehatan) secara efektif untuk memberi nasihat tentang penggunaan obat-obatan secara
rasional dalam carcaram kesehatan. Sebagai seorang peneliti, apoteker dapat meningkatkan
aksesibilitas informasi yang tidak memihak terkait kesehatan dan obat-obatan untuk
masyarakat
9. Entrepreneur (Pengusaha)
Seorang apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan
kemandirian serta membantu menyejahterakan masyarakat. Ia dapat membuka
lapangan pejerjaan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
10. Agent of Positive Change (Agen perubahan positif) • Apoteker harus menjadi pemimpin
dalam memciptakan perubahan dalam praktik farmasi untuk meningkatkan perawatan pasien.
Layanan farmasi dan kolaborasi antarpersonal.