Anda di halaman 1dari 4

9 Bintang Apoteker (nine star 

pharmachist)
apa kabar semuanya..???  kali ini bakalan share mengenai jiwa dasar seorang farmasis.
berikut NINE STAR PHARMACHIST, yaitu:

1. Care-Giver (Pemberi Pelayanan)


Seorang Farmasi/apoteker merupakan profesional kesehatan pemberi pelayanan kefarmasian
kepada pasien, berinteraksi secara langsung, meliputi pelayanan klinik, analitik, tehnik,
sesuai dengan peraturan yang berlaku ( PP No 51 Tahun 2009 ), misalnya peracikan obat,
memberi konseling, konsultasi, monitoring, visite, dll.

2. Decision-Maker (Pembuat Keputusan)


Seorang Farmasi/apoteker merupakan seorang yang mampu menetapkan/ menentukan
keputusan terkait pekerjaan kefarmasian, misalnya memutuskan dispensing, penggantian
jenis sediaan, penyesuaian dosis, yang bertujuan agar pengobatan lebih aman, efektif dan
rasional.
3. Communicator (Komunikator)
Seorang Farmasi/apoteker harus mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik,
sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi antar tenaga kesehatan berjalan dengan baik,
misalnya konseling dan konsultasi obat kepada pasien, melakukan visite ke bangsal/ruang
perawatan pasien.

4. Manager (Manajer)
Seorang Farmasi/apoteker merupakan seorang pengelola dalam berbagai aspek kefarmasian,
sehingga kemampuan ini harus ditunjang kemampuan manajemen yang baik, contoh
pengelola obat (seperti Pedagang Besar Farmasi/PBF), seorang manager Quality Control
(QC), Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, dan lain lain.
5. Leader (Pemimpin)
Seorang Farmasi/apoteker harus mampu menjadi pemimpin dalam memastikan terapi
berjalan dengan aman, efektif dan rasional, misalnya sebagai direktur industri farmasi (GM),
direktur marketing, dan sebagainya.

6. Life-Long Learner (Belajar Seumur Hidup)


Seorang Farmasi/apoteker harus memiliki semangat belajar sepanjang waktu, karena
informasi/ilmu kesehatan terutama farmasi (obat, penyakit dan terapi) berkembang dengan
pesat, sehingga kita perlu meng-update pengetahuan dan kemampuan.

7. Teacher (Pendidikan)
Seorang Farmasi/apoteker dituntut juga dalam mendidik generasi selanjutnya, baik secara
real menjadi guru maupun dosen, ataupun sebagai seorang farmasi yang mendidik dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya yang
membutuhkan informasi.
8. Research (Riset/Penelitian)
Seorang Farmasi/apoteker merupakan seorang peneliti terutama dalam penemuan dan
pengembangan obat-obatan yang lebih baik, disamping itu farmasi juga bisa meneliti aspek
lainnya misal data konsumsi obat, kerasionalan obat, pengembangan formula, penemuan
sediaan baru (obat, alat kesehatan, dan kosmetik).

9. Entrepreneur (Wirausaha)
Seorang Farmasi/apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan
kemandirian serta membantu mensejahterakan masyarakat, misalnya dengan mendirikan
perusahaan obat, kosmetik, makanan, minuman, alat kesehatan, dan sebagainya, baik skala
kecil maupun skala besar.

Anda mungkin juga menyukai