Kompetensi Apoteker
Tiga Bidang Kompetensi Apoteker
◦ Pembuatan sediaan farmasi yang baik dalam rangka
mengamankan/menjamin mutu sediaan farmasi
(GMP).
◦ Distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
baik (GDP).
◦ Pelayanan farmasi yang baik (GPP).
Lanjutan
Kompetensi seorang apoteker dapat diukur
dari standar yang sudah ditetapkan.
Kompetensi umum seorang apoteker
diantaranya :
◦ Menguasai ilmu kefarmasian
◦ Menguasai asuhan kefarmasian (pharmaceutical care)
◦ Menguasai regulasi farmasi
◦ Menguasai managemen praktik kefarmasian
◦ Menguasai komunikasi kefarmasian
◦ Pendidikan & pelatihan kefarmasian
◦ Penelitian dan pengembangan kefarmasian
Tanggung Jawab Apoteker
Profesi Apoteker memiliki tanggung jawab sebagai
berikut :
Menjamin ketersediaan & keterjangkauan obat dan alat
perbekalan kesehatan.
Melakukan pengawasan dan pengendalian.
farmasi, alkes.
Lanjutan
Mengelola sediaan farmasi, alkes dan perbekalan
kesehatan.
Melayani permintaan sediaan farmasi, alkes dan
perbekalan kesehatan baik atas permintaan dokter,
dokter gigi, atau pun dokter hewan maupun
langsung dari masyarakat / pasien.
Memberikan informasi sediaan farmasi, alkes dan
perbekalan kesehatan.
Melaksanakan penelitian dan pengembangan sediaan
farmasi, alkes dan perbekalan kesehatan.
Mengidentifikasi, memastikan kebenaran, dan
kemanfaatan suatu obat
Menghitung dosis dan menentukan bentuk sediaan
yang paling cocok
Lanjutan
Membuat keputusan profesional mengenai ada
tidaknya atau kemungkinan terjadinya masalah
dengan obat beserta penyelesaiannya.
Meracik obat menjadi sediaan yang sesuai dengan
kebutuhan, memberikan label, menyerahkan obat
diikuti dengan pemberian informasi yang cukup
untuk menjamin pasien menggunakannya dengan
benar.
Memonitor penggunaan obat
Mengamankan persediaan
Melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengembangan
Tantangan Apoteker Bidang
Pemerintahan
Mampu melakukan kontribusi dan koordinasi dalam
penyusunan kebijakan di bidang kesehatan, khususnya
obat.
Mampu merencanakan dan mengelola obat dan alat
kesehatan secara regional, nasional bahkan internasional.
Mampu melaksanakan fungsi administrasi pemerintahan
untuk obat dan alat kesehatan.
Mampu melaksanakan fungsi pengawasan obat dan
makanan.
Mampu berkontribusi dalam penetapan kebijakan
pendidikan kefarmasian nasional.
Mampu melaksanakan fungsi perizinan.
Mampu melaksanakan fungsi perwakilan bangsa dan
negara di luar negeri.
Tantangan Apoteker Bidang Industri
Farmasi
Mampu melaksanakan fungsi registrasi obat
Mampu melaksanakan Good Inventory Practices
Mampu berpartisipasi mengembangkan senyawa /
eksipien baru
Mampu mengembangkan formula sediaan obat, pilot
plan, dan up scaling
Mampu mengembangkan spesifikasi, metode analisis,
dan prosedur pengujian bahan awal, obat jadi, dan
kemasan.
Mampu mengendalikan teknis operasi dan proses
manufaktur obat
Mampu melaksanakan good laboratory practices /
analisis kontrol untuk pengawasan mutu obat
Mampu melaksanakan pengemasan produk
Lanjutan
Mampu merancang dan melakukan uji stabilitas /
kadaluarsa
Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam uji
klinik obat baru
Mampu melaksanakan pengujian yang sesuai untuk
perbaikan mutu produk
Mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan validasi
proses
Mampu menjamin keselamatan kerja
Mampu berpartisipasi dalam menghasilkan dan
mendiseminasikan pengetahuan baru
Mampu melaksanakan promosi dan penyampaian
informasi obat kepada tenaga profesional kesehatan
lainnya
Tantangan Apoteker Bidang Apotek
Mampu melaksanakan pengelolaan obat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Mampu melaksanakan pelayanan kefarmasian secara
profesional kepada pasien secara tepat, aman dan efektif
Mampu melaksanakan fungsi pelayanan konsultasi,
informasi dan edukasi tentang obat dan alat kesehatan
kepada pasien
Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Mampu berpartisipasi aktif dalam program monitoring
keamanan obat
Mampu melaksanakan fungsi pimpinan di apotek
(manajemen & kefarmasian)
Mampu berpartisipasi aktif dalam program promosi
kesehatan masyarakat
Tantangan Apoteker Bidang Rumah
Sakit
Mampu melakukan fungsi pengadaan obat dan alat kesehatan
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
Mampu melaksanakan good inventory practices dan good
storage practices
Mampu melaksanakan good laboratory practices
Mampu melakukan distribusi obat di rumah sakit
Mampu melaksanakan fungsi farmasi klinik bersama dokter
untuk kepentingan pasien
Mampu memberikan pelayanan informasi tentang obat kepada
yang membutuhkannya
Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam litbang di rumah
sakit
Mampu berpartisipasi dalam program pendidikan di rumah sakit
Mampu berperan dalam komite farmasi dan terapi
Mampu berpartisipasi menanggulangi keracunan
Peluang dan Tantangan Sektor
Farmasi di Era MEA
MEA = Masyarakat Ekonomi Asean
Era MEA > beberapa tahun ke belakang >
keberhasilan / kesuksesan ?
Total jumlah penduduk sekitar 650 juta,
berbagai negara.
Hampir 70% hasil produksi vaksin bio farma adalah untuk ekspor.
Kopiko (mayora) unggul dalam pasar cina, Philipina, Polandia,
miliar (6,4%).
Pharmaceutical Care
Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care)
adalah pelayanan kefarmasian yang berkaitan
dengan obat atau pengobatan yang langsung
dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil
yang pasti guna meningkatkan mutu
kehidupan.
Pharmaceutical Care adalah suatu praktik
Kompleksibilitas obat