Anda di halaman 1dari 20

Organisasi Profesi dan

tantangan di masa depan


Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Organisasi Profesi Apoteker Di
Indonesia
 Bentuk kebersamaan > Organisasi Profesi >
Profesionalitas & Kompetensi.
 Organisasi untuk para sarjana

farmasi/apoteker yg pertama kali dibentuk


adalah IKA (Ikatan Keluarga Apoteker) pada
tahun 1955 > ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi
Indonesia) 1965, dan menjadi ikon selama
hampir 44 tahun.
 2009 berubah menjadi IAI (Ikatan Apoteker

Indonesia & menjadi satu-satunya organisasi


profesi para apoteker.
Tantangan Apoteker
 Era yang Kompetitif > meningkatkan
Kompetensi > tergilas perkembangan zaman.

 Kompetensi Apoteker
Tiga Bidang Kompetensi Apoteker
◦ Pembuatan sediaan farmasi yang baik dalam rangka
mengamankan/menjamin mutu sediaan farmasi
(GMP).
◦ Distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
baik (GDP).
◦ Pelayanan farmasi yang baik (GPP).
Lanjutan
 Kompetensi seorang apoteker dapat diukur
dari standar yang sudah ditetapkan.
 Kompetensi umum seorang apoteker
diantaranya :
◦ Menguasai ilmu kefarmasian
◦ Menguasai asuhan kefarmasian (pharmaceutical care)
◦ Menguasai regulasi farmasi
◦ Menguasai managemen praktik kefarmasian
◦ Menguasai komunikasi kefarmasian
◦ Pendidikan & pelatihan kefarmasian
◦ Penelitian dan pengembangan kefarmasian
Tanggung Jawab Apoteker
Profesi Apoteker memiliki tanggung jawab sebagai
berikut :
 Menjamin ketersediaan & keterjangkauan obat dan alat

kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.


 Menjamin mutu, keamanan, keefektifan obat yang

diberikan dan memperhatikan hak azasi dan keunikan


tiap individu.
 Menjamin setiap orang / masyarakat yg menggunakan

obat dan/atau alat kesehatan mendapatkan informasi


obat/alat kesehatan yang digunakan demi tercapainya
kepatuhan pemakaian obat.
 Memiliki tanggung jawab bersama dengan tenaga

kesehatan lainnya dan pasien dalam menghasilkan


output/outcome terapi yang optimal.
Kewenangan apoteker
Seorang apoteker memiliki wewenang untuk :
 Melakukan penelitian dan mengembangkan obat

dan bahan baku obat


 Menyusun kebijakan tentang sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan perbekalan kesehatan.


 Memproduksi dan mengendalikan mutu sediaan

farmas, alkes dan perbekalan kesehatan.


 Mengadakan sediaan farmasi, alkes dan

perbekalan kesehatan.
 Melakukan pengawasan dan pengendalian.

 Merancang dan merencanakan distribusi sediaan

farmasi, alkes.
Lanjutan
 Mengelola sediaan farmasi, alkes dan perbekalan
kesehatan.
 Melayani permintaan sediaan farmasi, alkes dan
perbekalan kesehatan baik atas permintaan dokter,
dokter gigi, atau pun dokter hewan maupun
langsung dari masyarakat / pasien.
 Memberikan informasi sediaan farmasi, alkes dan
perbekalan kesehatan.
 Melaksanakan penelitian dan pengembangan sediaan
farmasi, alkes dan perbekalan kesehatan.
 Mengidentifikasi, memastikan kebenaran, dan
kemanfaatan suatu obat
 Menghitung dosis dan menentukan bentuk sediaan
yang paling cocok
Lanjutan
 Membuat keputusan profesional mengenai ada
tidaknya atau kemungkinan terjadinya masalah
dengan obat beserta penyelesaiannya.
 Meracik obat menjadi sediaan yang sesuai dengan
kebutuhan, memberikan label, menyerahkan obat
diikuti dengan pemberian informasi yang cukup
untuk menjamin pasien menggunakannya dengan
benar.
 Memonitor penggunaan obat
 Mengamankan persediaan
 Melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengembangan
Tantangan Apoteker Bidang
Pemerintahan
 Mampu melakukan kontribusi dan koordinasi dalam
penyusunan kebijakan di bidang kesehatan, khususnya
obat.
 Mampu merencanakan dan mengelola obat dan alat
kesehatan secara regional, nasional bahkan internasional.
 Mampu melaksanakan fungsi administrasi pemerintahan
untuk obat dan alat kesehatan.
 Mampu melaksanakan fungsi pengawasan obat dan
makanan.
 Mampu berkontribusi dalam penetapan kebijakan
pendidikan kefarmasian nasional.
 Mampu melaksanakan fungsi perizinan.
 Mampu melaksanakan fungsi perwakilan bangsa dan
negara di luar negeri.
Tantangan Apoteker Bidang Industri
Farmasi
 Mampu melaksanakan fungsi registrasi obat
 Mampu melaksanakan Good Inventory Practices
 Mampu berpartisipasi mengembangkan senyawa /
eksipien baru
 Mampu mengembangkan formula sediaan obat, pilot
plan, dan up scaling
 Mampu mengembangkan spesifikasi, metode analisis,
dan prosedur pengujian bahan awal, obat jadi, dan
kemasan.
 Mampu mengendalikan teknis operasi dan proses
manufaktur obat
 Mampu melaksanakan good laboratory practices /
analisis kontrol untuk pengawasan mutu obat
 Mampu melaksanakan pengemasan produk
Lanjutan
 Mampu merancang dan melakukan uji stabilitas /
kadaluarsa
 Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam uji
klinik obat baru
 Mampu melaksanakan pengujian yang sesuai untuk
perbaikan mutu produk
 Mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan validasi
proses
 Mampu menjamin keselamatan kerja
 Mampu berpartisipasi dalam menghasilkan dan
mendiseminasikan pengetahuan baru
 Mampu melaksanakan promosi dan penyampaian
informasi obat kepada tenaga profesional kesehatan
lainnya
Tantangan Apoteker Bidang Apotek
 Mampu melaksanakan pengelolaan obat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Mampu melaksanakan pelayanan kefarmasian secara
profesional kepada pasien secara tepat, aman dan efektif
 Mampu melaksanakan fungsi pelayanan konsultasi,
informasi dan edukasi tentang obat dan alat kesehatan
kepada pasien
 Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Mampu berpartisipasi aktif dalam program monitoring
keamanan obat
 Mampu melaksanakan fungsi pimpinan di apotek
(manajemen & kefarmasian)
 Mampu berpartisipasi aktif dalam program promosi
kesehatan masyarakat
Tantangan Apoteker Bidang Rumah
Sakit
 Mampu melakukan fungsi pengadaan obat dan alat kesehatan
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
 Mampu melaksanakan good inventory practices dan good
storage practices
 Mampu melaksanakan good laboratory practices
 Mampu melakukan distribusi obat di rumah sakit
 Mampu melaksanakan fungsi farmasi klinik bersama dokter
untuk kepentingan pasien
 Mampu memberikan pelayanan informasi tentang obat kepada
yang membutuhkannya
 Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam litbang di rumah
sakit
 Mampu berpartisipasi dalam program pendidikan di rumah sakit
 Mampu berperan dalam komite farmasi dan terapi
 Mampu berpartisipasi menanggulangi keracunan
Peluang dan Tantangan Sektor
Farmasi di Era MEA
 MEA = Masyarakat Ekonomi Asean
 Era MEA > beberapa tahun ke belakang >

keberhasilan / kesuksesan ?
 Total jumlah penduduk sekitar 650 juta,

dengannya 40% berasal dari Indonesia


(sekitar 250 juta).
 Memiliki keyakinan dapat bersaing di ASEAN,

dan negara-negara lain.


Lanjutan
Eksistensi Produk Indonesia di pasar MEA
 PT. Sido Muncul dengan tolak anginnya sudah merambah ke

berbagai negara.
 Hampir 70% hasil produksi vaksin bio farma adalah untuk ekspor.
 Kopiko (mayora) unggul dalam pasar cina, Philipina, Polandia,

Meksiko, Jerman, Austria, Belanda, Jerman, Thailand, Malaysia


bahkan Afrika selatan.
 Diabetasol & ekstra joss (kalbe) merajai pasar di Philipina.
 Mixagrip & Procold merajai pasar di Nigeria.
 Mustika ratu sudah dijual di 22 negara.
 Silver queen & chunky bar (ceres), berkembang pesat di jepang,

Philipina, Thailand, malaysia, Austaralia dan cina.


 Kontribusi Indonesia di pasar Farmasi dunia sekitar (Rp. 5,8

miliar (6,4%).
Pharmaceutical Care
 Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care)
adalah pelayanan kefarmasian yang berkaitan
dengan obat atau pengobatan yang langsung
dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil
yang pasti guna meningkatkan mutu
kehidupan.
 Pharmaceutical Care adalah suatu praktik

pelayanan farmasi yang :


◦ Fokus kepada pasien (patient oriented)
◦ Interaksi langsung dengan pasien
◦ Berkaitan dengan obat dan pengobatan
◦ Mencapai hasil (outcome) yang pasti
◦ Meningkatkan mutu kehidupan
Lanjutan
Hasil dari pharmaceutical care :
 Kesembuhan pasien dari sakitnya

 Mengurangi gejala penyakit

 Menghentikan / memperlambat proses penyakit

 Mencegah penyakit atau gejala penyakit

Mengapa pharmaceutical care?


 Penulisan resep dokter sangat beragam

 Perkembangan produk / jenis obat sangat cepat

 Kompleksibilitas obat

 Banyak informasi yang beredar di pasaran

 Kenaikan morbiditas dan mortalitas


 Kesalahan obat
Saya adalah seorang ahli farmasi
Sebagai seorang apoteker, ada hal-hal yang harus dipegang
teguh dan dapat kita cermati melalui teks dibawah ini :
 Saya adalah seorang ahli dalam obat-obatan
◦ Saya menyediakan obat dan sediaan farmasi bagi yang
membutuhkan
◦ Saya membuat dan menyusun bentuk sediaan khusus
◦ Saya mengawasi penyimpanan dan pengawetan dari semua obat
yang berada dibawah pengawasan saya
 Saya adalah seorang penjaga informasi obat
◦ Perpustakaanku siap sebagai sumber pengetahuan tentang obat
◦ Arsipku berisi ribuan nama obat khusus dan dan puluhan ribu
fakta tentang obat
◦ Catatanku mencakup sejarah kesehatan dan pengobatan dari
semua keluarga
◦ Catatanku dan pertemuan-pertemuanku melaporkan kemajuan
ilmu farmasi di seluruh dunia
Lanjutan
 Saya adalah seorang teman bagi seorang dokter
◦ Saya adalah seorang rekan dalam kasus setiap pasien yang
mendapatkan segala macam pengobatan
◦ Saya adalah seorang penasihat tentang kegunaan berbagai bahan obat
◦ Saya adalah seorang penghubung antara dokter dan pasien serta
pemeriksaan terakhir pada keamanan obat
 Saya adalah penasihat untuk pasien
◦ Saya bantu pasien untuk mengerti pemakaian yang benar sari obat
yang diberikan melalui resep
◦ Saya bantu pasien dalam memilih obat tanpa resep atau dalam
menentukan untuk konsultasi kepada dokter
◦ Saya menasihati pasien dalam hal-hal potensi obat dan
penyimpanannya
 Saya adalah seorang pengayom ilmu kesehatan masyarakat
◦ Farmasiku adalah pusat untuk informasi perawatan kesehatan
◦ Saya mendukung dan meningkatkan praktik kesehatan seseorang yang
benar
◦ Pelayananku bisa didapatkan untuk siapa saja dan kapan saja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai