Anda di halaman 1dari 15

FARMASI KOMUNITAS

PELAYANAN FARMASI
KOMUNITAS
PERANAN FARMASI DI
RUMAH SAKIT
DAN MASYARAKAT
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok.

TRY HERDINA 4820102220065 SYARIFAH RIZKA AMALIA 4820102220064


SITI NAFISAH 4820102220062 WAFIQA NURNISA 4820102220069
RUMINA 4820102220059 WINDY KUMALA STIAJI 4820102220070
STHEFANY SUMANDANA 4820102220063 SISKA TRI CAHYATI 4820102220061
WINDY THERESIA 4820102220071 SHAFAA DHIYAA 4820102220060
ZURAYIDAH 4820102220074 VIVI WULANDARI OKTAPIANI 4820102220068
YELLY BESTARY 4820102220072
RIZKY NOVITA RAMADHANI 4820102220058
PELAYANAN FARMASI KOMUNITAS

● Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan farmasi komunitas ?
2) Bagaimana praktek farmasi komunitas di Rumah Sakit?
3) Bagaimana praktek farmasi komunitas di Masyarakat ?

● Tujuan
1) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan farmasi komunitas
2) Untuk mengetahui praktek farmasi komunitas di Rumah Sakit
3) Unutk mengetahui praktek farmasi komunitas di Masyarakat
Pengertian dan Tujuan Pelayanan Farmasi
Komunitas
● Menurut Pedoman Pelayanan Farmasi Komunitas Tahun 2010, pelayanan farmasi
komunitas adalah pelayanan yang diberikan oleh apoteker kepada masyarakat di luar
lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

● Tujuan dari pelayanan farmasi komunitas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kualitas hidup masyarakat melalui pengelolaan obat yang tepat, edukasi pasien tentang
penggunaan obat yang benar, serta memberikan layanan kesehatan yang terintegrasi dan
berkelanjutan.
Jenis-jenis Pelayanan Farmasi Komunitas

1. Manajemen Penyakit
Farmasis membantu manajemen penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan asma
melalui edukasi obat, pemantauan kadar gula darah/tekanan darah, serta saran gaya hidup
sehat.
2. Vaksinasi
Farmasis memberikan vaksinasi influenza, hepatitis, dan HPV. Mereka memberikan
informasi tentang manfaat dan membantu memantau jadwal vaksinasi masyarakat.
3. Pemeriksaan Kesehatan
Farmasis dapat melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti pengukuran tekanan
darah, pengukuran kadar gula darah, atau pemeriksaan kolesterol. Mereka dapat
memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan dan memberikan saran tentang tindakan
yang perlu diambil.
4. Konseling Obat
Farmasis dapat memberikan konseling kepada pasien tentang penggunaan obat
yang benar, termasuk dosis, cara penggunaan, dan efek samping yang mungkin
terjadi. Mereka juga dapat memberikan informasi tentang interaksi obat dengan
makanan atau obat lain.

5. Pelayanan Rekam Medis


Farmasis dapat membantu dalam pengelolaan rekam medis pasien, termasuk
pemantauan riwayat penggunaan obat, pemantauan alergi obat, dan memberikan
informasi tentang obat yang sedang atau pernah digunakan.
Peranan Farmasi di Rumah Sakit

Peran farmasi di rumah sakit sangat penting dalam menyediakan pelayanan farmasi yang
berkualitas dan aman bagi pasien. Farmasi di rumah sakit bertanggung jawab dalam
pengelolaan obat, pemantauan terapi obat, konseling pasien, dan kolaborasi dengan tim
medis lainnya.
Pengertian peran farmasi di rumah sakit adalah sebagai berikut :
● Pengelolaan Obat
Farmasi di rumah sakit bertanggung jawab dalam pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat-obatan yang
diperlukan oleh pasien. Mereka memastikan ketersediaan obat yang tepat, dosis yang sesuai, dan kualitas obat
yang terjamin.
● Pemantauan Terapi Obat
Farmasi di rumah sakit melakukan pemantauan terhadap penggunaan obat oleh pasien. Mereka memastikan
bahwa pasien menerima obat yang sesuai dengan kondisi medisnya, dosis yang tepat, dan jadwal penggunaan
yang benar. Pemantauan ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan obat dan mencegah terjadinya
kesalahan penggunaan obat.
● Memastikan Keamanan Penggunaan Obat
Farmasi di rumah sakit bertanggung jawab dalam memastikan keamanan penggunaan obat oleh pasien. Mereka
melakukan verifikasi resep, memeriksa interaksi obat, dan memberikan informasi tentang efek samping yang
mungkin terjadi. Tujuannya adalah untuk mencegah kesalahan penggunaan obat dan memastikan bahwa pasien
menerima obat yang aman dan sesuai dengan kondisi medisnya.
● Mengoptimalkan Penggunaan Obat
Farmasi di rumah sakit bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk mengoptimalkan
penggunaan obat. Mereka melakukan pemantauan terapi obat, memberikan rekomendasi tentang
dosis yang tepat, dan melakukan penyesuaian terapi jika diperlukan. Tujuannya adalah untuk
mencapai hasil terapi yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
● Konseling Pasien
Farmasi di rumah sakit memberikan konseling kepada pasien tentang penggunaan obat yang
benar, termasuk dosis, cara penggunaan, dan efek samping yang mungkin terjadi. Konseling
ini membantu pasien memahami pentingnya kepatuhan terhadap terapi obat dan meningkatkan
pemahaman tentang penggunaan obat yang tepat.
● Kolaborasi dengan Tim Medis Lainnya
Farmasi di rumah sakit bekerja sama dengan tim medis lainnya, seperti dokter, perawat, dan ahli
gizi, dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi. Mereka berkolaborasi dalam
pengambilan keputusan terkait terapi obat, pemantauan respons pasien terhadap terapi, dan
penyesuaian terapi obat jika diperlukan.
Peranan Farmasi di Masyarakat

Farmasi adalah salah satu bidang yang didalamnya terdapat ilmu meracik obat, penyediaan sediaan
obat dan pelayanan pada pasien yang dimana dalam farmasi ini memiliki peran-peran penting
dimasyarakat. Profesi farmasi hingga kini masih belum dikenal luas oleh masyarakat. Padahal jika
dilihat, sebenarnya farmasi memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Karena
seorang farmasis lah yang paling tahu dan lebih meguasai serta paling berkompeten dalam hal obat-
obatan. Adapun peran-peran yang dijalankan oleh farmasis di masyarakat yaitu memberikan
pelayanan kefarmasian kepada pasien, beriinteraksi secara langsung atau patient care.
Konsep fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker
yang dapat diimplementasikan pada bidang farmasi klinis/ kepada
masyarakat yang kita kenal dengan 9 stars pharmacist:
● Caregiver
Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi informasi obat kepada masyarakat dan kepada
tenaga kesehatan lainnya.

● Decision Maker
Apoteker mampu mengambil keputusan, baik terkait pasien dan manajerial.

● Communicator
Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan beberapa pihak seperti; pasien, konsumen, dan tenaga
kesehatan lainnya.

● Leader
Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin, sebagai contoh bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek
mulai dari manajemen pengadaan, pelayanan, administrasi, dan lain lain.
• Manager
Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam hal pelayanan, pengelolaan tenaga kerja dan
administrasi keuangan, untuk itu apoteker harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik.

• Life long Learner


Apoteker harus terus-menerus menggali ilmu pengetahuan, senantiasa belajar ilmu ilmu baru yang
dapat berguna bagi masyarakat

• Teacher
Apoteker harus mampu menjadi guru/pembimbing bagi para staf nya untuk dapat memberikan
edukasi kepada masyarakat baik di rumah sakit, puskesmas, maupun apotek.

• Research
Apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian untuk mengembangkan ilmu yang dapat berguna
bagi masyarakat.

• Entrepreneur
Apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangakan kemandirian serta
membantu mensejaterakan masyarakat.
KESIMPULAN

● Farmasi komunitas adalah profesional kesehatan yang mudah diakses oleh publik
yang menyediakan obat-obatan sesuai dengan resep atau ketika secara hukum ijinkan
menjual tanpa resep.

● Memiliki peran penting dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di


tingkat lokal. Farmasis komunitas tidak hanya menyediakan obat-obatan, tetapi juga
memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang benar, serta memberikan saran
dan informasi kesehatan kepada pasien.

● Peran farmasis dalam pelayanan farmasi komunitas mencakup, yaitu Memberikan


Informasi Obat, Edukasi Kesehatan, Manajemen Penyakit, Konseling, Kolaborasi
dengan Tim Kesehatan, dan juga Pelayanan Kebugaran.
SARAN
Peran farmasi dalam rumah sakit dan masyarakat sangat penting dalam menyediakan perawatan kesehatan yang optimal.
Berikut beberapa saran mengenai peranan farmasi di kedua lingkungan tersebut:

A. Rumah Sakit
● Kolaborasi Tim: Farmasis di rumah sakit harus berkolaborasi erat dengan tim perawatan kesehatan, termasuk
dokter, perawat, dan spesialis lainnya, untuk memastikan pengelolaan obat yang konsisten dan efektif.

● Edukasi Pasien: Mereka harus memberikan edukasi yang jelas kepada pasien tentang obat-obatan mereka,
dosis, dan pentingnya mengikuti rekomendasi perawatan.

● Pengawasan Obat: Farmasis harus secara rutin memantau penggunaan obat pasien, mendeteksi potensi interaksi
obat, dan memastikan obat tersedia dan aman.

● Inovasi dan Penelitian: Mendorong farmasis di rumah sakit untuk berpartisipasi dalam penelitian dan
mengadopsi inovasi dalam pengelolaan obat dan perawatan pasien.
B. Masyarakat:

1. Pendidikan Kesehatan: Farmasis komunitas dapat memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang
pencegahan penyakit, pola makan sehat, dan penggunaan obat yang benar.

2. Konseling: Mereka harus siap memberikan konseling kepada individu dan keluarga tentang obat-obatan,
manajemen penyakit, dan perawatan kesehatan yang tepat.

3. Keterjangkauan: Berupaya untuk menjaga harga obat yang terjangkau dan memberikan alternatif yang sesuai
jika obat yang diresepkan terlalu mahal.

4. Pelayanan Kebugaran: Memberikan rekomendasi tentang suplemen, vitamin, dan produk kesehatan lainnya.

5. Dukungan Manajemen Penyakit: Membantu pasien dalam manajemen penyakit kronis dengan memberikan
panduan dan dukungan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai