Anda di halaman 1dari 19

TUGAS FARMASI KOMUNITAS

PELAYANAN INFORMASI OBAT DAN KONSELING


DOSEN: AINUN WULANDARI, S. FARM., M. SC., APT

Disusun oleh:
Eli Ermawati (19344010)
Hendra Saputra (19344013)
Mochammad Andi Budiman (19344031)
Nicky Wulan Pinesty (19344033)
Raudoh (19344009)
APA ITU PELAYANAN INFORMASI
OBAT?
 Menurut Permenkes No. 72 tahun 2016
mendefinisikan PIO sebagai kegiatan
penyediaan dan pemberian informasi,
rekomendasi obat yang independen, akurat,
tidak bias, dan terkini dan komprehensif
yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya
dan pasien.
KEGIATAN PIO
 Pemberian informasi kepada konsumen
secara aktif maupun pasif melalui surat,
telfon, atau tatap muka
 Pembuatan leaflet, brosur, maupun poster
terkait informasi kesehatan
 Memberikan informasi pada Panitia Farmasi
Terapi (PFT) dalam penyususnan formularium
Rumah Sakit
 Penyuluhan
 Penelitian
RUANG LINGKUP PELAYANAN
INFORMASI OBAT
 Pelayanan informasi obat untuk menjawab
pertanyaan
 Pelayanan informasi obat untuk mendukung
kegiatan panitia farmasi dan terapi.
 Pelayanan informasi obat dalam bentuk publikasi.
 Pelayanan informasi obat  untuk edukasi.
 Pelayanan informasi obat untuk evaluasi
penggunaan obat.
 Pelayanan informasi obat dalam studi obat
investigasi.
  
SUMBER INFORMASI OBAT
 Sumber informasi obat adalah Buku Farmakope Indonesia, Informasi
Spesialite Obat Indonesia (ISO), Informasi Obat Nasianal Indonesia
(IONI), Farmakologi dan Terapi, serta buku-buku lainnya. Informasi
obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat yang
berisi :
 Nama dagang obat jadi
 Komposisi
 Bobot, isi atau jumlah tiap wadah
 Dosis pemakaian
 Cara pemakaian
 Khasiat atau kegunaan
 Kontra indikasi (bila ada)
 Tanggal kadaluarsa
 Nomor ijin edar/nomor regristasi
 Nomor kode produksi
 Nama dan alamat industri
METODE PELAYANAN INFORMASI
OBAT
 Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker selama 24
jam atau on call disesuaikan dengan kondisi rumah sakit.
 Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam
kerja, sedang diluar iam kerja dilayani oleh apoteker
instalasi farmasi
 yang sedang tugas jaga.
 Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam
kerja, dan tidak ada pelayanan informasi obat diluar jam
kerja.
 Tidak ada petugas khusus pelayanan informasi obat, dilayani
oleh semua apoteker instalasi farmasi, baik pada jam kerja
maupun diluar jam kerja.
 Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat
dilayani oleh semua apoteker instalasi farmasi di jam kerja
dan tidak ada pelayanan informasi obat diluar jam kerja
TUJUAN PELAYANAN INFORMASI
OBAT
1. Efektif
2. Aman
3. Rasional
4. Sebagai pelayanan sesama profesi, sesama
tenaga kesehatan dan masyarakat yang
membutuhkan informasi.
PRIORITAS PELAYANAN
INFORMASI OBAT
 Penanganan/pengobatan darurat pasien
dalam situasi hidup atau mati
 Pengobatan pasien rawat tinggal dengan
masalah terapi obat khusus
 Pengobatan pasien ambulatori dengan
masalah terapi obat khusus
 Bantuan kepada staf profesiional kesehatan
untuk penyelaesaian tanggung jawab mereka
 Keperluan dari berbagai fungsi PFT
 Berbagai proyek penelitian yang melibatkan
penggunaan obat
SASARAN INFORMASI OBAT
1. Dokter
2. Perawat
3. Apoteker
4. Pasien
5. Kelompok, Tim, Kepanitiaan, dan Peneliti
KATEGORI PELAYANAN
INFORMASI OBAT
 Menjawab pertanyaan spesifik yang diajukan
melalui telpon, surat atau tatap muka.
 Meyiapkan materi brosur atau leaflet informasi
obat (pelayanan cetak ulang atau re print).
 Konsultasi tentang cara penjagaan terhadap
reaksi ketidakcocokan obat, konsep-konsep obat
yang sedang dalam penelitian atau peninjauan
penggunaan obat-obatan.
 Mendukung kegiatan panitia farmasi terapi
dalam menyusun formularium rumah sakit dan
meninjau terhadap obat-obat baru yang diajukan
untuk masuk dalam formularium rumah sakit.
APA ITU KONSELING?
 Konseling berasal dari kata counsel yang
artinya saran, melakukan diskusi dan
pertukaran pendapat. keyakinan akan
kemampuannya dalam pemecahan masalah.
Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan
berdiskusi antara orang yang membutuhkan
(klien) dan orang yang memberikan
(konselor) dukungan dan dorongan
sedemikian rupa sehingga klien memperoleh
keyakinan akan kemampuannya dalam
pemecahan masalah
MANFAAT KONSELING
 Bagi Pasien
 a. Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan,
 b. Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai
penyakitnya,
 c. Membantu dalam merawat atau perawatan
kesehatan sendiri,
 d. Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi
tertentu,
 e. Menurunkan kesalahan penggunaan obat,
 f. Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi,
 g. Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan,
 h. Meningkatkan efektivitas & efisiensi biaya
kesehatan.
MANFAAT KONSELING
 .    Bagi Apoteker
 a. Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim
pelayanan kesehatan,
 b. Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan
kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi
apoteker,
 C. Menghindarkan apoteker dari tuntutan karena
kesalahan penggunaan obat ( Medication error),
 d. Suatu pelayanan tambahan untuk menarik
pelanggan sehingga menjadi upaya dalam
 memasarkan jasa pelayanan (Depkes RI,
2006).
TUJUAN UMUM KONSELING
 Meningkatkan keberhasilan terapi yang
dijalani,
 Memaksimalkan efek terapi,
 Mengurangi resiko efek samping,
 Meningkatkan cost effectiveness,
 Menghormati pilihan penderita dalam
menjalankan terapinya (Depkes RI, 2006).
TUJUAN KHUSUS KONSELING
 Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dengan
pasien,
 Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien,
 Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan
obatnya,
 Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan
penyakitnya,
 Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan,
 Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problem,
 Meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan
masalahnya sendiri dalam hal terapi,
 Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan,
 Membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat
sehingga dapat mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan
mutu pengobatan pasien (Depkes RI, 2006).
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM KONSELING
 Manajemen Ruang Konseling
 Efektivitas Konseling
 Kompetensi Apoteker
 Keterbatasan yang Dimiliki Pasien
KESIMPULAN
 PIO sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi
obat yang independen, akurat, tidak bias, dan terkini dan komprehensif
yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat, profesi
kesehatan lainnya dan pasien.
 Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusi antara orang
yang membutuhkan (klien) dan orang yang memberikan (konselor)
dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh
keyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah

 Perbedaan pelayanan informasi obat dan konseling

Pelayanan Informasi Obat Konseling


1. Pertanyaan diajukan melalui beberapa 1. Pertanyaan diajukan secara lisan
metode
2. Tidak perlu tatap muka 2. Harus ada tatap muka
3. Literatur kompleks 3. Literatur standar
4. Orientasi kepada tenaga kesehatan 4. Orientasi kepada pasien / keluarga

Anda mungkin juga menyukai