Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN INFORMASI OBAT

(PIO) AKTIF DAN PASIF DI


SATELIT FARMASI RAWAT INAP
KELOMPOK 7

 Akhmad Andy Sandra UMY 20184040002


 Rahmida A.W. STIFAR 1061811086
 Dianita Ayu Ningrum UAD 1807062035
 Widya Histia Raher UII 18811098
 Laxmita Permata UMP 1808020153
 Sri Utami UMY 20184040007
 Putri Dewi Riayah UNSOED 14C018027
 Siti Indah Fitriani USB 1820364066
Definisi

 Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan suatu kegiatan penyediaan


dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,
tidak bias, terkini, dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker
kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta
pasien dan pihak lain di luar rumah sakit (Kemenkes, 2014).
Tujuan

 Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional,


berorientasi pada pasien, tenaga kesehatan dan pihak lain.
 Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan di lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah
sakit.
 Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan obat atau sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai, terutama bagi Komite/Tim Farmasi
dan Terapi
Sumber informasi

 Pustaka Primer
(Laporan hasil penelitian, Laporan kasus, Studi evaluative, serta
Laporan deskriptif.)
 Pustaka sekunder
(medline yang berisi abstrak-abstrak tentang terapi
obat, International Pharmaceutikal Abstract yang berisi abstrak
penelitian kefarmasian.)
 Pustaka tersier
Berupa buku teks atau data base, kajian artikel, kompendia dan
pedoman praktis
Kegiatan PIO
 Identifikasi kesesuaian pasien dengan resep
 Mencocokan kesesuaian antara resep, obat, dan signa.
 Memberikan informasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain.
 Menjawab pertanyaan
 Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter
 Menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi sehubungan dengan
penyusunan Formularium Rumah Sakit
 Bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melakukan
kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap.
 Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya
 Melakukan penelitian.
Pelayanan PIO Aktif

Kegiatan PIO Aktif di Apotek Rawat Inap RSMS yaitu:


 Penerbitan buletin, brosur, leaflet, seminar dan sebagainya
 Memberikan informasi obat melalui etiket dan penjelasan langsung
kepada pasien/keluarga pasien (aturan pakai, nama obat, jumlah,
jenis, lama penggunaan, indikasi, dan efek samping, cara penggunaan
obat khusus)
Pelayanan PIO Pasif

 Kegiatan PIO Pasif di Apotek Rawat Inap RSMS:


 Menjawab pertanyaan pasien terkait informasi obat yang masih belum
dimengerti terkait cara penggunaan dan lain-lain.
 Menjawab pertanyaan dari dokter, tenaga kesehatan lain, dan rekan
sesama apoteker terkait obat-obatan berdasarkan sumber informasi
yang jelas.
Kendala

 Tidak adanya ruangan atau tempat khusus untuk melakukan PIO.


 Penyerahan obat dan PIO untuk pasien pulang kadang tidak diserahkan
oleh apoteker melainkan hanya diserahkan oleh TTK atau petugas packing
obat.
 Sumber informasi seperti Lexicomp, Medscape dan MIMS belum digunakan
secara maksimal.
KESIMPULAN

 Tersedianya Pelayanan Informasi Obat (PIO) aktif dan pasif di Apotek Rawat
Inap Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
 Tercapainya kerasionalan dalam penggunaan obat sehingga dapat
memaksimalkan pengobatan yang optimal bagi pasien.
Saran
 Penyampaian informasi tentang kegunaan obat yang diperoleh sebaiknya lebih
ditingkatkan agar pasien mengerti akan pentingnya mengkonsumsi obat tersebut
sehingga meningkatkan kepatuhan minum obat.
 Untuk pasien yang mendapatkan obat – obat khusus seperti obat tetes mata,
inhaler, insulin sebaiknya saat menyerahkan obat kepada pasien, selain apoteker
menjelaskan cara penggunaan obat apoteker juga memberikan leaflet tentang
cara pakai obat tersebut sehingga apabila pasien lupa tentang apa yang telah
apoteker jelaskan pasien atau keluarga pasien dapat membaca pada leaflet
tersebut sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai dengan cara pengunaan
obat yang benar.
 Perlu disiapkan ruangan khusus untuk PIO agar penjelasan tentang obat dapat
lebih maksimal.
 Obat lebih baik di serahkan oleh apoteker langsung kepada pasien atau keluarga
pasien, agar meminimalisir kesalahan dalam penyampaian informasi obat dan
mencegah medication error.
 Penggunaan sumber informasi untuk menjawab pertanyaan terkait obat harus
lebih dimaksimalkan, agar informasi yang diberikan lebih akurat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai