Anda di halaman 1dari 3

I.

1 Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral memiliki tugas untuk melakukan pelayanan
terhadap resep obat dan alkes yang digunakan untuk operasi yang bersifat selektif dan
terencana. Operasi terencana yang dilyani ini adalah operasi yang telah mendapatkan rujukan
dari poli-poli atau ruangan.

Depo farmasi Instalasi Bedah Sentral memiliki 4 SDM yang terdiri atas satu apoteker
yang bertugas sebagai penanggung jawab, satu orang asisten apoteker, satu orang reseptur,
dan satu orang administrasi.

Pelayanan untuk Depo Farmasi Instalasi Beda Sentral dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Pasien Umum
Pasien dengan status umum ini harus menanggung semua biaya sendiri yang
sebelumnya pasien telah harus menandatangani surat keterangan mampu membayar
semua biaya sendiri.
2. Pasien Askes
Untuk pasien dengan status Askes hanya dibebani biaya obat ataupun alkes
yang tidak masuk dalam DPHO tetapi sama halnya dengan pasien umum, pasien
askes juga harus menandatangani surat penyanggupan membayar biaya-biaya diluar
tanggungan Askes ditambah dengan menyertakan kelengkapan Askes.
3. Pasien Jamkesmas
Untuk pasien dengan status Jamkesmas tidak dibebani biaya apapun tetapi
harus mengurus kelengkapan administrasi dengan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan seperti adanya kartu BJPS atau Jamkesmas, surat jaminan, surat
keterangan tidak mampu dan fotocopy KTP.

Penyimpanan obat yang dilakukan di Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral


disesuaikan dengan ketentuan atau penyimpanan obat yang seharusnya. Untuk perencanaan
atau permintaan barang dilakukan oleh Apoteker atau diwakilkan kepada Asisten Apoteker
ke bagian Depo Perbekalan Farmasi dengan melihat barang atau alat yang habis atau hampIr
habis.

Prosedur yang harus dilkukan oleh Depo Farmasi Instalasi Bedah Senral untuk
melakukan pelayanan obat dan alkes untuk pasien umum, Askes, dan Jamkesmas, antara lain:
1) Mengecek status pasien (pasien umum, askes atau jamkesmas) sebelum pasien masuk
kamar operasi.
 Umum
Tidak perlu menyerahkan persyaratan apapun namun alamat pasien perlu dicatat
untuk keperluan laporan narkotika dan mengisi surat pernyataan kesediaan
membayar biaya obat dan alkes yng dikeluarkan oleh Depo Farmasi Instalasi
Bedah Sentral.
 Askes
a. Rawat jalan:
Harus menyerahkan fotocopy kartu askes dan SJP (Surat Jaminan Pelayanan)
dari PT Askes atas nama poli yang merujuk.
b. Rawat inap:
Harus menyerahkan fotocopy kartu askes dan SJP (Surat Jaminan Pelayanan)
dari PT Askes dengan keterangan hak kelas perawatan sesuai dengan
golongan pasien tersebut.
Untuk pasien Askes harus mengisi surat pernyataan kesediaan membayar biaya
obat dan alkes yang tidak masuk dalam tanggungan PT Askes.
 Jamkesmas
a. Rawat jalan:
Pasien menyerahkan kelengkapan persyaratan Jamkesmas, antara lain:
fotocopy kartu jamkesmas, rujukan dari Puskesmas yang mengirim, Kartu
Keluarga (KK), surat keabsahan dari PT Askes dan Surat Jaminan Pelayanan
Jamkesmas dari tim pengendali Jamkesmas Rumah Sakit.
b. Rawat inap:
Pasien menyerahkan persyaratan seperti pada rawat jalan.
2) Mempersiapkan obat-obatan dan alkes yang akan dipakai untuk operasi, antara lain:
a. Anastesi yang terdiri dari:
 Paket GA (General Anastesi)
Medicut, bloodset/infuset, spoit 3cc, spoit 5cc, spoit 10cc, tensoplast, plester,
aquabidest, sulfas atropine, RL/asering, fluotan/ethran/isoflurance, N2O,
pentotal, oxygen, pethidin, electrode, toadol 30mg/10mg dll.
 Paket RA (Regional Anastesi)
Jarum spinal, medicut, bloodset/infuset, spoit 3cc, spoit 5cc, spoit 10cc,
tensoplast, plester, lidocain 2%, lidodex, adrenalin, ephedrine, aquabidest,
marcain 0,5%, sulfat atropine, RL/asering, PZ, electrode, toradol 30mg/10mg
dll.
b. Bedah yang terdiri dari:
Umum, Ortho, Obgyn dan lain-lain
3) Menyerahkan obat dan alkes kepada kelompok kerja masing-masing (perawat
anastesi/perawat bedah) dan jika terdapat kekurangan maka petugas atau perawat
anastesi/perawat badan akan meminta kepada petugas yang berwenang di Depo
Farmasi Instalasi Bedah Sentral yang kemudian oleh petugas akan dicatat obat dan
alkes pada resep pasien tersebut.
4) Setelah operasi selesai, sisa obat dan alkes yang tidak dipakai akan dikembalikan lagi
ke Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral.
5) Pengimputan Daftar Pemakaian Obat / Alkes dan bahan farmasi lain Unit / Depo
Instalasi Bedah Sentral (IBS) melalui SIM (Sistem Informasi Manajemen).

PROSEDUR

1. Petugas depo farmasi menerima lembar permintaan perbekalan farmasi untuk pasien
operasi yang ditulis oleh perawat anastesi dan perawat instrument
2. Petugas depo farmasi memeriksa kelengkapan administrasi lembar permintaan yang
meliputi : nomor registrasi, status, nama pasien, nama dokter bedah, jenis operasi,
alamat pasien, nama dokter anastesi, nama perawat instrument dan perawat anastesi
3. Petugas depo farmasi menyiapkan perbekalan farmasi yang diminta, untuk obat
anastesi dan spoit pro anastesi diambil oleh perawat anastesi, sedangkan alat
kesehatan medis habis pakai diserahkan kepada perawat instrument.
4. Petugas depo farmasi mengajukan saran competitor obat dan bahan medis habis pakai
jika persediaan perbekalan farmasi yang dibutuhkan ternyata kosong
5. Petugas depo farmasi mengimput di computer sistem perbekalan farmasi yang
terpakai kemudian lembaran permintaan tersebut dilampirkan pada berkas
keperawatan
6. Petugas depo farmasi membuat perincian perbekalan farmasi untuk ditagihkan ke
pasien non jaminan selanjutnya diinput melalui SIM (Sistem Informasi Manajemen).

Anda mungkin juga menyukai