Anda di halaman 1dari 5

WAWANCARA TENAGA KEFASMASIAN APOTEK QUANTUM DENPASAR

NAMA :

Jabatan/Pendidikan:

NO PERTANYAAN HASIL WAWANCARA


Coba jelaskan  Perencanaan sediaan farmasi dan BMHP
1a. metode yang
Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi di Apotek Quantum
digunakam pada
dilaksanakan oleh Apoteker Pengelola Apotek dibantu oleh
pengelolaan(mulai
Apoteker Pendamping, berdasarkan laporan mutasi persediaan
dari perencanaan
apotek dan dibuat dalam bentuk Surat Permohonan Pengadaan
sampai
Barang (SPPB). Perencanaan sediaan Farmasi dilakukan dengan
pelaporan)
mempertimbangkan pola penyakit dan pola konsumsi sediaan
farmasi periode sebelumnya.
 Pengadaan sediaan farmasi dan BMHP
Pengadaan sediaan farmasi dibuat berdasarkan perencanaan.
Permohonan pengadaan dibuat dalam bentuk Surat Permohonan
Pembelian Barang oleh TTK, kemudian diperiksa oleh Kordinator
bagian dan Apoteker Pendamping, disetujui oleh APA dan Direktur
PT. Quantum Sarana Medik. Setelah mendapat persetujuan,
Apoteker akan menerbitkan Surat Pesanan (SP) kemudian TTK
melakukan pemesanan sediaan farmasi ke distributor.
 Penerimaan sediaan farmasi dan BMHP
Penerimaan sediaan farmasi harus sesuai dengan SP yang dibuat,
dalam penerimaan sediaan farmasi, Apoteker maupun TTK yang
menerima sediaan Farmasi harus mencocokkan kesesuaian antara
SP, Faktur dan sediaan farmasi meliputi : jenis sediaan, bentuk
sediaan, jumlah, kekuatan sediaan, kondisi fisik sediaan, No. Batch
dan tanggal kedaluwarsa serta suhu saat pengiriman utuk sediaan
farmasi yang harus disimpan pada suhu tertentu seperti Vaksin
yang harus disimpan pada suhu 2 – 8⁰ C.
 Penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP
Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
Sistem penyimpanan sediaan farmasi di Apotek Quantum
berdasarkan kelas terapi dan bentuk sediaan. Untuk menjamin
keamanan dan stabilitasnya, penyimpanan obat diakukan
pemantauan suhu dan kelembaban udara. Sediaan farmasi yang
disimpan pada suhu tertentu misalnya vaksin dengan suhu
penyimpanan 2-8⁰C disimpan di lemari pendingin yang juga
dipantau suhunya. Lemari Tempat penyimpanan obat tidak
dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang dapat
menyebabkan kontaminasi. Pengeluaran Obat memakai sistem
FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)
 Pendistribusian sediaan farmasi dan BMHP
Pendistribusian sediaan farmasi di Apotek Quantum dilakukan
berdasarkan permintaan pembelian obat dengan resep (resep
individual) dan pembelian obat non resep (APS dan
swamedikasi). Untuk obat golongan obat keras, hanya dijual
dengan resep dokter. Untuk obat golongan obat bebas dan bebas
terbatas dapat dibeli untuk APS dan layanan swamedikasi.
Resep ditelaah oleh Apoteker / TTK , jika sesuai kemudian
dilakukan perhitungan dan informasi harga obat, kemudian obat
disiapkan sesuai dengan yang tertera dalam resep, diberikan label
aturan pakai, diverifikasi kesesuaian antara resep, nama obat dan
jumlahnya. Setelah sesuai diserhkan kepada Apoeker untuk
diverifikasi ulang kemudian KIE pada pasien.
 Pengendalian sediaan farmasi dan BMHP
Pengendalian sediaan farmasi di Apotek Quantum dilakukan
untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta
pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan
menggunakan kartu stok baik dengan cara manual dan pada sistem
komputer. Pada kartu stok memuat nama obat, nama PBF, No.
Batch, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran, dan sisa persediaan. Pengendalian rutin dilakukan
stock opname parsial sekali seminggu dan stock opname general
setiap 3 bulan sekali.
 Pemusnahan dan penarikan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan
jenis dan bentuk sediaan. Di Apotek Quantum pemusnahan sediaan
farmasi kedaluwarsa atau rusak dilakukan sekali dalam setahun
yaitu pada setap akhir tahun setelah stock opname triwulan IV.
Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang
memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara pemusnahan .
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun
dilakukan pemusnahanan resep. Pemusnahan Resep dilakukan
oleh Apoteker disaksikan oleh TTK dengan cara dihancurkan
denagn mesin penghancur kertas dan dibuktikan dengan Berita
Acara Pemusnahan Resep dan selanjutnya dilaporkan kepada
dinas kesehatan kota Denpasar.
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard /
ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik
izin edar melalui distributor terkait /berdasarkan perintah
penarikan oleh BPOM (mandatory recall)/ atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan
tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.

 Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan(administrasi)


Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi
di Apotek Quantum, meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur),
penyimpanan (kartu stok), penyerahan (resep dan nota atau struk
penjualan) dan pencatatan lainnya seperti pencatatan penggunaan obat
generik, Psikotropika dan Narkotika.

Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal; pelaporan


internal antara lain : laporan pembelian dan laporan penjualan.
Pelaporan Eksternal antara lain : laporan penggunaan obat generic dan
laporan SIPNAP.

 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan


BMHP

………………………….?
b Siapa saja yang  Perencanaan
bertanggung Apoteker
jawab dalam  Permintaan
pengelolaan Apoteker
tersebut?(mulai  Penerimaan
dariperencanaan Apoteker dan TTK
sampai  Penyimpanan
pelaporan) Apoteker dan TTK
 Pendistribusian
Apoteker dan TTK
 Pengendalian
Apoteker dan TTK
 Pencatatan,pelaporan dan pengarsipan
Apoteker dan TTK
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
……….?

c Untuk Uraian diatas adalah pengelolaan sediaan farmasi non JKN,


pengelolaan karena di apotek Quantum belum melayani resep JKN
obat/alkes dengan
jaminan dliuar
jkn serta pasien
umum bagaimana
system yang
digunakan?
d Berapa persentase ……………………?
margin yang
diambil(apabila
ada) atau
penjualan
menggunakan
harga HET?

2a Siapa yang TTK dan Apoteker


melakukan
skrining resep?
b Skrining apa saja Mulai dari skrining administratif, farmasetis dan klinis
yang dilakukan
apabila menerima
resep
c Siapa yang Apoteker
bertugas pda saat
penyerahan obat

d Informasi apa Nama obat, Indikasi, aturan pakai, efek samping, riwayat alergi
saja yang obat serta cara penyimpanan.
diberikan pada
saat menyerahkan
obat?
e Apakah pasien Pasien boleh minta copy resep
boleh meminta
copy resep
apabila semua
obatnya sudah
diambil?

Anda mungkin juga menyukai