Anda di halaman 1dari 10

1.

alat pencampur serbuk

 Untuk menentukan waktu pencampuran


 Mixer yang digunakan harus yang tepat, proses harus dicek dengan
menghasilkan mekanisme mixing yang mengambil dan menganalisis sampel
sesuai dengan formulasi setelah beberapa interval waktu
 Diffusive mixing umumnya lebih disukai  Hal ini juga dapat mengindikasikan
pada pencampuran bahan yang poten terjadinya segregasi dalam mixer dan
apakah masalah bisa terjadi jika waktu
 High shear diperlukan untuk memecah mixing diperpanjang
agregat bahan yang kohesif dan  Ketika partikel bergesekan satu sama lain
memastikan mixing pada tingkat partikel saat bergerak di dalam mixer, akan
timbul muatan statis.
 Gaya benturan atau gesekan yang terjadi
akibat gaya terlalu tinggi  kerusakan  Ini cenderung menghasilkan
partikel yang rapuh dan menghasilkan 'penggumpalan' dan mengurangi
diffusive mixing dan bahan menempel
serbuk halus (fine)  mixer harus pada permukaan mesin atau kontainer.
dirancang rapat, mudah dibersihkan, dan  Untuk menghindari hal ini, mixer harus
bahan harus mudah dituang seluruhnya dibumikan dengan tepat untuk
 sehingga mengurangi risiko cros- menghilangkan muatan statis dan proses
kotaminasi antar batch dan melindungi harus dilakukan pada kelembaban relatif
lebih tinggi (meskipun tidak berlebihan)
operator dari produk sekitar 40%

Tumbling mixer/blender
 Tumbling mixer umum digunakan untuk
mixing/blending granul atau serbuk dengan
sifat alir baik (free flowing)
 Ada beberapa jenis disain tumbling mixer:
double-cone, twin-shell, cube, Y-cone dan
drum mixer
High-speed mixer-granulator
 Dapat digunakan untuk pencampuran dan
granulasi, sehingga tidak memerlukan
pemindahan bahan dari satu alat ke alat
lainnya  kemungkinan segregasi dapat
dikurangi
 Pisau impeler sentral yang diletakkan pada
bagian bawah berputar dengan kecepatan
tinggi, melemparkan material ke dinding
mixer dengan gaya sentrifugal.
 Bahan tersebut kemudian dipaksa ke atas
sebelum dijatuhkan kembali ke tengah mixer
 Gerakan dalam mixer cenderung mencampur
komponen dengan cepat karena gaya geser
yang tinggi
 Ekspansi volume campuran memungkinkan
diffusive mixing.
 Setelah dicampur, bahan penggranulasi
ditambahkan dan granul terbentuk in situ
menggunakan impeler dengan kecepatan
lebih lambat dan aksi pisau chopper yang
dipasang di samping.

High-speed mixer-granulator
 Dapat digunakan untuk pencampuran dan
granulasi, sehingga tidak memerlukan
pemindahan bahan dari satu alat ke alat
lainnya  kemungkinan segregasi dapat
dikurangi
 Pisau impeler sentral yang diletakkan pada
bagian bawah berputar dengan kecepatan
tinggi, melemparkan material ke dinding
mixer dengan gaya sentrifugal.
 Bahan tersebut kemudian dipaksa ke atas
sebelum dijatuhkan kembali ke tengah mixer
 Gerakan dalam mixer cenderung mencampur
komponen dengan cepat karena gaya geser
yang tinggi
 Ekspansi volume campuran memungkinkan
diffusive mixing.
 Setelah dicampur, bahan penggranulasi
ditambahkan dan granul terbentuk in situ
menggunakan impeler dengan kecepatan
lebih lambat dan aksi pisau chopper yang
dipasang di samping.
Fluidized-bed Mixer
 Fungsi utama alat
fluidized-bed adalah
untuk mengeringkan
granul atau menyalut
multi partikel
 Kadang-kendang
digunakan untuk
pencampuran
serbuk sebelum
proses granulasi
dalam wadah yang
sama

Agitator Mixer
 Tipe mixer ini tergantung dari
gerakan blade (pisau) atau paddle
(dayung) melalui bahan, dan
mekasnime pencampuran utamanya
adalah conveksi
 Contoh: ribbon mixer dan planetary
mixer

5.Pencampuran salep

 Masalah yang muncul selama


pencampuran semisolid (salep dan
pasta) semi-solid tidak akan
mengalir dengan mudah.
 Materi yang berada pada 'titik mati'
akan tetap ada.
 Untuk alasan ini, pencampur yang
sesuai harus memiliki elemen
berputar dengan jarak yang sempit
antara elemen tersebut dengan
dinding bejana pencampuran
 Elemen tersebut harus
menghasilkan shear mixing tingkat
tinggi karena pencampuran difusi
tidak dapat terjadi.
Planetary mixer
 Mixer tipe ini umum digunakan di dapur
 Ketika digunakan untuk pencampuran semi-
padat, harus dirancang sedemikian rupa
sehingga hanya ada jarak kecil antara bejana dan
dayung (paddle) untuk memastikan shear yang
cukup.

Pencampuran suspensi

Propeller mixer
 Alat yang digunakan untuk pencampuran
fluida skala menengah adalah pengaduk
jenis baling-baling (propeller) yang
sering dilekatkan tepi bejana.
 Baling-baling memiliki pisau yang
miring, yang menyebabkan sirkulasi
cairan di kedua arah aksial dan radial.
 Pemasangan propeller tidak di tengah-
tengah untuk mencegah pembentukan
pusaran (vortex)
 Rasio diameter propeler pengaduk
dengan diameter bejana umumnya 1: 10
hingga 1: 20 dan biasanya beroperasi
pada kecepatan 1–20 putaran/detik.

Turbine Mixer
 Mixer turbin dapat digunakan untuk cairan
yang lebih kental.
 Impeller memiliki empat pisau yang dikelilingi
oleh cincin diffuser bagian dalam dan luar
yang berlubang.
 Impeler yang berputar menarik cairan ke
dalam mixer 'head' dan memaksa cairan
melalui lubang dengan kecepatan radial yang
cukup, cukup untuk mengatasi hambatan kental
dari sebagian besar cairan
 Salah satu kekurangannya adalah tidak adanya
komponen aksial, tetapi kepala yang berbeda
dengan perforasi mengarah ke atas dapat
dipasang jika diinginkan.
 Karena cairan dipaksa melalui lubang kecil
dari cincin diffuser dengan kecepatan tinggi 
menghasilkan gaya geser yang besar.
In-line Mixer
 Sebagai alternatif untuk
mencampur cairan dalam
bejana, komponen miscible
dimasukkan melalui ‘in-line
mixer' yang dirancang
untuk menciptakan
turbulensi dalam aliran
cairan.
 Dalam hal ini, memungkin
terjadi proses pencampuran
yang berkesinambungan

9.rumus pencampuran ack

 Idealnya, untuk produk farmasi, komponen


aktif berdeviasi tidak lebih dari ± 5% dari
rata-rata atau kadar yang ditentukan.
 Contoh: deviasi yang dapat diterima =
px(5/100) atau px0,05;
 Catatan: berbeda dengan standar deviasi 5%

12.upaya mencegah migrasi pelarut


 Gunakan seminimal mungkin cairan
granulasi tetapi harus tersistribusi dengan
baik  gunakan high-speed
mixer/granulator akan membantu
distribusi lembab lebih baik
 Buat ukuran granul lebih kecil yang akan
mengalir dengan mudah
 Hindari pengeringan dengan tray (statis),
Cara kecuali tidak ada pilihan
meminimalkan  Jika pengeringan dengan tray tidak dapat
dihindarkan, lakukan pencampuran ulang
migrasi pelarut (remixing) granul kering yang dihasilkan
sebelum dicetak
 Jika migrasi intrapartikular menjadi
masalah, pertimbangkan menggunakan
pengeringan vakum atau microwave
sebagai alternative fluidized-bed drying

13.migrasi warna

 Karena migrasi pelarut  bahan


pewarna larut dalam cairan granulasi
ikut bermigrasi ke bagian luar granul
sehingga bagian luar warnanya lebih
pekat dibandingkan bagian dalam
granul
Mottling  Dalam proses pencetakan, granul
akan pecah dan bagian dalam granul
tablet yang warnanya pudah akan terekspos
berwarna  Dapat dikurangi dengan:
 menggunakan pewarna aliminium
lake yang tidak larut
 Membuat granul dengan ukuran lebih
kecil sehingga tidak pecah saat
dicetak

30.freze drying

 Digunakan untuk mengeringkan


bahan yang sangat sensitive
terhadap panas
 Dalam proses ini, pertama-tama
larutan atau suspensi cair
Freeze Drying dibekukan, tekanan di atas cairan
beku diturunkan sehingga air akan
menyublim
 Secara teori dan praktik
berdasarkan diagram fase air
Aplikasi diagram fase air Freeze drying melibatkan 3 tahap:
dalam freeze drying
 Pembekuan larutan
 Menurunkan tekanan atmosfir
di atas es sampai di bawah
triple point dari produk
Continue ..  Tambahkan panas ke dalam
system untuk meningkatkan
temperature sampai kurva
sublimasi (C-O) untuk
mendapatkan panas laten untuk
sublimasi

Kemasan injeksi

GELAS TIPE I
 Gelas untuk farmasi dengan kualitas terbaik
 Dihasilkan dengan menambahkan boron oksida ke dalam gelas 
disebut gelas borosilikat
 Gelas yang paling inert
 Digunakan untuk pembuatan ampul dan vial sebagai wadah
sediaan parenteral cair
 Sangat resisten terhadap perubahan temperatur (sterilisasi panas)
 Harganya paling mahal

Metode pembuatan kaca


GLASS (KACA)
 Banyak digunakan untuk kemasan sediaan farmasi karena memiliki sifat
menahan yang sangat baik, inert dan kompatibel dengan sediaan
 Kaca merupakan gold standard dalam pengemasan sediaan farmasi
 Kaca dihasilkan dengan memanaskan bersama berbagai senyawa anorganik
menjadi lelehan dan selanjutnya didinginkan dengan cepat sehingga
memadat dalam bentuk non-kristal
 Silicon dioksida, kalsium karbonat dan sodium karbonat dipanaskan dalam
tungku pada suhu sangat tinggi (1500oC)  komponen tersebut meleleh dan
bereaksi perlahan dan membentuk lelehan yang homogen  selanjutnya
dibentuk menjadi wadah kaca dengan metode blow molding (cetak-tiup) atau
fabrikasi kaca tubular
 Metode blow moulding digunakan untuk membuat wadah kaca, sedangkan
metode fabrikasi kaca tubular digunakan untuk membuat ampul dan vial

LOGAM
 Aluminium yang dilapisi timah digunakan untuk kemasan sediaan farmasi, mis:
kemasan pressurized metred dose inhaler, tube (krim, salep dan gel), pouch
(serbuk, granul, cairan dan supositoria), kemasan blister dan tutup

 Keuntungan: kuat, tahan terhadap tekanan, tahan pecah, ringan, impermiabel


terhadap gas dan cahaya dan lunak (dapat diatur kekerasan dan fleksibilitasnya
sesuai kebutuhan)

 Logam keras digunakan untuk aerosol, sedangkan yang lunak untuk tube,
flexible pouch dan tutup vial.

 Logam dapat bereaksi dengan produk farmasi  pemukaan dalamnya dilapisi


dengan resin vinil, akrilik dan epoksi dan bagian luarnya juga dilapisi sehingga
melindungi dan dapat diprint (diberi tulisan/penandaan)

d. Autofiltration

• Autofiltrasi adalah istilah yang digunakan


untuk menggambarkan situasi ketika
material yang difiltrasi (filter cake)
bertindak sebagai media filternya sendiri
• Mekanisme ini digunakan oleh metafilter
Aplikasi Filtrasi Solid/Gas
• Menghilangkan suspensi bahan padat di udara yang
selanjutnya digunakan untuk mensuplai udara yang diperlukan
dalam proses tertentu atau ruangan tertentu, termasuk suplai
udara untuk proses fluidized-bed, mesin film-coating, dan alat
pembersih botol  penampilan dan kualitas produk terjaga
 Termasuk menghilangkan kontaminan dari udara
menggunakan filter yang sesuai (contoh: udara bebas
mikroorganisme yang diperlukan untuk ruangan tempat
pembuatan sediaan steril)
• Menghilangkan partikel yang dihasilkan selama proses
produksi untuk mencegah partikel mencemari atmosfer
(contoh: filtrasi udara yang dikeluarkan oleh proses fluidized-
bed dan penyalutan)

Tipe-tipe campuran

Campuran positif (Positive Campuran negatif (Negative Campuran netral (Neutral


mixtures): mixtures):
mixtures):
 dibentuk dari bahan seperti  Pada campuran negatif,
gas atau cairan miscible yang
komponen cenderung  Memiliki perilaku statis
memisah
bercampur secara spontan  Komponen-komponennya
dan irreversible dengan  Jika pemisahan terjadi
difusi dan cenderung dengan cepat  diperlukan tidak memiliki
mendekati campuran energi secara kontinyu untuk kecenderungan bercampur
sempurna menjamin komponen cukup secara spontan atau
terdispersi, misalnya sediaan
suspensi (dispersi padatan memisah secara spontal
 Tidak memerlukan masukan
dalam cairan dengan setelah dicampur
energi jika waktu yang viskositas rendah)
tersedia untuk pencampuran  Contoh: campuran serbuk,
tidak terbatas  energi yang  Pemisahan komponen terjadi
diberikan akan lambat pada sediaan emulsi, pasta atau ointment
memperpendek waktu krim dan suspensi kental
 Campuran netral dapat
pencampuran  Secara umum, campuran
negatif lebih sulit dibuat dan mengalami pemisahan
 Secara umum proses dijaga dan memerlukan (demixing), tetapi hal ini
pencampuran bahan seperti mixing dengan tingkat memerlukan masukan
ini tidak mengalami masalah efisiensi tinggi dibandingkan
selama proses produksi dengan campuran positif energi
 Jumlah partikel yang terkandung
dalam skala pengawasan
tergantung pada berat sampel,
ukuran partikel dan densitas
partikel  akan meningkat jika
berat sampel meningkat dan
ukuran partikel serta densitas
menurun
 Jumlah partikel harus cukup
untuk menjamin deviasi yang
dapat diterima dari dosis yang
diperlukan dalam sediaan

 Dalam proses pencampuran serbuk ada 3  Shear mixing: terjadi ketika 'lapisan'
mekanisme utama: convection, shear dan material mengalir di atas 'lapisan' lainnya
diffusion yang menghasilkan lapisan bergerak
dengan kecepatan berbeda 
 Convective mixing: terjadi transfer relatif pencampuran terjadi pada antarmuka
banyak kelompok partikel dari satu bagian lapisan.
campuran ke bagian lainnya  Diffusive mixing: Ketika serbuk dipaksa
 Terjadi karena pergerakan pisau (blade) dan untuk bergerak atau mengalir, volume
dayung (paddle) dari mixer dalam campuran serbuk akan meningkat karena partikel
 Jenis pencampuran ini berkontribusi terutama serbuk menjadi kurang rapat dan ada
pada pencampuran makroskopis dari peningkatan ruang udara atau rongga di
campuran serbuk dan cenderung antaranya.
menghasilkan tingkat pencampuran besar  Dalam keadaan ini ada potensi partikel
dalam waktu cukup cepat (dibuktikan dengan serbuk untuk melewati ruang-ruang kosong
penurunan yang cepat dari SACT) yang terbentuk, baik akibat gaya gravitasi
(misalnya dalam tumbling mixer) atau
 Namun pencampuran tidak terjadi dalam dengan gerakan paksa (misalnya dalam
kelompok partikel yang bergerak bersama fluidized bed).
sebagai satu unit dan dengan demikian untuk  Pencampuran partikel dengan cara ini
mencapai campuran acak, diperlukan waktu disebut sebagai pencampuran difusif
pencampuran yang panjang. (diffusive mixing)

Anda mungkin juga menyukai