Anda di halaman 1dari 5

Pengobatan Tradisional

. 1. KESEHATAN TRADISIONAL DISKES PROVINSI JAMBI 2013


. 2. Pengobatan Tradisional : adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perwatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan, mencakup cara
(methode) obat dan pengobatannya, yang mengacu kepada pengetahuan,
pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun menurun, berguru,
magang atau pendidikan/pelatihan baik yang asli maupun yang berasal dari luar
negeri dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Upaya kesehatan tradisonal : adalah cara menanggulangi masalah (gangguan)
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dengan perawatan dan pengobatan
tradisonal yang diselenggarakan secara komperhensif, mencakup upaya promotif
(peningkatan kesehatan), upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan)
penyakit dan upaya rehabilitatif (pemulihan). Obat tradisonal adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sari (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
menurun telah digunakan untuk pengaoabatan berdasarkan pengalaman (UU Kes
No.23/1992)
. 3. Pengobat Tradisonal (Batra) adalah seseorang yang diakui dan dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan secara
tradisonal (Kepmenkes Nomor 1076/SK/Menkes/VII/2003). Ada 2 (KEPMENKES
No. 36 tahun 2009) macam pengobat tradisonal ditinjau dari cara pengeobatannya.
1. Pengobatan dengan Ketrampilan 2. Pengobatan dengan ramuan
Macam-macam pengobatan tradisional yang ada di masyarakat : a. Pelayanan
oleh batar (pengobat tradisional), bisa perorangan atau berkelompok b. Sebagai
bentuk UKBM al :TOGA, Posyankestrad, c. Pengobatan sendiri (self care). d.
Pengobatan tradisional pada pusat-pusat pengemban pengobatan
tradisional,organisasi pengobat/institusi swasta : Merpati putih, Satria Nusantara
dll. Untuk mengantisipasi perkembangan pengobat tradisonal di masyarakat maka
pemerintah harus intensif melaukan pendataan, pengawasan dan pembinaan.
. 4. KENDALA dalam melakukan pengawasan dan pembinaan : 1. Belum cukupnya
peraturan yang mendudukung. 2. Maisih kurang/belum meratanya pemahaman
para petugas kesehatan tentang selukbeluk kestrad 3. Belum terwujudnya
pembakuan methode pengobat tradisional secara jelas dan tegas. 4. Belum
dilakukan secara intensif pembinaan peningkatan mutu pelayanan. 5. Belum
adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional. 6. Belum
termonitornya secara seksama (jumlah dan fungsi wadah/organisasi. 7. Belum
adanya koordinasi LS dan LP dalam hal pembinaan dan pengembangan
khususnya penelitian dan pengembangan. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan
umum : Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara
tersendi ri atau terpadu pada sistim pelayanan kesehatan paripurna, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan khusus : 1. Meningkatnya mutu
pelayanan pengobat tradisional, sehingga masyarakat terhindar dari dampak
negatif.
. 5. 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan upaya pengobatan tradsional. 3. Terbinanya berbagai tenaga
pengobat tradisional dalam pelayanan kesehatan. 4. Terintegrasinya upaya
pengobatan tradisional dalam program pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari
tingkat rumah tangga, puskesmas sampai dengan rujukan. SASARAN : 1.
Pengobat Tradisional. 2. Petugas Kesehatan. 3. Masyrakat. KEGIATAN YANG
TELAH DILAKUKAN OLEH PROV JAMBI 1. rapat koordinasi 2. Pelatihan self care
tahun 2006 3. Penyebarluasan informasi TOGA. 4. Melakukan Pembinaan dan
pengawasan Pengobat Tradisional. 5. Melakuakn inventarisasi.
. 6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTORTUGAS
DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTOR Mengkoordinir
pembinaan pengobat tradisional termasuk TOGA Menyelenggarakan forum
komunikasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pembinaan pengobat
tradisional Merencanakan pelaksanaan operasional pembinaan pengobatan
tradisional Menyusun jadwal supervisi terpadu, dengan upaya pendanaan
bersama’ Memantau, mengendalikan, pelasanaan pembinaan pengobatan
tradisional sendiri di rumah Mengolah, menganalisa data inventarisasi pengobat
tradisional Mengkoordinir pembinaan pengobat tradisional termasuk TOGA
Menyelenggarakan forum komunikasi lintas program dan lintas sektor terkait
dalam pembinaan pengobat tradisional Merencanakan pelaksanaan
operasional pembinaan pengobatan tradisional Menyusun jadwal supervisi
terpadu, dengan upaya pendanaan bersama’ Memantau, mengendalikan,
pelasanaan pembinaan pengobatan tradisional sendiri di rumah Mengolah,
menganalisa data inventarisasi pengobat tradisional 1. DINAS KESEHATAN
PROVINSI1. DINAS KESEHATAN PROVINSI
. 7. Lanjutan ......Lanjutan ...... Memantau pengobat tradisional
psikosupra-natural Memberikan rekomendasi kepada pengobat tradisional
supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar Aktif dalam forum
komunikasi Memantau pengobat tradisional psikosupra-natural Memberikan
rekomendasi kepada pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan
wajib daftar Aktif dalam forum komunikasi 2. Kejaksaan Tinggi2. Kejaksaan
Tinggi 3. Kanwil Departemen Agama3. Kanwil Departemen Agama Memberikan
rekomenadsi kepada para pengobat tradisional supranatural yang akan
melaksanakan wajib daftar Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan
lintas sektor pembinaan pengobat tradisional Memberikan rekomenadsi kepada
para pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar
Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan lintas sektor pembinaan
pengobat tradisional
. 8. Lanjutan ......Lanjutan ...... Membina kursus pendidikan luar sekolah rumpun
kesehatan Mengkoordinir pembinaan TOGA di kebun sekolah Mengkoordinir
upaya pengobatan tradisional berkaitan dengan kebudayaan dan aliran
kepercayaan setempat Aktif dalam forum komunikasi Membina kursus
pendidikan luar sekolah rumpun kesehatan Mengkoordinir pembinaan TOGA di
kebun sekolah Mengkoordinir upaya pengobatan tradisional berkaitan dengan
kebudayaan dan aliran kepercayaan setempat Aktif dalam forum komunikasi 4.
Dinas Pendidikan Provinsi4. Dinas Pendidikan Provinsi 5. Bappeda Provinsi5.
Bappeda Provinsi Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program
pengembangan pengobatan tradisional Dukungan politis dan pendanaan bagi
pengembangan Sentra P3T Aktif dalam forum komunikasi Memberikan
dukungan politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan
tradisional Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T
Aktif dalam forum komunikasi
. 9. Lanjutan ......Lanjutan ...... Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi
program pengembangan pengobatan tradisional Dukungan politis dan
pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T Memantau, membina organisasi
pengobatan tradisional Aktif dalam forum komunikasi Memberikan dukungan
politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan tradisional
Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T Memantau,
membina organisasi pengobatan tradisional Aktif dalam forum komunikasi 6.
Biro Kesra dan Kemasyarakatan Setda Provinsi6. Biro Kesra dan Kemasyarakatan
Setda Provinsi 7. Balai POM7. Balai POM Membina dan mengawasi khasiat dan
efek samping obat tradisional Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat
tradisional Membina dan mengawasi khasiat dan efek samping obat tradisional
Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat tradisional
. 10. Lanjutan ......Lanjutan ...... Membina dan mengawasi periklanan
pengobatan tradisional Membina dan mengawasi berita-berita pengobatan
tradisional di media massa Aktif dalam forum komunikasi Membina dan
mengawasi periklanan pengobatan tradisional Membina dan mengawasi
berita-berita pengobatan tradisional di media massa Aktif dalam forum
komunikasi 8. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi8. Biro Humas dan
Protokol Setda Provinsi Jambi 9. Satpol PP9. Satpol PP Mengawasi pelaksana
pengobatan tradisional Mengawasi pelaksana pengobatan tradisional 9.
Kepolisian9. Kepolisian Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat
tradisional Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat tradisional
. 11. Lanjutan ......Lanjutan ...... Menseleksi periklanan pengobatan tradisional
yang akan dimuat atau ditanyangkan Mengawasi periklanan pengobat
tradisional Menseleksi periklanan pengobatan tradisional yang akan dimuat atau
ditanyangkan Mengawasi periklanan pengobat tradisional 11. Media elektronik
dan cetak11. Media elektronik dan cetak 12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Koordinasi dan
inventarisasi bahan baku obat alam Mengkordinir pembinaan teknis budidaya
tanaman obat Mengkoordinir penyediaan bibit tanaman obat Aktif dalam
forum komunikasi Koordinasi dan inventarisasi bahan baku obat alam
Mengkordinir pembinaan teknis budidaya tanaman obat Mengkoordinir
penyediaan bibit tanaman obat Aktif dalam forum komunikasi
. 12. Lanjutan ......Lanjutan ...... Mengkoordinir pembinaan TOGA
Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care) tradisional
Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat Koordinasi dan
pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam budidaya dan pemanfaatan TOGA
sebagai tanaman pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA
Aktif dalam forum komunikasi Mengkoordinir pembinaan TOGA
Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care) tradisional
Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat Koordinasi dan
pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam budidaya dan pemanfaatan TOGA
sebagai tanaman pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA
Aktif dalam forum komunikasi 13. Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi13. Tim
Penggerak PKK Tingkat Provinsi 14. Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi14.
Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi Membina anggota organisasi dalam
mitra kerja pelayanan kesehatan modern dan tradisional Membina
profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya Aktif dalam forum
komunikasi pembinaan dan pengembangan penobatan tradisional, memantau
malpraktek pengobatan tradisional Aktif berperan dalam tim penilaian Sentra
P3T terhadap pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan bermanfaat dan
yang akan diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan/medik Membina anggota
organisasi dalam mitra kerja pelayanan kesehatan modern dan tradisional
Membina profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya Aktif dalam
forum komunikasi pembinaan dan pengembangan penobatan tradisional,
memantau malpraktek pengobatan tradisional Aktif berperan dalam tim
penilaian Sentra P3T terhadap pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan
bermanfaat dan yang akan diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan/medik
. 13. Lanjutan ......Lanjutan ...... 15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional
Provinsi15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional Provinsi Membina
kelembagaan dan profesionalisme pengobat tradisional Memantau malpraktek
pengobat tradisional Aktif dalam forum komunikasi Menggali dan inventarisasi
pengobatan tradisional (obat, cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia
maupun yang berasal dari luar negeri Membina kelembagaan dan
profesionalisme pengobat tradisional Memantau malpraktek pengobat
tradisional Aktif dalam forum komunikasi Menggali dan inventarisasi
pengobatan tradisional (obat, cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia
maupun yang berasal dari luar negeri
. 14. MENIMBANG : MENGINGAT : MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN
MENTERI KESEHATAN TENGAN PENYELENG GARAAN PENGOBATAN
TRADISIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM 1. PENGOBAT TRADISIONAL 2.
OBAT TRADISONAL. 3. PENGOBAT TRADISIONAL 4.PENGOBAT
TRADISIONAL ASING 5.SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL
(STPT) 6.SURAT IZIN PENGOBAT TRADISIONAL (SIPT) 7.TOKO OBAT
TRADISIONAL. BAB II TUJUAN 1. MEMBINA UPAYA PENGOBATAN
TRADISIONAL.
. 15. 2. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN 3. MENGINVESTASIKAN JUMLAH
PENGOBAT TRADISIONAL, JENIS DAN CARA PENGOBATANNYA. BAB III
PENDAFTARAN Pasal 3 1. KLASIFIKASI PENGOBAT TRADISIONAL. 2.
KLASIFIKASI DAN JENISNYA : A. PENGOBAT TRADISIONAL KETRAMPILAN B.
PENGOBAT TRADISIONAL RAMUAN Pasal 4 1.SEMUA PENGOBAT
TRADISIONAL YANG MENJALANKAN PEKERJAAN PENG OBATAN
TRADISIONAL WAJIB MENDAFTARKAN DIRI KEPADA KEPALA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN / KOTA SETEMPAT UNTUK MEMPEROLEH SURAT
TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT). 2.PENGOBAT TRADISIONAL
DENGAN CARA SUPRANATURAL HARUS MENDA- PAT REKOMENDASI
TERLEBIH DAHULU DARI KEJAKSAAN KABUPATEN / KO TA SETEMPAT.
. 16. 3. PENGOBAT TRADISIONAL DENGAN CARA PENDEKATAN AGAMA
HARUS ME NDAPAT REKOMENDASI TERLEBIH DAHULU DARI KANTOR
DEPARTEMEN - AGAM KABUPATEN/KOTA SETEMPAT. Pasal 5 TATA CARA
MEMPEROLEH STPT : A. PENGOBAT TRADISIONAL MENGAJUKAN
PERMOHONAN KE DINKES KAB / KOTA SEPERTI FORM A. B. SYARAT
KELENGKAPAN SBB : 1. BIODATA PENGOBAT TRADISIONAL (FORM B). 2.
FOTO COPY ktp. 3. SURAT KETERANGAN DARI DESA/LURAH. 4.
REKOMENDASI DARI ASOSIASI/ORAGANISASI. 5. FOTO COPY
SERTIFIKAT/IJAZAH PENGOBAT TRADISIONAL YG DIMILIKI. 6. SURAT
PENGANTAR PUSKESMAS SETEMPAT. 7. PAS FOTO UKURAN 4 X 6CM
SEBANYAK 2 (DUA) LEMBAR. 8. REKOMENASI KEJAKSAAN/KANTOR
DEPARTEMEN AGAMA. Pasal 6 1. KEPALA DINAS KESEHATAN/KOTA
MELAKUKAN PENDAFTARAN BERDASAR KAN PERMOHONAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 5 UNTUK ME NERBITKAN SURAT
TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT).
. 17. 2. SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT) DI TERBITKAN
OLEH KEPALA DINAS KESEHATAN DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA
1 (SA TU) BULAN SEJAK PERMOHONAN DAN KELENGKAPAN DITERIMA. 3.
BENTUK STPT ADALAH FORMULIR C Pasal 7 1. KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA HARUS MEMBUAT PEMBU KUAN PENDAFTARAN
MENGENAI STPT YANG TELAH DITERBITKAN 2. KEPALA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENYAMPAIKAN LAPORAN SECARA
BERKALA KEPADA BUPATI/WALIKOTA SETEMPAT DENGAN TEMB USAN KE
DINKES PROVINSI. Pasal 8 1. STPT BERLAKU SELAMA PENGOBAT
TRADISIONAL MELAKUKAN PEKERJA AN DI KAB/KOTA TEMPAT
PENDAFTARAN. 2. STPT BERLAKU UNTUK 1 KAB/KOTA. 3. PEMBAHARUAN
STPT DILAKSANAKAN SESUAI PASAL 5 BAB IV PERIZINAN BABV
PENYELENGGARAAN (DIBACA SENDIRI)
. 18. Pasal 14 2. PENGOBAT TRADISIONAL SEBAGAIMANA DIMASUD
BERKEWAJIBAN ME NYEDIAKAN : A. RUANG KERJA DENGAN UKURAN 2 X
2,5 M 2 B. RUANG TUNGGU. C. PAPAN NAMA DENGAN MENCATUKAN
SURAT STPT/SIPT UKURAN 1 X 1,5 D. KAMAR KECIL YG TERPISAH DR
RUANG PENGOBATAN. E. PENERANGAN YG BAIK SEHINGGA DAPAT
MEMBEDAKAN WARNA. F. SARANA DAN PRASARANA YG MEMENUHI
SYARAT HYGIENIE & SANITASI G. RAMUAN/OBAT HARUS MEMENUHI
PERSYARATAN. H. PENCATATAN SESUAI KEBUTUHAN. Pasal 15 1.
PENGOBAT TRADISIONAL HARUS MEMBERIKAN INFORMASI YANG JELAS
DAN TEPAT KEPADA PASIEN TENTANG TINDAKAN PENGOBATAN YG DILA
KUKAN. 2. INFORMASI TERSEBUT DAPAT DIBERIKAN SECARA LISAN
TENTANG UN – TUNG RUGI TINDAKAN. 3. SEMUA TINDAKAN HARUS
MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PASIEN DAN KELUARAGANYA. 4.
PERSETUJUAN DAPAT SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN.
. 19. Pasal 20 1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MEMBERIKAN DAN
ATAU TENGGUNA KAN OBAT MODERN, OBAT KERAS, NARKOBA DAN
BAHAN BERBAHAYA. 2. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG
MENGGUNAKAN PRODUK OBAT TRA DISIONAL YG TIDAK TERDAFTAR
DAN RACIKAN BAHAN BAKU YG TIDAK MEMENUHI SYARAT KESEHATAN.
Pasal 21 1. PENGOBAT TRADISIONAL WAJIB MELAPORKAN
KEGIATANNYA TIAP 4 BU LAN SEKALI KEPADA KADINKES KAB/KOTA. 2.
LAPORAN MELIPUTI JUMLAH JENIS KELAMIN PASIEN, JENIS PENYAKIT, ME
TODE DAN CARA MENGOBATANNYA. Pasal 22 PENGOBATAN
TRADISIONAL YANG TIDAK MAMPU MENGOBATI PASIENNYA DALAM
KEADAAN DARURAT, HARUS DIRUJUK KE SARANA PELAYANAN KE-
HATAN TERDEKAT. Pasal 23 1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG
MEMPROMOSIKAN DIRI SECARA BER LEBIHAN DAN MEMBERIKAN
INFORMASI YG MENYESATKAN 2. IFORMASI MENYESATKAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD ADALAH : A. PENGGUNAAN GELAR TANPA
MELALUI JENJANG PENDIDIKAN.
. 20. B. MENGINFORMASIKAN BAHWA PENGOBAT DAPAT
MENYEMBUHKAN SEMUA PENYAKIT. C. MENGINFORMASIKAN TELAH
MEMILIKI SURAT TERDAFTAR/SURAT IZIN SEBAGAI PENGOBAT
TRADISIONAL YANG KENYATAANNYA TIDAK DIMILIKI 3. PENGOBAT
TRADISIONAL HANYA DAPAT MENGINFORMASIKAN GAN KEPADA
MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN TEMPAT USAHA, JAM PRAKTEK,
KEAHLIAN DAN GELAR YANG SESUAI STPT DAN SIPT. Pasal 25 1.TOKO
OBAT TRADISIONAL DILARANG MENYIMPAN, MELAYANI DAN MENJUAL
OBAT YG DIPRODUKSI OLEH PABRIK TIDAK DIREGRISTRASI. 2. BAHAN
OBAT TRADISIONAL HARUS AMAN, MANFAAT DAN BERMUTU. 3. TOKO
OBAT TRADISIONAL BOLEH MEMBIKIN RESEP DARI PENGOBAT
TRADISIONAL. 4. TOKO OBAT HARUS MEMBUAT CATATAN. 5. TOKO OBAT
TRADISIONAL BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEAMANAN, MUTU DAN
KEABSAHAN OBAT TRADISIONAL YG DIKELOLA. LAINNYA BACA SENDIRI.
. 21. Pasal 33 1. DALAM RANGKA PENGAWASAN, KEPALA DINAS
KESEHATAN KAB/KOTA DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN ADMINISTRASIF
TERHADAP PENGOBAT TRADISIONAL YG MELAKSANAKAN KEGIATAN
YANG TDK SESUAI DENGAN KETENTUAN INI. 2 TINDAKAN
ADMINISTRATIF ADALAH : A. TEGURAN LISAN. B. TEGURAN TERTULIS.
C. PENCABUTAN STPT / SIPT D. PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN.
E. LARANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN SEBAGAI PENGOBAT Pasal 34
DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 31 AYAT 1 KEPALA DINAS
KESEHATAN KAB/KOTA MEMPUNYAI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
A. INVENITARISASI B. PEMBINAAN. C. MEMBINA DAN
MENGEMBANGKAN SELF CARE. D. PEMANTAUAN PEKERJAAN
PENGOBAT TRADISIONAL. E. PENCATATAN DAN PELAPORAN.
. 22. BAB IX SANKSI Pasal 35 DENGAN TIDAK MENGURANGI KETENTUAN
PIDANA SEBAGAIMANA DITETAP KAN DALAM KTAB UNDANG-UNDANG
HUKUM PIDANA (KUHP), YANG LAIN BISA DIBACA SENDIRI.
. 23. SENTRA P3T DISKES PROVINSI JAMBI 2013

Anda mungkin juga menyukai