Anda di halaman 1dari 2

ALUR PELAPORAN MESO

1. Siapkan formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO) oleh petugas IFRS kepada
petugas kesehatan (UGD/Rawat Inap/Rawat Jalan)
2. Lakukan pemantauan oleh petugas kesehatan (Dokter, perawat, TTK) terhadap
kemungkinan timbulnya efek samping obat yang dipergunakan dalam terapi pasien.
3. Jika terdapat Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) atau Efek Samping Obat (ESO) maka
petugas kesehatan melakukan pengumpulan data dan dicatat dalam Form MESO
4. Pengumpulan Data
Dalam penyiapan pelaporan KTD atau ESO, sejawat tenaga kesehatan dapat menggali
informasi dari pasien atau keluarga pasien. Untuk melengkapi informasi lain yang
dibutuhkan dalam pelaporan dapat diperoleh dari catatan medis pasien. Pengumpulan data
berupa :
a. Data Demografi
b. Reaksi ADR atau Reaksi Efek Samping Obat, penyakit utama, penyakit penyerta
c. Riwayat obat hingga 4 minggu sebelum ADR
5. Analisa terjadinya efek samping obat pada pasien
Di dalam formulir pelaporan ESO atau formulir kuning, tercantum tabel Algoritma
Naranjo, yang dapat sejawat tenaga kesehatan manfaatkan untuk melakukan analisis
kausalitas per individu pasien.
6. Pelaporan MESO dan analisa kausalitas oleh BPOM
Pembuatan dan pengiriman laporan MESO dapat dilakukan dengan dua cara yaitu offline
dan online. Alur dan proses dari kedua cara juga dapat berbeda. Pelaporan dengan online
dapat dilakukan menggunakan apilikasi eMESO. Pengisian laporan MESO menggunakan
aplikasi eMESO. Berikut adalah diagram atau alur proses pelaporan ESO bagi tenaga
kesehatan.
a. Laporan secara online menggunakan aplikasi MESO

b. Laporan secara Offline


Pelaporan MESO secara offline dapat dilakukan secara manual dengan form kuning
pelaporan MESO diisi dengan lengkap dan jelas.
CONTOH FORM MESO

7. Dilakukan Dokumentasi
a. Serahkan laporan MESO oleh petugas kesehatan ke petugas IFRS (Apoteker)
b. Tanda tangani laporan MESO dan dokumentasikan oleh Apoteker.
8. Kirimkan laporan MESO ke Pusat MESO Nasional, BPOM RI.

Anda mungkin juga menyukai