Anda di halaman 1dari 16

Dr. apt.Refdanita.,M.

Si
Ritha Widya P MARS
PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK, RS &
PUSKESMAS

PERAN FARMASIS DALAM PENANGANAN DRP


(DRUG RELATED PROBLEM) PADA PASIEN,
TENAGA MEDIS & PARAMEDIS

PELAYANAN INFORMASI OBAT BAGI PASIEN,


KELUARGA PASIEN, TENAGA MEDIS &
PARAMEDIS
 Defenisi  Tujuan
PIO bertujuan untuk:
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Menyediakan informasi
merupakan kegiatan penyediaan
mengenai Obat kepada pasien
dan pemberian informasi,
dan tenaga kesehatan di
rekomendasi Obat yang independen,
lingkungan Rumah Sakit dan
akurat, tidak bias, terkini dan
pihak lain di luar Rumah Sakit;
komprehensif yang dilakukan oleh
Menyediakan informasi untuk
Apoteker kepada dokter, Apoteker,
membuat kebijakan yang
perawat, profesi kesehatan lainnya
berhubungan dengan
serta pasien dan pihak lain di luar
Obat/Sediaan Farmasi, Alat
Rumah Sakit (PMK No 72 tahun
Kesehatan, dan Bahan Medis
2016).
Habis Pakai, terutama bagi
Komite/Tim Farmasi dan
Terapi;
Menunjang penggunaan Obat
yang rasional
 PIO terhadap pasien bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang benar mengenai penggunaan obat dan
pengobatan kepada pasien, meliputi:
 (1) nama obat,
 (2) tujuan pengobatan,
 (3) jadwal pengobatan,
 (4) cara menggunakan obat
 (5) lama penggunaan obat,
 (6) efek samping obat,
 (7) tanda-tanda toksisitas,
 (8) cara penyimpanan obat, dan
 (9) penggunaan obat lain-lain, serta upaya meningkatkan
kepatuhan pasien terhadap perintah pengobatannya
Pasien
Keluarga Pasien
Tenaga Medis
Paramedis
Adalah pemberian informasi tentang obat dari
farmasis khususnya kepada pasien & keluarga pasien,
serta umumnya kepada sejawat medis maupun
paramedis lainnya, meliputi :

1. Indikasi, Aturan pemakaian & lama pemakaian


2. Cara pemakaian dihubungkan dengan efek terapi
& cara menghindari serta mengatasi efek samping
obat jika timbul
3. Cara penyimpanan obat yang benar & tepat
4. Stabilitas obat selama penyimpanan & pemakaian
 direkonstitusi, i.v admixture
5. Monitoring & waspada ESO
6. Interaksi antar obat - makanan & Cara mengatasi
interaksi antar obat - makanan selama terapi
• Membina hubungan / komunikasi farmasis
dengan pasien, keluarga pasien, sejawat tenaga
medis-paramedis dan membangun kepercayaan
kepada farmasis
• Memberikan informasi yang sesuai dengan
kondisi pasien
• Membantu pasien menggunakan obat sesuai
tujuan terapi dengan memberikan cara / metode
yang memudahkan pasien menggunakan obat
dengan benar
 Mengubah perilaku pasien sehingga compliance
dengan obat  goal therapy tercapai

 Memberikan informasi yang diperlukan bagi


tenaga medis & paramedis lainnya mengenai
stabilitas obat, dosis, rute pemakaian obat, cara
menghindari & mengatasi ESO, monitoring ESO
serta interaksi antar obat – makanan  tercapai
4T (Tepat Indikasi, pasien, dosis, cara
pemberian) +1W (Waspada Efek Samping Obat) +
1M (Monitoring Efek Samping dan Terapi Obat)
dan EARMU (Efektif, Aman, Murah, dan Bermutu)
Kepatuhan pasien
Memperoleh
informasi tambahan
Swa-medikasi
Kebutuhan emosional.

10
 Legalitas
 Profesionalitas
 Kepuasan kerja
 Ekonomi
(jasa profesi, omzet
meningkat).

11
 Mendengar
 Bertanya
 Menilai / Menafsirkan
 Memberi Informasi
 Aktif
 Pasif
 Memberi Saran
 Memotivasi

12
 Aktif
 Pelayanan informasi kepada pasien atau keluarga
pasien di Apotek, puskesmas, atau Rs
 Bersama apoteker melakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar
 Bersama Apoteker melakukan homecare kepada
pasien
 Bersama Apoteker melakukan bakti social atau
kunjungan ke tempat-tempat yang perlu untuk
dikunjungi guna mensosialisasikan sehubungan
dengan obat.
 Pasif
Membantu Apoteker mengumpulkan materi
secara berkala untuk pembuatan brosur, leaflet,
poster dan mading untuk dipasang pada dinding
sarana kesehatan.
Hal tersebut dapat membatu kita untuk
memberikan informasi kepada pasien secara tidak
langsung
Dibuat dengan semenarik mungkin untuk
membuat pasien tertarik untuk membacanya.
1. Pasien dgn kondisi penyakit tertentu
2. Pasien yg menerima obat-obat tertentu
Mis : - obat dgn indeks terapi sempit
- obat dgn penggunaan jangka lama
- memerlukan tehnik penggunaan tertentu
- obat dgn perhatian khusus, contoh :
Obat dengan efek samping berbahaya
3. Pasien Geriatrik & Pediatrik dgn regimen yg rumit
4. Pasien yg dirujuk oleh Dokter

15
• Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak
bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada
dokter, Apoteker, Perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan
pihak lain di luar Rumah Sakit.
• Tujuan Pelayanan Informasi Obat (PIO) : Menyediakan informasi
mengenai Obat,Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai, terutama bagi Komite/Tim Farmasi dan Terapi,
Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
• Hasil dari evaluasi penerapan booklet dan edukasi apoteker yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian booklet dan edukasi
apoteker dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku manajemen
diri pasien.

Anda mungkin juga menyukai