a. Selalu ada persediaan obat yang siap pakai untuk pasien terutama untuk obat-obat yang
bersifat life saving.
b. Dapat mengurangi kemungkinan adanya pengembalian obat yang tidak habis terpakai
keinstalasi farmasi.
c. Memperbesar kemungkinan kebocoran obat karena tidak adanya pengawasan dari pihak
farmasis.
d. Meningkatkan terjadinya kerusakan obat karena cara penyimpanan yang tidak benar.
f. Mengakibatkan waktu dan beban kerja perawat meningkat karena harus menangani obat
dan pasien.
Sehingga secara garis besar, sistem distribusi UDD ini memiliki beberapa
keuntungan, yaitu:
1) Obat yang diperlukan segera tersedia bagi penderita (selalu ada persediaan obat-obatan yang siap
terpakai ke IFRS.
9) Bukanlah total floor stock semua obat ada diruang perawatan (jumlah terbatas).
1) Kesalahan pemberian obat meningkat karena order obat tidak dikaji/diperiksa ulang oleh apoteker.
Penyiapan obat dan konsumsi dilakukan oleh perawat sendiri, sehingga tidak ada pemeriksaan
ganda (meningkatkan kemungkinan terjadinya medication error, misalnya obat yang tertukar
terutama pada saat penyerahan obat karena dilakukan oleh perawat dan bukan farmasis).
2) Meningkatkan persediaan obat di ruang/setiap pos perawatan, sementara ruang terbatas sehingga
perawat akibatnya terjadi penumpukan stok obat di pos perawatan, penyimpanan tidak teratur,
mutu obat cepat turun, dan tanggal kadaluarsa kurang diperhatikan sehingga sering terjadi sediaan
3) Memperbesar kemungkinan kebocoran obat (pencurian obat meningkat) karena tidak adanya
4) Meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan obat karena cara penyimpanan obat yang tidak
benar.
tempat penyimpanan yang memadai atas obat-obatan yang ada di setiap tempat perawatan pasien.
6) Mengakibatkan diperlukannya tambahan waktu dan beban kerja bagi perawat karena harus