Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Yaahani Ayu Sholihah

NIM : 1704101004

PRODI : FARMASI

Tugas Analisis Sediaan Farmasi


 TUGAS 1

1. Cl- + AgNO3 → NO3- + AgCl

2. CO32- + HCl → Cl- + CO2 + H2O

3. KMnO4 + H2SO4 →

4. Zat + HCl→gas

5. Zat + reagen griess→merah muda

6. Sebutkan contoh sediaan farmasi ( filtrasi, crystalisasi,destilasi,


ekstraksi dan cromatograpy ) minimal 2.

7. Sebutkan 2 preparat obat atau makanan yang bisa diidentifikasi secara


kualitatif atau kuantitatif beserta gugus kimianya

8. Sebutka contoh alkaloid.

 TUGAS 2

1. Seorang pasien mendapat obat KSR 3 X 600 MG + Aminofloid 7 tetes


menit 1500 ml. dan salep perak nitrat dioles bila sakit. Selain itu pasien
mendapat imbose efferfesent 1 X 1 tab pagi hari. Dari hasil konsul
jantung, pasien mendapat asetosal 1 X 100 mg siang hari. CaCO3 3 x
1 tab dan Na. bicarbonate 3 X 1 ta.

2. Pasien DB mendapat infuse ringer asetat dan ringer 21 tetes/menit.


Mendapat karboaktif (norit ) 2 tab sekali minum tiap 8 jam. Mendapat
mendapat obat nyeri natrium diklofenak 100 mg 3 X 1 dan mendapat
lar KN2 50 mg/12 jam . mendapat zine sulfat 3 X 1 C. mendapat tab
antasida 3 X 1 tab ½ jam AC.

3. Pasien gagal ginjal kronik mendapatkan abat kalitake 3 X 1 sachet 30


menit AC. Dg 30 ml air. Mendapat infuse amiporene dan D5 ¼ Ns.
Tablet curcuma 3 X 1 tab. Pasien luka di kaki diberikan povidonrodin
3 X 1, dan pasien mendapat neurodex.
JAWABAN

1. Cl- + AgNO3 → NO3- + AgCl

2. CO32- + HCl → Cl- + CO2 + H2O

3. KMnO4 + H2SO4 → MnO2 + H2O2 + KSO4


4. Zat + HCl→gas
Logam besi + Larutan asam klorida menghasilkan gas hydrogen
Fe (s) + 2 HCl (aq) → Fe Cl2(aq)+ H2 (g)

5. Zat + reagen griess→merah muda

6. Contoh sediaan farmasi


a. Filtrasi
b. Kristalisasi
1. pembuatan garam dapur dari air laut
2. pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan
diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap
hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh,
dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan
sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir
c. destilasi
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan
minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
d .ekstraksi
e. kromatografi

7. A. Natrium benzoat : analisa kuantitatif


1. Prinsip
Dalam sample yang sudah dijenuhi oleh larutan NaCl, asam benzoate
yang ada dalam sample diubah menjadi Natrium Benzoat yang larut
air dengan penambahan NaOH.
Jika larutan Natrium Benzoat si asamkan dengan HCl berlebih, akan
terbentuk asam benzoate yang larut dalam air yang dapat diekstrak
dengan kloroform. Kloroform dapat di hilangkan dengan penguapan,
residu yang mengandung asam benzoate dilarutkan dalam alcohol
dan dititrasi dengan NaOH standart.
2. Pereaksi
1. NaCl
2. NaOH 10 %
3. HCl (1+3)
4. Khloroform
5. NaOH 0.05 N
Peralatan
1. Labu takar 500 ml dan 250 ml
2. Labu pemisah 500 ml
3. Buret
3. Cara kerja

Persiapan sampel

Prosedur Umum

1. Homogenkan sampel, jika padatan atau semi padatan harus


digiling terlebih dahulu. Pindahkan 100 g sampel ke dalam labu
takar 500 ml.

2. ambahkan NaCl powder dalam jumlah yang cukup untuk


menjenuhkan air yang ada dalam sampel, kemudian buat alkali
dengan penambahan larutan NaOH 10 % (periksa dengan kertas
litmus).
3. Encerkan sampai tanda tera dengan larutan NaCl jenuh. Kocok
merata.
4. Biarkan sedikitnya 2 jam dengan pengocokan berkali – kali
secara berkala. Lebih disukai bila dibiarkan semalaman. Saring
dengan kertas Whatman No. 4.

5. Jika sampel mengandung banyak lemak yang dapat


mengkontaminasi filtrate, tambahkan beberapa ml larutan
NaOH ke dalam filtrate, kemudian ekstrak dengan eter
sebelum penetapan selanjutnya.

6. Jika sampel mengandung alcohol, perlakuan seperti


mempersiapkan sampel cider.

Sampel Saus Tomat

1. Ke dalam 100 g sampel ditambahkan 15 g NaCl dan pindahkan


campuran ke dalam labu takar 500 ml, cuci wadah semula dengan
lebih kurang 150 ml larutan NaCl januh.
2. Tambahkan NaOH 10 % sampai alkali, kemudian tepatkan
sampai tanda tera dengan larutan NaCl jenuh. Biarkan selama
sedikitnya 2 jam, kocok setiap selang waktu tertentu, sentrifusa jika
perlu, kemudian saring.

“Cider” yang Mengandung Alkohol dan Produk Sejenisnya


1. Ke dalam 250 ml sampel tambvahkan NaOH 10 % sampai
alkalis, uapkan pada penangas uap sampai volume larutan menjadi
100 ml.

2. Pindahkan sampel ke dalam labu takar 250 ml, tambahkan 30 g


NaCl, kocok sampai larut.

3. Tepatkan sampai tanda tera dengan larutan NaCl jenuh. Biarkan


sedikitnya selama 2 jam, kocok secara teratur dan kemudian di
saring. “Jellies”, “Jam”, “Preserves”, dan “Marmalades”
4. Campurkan 100 – 150 g sampel dengan 300 ml larutan NaCl
jenuh. Tambahkan 15 g NaCl dan buat larutan menjadi alkali
dengan NaOH 10 %.
5 Pindahkan ke dalam labu takar 500 ml dan encerkan sampai
tanda tera dengan larutan NaCl jenuh.

6 Biarkan sedikitnya selama 2 jam, kocok teratur, sentrifusa bila


perlu dan kemudian disaring.

Penetapan Sampel

1. Pipet 100 ml atau secukupnya (bisa lebih asal tepat) filtrate


sampel, masukkan ke dalam labu pemisah. Netralkan dengan
penambahan HCl encer (1+3) dan tambahkan lagi 5 ml HCl
(sesudah netral)

2. Ekstrak dengan menggunakan kloroform beberapa kali dengan


volume kloroform berturut – turut 70, 50, 40 dan 30 ml. untuk
mencegah pembentukan emulsi, goyang – goyang secara kontinu
setiap kali ekstraksi dengan gerakan rotasi. Lapisan kloroform
biasanya memisah dengan mudah sesudah di biarkan beberapa
menit.
3. Jika terbentuk emulsi, hilangkan dengan mengocok lapisan
kloroform menggunakan gelas pengaduk atau dengan
memindahkan dan memisahkan emulsi dengan menggunakan labu
pemisah lain atau dengan sentrifusa beberapa menit.
4. Setiap kali ekstraksi selesai, ambil bagian jernih kloroform
sebanyak mungkin, usahakan jangan tercampur dengan emulsi. Jika
lapisan kloroform yang diperoleh kurang jernih, maka perlu dicuci
dengan aquades sampai jernih.

5. Pindahkan seluruh ekstrak kloroform yang di peroleh ke dalam


Erlenmeyer 250 ml yang kering, cuci labu pemisah (tempat ekstrak
kloroform) dengan 5 – 10 kloroform.

6. Destilasi dengan lambat pada suhu rendah sampai volume


ekstrak seperempat dari volume semula. Kemudian uapkan sampai
kering pada suhu kamar di atas penangas air sampai tinggal
beberapa tetes cairan saja yang tinggal.
7. Keringkan residu semalaman (atau sampai bau asam asetat
hilang jika sampelnya adalah saus tomat) dalam desikator yang
berisi H2SO4 pekat

8. Larutan residu asam benzoat dalam 50 ml alkohol netral (cek


dengan fenolftalen), tambahkan 12 – 15 ml air dan 1 atau 2 tetes
indicator fenolftalen dan titrasi dengan NaOH 0.05 N.
4. Perhitungan
(1 ml NaOH 0.05 N = 0.0072 g sodium benzoate anhidrat)
Volume larutan
Titer x N NaOH x 144 x yang dibuat pada x 106
ppm sodium persiapan sampel
benzoat an =
hidrat Volume yang diambil x berat sampel x 1000
untuk penetapan
B. Pengujian sakarin secara kualitatif
1. Tujuan :
Menguji ada atau tidaknya sakarin sebagai zat pemanis buatan dalam
makanan/minuman.
1. Alat – alat :
- Neraca analitik
- Pipet ukur
- Gelas piala
- Pemanas
- Pipet tetes
2. Bahan – bahan :
- Contoh makanan/minuman
- Larutan NaOH (1 : 20)
- Larutan HCl 13 %
- Larutan FeCl3 1 N
- Asam asetat 50 %
- KNO2 10 %
- Larutan CuSO4 1 %
- Air panas
- Petroleum eter
2. Urutan kerja 1a :
Dengan cara mengubah sakarin menjadi asam salisilat :
1. Masukkan 100 mg contoh ke dalam gelas piala
2. Larutkan dalam 5 ml larutan NaOH (1 : 20)
3. Uapkan sampai kering di atas api kecil dan kemudian didinginkan
4. Larutkan dalam 20 ml HCl 13 % ditambah setetes larutan FeCl3 1 N
5. Amatilah perubahan warna yang terjadi, apabila larutan berwarna
violet berarti ada asam siklamat yang terbentuk dari sakarin

Urutan kerja 1b :
Dengan cara “Jorrissen test” :
1. Ambil 50 ml contoh, diasamkan dengan HCl, lalu diekstraksi
2. Hasil ekstraksi yang tidak mengandung petroleum eter dilarutkan
dengan sedikit air panas
3. Setelah dingin, ambil 10 ml larutan dan ditambahkan 4 – 5 tetes KNO2
10 %, 4 – 5 tetes asam asetat 50 % dan 1 tetes CuSO4 1 %
4. Jika terdapat asam salisilat, larutan akan berubah menjadi warna
merah

8.contoh alkaloid

Anda mungkin juga menyukai