Anda di halaman 1dari 31

KONSELING & PIO

Oleh :
Riza Alfian, S.Farm., M.Sc., Apt

1
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

2
Drug oriented

Patient oriented

Pharmaceutical care
3
PIO

4
KONSELING
Secara konvensional konseling
didefinisikan sebagai pelayanan
profesional (professional service)
yang diberikan oleh konselor kepada
konseli secara tatap muka (face to
face), agar konseli dapat
mengembangkan perilakunya ke
arah lebih maju (progressive).
Bersifat kuratif.
5
KONSELING KEFARMASIAN
Konseling pasien didefinisikan sebagai
penyediaan informasi pengobatan
secara oral ataupun tertulis kepada
pasien mengenai tujuan terapi, cara
penggunaan obat yang benar,
menjelaskan tentang efek samping obat,
cara penyimpanan, diet yang dianjurkan,
dan modifikasi gaya hidup untuk
meningkatkan keberhasilan terapi.

6
KONSELING KEFARMASIAN
Konseling dapat merubah perilaku
pasien dalam pengobatan
berdasarkan asumsi bahwa perilaku
pasien dapat berubah dengan
adanya stimulus dari luar dan faktor
internal (Spahn et al., 2010).

7
KONSELING DIPERLUKAN
1/3 pasien tidak menerima konseling mengenai
obatnya dari dokter
Pengobatan gagal mentaati instruksi 30 48%
Geriatri --- 55% salah aturan pakai
Non prescriptions --- 15 66% drug misuse
Dengan konseling 85% patuh
Tanpa konseling 63% patuh
Makin tahu pasien masalah kesehatannya, makin taat
mengikuti instruksi pengobatan
Akan sangat membantu untuk memperbaiki ketaatan
pasien.

8
KONSELING KEFARMASIAN
Kompetensi yang harus dimiliki farmasis agar
dapat melakukan konseling antara lain adalah:
pengetahuan mengenai farmakoterapi
sehingga dapat memberikan informasi yang
efektif dan akurat,
kemampuan menilai kondisi kognitif pasien
sehingga informasi yang diberikan dapat
diterima dengan baik,
kemampuan komunikasi yang baik sehingga
pasien tertarik untuk berpartisipasi dalam
pengobatannya
9
KONSELING KEFARMASIAN
4 kriteria yang harus dipertimbangkan untuk pelayanan
konseling kepada pasien yaitu:
Farmasis harus bisa menjalin relationship yang baik
dengan pasien.
Farmasis harus terlihat profesional sehingga pasien akan
tertarik berpartisipasi dalam pengobatannya sehingga
bisa meningkatkan kepatuhan dan keberhasilan terapi.
Pasien harus bisa mengerti mengapa dia membutuhkan
pengobatan untuk dirinya. Pasien harus mendapatkan
kepercayaan terhadap pengetahuan dan kompetensi
konselor.
Farmasis harus memiliki pengetahuan yang luas terhadap
seluruh aspek farmakoterapi obat.

10
MANFAAT KONSELING BAGI
PASIEN
Manfaat dari pemberian konseling kepada pasien
adalah sebagai berikut.
Meningkatkan keberhasilan terapi
Meminimalkan resiko efek samping
Meningkatkan cost effectiveness
Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani
pengobatan
Membimbing dan mendidik pasien dalam
menggunakan obat sehingga dapat mencapai
tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu
pengobatan pasien.
11
MANFAAT KONSELING BAGI
FARMASIS
Legal protection
Memelihara status profesional sebagai bagian
tim kesehatan
Meningkatkan kepuasan pekerjaan
Tambahan pelayanan untuk mengikat pasien dan
membantu dalam berkompetisi
Meningkatkan pendapatan melalui pembayaran
saat pelayanan konseling dan mengurangi
kehilangan pasien.

12
KONSELING KEFARMASIAN
Prioritas pasien yang perlu mendapat
konseling adalah sebagai berikut.
Pasien dengan populasi khusus (pasien
geriatri, pasien pediatri, dan lain-lain)
Pasien dengan terapi untuk penyakit
kronis dan terapi jangka panjang
Pasien polifarmasi
Mendapatkan obat dengan bentuk sediaan
tertentu dan dengan cara pemakaian yang
khusus
Mendapatkan obat indeks terapi yang
sempit 13
TAHAP KONSELING
Assess, adalah tahap penilaian perilaku sekarang,
pentingnya untuk mengubah kebiasaan tersebut,
tingkatan kesiapan untuk berubah, dan dukungan
sosial. Bisa menggunakan three prime questions.
Advise, adalah tahap pemberian informasi
terhadap perubahan perilaku individual secara
jelas dan spesifik, termasuk informasi tentang
keuntungan dan kerugian kesehatan pribadi.
Agree, adalah tahap kolaborasi untuk mencapai
target perilaku yang diharapkan.
Assist, adalah tahap pemberian bantuan untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
agar terjadi perubahan perilaku yang diharapkan.
Arrange, adalah tahap dilakukannya follow-up
tentang kemajuan dan kemungkinan adanya 14
Three Prime Questions, yaitu:
Apa yang disampaikan dokter tentang
Obat Anda?
Apa yang dijelaskan oleh dokter
tentang cara pemakaian Obat Anda?
Apa yang dijelaskan oleh dokter
tentang hasil yang diharapkan setelah
Anda menerima terapi Obat tersebut?

15
PERMASALAHAN???

FARMASIS KURANG PD

16
CARA FARMASIS MENINGKATKAN
SIKAP SAAT KONSELING
Menggunakan pesan secara non-verbal
Percaya diri
Belajar terus menerus
Dapat menyakinkan
Dapat membujuk
Tegas
Mengikuti teknologi baru

17
KOMPONEN PESAN
NONVERBAL
Tatapan muka
Ekspresi wajah
Gerak isyarat
Cara berdiri/ sikap tubuh
Perilaku
Jarak
Nada suara
Cara berpakaian

18
TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT
MEMBERIKAN KONSELING
Berargumentasi
Interupsi
Memberikan pengertian yang tidak
diminta
Memberikan pemecahan masalah yang
sulit
Berbasa-basi
Banyak bicara
Sok bossy
instruksi
19
20
21
22
PIO
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi
Obat yang independent, akurat, tidak
bias, terkini dan komprehensif yang
dilakukan oleh Farmasis kepada
dokter, Farmasis, perawat, profesi
kesehatan lainnya serta pasien

23
TUJUAN PIO
Menyediakan informasi mengenai Obat
kepada pasien dan tenaga kesehatan di
lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di
luar Rumah Sakit;
Menyediakan informasi untuk membuat
kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi
Tim Farmasi dan Terapi;
Menunjang penggunaan Obat yang rasional.

24
Informasi meliputi dosis, bentuk
sediaan, formulasi khusus, rute dan
metode pemberian, farmakokinetik,
farmakologi, terapeutik dan
alternatif, efikasi, keamanan
penggunaan pada ibu hamil dan
menyusui, efek samping, interaksi,
stabilitas, ketersediaan, harga, sifat
fisika atau kimia dari Obat dan lain-
lain.
25
Kegiatan PIO meliputi:

a. Menjawab pertanyaan;
b. Menerbitkan buletin, leaflet, poster,
c. Menyediakan informasi bagi Tim
Farmasi dan Terapi sehubungan
dengan penyusunan Formularium
Rumah Sakit;
d. Memberikan informasi tentang obat
ke pasien.

26
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan:

a. Sumber informasi Obat.


b. Tempat.
c. Tenaga.
d. Perlengkapan.

27
INFORMASI OBAT YANG DIPERLUKAN
PASIEN
Waktu penggunaan obat
Lama penggunaan obat
Cara penggunaan obat
Efek yang akan timbul
Efek samping yang mungkin timbul
Interaksi
Kontraindikasi

28
SASARAN INFORMASI PIO
Dokter
Perawat
Pasien
Nutrisionis
Farmasis

29
30
Thank You
riza_alfian89@yahoo.
com

31

Anda mungkin juga menyukai