Visite juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah keluar Rumah Sakit baik
atas permintaan pasien maupun sesuai dengan program Rumah Sakit yang biasa
disebut dengan Pelayanan Kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care).
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi Obat
yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.
Kegiatan dalam PTO meliputi :
● pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi,
Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
● pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat
● pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
Adapun tahapan PTO meliputi :
● pengumpulan data pasien
● identifikasi masalah terkait Obat
● rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat
● Pemantauan
● dan tindak lanjut.
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang tidak
dikehendaki, yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia
untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi. MESO bertujuan menemukan
Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal,
frekuensinya jarang; menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah
dikenal dan yang baru saja ditemukan; mengenal semua faktor yang
mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya
ESO; meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki; dan
mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki.
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
merupakan program evaluasi penggunaan Obat yang
terstruktur dan berkesinambungan secara kualitatif
dan kuantitatif. Tujuan EPO yaitu mendapatkan
gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan
Obat, membandingkan pola penggunaan Obat pada
periode waktu tertentu, memberikan masukan untuk
perbaikan penggunaan Obat, dan menilai pengaruh
intervensi atas pola penggunaan Obat
Dispensing sediaan steril
Dispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi Farmasi dengan
teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari
70% terjadinya kesalahan pemberian Obat. Kegiatan dispensing sediaan
steril meliputi pencampuran obat suntik, penyiapan nutrisi parenteral,
penanganan sediaan sitostatik
30%
Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
(PKOD)
merupakan interpretasi hasil pemeriksaan kadar Obat tertentu
atas permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi
yang sempit atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter.
farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, produk menjadi orientasi pasien. Untuk itu
bermanfaat, aman dan terjangkau. dan kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan secara
Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit terus menerus agar perubahan paradigma
kefarmasian. Ketentuan lebih lanjut harus dapat memenuhi hak pasien agar
mengenai standar pelayanan kefarmasian terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
Pada pasal 3 disebutkan bahwa Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah, keadilan,
kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat yang berkaitan
dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan. Tujuan
pengaturan Pekerjaan Kefarmasian dijelaskan pada pasal 4, yaitu:
a. Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dalam memperoleh dan/atau
menetapkan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian;
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan
perundangan-undangan; dan
c. Memberikan kepastian hukum bagi pasien, masyarakat dan Tenaga Kefarmasian.
03
Studi Kasus
Kasus
Px (Pasien) operasi otak meninggal dunia
akibat pemberian obat yang salah. Dokter
yang menangani pasien meresepkan
Fosfenitoin Untuk mengurangi kejang tetapi
pekerja farmasi keliru dalam memberikan
obat, obat yang diberikan adalah Rocuronium
yaitu obat yang berfungsi untuk melumpuhkan.
PELANGGARAN
1. UU RI No. 36 (Tiga Puluh Enam) Tahun 2014 (Dua Ribu
Empat Belas) tentang Nakes (Tenaga Kesehatan)
Ketentuan Pidana Pasal 84, sanksi diberikan: