Anda di halaman 1dari 61

Farmasi Rumah

Sakit
Kelompok 5 AC

apt. Barita Juliano Siregar, S.Si., M.M.


Anggota Kelompok 5 AC
Alysa Prameswary 11191020000007

Dendi Aji 11191020000014

Sarah Amelia Lubis 11191020000021

Siti Hajar Nurrahmah 11191020000027

Khoerunnisa 11191020000036

Tsamrotu Fuady 11191020000046

M Rayhan Bahtiar Hilmy 11191020000047

Lala Nurillah Khoirunnisa 11191020000050


01
Definisi Gas Medis
PMK No. 4 Tahun 2016
Gas medik adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan
untuk pelayanan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan

Widodo & Tugino (2012)


Gas medis adalah gas-gas yang digunakan untuk keperluan
yang berkaitan dengan penanganan kesehatan

Gas medis umumnya digunakan di rumah sakit untuk


terapi pernapasan, respirasi, hyperbaric, analgesik,
anestesi, analisa darah, dan lain-lain
02
Ruang Lingkup Gas Medis
Ruang Lingkup Gas Medis

Ruang Sentral Sistem Pemipaan dan Instalasi


Sebuah ruangan yang menjadi Seperangkat prasarana perpipaan beserta
induk dari supply gas medis di peralatan yang menyediakan gas medis tertentu
suatu rumah sakit yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas medis ke
titik outlet di ruang tindakan dan perawatan
03
Jenis-Jenis Gas Medis
● Gas Medis Murni
● Gas Medis Campuran
1. Oxygen (O₂)
➔ Campuran dari gas medis murni
2. Dinitrogen oksida / nitrous oxide (N₂O)
3. Nitrogen (N₂)
4. Karbon dioksida (CO₂)
● Gas Medis yang Dapat Digunakan
5. Helium (He)
6. Argon (Ar) pada Sarana Pelayanan Kesehatan
7. Udara tekanan medik (medical compressed air) 1. Oxygen (O₂)
8. Udara tekanan alat (instrument air) 2. Dinitrogen oksida / nitrous oxide
(N₂O)
3. Nitrogen (N₂)
● Gas Medis yang Dapat Digunakan
4. Karbon dioksida (CO₂)
Melalui Instalasi Gas Medis 5. Cyclopropana (C₃H₆)
1. Oxygen (O₂) 6. Helium (He)
2. Dinitrogen oksida / nitrous oxide (N₂O) 7. Udara tekanan / compressed air
3. Nitrogen (N₂) (medical breathing air)
4. Karbon dioksida (CO₂) 8. Mixture gas
5. Udara tekanan / compressed air (medical
breathing air)
04
Instalasi Gas Medis
Instalasi Gas Medis
Instalasi gas medis di sarana pelayanan kesehatan harus memenuhi
persyaratan keamanan, desain, lokasi, penyimpanan dan alat penunjang
lainnya.

1. Instalasi pipa Gas Medik dan jumlah outlet Gas Medis, dipasang sesuai
kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan.
2. Desain instalasi pipa Gas Medik harus dilengkapi kran-kran, pressure, gauge,
alarm, dan tanda peringatan spesifikasi.
3. Lokasi sentral gas medis harus jauh dari sumber panas dan oli serta mudah
dijangkau sarana transportasi, aman dan harus terletak di lantai dasar.
4. Ruang sentral gas medis harus memiliki luas yang cukup, mudah dilakukan
pemeliharaan, dilengkapi ventilasi, pencahayaan yang memadai, memenuhi
persyaratan spesifikasi.
5. Gas medis sebelum dialirkan melalui pipa distribusi harus dilengkapi penyaring
(filter).
6. Desain perpipaan harus memperhitungkan kapasitas gas yang diperlukan.
05
Pengujian
Pengujian Instalasi Gas Medis

Semua gas medis harus dilengkapi sertifikat analisa kualitas yang


dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Pimpinan sarana pelayanan
kesehatan bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan
IGM.

1. Instalasi Gas Medis harus diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 (satu) kali
dalam 3 (tiga) tahun.
2. Setiap tabung gas medik harus diuji secara periodik selama dalam periode masa
berlaku.
3. Pengujian dilakukan oleh institusi penguji yang berwenang.
06
Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan Pengawasan Instalasi Gas Medis

1. Pembinaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang


berhubungan dengan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan dapat melibatkan berbagai
instansi lain terkait dan organisasi profesi bidang kesehatan.
3. Pembinaan dilakukan melalui advokasi dan sosialisasi,
pemberian bimbingan, supervisi, monitoring dan evaluasi,
konsultasi, dan/atau pendidikan dan pelatihan.
07
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis
1. Persyaratan Tabung Gas Medik :
a. Tabung gas memiliki sertifikat test d. Tabung baja Gas Medik di cat dengan
yang masih berlaku. warna yang berbeda dan diberi label sesuai
b. Kepala tabung memiliki segel dan dengan jenis gasnya yaitu:
pengaman.
1) Oksigen medis berwarna putih
c. Kran / valve tabung mempunyai
2) Dinitrogen oksida berwarna
ulir yang baik dan jenis ulir yang
biru tua
berbeda sesuai dengan jenis gas
3) Karbon dioksida berwarna abu-
yaitu :
abu
1) Oksigen, ulir dalam 4) Nitrogen berwarna hitam
2) Nitrous Oxide/Dinitrogen 5) Argon berwarna hijau
oksida (N2O), ulir luar 6) Helium berwarna coklat
3) Karbon dioksida, ulir luar
4) Udara tekan, ulir dalam
5) Nitrogen N2, ulir dalam
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis
2. Kelengkapan Tabung Gas Medik. Tabung Gas Medik harus dilengkapi dengan :
a. Identifikasi Stamp Pada Botol Baja meliputi: b. Diberikan label yang jelas meliputi:
1) Identitas / Merk Pabrik 1) Nama Perusahaan
2) Jenis Gas yang diisikan 2) Nama Gas
3) Bulan – Tahun Pembuatan 3) Kandungan purity
4) Tekanan Pengetesan (dalam Kg / Cm2) 4) Volume (isi tabung)
5) Tekanan Pengisian (dalam Kg / Cm2) 5) Tekanan gas
6) Nomor Seri Cylinder 6) Tanggal pengisian
7) Volume Kapasitas air (dalam liter) 7) Nomor Tabung
8) Berat cylinder Kosong (tanpa kran dan tutup) 8) Masa uji tabung

c. Diberikan stiker tanda “ Hazard “ yang menyebutkan :


1) Sifat gas
2) Peringatan–peringatan
3) Pertolongan pertama
4) Nama Produsen
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis

3. Alat Penunjang Untuk Pengoperasian Tabung Gas Medik :

a. 1 (satu) buah slang (tubing).


b. 1 (satu) buah masker (nasal).
c. 1 (satu) buah kunci regulator dan kunci tabung.
d. 1 (satu) buah dorongan (trolley) dengan pengaman.
e. 1 (satu) buah pengaman tabung.
f. Flow meter dengan spesifikasi : maksimal flow 2,5 LPM untuk
neonatal dan pediatrik maksimal flow 10 atau 15 LPM untuk dewasa.
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis
4. Persyaratan Penyimpanan Tabung Gas Medik :
a. Tabung-tabung Gas Medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman kran dan
dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
goncangan.
b. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing–masing Gas Medik dibedakan
tempatnya serta diberi tanda.
c. Penyimpanan tabung Gas Medik isi dan tabung Gas Medik kosong dipisahkan,
untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
d. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya, serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
e. Gas campuran yang sudah disimpan lebih dari 1 (satu) tahun agar dilakukan
uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi Gas Medik, dan
memperhatikan masa kadaluarsa Gas Medik tersebut.
Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis

5. Persyaratan Pendistribusian Tabung Gas Medik :

a. Distribusi tabung Gas Medik dilakukan dengan menggunakan


trolly.
b. Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat
sanitasi/higiene.
c. Penggunaan Gas Medik sistem tabung hanya bisa dilakukan satu
tabung untuk satu orang.
08
Persyaratan dan Spesifikasi Gas Medis yang
Menggunakan IGM
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis

1. Persyaratan Ruang Sentral Gas Medis

a. Lokasi ruang sentral harus mudah dijangkau transportasi


pengirim barang
b. Harus aman (Sumber panas, oli, sumber kebakaran dan ledakan)
c. Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medik
d. Bangunan ruang gas medik harus memenuhi persyaratan
- Konstruksi bangunan permanen
- Penerangan memadai
- Sirkulasi udara baik
- Lantai terbuat dari bahan yang kuat, tidak licin
- Pada tiap pintu ruangan diberi label (perhatian!)
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
2. Persyaratan Penataan Ruang Sent

a. Penempatan barang dan tabung harus diatur


b. Dilarang menyimpan barang selain keperluan gas medis
c. Jika ada tabung yang tidak digunakan atau kosong, maka harus
di tutup
d. Setiap tabung diberi tanda tabung isi atau kosong
e. Tabung harus diberi pengaman
f. Silinder dan kontainer yang boleh digunakan hanya yang
dibuat, diuji dan dipelihara sesuai spesifikasi dan peraturan
yang berlaku
g. Sebelum digunakan isi silinder dan kontainer harus dipastikan
h. Label tidak boleh rusak, diubah, dilepas.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis

3. Persyaratan Ruang Sentral Oksigen Konsentrator

a. Ventilasi ruang memadai, berpagar, beratap dan terlindung dari


potensi kebakaran
b. Tempat penyimpanan tabung harus rata dan kuat penopang tabung
c. Pintu ruang harus dapat dibuka dalam keadaan apapun
d. Ruang mesin tidak boleh digunakan untuk hal lain dan tidak
sembarang orang bisa mengoprasikannya
e. Harus disediakan alat pemadam api
f. Ruangan harus selalu bersih dan rapi dan harus diberi tanda seperti
: DILARANG MEROKOK!
g. Ruang tidak boleh satu area dengan elektrikal terbuka seperti
konduktor atau trafo
h. Sistem suplai harus terinstal oleh manufaktur/agen resmi
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
4. Persyaratan Kelengkapan Sentral Kompresor Udara Medik

a. 2 (dua) unit kompressor bebas minyak udara medik


b. 2 (dua) unit pendingin udara (after cooler)
c. 1 (satu) unit tangki udara tekan lengkap dengan aksesoris (automatic drain, pressure
gauge, safety valve, pressure switch, valve) dan dicat warna hijau
d. 2 (dua) unit pengering udara
e. 2 (dua) unit filter udara
f. 2 (dua) unit filter bakteri / karbon
g. 1 (satu) unit Regulator
h. Dew point monitor
i. CO monitor
j. Panel control dengan dilengkapi : Indikator lampu (hijau jika motor jalan, merah jika
motor berhenti dan Kuning jika motor bermasalah), Pengaman arus (MCB), Indikator jam
operasional masing-masing motor, Alarm untuk indikasi jika motor bermasalah
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
5. Persyaratan Kelengkapan Udara Hisap (Medical suction):

a. 2 (dua) unit vakum pump


b. 1 (satu) unit tangki vakum lengkap dengan aksesoris (valve,
pressure gauge) dan dicat warna kuning.
c. 2 (dua) unit bakteria filter
d. Panel control dengan dilengkapi : - Indikator lampu (Hijau jika
motor jalan, Merah jika motor berhenti dan Kuning jika motor
bermasalah) - Pengaman arus (MCB) - Indikator jam operasional
masing-masing motor - Alarm untuk indikasi jika motor bermasalah
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis

6. Manofold → Alat pengatur tekanan gas medis

a. Manifold Otomatis Penuh adalah manifold yang memiliki minimal 2


(dua) regulator dengan tekanan tinggi dan 1 (satu) atau 2 (dua)
regulator dengan tekanan rendah.
b. Manifold Semi Otomatis adalah manifold yang memiliki minimal 2
(dua) unit regulator dengan tekanan tinggi dan 1 (satu) atau 2 (dua)
regulator dengan tekanan rendah.
c. Manifold Manual adalah manifold yang memiliki 2 (dua) unit
regulator yang mampu menurunkan tekanan dari tekanan tinggi
menjadi tekanan rendah, dan setiap regulator ini mewakili jalur kiri
dan kanan.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
7. Persyaratan Kelengkapan Jaringan Saluran Gas Medik

a. 1 (satu) unit katup induk (main valve) dipasang pada sentral Gas Medik.
b. 1 (satu) unit katup distribusi (distribution valve) dipasang pada tiap
bagian pemakaian.
c. Sekurangnya 1 (satu) unit katup pembagi (zone valve) dipasang sesuai
dengan pembagian instalasi.
d. 1 (satu) unit indikator tekanan induk (pressure gauge) dipasang pada
sentral.
e. 1 (satu) unit indikator tekanan induk (pressure gauge) di setiap jalur
distribusi utama.
f. Sekurangnya 1 (satu) unit katup darurat (emergency valve) dipasang
pada setiap ruang bedah dan ruang intensif.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
8. Persyaratan Alarm
a. Alarm lokal, yaitu alarm yang dipasang untuk memonitor fungsi sistem
kompresor udara, sistem pompa vakum bedah-medik, sistem BSGA dan sistem
udara alat. Dapat ditempatkan pada atau dalam panel kontrol untuk peralatan
mesin yang dimonitor, dan/atau didalam suatu alat monitor, dan/atau pada suatu
panel alarm terpisah.
b. Alarm utama, yaitu alarm yang dipasang untuk memonitor pengoperasian dan
kondisi dari sumber pasokan, sumber cadangan (bila ada), dan tekanan dalam
saluran utama dari masing-masing sistem pemipaan Gas Medik. Alarm utama
harus ditempatkan diruang kantor atau ruang kerja dari petugas yang bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan sistem IGVM
c. Alarm wilayah, yaitu alarm yang ditempatkan disetiap wilayah tertentu seperti di
pos perawat atau lokasi lainnya yang akan memberikan pengawasan secara terus
menerus.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
9. Persyaratan Pipa Gas Medik
● Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar ± 99 %
(sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel, yang dinyatakan dengan
Sertifikat Asal Negara (Certificate Of Origin) dan Sertifikat Pabrikasi (Certificate
Of Manufacture, ASTM B 819 , BSEN 13348, JIS 3300, Type L/K).
● Pipa yang akan dipasang harus bersih dari debu, gram/serbuk besi (sisa
pemotongan pipa dan oli), dan di flushing dengan nitrogen.
● Pipa Gas Medik harus diberi label sesuai dengan Gas Medik yang dialirkan
● Pipa Gas Medik harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari
bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
● Pemasangan pipa Gas Medik harus menggunakan gantungan pipa yang terbuat
dari baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
● Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan
yang diikat kuat pada dak beton.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis

● Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar menjamin


tekanan Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian maksimal.
● Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar
sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah
campuran oksigen, Acetylene dan pada proses pengelasan harus dialiri gas
Nitrogen.
● Penyambungan antar pipa harus menggunakan fitting tembaga : - Fitting Sock -
Fitting Elbow - Fitting Tee - Fitting Reducer - Fitting Dop
● Pemotongan pipa harus menggunakan cutter/ pemotong pipa khusus.
● Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding harus dilindungi pipa PVC.
● Seluruh jaringan pipa Gas Medik dan Vakum Medik harus dilakukan pengetesan
tekanan minimal 1,5 kali tekanan kerja selama 1 kali 24 jam dengan gas nitrogen
pada saat selesai pemasangan jaringan pipa Gas Medik.
● Seluruh IGVM harus dilakukan tes kebocoran. .
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
10. Pemasangan Outlet Gas Medik dan Inlet Vakum Medik

● Wall Outlet Gas Medik dan Inlet Vakum Medik. Outlet Gas Medik dan inlet Vakum Medik jenis
wall dipasang/ ditanam pada dinding dengan ketinggian antara 140 s/d 150 cm di atas lantai. Bila
digunakan untuk melayani 1 (satu) bed, maka diletakkan di sebelah kanan kepala pasien dan bila
digunakan untuk melayani 2 (dua) bed maka wall outlet/inlet diletakkan di tengah–tengah 2 (dua)
bed tersebut. Untuk pemakaian di kamar operasi, wall outlet/inlet dipasang di dinding dekat
dengan bagian kepala pasien pada meja operasi. Untuk pemakaian di bagian lain wall outlet/inlet
dipasang pada dinding yang berdekatan dengan peralatan kedokteran yang digunakan.
● Ceiling outlet dipasang pada plafon dan dekat dengan titik pemakaian, biasanya dekat dengan
bagian kepala dari tempat tidur pasien pada ruangan newborn room dan prematur room.
● Ceiling column, Penempatan/pemasangan ceiling column sama dengan ceiling outlet, berhubung
ceiling column memiliki beban yang cukup berat ± 100 kg, maka harus digantung pada
konstruksi yang kuat menahan beban tersebut.
● Pemasangan outlet pada ruang operasi/bedah maupun peralatan harus berfungsi secara otomatis,
outlet akan tertutup rapat pada saat tidak terpakai dan terbuka apabila telah disambungkan
dengan alat penyalur Gas Medik.
Persyaratan Spesifikasi Dalam Instalasi Gas Medis
● Urutan pemasangan outlet Gas Medik harus tetap yaitu: Oksigen (O2), Dinitrogen oksida,
(N20), Udara tekan medik ( UTM / MA), Udara tekan alat (UTA / TA ), Vakum medik (udara
hisap), (VAK/SAC), Karbon dioksida, (CO2), Nitrogen, (N), Buangan sisa gas anestesi
(BSGA/WAGD)
● Pemasangan setiap outlet Gas Medik/inlet Vakum Medik diberi nama, warna yang berbeda,
ukuran drat/sekrup yang berbeda pula atau pin hole index yang berbeda.
● Setiap ruangan yang terdapat lebih dari 1 (satu) pemasangan outlet Gas Medik harus dilakukan
pengetesan silang, untuk memastikan tidak terdapat kesalahan jenis gas pada outlet.
● Setiap titik outlet/inlet harus dilakukan pengetesan flow dan tekanan gas.

11) Instalasi dan pengawatan listrik yang digunakan dalam IGVM harus memenuhi
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) edisi terakhir.
09
Permasalahan dan Penanganan Gas Medis
Kategori Gas Medis yang dapat Menimbulkan Bahaya

Permanen, dimana Kriogenik, gas yang


Dapat dicairkan, gas
keadaan gas disediakan disimpan
disuplai di bawah
mengendap di bawah pada suhu yang
suhu normal
suhu normal sangat rendah

Efrila, M. (2018, September). Enforcement of Regulations in Medical Gas Management in Indonesia. In 2018 International Conference on Energy and Mining Law
(ICEML 2018) (pp. 81-85). Atlantis Press. https://www.atlantis-press.com/proceedings/iceml-18/25902902
Bahaya/risiko yang ditimbulkan oleh gas medis sebagian besar tidak dapat
dideteksi karena sifat gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan terkadang
tidak berbau. Sifat gas medis ini sangat berbahaya karena jarang dapat
dideteksi tanpa peralatan dan pemantauan. Oleh karena itu, gas medik dan
instalasinya harus memiliki standar keamanan yang lebih tinggi dibandingkan
instalasi gas atau gas lainnya. Hal ini dikarenakan penggunaan dan
pendistribusian gas medik di fasilitas pelayanan kesehatan digunakan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan.

Efrila, M. (2018, September). Enforcement of Regulations in Medical Gas Management in Indonesia. In 2018 International Conference on Energy and Mining Law
(ICEML 2018) (pp. 81-85). Atlantis Press. https://www.atlantis-press.com/proceedings/iceml-18/25902902
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Dan Sesudah
Gas Medik Digunakan

Instalasi Pipa Gas Sentra Gas Medik Instalasi Gas Medis


Medis
Seperangkat prasarana dan Pusat pengaturan gas medis,
Seperangkat prasarana perpipaan
peralatan dan atau tabung instalasi pipa gas medis sampai
beserta perlengkapannya yang
gas/cair yang menyimpan gas ke outlet.
menyediakan gas medis tertentu
medik tertentu yang dapat
yang diperlukan untuk
dialirkan melalui pipa instalasi
mengalirkan gas medis tersebut
gas medik
ke titik keluaran ruang tindakan
dan perawatan

Efrila, M. (2018, September). Enforcement of Regulations in Medical Gas Management in Indonesia. In 2018 International Conference on Energy and Mining Law
(ICEML 2018) (pp. 81-85). Atlantis Press. https://www.atlantis-press.com/proceedings/iceml-18/25902902
10
Bahaya Risiko : Oxygen Enrichment dan Oksidasi
Oxygen enrichment adalah ketika tingkat oksigen di udara
mencapai konsentrasi lebih dari 21%. Dalam sebagian besar
keadaan, situasi ini tidak terdeteksi karena gas oksigen tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Oksigen itu sendiri tidak mudah terbakar tetapi mendukung pembakaran dan akan
bereaksi dengan sebagian besar zat yang menyebabkannya menjadi sangat mudah
terbakar. Bahaya utama dari lingkungan kaya oksigen adalah kebakaran dan ledakan
dan bahkan bahan yang dianggap tidak mudah terbakar dan tahan api dapat terbakar.

Speed, Joanna. Medical Gas Pipelines and Cylinder Handling Training.


https://www.holycross.org.uk/assets/images/PDFs/Training%20Presentations/Medical%20Gas%20Pipelines%20%20and%20Cylinder%20Handling%20TrainingJP1.pdf
Penyebab Oxygen Enrichment
Kebocoran dari
koneksi yang buruk,
rusak atau peralatan Menggunakan tingkat
kurang terpelihara aliran oksigen atau gas
pengoksidasi yang
berlebihan
Ventilasi yang buruk
atau tidak memadai di
daerah di mana
oksigen atau gas
pengoksidasi Peralatan oksigen
digunakan atau dibiarkan hidup ketika
disimpan tidak diperlukan

Speed, Joanna. Medical Gas Pipelines and Cylinder Handling Training.


https://www.holycross.org.uk/assets/images/PDFs/Training%20Presentations/Medical%20Gas%20Pipelines%20%20and%20Cylinder%20Handling%20TrainingJP1.pdf
Oxygen Enrichment
Jika sebuah lingkungan atau wilayah klinis
kaya oksigen, item umum berikut sangat
rentan terhadap pembakaran:

● Rambut dan pakaian ● Karton dan kertas


● Sprei, kasur, bantal dan tirai ● Sanitasi tangan gel dan
● Dressing, terutama jika penggosok tangan dan setiap
obat atau 'basah' (diobati minyak, salep atau krim
dengan salep, liniments, ● Bahan kimia dan peralatan yang
emolien, dll) digunakan untuk pembersihan
● Desinfektan kulit untuk dan desinfeksi
pembedahan ● Peralatan listrik dan elektronik

Speed, Joanna. Medical Gas Pipelines and Cylinder Handling Training.


https://www.holycross.org.uk/assets/images/PDFs/Training%20Presentations/Medical%20Gas%20Pipelines%20%20and%20Cylinder%20Handling%20TrainingJP1.pdf
Oxygen Enrichment
Cara Meminimalkan Risiko Pengayaan Oksigen
Dan Kebakaran Oksidasi

❖ Pastikan tangan dan pakaian bersih dan bebas dari minyak,


minyak, gel/gosok pembersih tangan, atau krim tangan
❖ Gunakan hanya peralatan yang dirancang khusus untuk
digunakan dengan oksigen atau gas pengoksidasi
❖ Pastikan flowmeters dan regulator berada dalam tanggal
layanan mereka
❖ Gunakan laju aliran gas yang sesuai dengan metode pemberian
(masker, 'spesifikasi' hidung, dll.) seperti yang ditentukan
❖ Pasien tidak boleh merokok saat pemberian oksigen

Speed, Joanna. Medical Gas Pipelines and Cylinder Handling Training.


https://www.holycross.org.uk/assets/images/PDFs/Training%20Presentations/Medical%20Gas%20Pipelines%20%20and%20Cylinder%20Handling%20TrainingJP1.pdf
11
Bahaya Risiko : Tekanan
Penting untuk memperhatikan tekanan di mana gas disimpan dan digunakan. Tabung
gas medis diisi dengan tekanan 127 bar sampai 300 bar (63-150 kali lipat dari ban mobil).
Tekanan itu sendiri belum tentu berbahaya. Situasi berbahaya terjadi ketika tekanan salah
dalam penanganan. Waspadalah terhadap risiko berikut saat menggunakan gas medis
bertekanan:
a. Debu dan partikel lainnya dapat memasuki mata atau kulit
b. Gas bertekanan dapat memasuki jalan antara permukaan orbital dan bola mata,
menyebabkan avulsi mata.
c. Gas mungkin masuk melalui kulit ke dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan
emboli fatal.
d. Tidak memadainya peraturan tekanan pasokan gas dapat mengakibatkan trauma
pernafasan parah.
e. Rilis cepat gas dari silinder dapat menyebabkan katup atau peralatan yang terhubung menjadi
sangat dingin,
menyebabkan coldburn parah pada setiap daerah kulit yang terpapar.
f. Rilis cepat gas pengoksidasi yang memasuki peralatan dapat menyebabkan gelombang tekanan
kuat yang terbentuk di dalam regulator dan tabung, menyebabkan pembakaran atau mungkin
ledakan kontaminan dalam peralatan.
g. Peralatan yang terhubung tidak aman, untuk outlet silinder atau dinding, dapat dikeluarkan
dengan konsekuensi serius.
h. Silinder mengalami kerusakan mekanik (misalnya terjatuh atau hancur) atau kebakaran dapat
menyebabkan silinder pecah. Mengakibatkan pelepasan ledakan isi mungkin sangat merusak
dan dapat menyebabkan cedera yang fatal.
i. Kerusakan leher silinder dapat menyebabkan silinder untuk berperilaku seperti torpedo atau
roket. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekstrim untuk properti dan cedera yang fatal.
j. Jika silinder jatuh, jangan pernah mencoba untuk menghentikannya bergerak. Karena Anda
mungkin kehilangan anggota badan! Ledakan silinder dapat melakukan perjalanan lebih dari
300 meter, sedangkan silinder 'torpedo' atau 'meroket' dapat melakukan perjalanan lebih jauh
12
Bahaya Risiko : Suhu
Oksigen dan nitrogen yang dipasok ke rumah sakit baik dalam bentuk gas dan cair.
Bentuk cair (gas cair cryogenic) disimpan kurang dari -180°C. Suhu bisa turun lebih jauh,
karena perluasan dari cairan ke gas. Gas cair dan uap mereka dapat menyebabkan
coldburn ke bagian tubuh yang terbuka. Luka bakar ini sebenarnya disebabkan oleh panas
tubuh sendiri seperti yang cepat ditarik melalui area kulit dan jaringan yang terkena
dengan cairan atau uap. Kontak yang terlalu lama juga dapat menyebabkan radang
dingin, mungkin menyebabkan hilangnya ekstremitas tubuh seperti jari tangan, jari kaki
dan hidung. Kabut dapat timbul di sekitar pembawa pengiriman cryogenic
Ketika bekerja dengan cairan cryogenic, seperti mengisi termos nitrogen dari Dewars,
personil harus memakai peralatan berikut Personal Protective (PPE) yang dirancang khusus untuk
perlindungan dari gas cryogenic:
a. Full-face visor
b. Sarung tangan pelindung.
c. Sepatu keselamatan.
d. Apron
Selain itu, semua pekerja harus berpakaian yang sesuai untuk prosedur yang akan
dilaksanakan:
a. Baju lengan panjang
b. Celana panjang.
c. Celana tidak boleh terselip di kaus kaki atau sepatu.
d. Jika memakai rok, maka celemek (apron) panjang harus dipakai.
13
Bahaya Risiko : Sesak napas
Sesak napas dapat terjadi di mana lingkungan setempat kekurangan oksigen
(konsentrasi oksigen di bawah 20%). Nitrogen, nitrous oxide, karbon dioksida dan helium
dapat menyebabkan hal ini. Gas-gas lain dapat menyebabkan sesak napas, tetapi tidak
biasa di sekitar rumah sakit. Penilaian risiko harus dilakukan dan direkam untuk semua
situasi di mana gas-gas ini digunakan, dan Standar Prosedur Operasi harus diletakkan di
tempat untuk meminimalkan risiko.
Tabel 1 Efek dari konsentrasi rendah oksigen di lingkungan setempat.

Oksigen di Atmosfer (%) Efek


21% - 18% Gejala tidak mudah terdeteksi
18% - 11% Pengurangan kinerja fisik dan intelektual. Penderita tidak
menyadari hal ini.
Pada 11%, pingsan dapat terjadi dalam beberapa menit
11% - 8% tanpa peringatan terlebih dahulu.
Kematian dapat terjadi di bawah 11%
8% - 6% Pingsan akan terjadi setelah waktu yang sangat singkat.
Resusitasi berhasil mungkin jika dilakukan segera.
Pingsan dan ketidaksadaran dalam terjadi segera. Resusitasi
6% - 0% sukses tidak mungkin.
Kerusakan otak sangat mungkin bahkan jika resusitasi
berhasil.
Tabel 2 efek dari peningkatan konsentrasi karbon dioksida di lingkungan setempat

Carbon Dioxide di Efek


Atmosfir %

2 % - 4% Mungkin merasa sedikit sesak napas. Meningkatnya tingkat


pernapasan.

5% Setelah sekitar 30 menit terpapar sakit kepala, pusing dan


berkeringat dapat terjadi.

5% - 9 %
Mengganggu kegiatan. Sulit bernapas.

9% - 12%
Fatal pada paparan sekitar 4 jam.
14
Kasus :
Sakelar Pipa Klasik 02-N20 Menyebabkan 2 Kematian
Kasus
Seorang wanita berusia 77 tahun dijadwalkan menjalani operasi
ortopedi untuk memperbaiki kaki yang patah pada tanggal 21
Desember 1987 di Rumah Sakit Nasional Jepang di Kyushu,
Jepang. Anestesi spinal diberikan dan selama periode
intraoperatif dia mengalami hipotensi. Dia diberi oksigen
dengan masker sebagai bagian dari dukungan kardiovaskular
biasa. Tak lama setelah itu, pasien mengalami syok parah
dengan cepat, tidak menanggapi obat-obatan, dan meninggal
karena "gagal jantung akut". Otopsi memudar untuk
mengungkapkan perubahan patologis untuk mendukung
diagnosis gagal jantung akut

Dua hari kemudian, 23 Desember 1987, seorang laki-laki berusia


sembilan tahun diberikan campuran nitro oksida dan oksigen
untuk operasi urologi di ruangan yang sama. Pasien mengalami
syok berat setelah nitro oksida dimatikan. Kematian dikaitkan
dengan "gagal jantung akut".
Analisa Kasus
a. Hasil investigasi
Hasil Investigasi polisi mengungkapkan bahwa penyebab kematian tersebut karena
kesalahan sambungan pipa oksigen dan nitro oksida di rumah sakit. Rumah sakit telah
merombak OR I yang bersebelahan dengan OR 2 yang sebelumnya telah direnovasi.
Namun pihak yang bertanggung jawab tidak memberi tahu Departemen Anestesiologi
terkait pengerjaan saluran pipa gas medis di rumah sakit. Disaat yang bersamaan, saluran
AC baru dipasang di langit-langit dan pipa gas medis harus dipotong untuk memudahkan
pemasangan. Pipa yang dipermasalahkan tidak diberi kode warna atau diidentifikasi
dengan cara apapun, apakah mengandung oksigen atau nitrat. Setelah menyelesaikan
renovasi, tidak ada tes yang dilakukan di lokasi pengiriman OR 2 untuk nitro oksida atau
oksigen. Selain itu, mesin anestesi rumah sakit tidak memiliki penganalisa oksigen yang
digunakan.
Analisa Kasus
b. Penyebab Permasalahan
Permasalahan ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kontraktor yang tidak berpengalaman,
ketidakwaspadaan pihak rumah sakit terkait gas medis, miskomunikasi antara pihak rumah sakit
penanggung jawab renovasi dan departemen anestesi, serta tidak dilakukannya pengujian terkait
pipa gas medis yang telah direnovasi. Penyelidikan menemukan bahwa subkontraktor untuk
pengelasan pipa telah diberi gambar oleh rumah sakit pipa tanpa identifikasi isinya. Mereka
yang memberikan gambar tidak mengenali sifat kritis dari gas yang terkandung di dalam pipa
dan tidak memberi tahu subkontraktor atau Departemen Anestesiologi. Kematian ini dan
penyelidikan selanjutnya berdampak besar di seluruh Jepang. Karena kejadian ini, Kementerian
Kesehatan dan Kesejahteraan menetapkan Standar Industri Jepang terkait saluran pipa gas
medis.
Solusi
Solusi yang harusnya dilakukan adalah dengan mengadakan pengawasan-pengawasan sampai dengan
menegakkan peraturan perundang-undangan yang ada. Menurut hukum Uni Eropa, standar untuk mesin
anestesi telah ditetapkan oleh Komisi Eropa (Anaesthetic Workstations and their modules–Particular
Requirements; EN740:¹⁹⁹⁸⁄A1:2004) termasuk mekanisme keamanan yang berbeda untuk mencegah
misconnection pasokan pipa gas atau ventilasi yang berlebihan nitrous oxide (Swiss bukan anggota Uni Eropa,
tetapi telah menerapkan standar Uni Eropa untuk produk medis dalam hukum nasional: Medizinprodukte
Verordnung; MepV: SR 812.213) Dalam kasus ini, misconnection jelas terjadi ketika jaringan pipa yang
dihubungkan kembali setelah layanan teknis atau perbaikan, atau dalam tahap konstruksi. Dengan demikian,
tidak mungkin bahwa misconnection tersebut dapat dihindari dengan mekanisme standar keselamatan.
Satu-satunya mekanisme teknis untuk mendeteksi misconnected pipa dan nitrous oxide yang keluar dari pipa
oksigen yaitu dengan menggunakan oxygen analyser. Oleh karena itu, sesuai dengan standar Eropa (EN 740)
oxygen analyser harus dimasukkan dalam semua mesin anestesi dan menurut Standar American Society of
Anesthesiologists (ASA) dan Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland (AAGBI), misalnya, tidak
ada anestesi yang harus dilakukan tanpa oxygen analyser.
Daftar Pustaka
Efrila, M. (2018, September). Enforcement of Regulations in Medical Gas Management in Indonesia. In 2018
International Conference on Energy and Mining Law (ICEML 2018) (pp. 81-85). Atlantis Press.
https://www.atlantis-press.com/proceedings/iceml-18/25902902

Herff, H, et al. 2007. Fatal Error in Nitrous Oxide Delivery. Anaesthesia, 2007, 62, pages 1202–1206.

Menteri Kesehatan. 2002. Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Kemenkes RI Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002.

Menteri Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.4 Tahun 2016 tentang
Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.

Sato, Toru. 1991. Article: Fatal Pipeline Accidents Spur Japanese Standards. Japan: Anesthesia Patient Safety
Foundation (APSF).
Daftar Pustaka
Speed, Joanna. Medical Gas Pipelines and Cylinder Handling Training.
https://www.holycross.org.uk/assets/images/PDFs/Training%20Presentations/Medical%20Gas%20Pipeli
nes%20%20and%20Cylinder%20Handling%20TrainingJP1.pdf.

Widodo, A., & Tugino. (2012). Sistem Gas Medis Rumah Sakit di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Dasar Teori
Oksigen Medis, 8.
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai