Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

NINE STAR PHARMACIST

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

JATI SAMUDRA
EKA FITRI ADRIANA
FATIMAH NUR P
INAYATUR ROSIDA
UMI SYARIFAH
ISTI WILDA
DWI ANGGRAENI

(1608010037)
(16080100)
(16080100)
(16080100)
(16080100
(16080100)
(1608010023)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FARMASI
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul NINE
STAR PHARMACIST dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Selanjutnya kami mengucapan terima kasih pada segenap pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Bantuan dalam wujut apapun merupakan hal yang berarti bagi
kami sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan yang ada, namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Nine Star Pharmacist dan
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dankesempatan yang diberikan untuk
membuat makalah ini saya ucapkan terima kasih..

Wassalamualaikum Wr.Wb
Purwokerto,

Oktober 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................... ..
2.1 Isi .......................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................
3. 1 Kesimpulan ....................................................................................................
3.2 Kritik dan saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kefarmasian merupakan proses perbaikan yang berkesinambungan dalam proses
kolaborasi antara farmasi dan tenaga kesehatan lain dengan pasien untuk mencapai tujuan
terapi optimal bagi pasien. Melaksanakan kode etik dan menghargai kemampuan tenaga
kesehatan yang terlibat merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan proses kolaborasi
tersebut posisi farmasi menjadi sangat strategis dalam mewujudkan pengobatan rasional bagi
masyarakat karena keterlibatannya secara langsung dalam aspek aksesibilitas , ketersediaan ,
keterjangkauan sampai pada penggunaan obat dan pembekalan kesehatan lain, sehingga di
mungkinkan di cipta nya keseimbangan antara aspek klinis dan ekonomi berdasarkan
kepentingan pasien.
Peran profesi farmasi telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam dua puluh
tahun terakhir ini dengan berkembangnya ruang lingkup pelayanan kefarmasian. Di saat ini
dan dan masa mendatang farmasis menghadapi tantangan untuk dapat memecahkan berbagai
permasalahan dalam sistem pelayanan kesehatan moderen dan mengembangkan nya sesuai
perkembangan sistem itu sendiri
Peran farmasis yang di gariskan oleh WHO yang di kenal dengan istilah Nine Star
Pharmacist salah satunya yang kami bahas di makalah kami yaitu: MANAGER
Manager adalah farmasis harus efektif dalam mengelola sumber daya
(manusia,fisik,anggaran) dan informasi, juga harus dapat di pimpin dan memimpin orang
lain dalam tim kesehatan. Lebih jauh lagi farmasis mendatang harus tanggap terhadap
kemajuan teknologi informasi mengenai obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
obat.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu farmasi
2. Untuk mengetahui peran seorang farmasis
3. Untuk mengetahui dan mendalami Nine Star Pharmacist khusunya pada poin ke 4
yaitu Manager

BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas lebih lanjut tentang Manager dalam Nine Star Pharmacist, berikut kami
sajikan secara lengkap Nine Star Pharmacist
Nine Stars Of Pharmacist adalah istilah yang diungkapkan World Health Organization (WHO),
untuk menggambarkan peran seorang farmasis dalam pelayanan kesehatan .
1. Care-Giver
Seorang Farmasi/apoteker merupakan profesional kesehatan pemberi pelayanan
kefarmasian kepada pasien, berinteraksi secara langsung, meliputi pelayanan klinik,
analitik, tehnik, sesuai dengan peraturan yang berlaku (PP No 51 tahun 2009), misalnya
peracikan obat, memberi konseling, konsultasi, monitoring, visite, dll.
2.

Decision-Maker
Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang yang mampu menetapkan/ menentukan
keputusan terkait pekerjaan kefarmasian, misalnya memutuskan dispensing, penggantian
jenis sediaan, penyesuaian dosis, yang bertujuan agar pengobatan lebih aman, efektif dan
rasional.

3. Communicator
Seorang farmasi/apoteker harus mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik,
sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi antar tenaga kesehatan berjalan dengan
baik, misalnya konseling dan konsultasi obat kepada pasien, melakukan visite ke
bangsal/ruang perawatan pasien.
4. Manager
Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang pengelola dalam berbagai aspek
kefarmasian, sehingga kemampuan ini harus ditunjang kemampuan manajemen yang
baik, contoh pengelola obat (seperti Pedagang Besar Farmasi/PBF), seorang manager
Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, dan lain lain.
5. Leader
Seorang farmasi/apoteker harus mampu menjadi pemimpin dalam memastikan terapi
berjalan dengan aman, efektif dan rasional, misalnya sebagai direktur industri farmasi
(GM), direktur marketing, dan sebagainya.
6. Life-Long Learner
Seorang farmasi/apoteker harus memiliki semnangat belajar sepanjang waktu, karna
informasi/ilmu kesehatan terutama farmasi (obat, penyakit dan terapi) berkembang

dengan pesat, sehingga kita perlu meng-update pengetahuan dan kemampuan.


7. Teacher
Seorang farmasi/apoteker dituntut juga dalam mendidik generasi selanjutnya, baik secara
real menjadi guru maupun dosen, ataupun sebagai seorang farmasi yang mendidik dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya yang
membutuhkan informasi.
8. Research
Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang peneliti terutama dalam penemuan dan
pengembangan obat-obatan yang lebih baik. disamping itu farmasi juga bisa meneliti
aspek lainnya misal data konsumsi obat, kerasionalan obat, pengembangan formula,
penemuan sediaan baru (obat, alat kesehatan, dan kosmetik).
9. Entrepreneur
Seorang farmasi/apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan
kemandirian serta membantu mensejahterakan masyarakat. misalnya dengan mendirikan
perusahaan obat, kosmetik, makanan, minuman, alat kesehatan, dan sebagainya, baik
skala kecil maupun skala besar

Salah satu poin dari nine star pharmacist yaitu Manager.


Yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan
dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola,
mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Atau definisi manajer yang lainnya adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan
mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.
Dalam hal ini, peran Pharmacist dalam hal Manager adalah mampu menjalankan
organisasi, mengarahkan orang lain, dan bertanggung jawab dalam hal pekerjaan yang
bersangkutan dengan kefarmasian. Misalnya Apotek, PBF (Pedagang Besar Farmasi), Distributor
Obat ataupun Pabrik Obat.
Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang manajer diantaranya seperti dibawah ini:

Memimpin organisasi.

mengatur dan mengendalikan organisasi.

mengembangkan organisasi.

mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi.

mengawasi dan mengendalikan organisasi.

menumbuhkan kepercayaan.

meningkatkan rasa tanggung jawab.

mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi.

Peranan Manajerial
Kerangka kerja Mintzberg membuat 10 peranan yang dimainkan manajer, dikelompokkan
menjadi peranan antar perorangan, informasional dan aktivitas keputusan.
Peran Manajerial Menurut Mintzberg :
Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles)
1. Sebagai tokoh (figurehead).
Sebagai manajer kadang-kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan
tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan
bawahannya, dll.- Sebagai pemimpin (leader), membimbing, mengarahkan dan
memotivasi serta mengangkat pegawai.
2. Sebagai penghubung (liaison)
Fungsi penghubung terhadap manajer di luar unitnya, bawahannya atau atasannya dan
juga pihak lain yaitu dengan lingkunganya untuk tujuan bisnis.

Peran Informasional (Informational Roles)


1. Memantau (monitor).
Manajer secara konstan mencari informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan
informasi yang berharga baik di dalam organisasi maupun dari lingkungan.
2. Penerus informasi ke dalam (disseminator).
Manajer berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya
atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya.
3. Juru bicara (Spokesperson).
Manajer menyampaikan informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang
lain, atasannya atau orang-orang di lingkungannya.

Peranan Keputusan (Decisional Roles)


1. Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat perbaikan yang lebih permanent,
misalnya perubahan struktur organisasi.
2. Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer mampu menghadapi keadaan yang

3.

tidak terduga.
Pengalokasi sumberdaya (resource allocator). Manajer mampu mengalokasikan

sumberdaya secara tepat.


4. Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan masalah baik di dalam unitnya,
antar unit ataupun unit dengan lengkungannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Kritik Dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai