Anda di halaman 1dari 17

Antihistamin adalah obat-obatan yang digunakan untuk

mengobati rinitis alergi dan alergi lainnya. Antihistamin


dapat memberikan rasa lega ketika seseorang mengalami
hidung tersumbat, bersin, atau gatal karena serbuk sari,
tungau debu rumah, atau alergi hewan.
Sifat dan cara identifikasi :
• Sifat umum antihistamin seperti alkaloida yang
Mempunyai ph 8-11serta tidak larut dalam air,
Penggolongan antihistamin : •
Larut dalam encer dan alkalis.
Identifikasinya :
Antihistamin dibedakan menjadi dua , yaitu H1
Titik leleh, Reaksi warna ( Dengan asam pekat
dan H2.
seperti H2SO4 dan HNO3 )
a. H1-blocker ( Antihistaminika klasik)
Contoh obatnya : prometazin, kloromferamin,
Oksomemazin dll
b. H-2 blocker (Penghambat asma) Identifikasi antihistamin :
Contoh obatnya : simetidin, ranitidine, famotidin, Beberapa warna yang dihasilkan dengan Penambahan
Nizatidin dll. asam sulfat :
Multergen membentuk rosa
Phenergen membentuk rosa kemerahan
Histaphen membentuk kuning tua
Benadryl membentuk jingga kecoklatan sedikit merah
Fenatiazin membentuk merah, hijau dan jingga
Sifat umum ANTIHISTAMIN :
1. Umumnya bersifat basa karena adanya N-tersier
bebas
2. Dalam bentuk basa larut dalam kloroform dan
pelarut organik lain
3. Larut dalam HCl menjadi bentuk garam yang larut
dalam air dan etanol REAKSI PENGGOLONGAN
4. Rasanya pahit • Zat + asam pekat → timbul warna + air → warna
5. Tidak ikut menguap dengan destilasi uap berubah
6. Sifatnya hampir sama dengan alkaloid, antihistamin 1. Dengan H2SO4 pekat
umumnya memberi warna dengan asam kuat pekat,
• Hampir semua antihistamin memberi warna kecuali
sedangkan alkaloid hanya beberapa yang memberi
warna. Pada pengenceran dengan air, antihistamin akan antistin dan CTM (klorfeniramin maleat )
terjadi perubahan warna, tetapi alkaloid akan • Setelah timbul warna + air → berubah warna,
menghilangkan warna beberapa ada yang hilang yaitu:
a. Benadril ( difenhidramin HCl ) : jingga –
merah tua →hilang
b. Avil : kuning → hilang
c. Neoantergen : merah cherry →
hilang
2. Dengan HNO3 pekat
a. Antihistamin → memberi warna ( semuanya )
b. Alkaloid → hanya brusin ( merah darah )
c. Pseudoalkaloid → fenasetin → jingga
REAKSI KRISTAL
REAKSI WARNA • Aseton - air
1. Asam pekat • AuCl3
2. Marquis • PtCl
3. Frohde ( NH4 molibdat dan H2SO4 pekat • Asam pikrat
4. Mandelin (NH4 vanadat dan H2SO4 pekat) • Asam pikrolon
5. FeCl3 • PbCl2
• garam Reineckat
• Cara : zat + HCl 0,2N ad larut + reagen →
endapan amorf, dipanaskan
• dengan api kecil hingga larut lagi, dinginkan
→ endapan kristal spesifik
REAKSI MASING – MASING ZAT
1. Antistin ( antazolin HCl )
• HNO3 pekat → merah lama – lama hijau + air → hijau kuning
• H2SO4 pekat → gelembung gas, pinggir merah jingga
• Frohde → merah lemah
• Reaksi Vitali-Morin → merah coklat
• Cara : Zat + 0,5 ml asam nitrat berasap uapkan di WB ad kering, dinginkan, sisa kering berwarna
kuning larutkan dalam 5 ml aseton dan tetesi 1 ml KOH etanol 0,1 N sampai timbul warna
• Reaksi kristal HgCl2

2. Incidal ( omeryl )
• Reaksi King → positif • HNO3 pekat → hijau → kuning
• Reaksi kristal : AA, HgCl2 3. Avil ( pheneramin )
• HNO3 pekat → kuning
• H2SO4 pekat → negatif ( coklat kuning lemah )
• CuSO4 → coklat
• Aqua iod → merah lama – lama hitam
• FeCl3 → coklat muda – rosa
• pDAB-HCl → jingga
• Reaksi kristal :Aseton – Air
3. Avil ( pheneramin ) 5. CTM ( chlorfeniramin maleat )
• HNO3 pekat → kuning • H2SO4 pekat → ( - ) negatif
• H2SO4 pekat → negatif ( coklat kuning lemah ) • HNO3 pekat → kuning
• CuSO4 → coklat • Marquis → kuning
• Aqua iod → merah lama – lama hitam • Frohde → kuning
• FeCl3 → coklat muda – rosa • Nesler → kuning rosa
• pDAB-HCl → jingga • Zat + piridin + NaOH → kuning coklat
• Reaksi kristal :Aseton – Air • Reaksi Kristal : asam pikrat, reineckat

4. Largactil ( chlorpromazine HCl ) 6. Phenergan ( prometazin HCl )


• H2SO4 pekat → rosa violet → ungu • H2¬SO4 pekat → merah muda + air → tetap
• HNO3 pekat → endapan rosa violet yang cepat • HNO3 pekat → merah magenta cepat hilang, panaskan di
hilang dan filtrat kuning + AgNO3 → endapan WB → jingga kuning
putih • Marquis → merah magenta
• FeCl3 → merah • Vitalli Morin → jingga • Frohde → merah violet
• Dalam H2SO4 → merah cherry bila. • H2¬SO4 pekat + HNO3 pekat → hijau kuning
Dipanaskan → coklat merah ii. + larutan bikromat • Reaksi kristal : reineckat, aseton-air
→ coklat muda
7. Benadryl ( diphenhidramin HCl )
• H2¬SO4 pekat → jingga merah + air → warna tetap
• H2¬SO4 pekat + HNO3 pekat → ungu
• Marquis → kuning
• Mayer → ungu

8. Antimo ( dramamin, dimenhidrinat )


• H2SO4 pekat → merah jingga
• HNO3 pekat → negatif ( - )
• FeCl3¬ → merah coklat
• Marquis → kuning coklat
• Frohde → kuning jingga
1. Antihistamin generasi pertama
Antihistamin generasi pertama bisa
Jenis Antihistamin
mengatasi reaksi alergi akibat histamin
sekaligus memberikan efek kantuk. Ketika
Antihistamin dibagi menjadi 3,
diminum, obat ini bisa membuat Anda
yaitu : Antihistamin generasi menjadi mudah tertidur. Contoh obatnya
pertama, kedua dan ketiga chlorphenamine (termasuk Piriton),
hydroxyzine, mebhydrolin,
cyproheptadine, promethazine.
a. Chlorphenamine b. Hydroxyzine
• Rumus molekul = C16H19ClN2.C4H4O4 • Rumus Molekul: C21H29Cl3N2O2
• Berat Molekul = 390,87 • Berat Molekul: 447.82600.

c. Mebhydrolin d. cyproheptadine
• Rumus molekul : C48H48N4O6S2 • Rumus molekul : C21H21N
• Berat molekul : 841,05 • Berat molekul : 287.398 g

e. Eromethazine
• Rumus molekul : C17H20N2S
• Berat molekul : 284.4191 g
Contoh sediaan :
Chlorpenin maleat Hydroxyzine

Mebhydrolin cyproheptadine Eromethazine


2. Antihistamin generasi kedua
Contoh obatnya : cetirizine, fexofenadine dan
loratadine, terfenadine, desloratadine
a. Cetirizine
Rumus kimia : C21H25ClN2O
Berat molekul : 388.89 g/mol

b. Fexofenadine c. Loratadin
• Rumus kimia : C32H39NO4 Rumus kimia : C22H23ClN2O
• Berat molekul : 501.68 g/mol • Berat molekul : 382.88 g/mol

d. Terfenadine e. Desloratadine
• Rumus kimia : C32H41NO2 • Rumus kimia : C19H19ClN2
• Berat molekul : 471.673 g/mol • Berat molekul : 310.82 g/mol
Cetirizine Fexofenadine Loratadin

Terfenadine Desloratadine
a. fexofenadin
Rumus molekul : C32H39NO4
Berat molekul : 501.68 g/mol

3. Antihistamin generasi 3
Yang merupakan metabolit alami obat generasi ke-
b. Norastemizol
2 dan secara klinis berguna dan tidak berpengaruh
Rumus molekul : C19H21FN4.
terhadap elektrofisiologi jantung. Berat molekul : 324.401 g/mol
Contoh obatnya fexofenadin, norastemizol dan
descarboethoxy loratadin

c. Descarboethoxy loratadin
Rumus molekul : C19H14ClD5N
Berat molekul : 315.85 g/mol
fexofenadin Norastemizol

Descarboethoxy loratadin

Anda mungkin juga menyukai