Pendahuluan • Alkaloid adalah zat organik yang mempunyai atom N dalam ikatan siklik bereaksi alkalis, umumnya larut dalam HCl 0,5 N dan memberikan endapan dengan pereaksi mayer • Protein juga memberikan endapan dengan pereaksi mayer tapi bila ditambahkan spritus akan larut kembali, klu alkaloid tidak. • Alkaloid bersifat basa lemah karena adanya atom N, umumnya didapat dari alam, tetapi sekarang banyak yang dibuat secara sintetis • Pada tumbuh-tumbuhan alkaloid terdapat pada biji, buah, daun, batang, batang dalam tanah rizoma, akar, kulit batang dsb Pemberian nama dari alkaloid berdasarkan :
• Genus (generic name) misalnya : atropin,
hydrastin • Spesifik dari tumbuh-tumbuhan misalnya : kokain, beladon • Nama umum misalnya ergotoksin • Penemunya : peletierin Sifat Alkaloid • Ikatan N dalam alkaloid bisa dalam bentuk amin primer, sekunder, tertier, ammonium hidroksida dan semua ikatan N ini bersifat basa • Sebagai basanya tidak larut dalam air kecuali nikotin • Umumnya larut dalam pelarut organik • Garamnya mudah larut dalam air dan sifat ini digunakan untuk mengidentifikasi. • Dapat memutar bidang polarisasi (alkaloid alam pada umunya memutar polarisasi ke kiri (levo), alkaloid sintetis memutar ke kanan (Dekstro) Pembagian Alkaloid • Alkaloid alam misalnya yang memiliki inti fenantren (morfin, kodein, dionin, dikodid, dilaudid, heroin, eucodal), isokhinolin (papaverin, narsein, narkotin), gol. Atropin (atropin, hiosiamin, belladon, scopolamin, homatropin, apotropin), nikotin dan turunannya, alkaloid Kina( khinin, kinidin, sinkonin, , euchinin, primaquin, kloroquin, aristochin), alkaloid radix ipeca (emetin, cephaelin, psichotrin) alakaloid koka (kokain, tropokain, ecgonin, benzoil ecgoin), secale cornuti (ergometrin, ergonovin, ergotonin, ergotoksin), alakaloid radix hydrastin (hydrastin, hydrastinin, berberin, canabin), alakaloid semen strychnin (strychnin dan brusin), alkalaoid radix Rawolfia (reserpin, reserpidin dan resinamin) Lanjutan... • Alkaloid sintetis misalnya : turunan pyrazolon (antypirin, pyramidon, melubrin, melubrin, novalgin, isopropil antypirin, fenil butazon), turunan amino benzoat (anestesin, novocain, orthoform, ametocain), turunan acridin (rivanol, atebrin, flavin), turunan Xanthin (theofilin, theobromin, coffein, aminofilin), turunan anilin ( acetanilid, fenasetin, parasetamol), turunan ureum ( ureum, urethan, hexamin, thio ureum), turunan amine alifatis (efedrin, amfetamin, adrenalin: dll • Alakaloid gol. Sisa : arecolin, aconitin, atophan, cardiazol, lobelin novatophan, pilocarpin, veratrin, fisostigmin, pelerierin, santonin, veratrin, yohimbin. Penarikan Alkaloid • Prinsipnya dari penarikan adalah dimana alkaloid basa sukar larut dalam air, tapi mudah larut dalam pelarut organik, bentuk garamnya mudah larut dalam air tapi sukar larut dalam pelarut organik • Dalam perdagangan alkaloid banyak yang terdapat dalam bentuk garamnya sehingga untuk mengisolasinya harus dibasakan dulu (biasanya dengan NH4OH) kalau memakai KOH (basa kuat) bila berlebih sukar dihilangkan dan akan menguraikan alkalod alam, dan jika ada fenol akan membentuk fenolat sedangkan NH4OH mudah dihilangkan. Identifikasi dari alkaloid a. reaksi kimia • Reaksi warna pereaksi yang dipakai adalah asam sulfat pekat, asam nitrat pekat, Erdman (12 ml H2SO4 + 8 ttd HNO3 e), frohnde (ammonium molybdat 1 bagian + H2SO4 pekat sampai 100 bagian (tidak boleh disimpan lama), Marquis (H2SO4 pekat + formalin/ 2 tts formalin + 3 ml H2SO4 p) hoshida (kombinasi frohnde dan marquis yaitu campuran amm. Molybdat 0,3 + formalin 40% 0,5 ml + H2SO4 pekat 60 ml), mandelin ( Amm vanadat 10% dalam H2SO4 p), Fecl3, Para DAB HCl, aqua Brom, roux, weber, AgNO3 Untuk reaksi warna ini alkaloid harus murni, adanya kotoran akan mempengaruhi warna yang terjadi H2SO4 yang dipakai harus bebas NO2, ini dapat ditunjukkan dengan penambahan diphenhidramin yang akan berwarna biru Adanya air juga akan mengganggu reaksi warna lanjutan... • Reaksi pengendapan, pereksi yang dipakai : mayer, bouchardat, Tannin (tannin + air + spritus fort (1 : 8 : 1)), tannine dengan buffer fosfat pada pH 5-6, asam pikrat 10%, asam pikrolon (larutan jenuh dalam air ), asam silicowalframat 2,5% dalam HCl 4 N, asam fosfomolibdat (amm. Molibdat dilarutkan dalam Na2CCO3 sampai NH3 habis lalu sisanya + HNO3), sublimat, K3Fe(CN)6, K4Fe(CN)6, Natrium nitropusid Untuk reaksi pengendapan ini zat dilarutkan dulu dalam HCl 0,5 N Pada reaksi pengendapan ini kadang-kadang perlu dipanaskan dengan api kecil dan akan terbentuk kristal yang spesifik. B. Cara Fisika • Disini ditentukan titik lelehnya • Dibuat menjadi garam-garamnya kemudian ditentukan titik lelehnya Reaksi Gugus Fungsi • Pereaksi Simon (untuk amine sekunder) caranya : larutan 1% alkaloid + 1 ml larutan acetanilit 1% + 2 tetes larutan Na Nitroprusid → biru →biru berlin. untuk garam alkaloid harus ditambahkan 2 tetes Na2CO3 2 N, sebagai basanya dapat dilarutkan dalam spritus , warna diamati, dapat segera terbentuk atau setelah beberapa menit baru terbentuk. • Sanchez (untuk alkohol sekunder dalam ikatan siklik) reagen: larutan vanilin dalam HCl 36% caranya : zat + reagen panaskan diatas penangas air → ungu lanjutan... • Reaksi terhadap gugus formilen sebagai dasar penunjukan formaldehyde sebagai hasil uraian oleh asam-asam anorganik kuat, caranya ada 2 : 1. Reaksi dari weber dan tollens (1898) reagen : 1% phloroglusine dalam campuran H2SO4 dan air sama banyak caranya : beberapa mg alkaloid + 1 ml pereaksi panaskan diatas penangas air selama 15 -30 menit → merah 2. Reaksi dari labat (1909) reagen : 10 mg as galat dalam 10 ml H2SO4 pekat caranya : sedikit alkaloid + 5 tetes reagen didalam cawan porselin dipanaskan di atas penangas air → biru-hijau lanjutan... • Reaksi terhadap gugus methoksi ( -OCH3) Caranya : 5 mg alkaloid dilarutkan dalam 3 ml H2SO4 4 N kemudian dioksidasi dengan larutan 1 N permanganat yang sedikit berlebihan, biarkan 5 menit kemudian ditambahkan 1 ml larutan oksalat 10 % sampai warna ungu hilang, apabila ditambahkan reagen Schiff warna ungu timbul kembali • Reaksi terhadap gugus benzoil, dapat ditentukan dengan : 1. Esterifikasi (metanol + H2SO4 pekat → bau metil benzoat) 2. Reaksi dari Guerbet , caranya : Lanjutan... beberapa mg alkaloid + HNO3 berasap panaskan diatas penangas air sampai kering, sisanya + NaOH encer dan larutan SnCl2 dalam HCl, dipanaskan + logam Al, dekantasi, larutan ditambah NaNO2 1% dan B naftol 1% dalam amonia → warna merah jingga Reaksi ini positif terhadap cocain, tropocain, atropin, B eucain dan efedrin Lanjutan... • Reaksi terhadap gugus chromofor reaksi ini merupakan kebalikan dari reaksi warna azo, reaksi ini terutama untuk golongan opium dari king Reagen king : campuran dari 1 g sulfanilzuur dalam 60 ml H2SO4 encer dan 140 ml air dengan 1 ml 0,7% Natrium nitrit. Caranya : campur reagen dengan alkaloid + NaOH → merah intensif Reaksi positif untuk :morfin, kodein, thebain Alkaloid Opium • Opium merupakan alkaloid yang dihasilkan dari getah buah tanaman Papaver somniverum yang digores secara vertikal • Alkaloid ini dibagi atas 2 golongan yaitu : 1. Yang mempunyai inti Fenantren : Morfin, Codein dan Thebain 2. Mempunyai inti Isochinolin : Papaverin, Narcotin dan Narcein Reaksi untuk golongan Fenantren • Sanches (untuk alkohol sekunder) misalnya : Morfin, codein, dionin • King Terutama untuk gugus Chromophor • PeZes reaksi ini positif untuk morfin, Thebain dan Heroin Caranya : 1 ml zat (gol Phenantren) + asam sulfat pekat + 1-2 tetes larutan KBr panaskan diatas penangas air, dinginkan, setelah dingin tarik dengan kloroform maka warna kloroform hijau. Morfin • Rumus bangun : …..(Mohon dicari) • Dalam perdagangan terdapat sebagai garam HCl • Sifat-sifatnya : ✓Serbuk hablur putih berbentuk jarum ✓Rasa pahit ✓Garamnya larut dalam air, dalam asam kuat (pH = 5) dan alkali kuat Reaksi-reaksi • Serulas – Lefort (Seifort) : larutan zat dalam asam sulfat encer + asam iodat/kalium iodat dan kemudian dikocok dengan kloroform agar Iodium bebas tertarik sehingga kloroform berwarna ungu atau dapat juga pada kaca objek, larutan zat + H2SO4 pekat + asam iodat padat terbentuk kristal jarum • Frohnde : segera terbentuk warna ungu tua sampai hijau Lanjutan… • Ferry-ferry cyanida : yang dibuat dari aqua + K3Fe(CN)6 + FeCl3, caranya : zat + reagen terbentuk warna biru sampai hijau, Codein tidak memberikan reaksi • Marquis : terjadi warna ungu sampai ungu merah (merupakan reaksi pendahuluan untuk opium) reaksi ini juga positif terhadap benzen dan fenol Lanjutan… • FeCl3 : adanya gugus fenol sehingga dengan reagen ini memberikan warna kecuali codein karena gugus hidroksi pada fenol diganti dengan methil. • Deniges : garam morfin + H2O2 3% + ammonia berlebihan + senyawa cupri (biru) → merah (positif untuk heroin dan apomorphin) Catatan : H2O2 jangan terlalu banyak. Lanjutan… • Wieland – Kappen Meler Caranya : 20 ml laruatan zat dalam asam asetat glasial 1 ml + NaNo2 (jangan terlalu banyak) → kuning muda, setelah 3 menit + amonia → jingga • Husemann zat + H2SO4 dipanaskan diatas api kecil selama 30 menit dinginkan dan setelah dingin + asam nitrat 60% → ungu merah sampai merah darah Lanjutan… • Reaksi Pellargri Caranya : pada cawan porselen zat + HCl + beberapa tetes H2SO4 pekat panaskan diatas penangas air sampai HCl menguap semuanya netralkan dengan natrium karbonat berlebih dan pindahkan ke dalam tabung reaksi + larutan Iodium → hijau, warna ini bila ditarik dengan eter menjadi merah ungu (positif untuk morfin, codein dan dionine) Lanjutan… • Reaksi Gabutti ke dalam cawan porselin masukkan zat + asam sulfat pekat panaskan diatas penangas air sampai terjadi warna merah muda diaduk tambahkan cloral hidras panaskan terus terbentuk warna hijau biru. • Reaksi kristal dengan mayer, bouchardat, drogendorf, Fe compleks, sublimat, KI dan KBr Codein (Methil Morphine) • Rumus bangun : ….(mohon dicari) • Biasanya terdapat sebagai garam HCl dan Phosphat • Sifat-sifatnya : kristal putih, tidak berbau larut dalam 200 bagian air, mudah larut dalam eter dan kloroform Reaksi-reaksi : ✓Sanches, King, Pesez → positif Lanjutan… ✓Marquis → ungu ✓Fronde → hijau biru ✓Mandelin → hijau biru ✓FeCl3 → negatif tetapi dipecah dengan asam sulfat → positif ✓Gabutti → hijau biru (untuk morfin berwarna violet, campuran codein dan morfin berwarna violet coklat) Lanjutan… ✓Reaksi Lewis → biru gentian caranya : zat + formaldoxin/trimformoxan dalam asam sulfat 0,1 N → biru gentian ✓Reaksi kristal : mayer, HgCl2, asam pikrolon, bouchardat dan KI Dionin (Ethyl Morphine) • Rumus bangun : ……(mohon dicari) • Sifat-sifat : kristal putih, tidak berbau, rasa pahit, sebagai basa lebih sukar larut dari pada codein. • Reaksi-reaksi : ✓ King, Sanchez, Pesez → positif ✓ FeCl3 → negatif tetapi setelah dipecah dengan asam sulfat → biru ✓ HNO3 → merah Lanjutan… • Mandelin → kuning hijau • Marquis → ungu • Frohnde → kuning hijau • Reaksi kristal : reagennya sama dengan morfin dan codein Dicodid (Dehidro codein) • Rumus bangun : … (mohon dicari) • Terdapat dalam garam HCl dan tartrat • Sifat : kristal putih, tak larut dalam air tidak berbau, rasa pahit, larut dalam eter, alkohol dan kloroform • Reaksi-reaksi : ✓Secara langsung dengan sanchez tidak memberikan reaksi, setelah direduksi dengan Zn + HCl baru positif Lanjutan… • Pesez → positif • King → negatif • Frohnde → ungu hijau • Mandelin → coklat muda • FeCl3 → negatif + H2SO4 juga negatif dipanaskan juga negatif • Reaksi kristal : reagen sama dengan morfin dan kodein Heroin (Diacetyl Morphine) • Rumus bangun : …. (Mohon dicari) • Biasanya sebagai garam HCl • Sifat-sifat : merupakan jarum prisma, tak berbau, tak larut dalam air, larut dalam alkohol dan kloroform. • Reaksi-reaksi : ✓ Sanchez, King dan Pesez → positif ✓ Frohnde → ungu violet – hijau ✓ Mandelin → biru hijau Lanjutan… ✓Marquis → merah ungu-biru ✓FeCl3 → negatif Bila direduksi dengan etanol + asam sulfat panskan → bau etyl acetat (ester) kemudian + FeCl3 baru positif ✓Reaksi kristal spesifik dengan drogendorf. Tebain (Dimethyl Morphine) • Rumus bangun :…. (mohon dicari) • Biasanya sebagai garam HCl • Sifatnya : berupa jarum prisma, warna putih, tidak berbau, rasa pahit, tidak larut dalam air, mudah larut dalam alkohol, eter dan kloroform. • Reaksi : ✓ Sanchez → negatif ✓ King → positif ✓ Pesez → positif Lanjutan… ✓Marquis → coklat merah ✓H2SO4 pekat → merah darah, bila dipanaskan → biru kelabu ✓Mandelin → merah ✓FeCl3 → negatif ✓Reaksi kristal : drogendorf, Bouchardat (seperti sapu), dengan KOH juga bisa Dilaudid (dehydromorphine) • Rumus bangun : …. (Mohon dicari) • Terdapat sebagai garam HCl • Sifatnya : serbuk putih, rasa pahit, larut dalam basa, asam encer, eter dan kloroform • Reaksinya : ✓ Sanchez → negatif, setelah direduksi dengan Zn + HCl → positif ✓ King → positif ✓ Pezes → negatif Lanjutan… ✓HNO3 → jingga ✓Marquis → ungu ✓Frohnde → ungu ✓Mandelin → coklat-rosa ✓H2SO4 + FeCl3 → negatif (berbeda dengan morfin dan kodein yang jadi biru) Apomorphine • Rumus Bangun : … (mohon dicari) • Sifatnya : serbuk kristal, bila dibiarkan di udara cepat hijau, sukar larut dalam air, mudah dioksidasi jadi diphenol yang mudah larut dalam alkali encer, reaksinya lebih kuat dari morfin. • Reaksinya : ✓ Sanchez, king, dan pezes semuanya negatif ✓ Marquis : ungu biru. Lanjutan… ✓ Frohnde → ungu hijau ✓ HNO3 → merah darah-violet merah → merah ✓ FeCl3 → biru lalu ungu ✓ Bila ada campuran apomorfine dan morfin maka cara pemisahannya adalah zat dilarutkan dalam air + NH4OH → jika merah hijau adalah apomorfin, dikocok dengan eter maka akan terambil apomorfin dan jika diekstraksi dengan cloroform maka morfin yang terambil. Golongan ISOCHINOLIN Papaverin • Rumus bangun :… (mohon dicari) • Biasanya terdapat sebagai garam HCl • Sifatnya : merupakan kristal prisma, berwarna putih, rasa pahit tidak berbau, sebagai basanya tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Reaksi : ✓ Sanchez, king dan Pesez → negatif ✓ Frohnde → violet merah ✓ Erdman (12 ml H2SO4 + 8 tetes HNO3 encer) → ungu klu dingin hijau biru Lanjutan… • Marquis → ungu (reaksi lambat) • Bosmann : larutan zat + H2SO4 dil + KMnO4 (sedikit) dikocok dengan kloroform → lapisan kloroform berwarna violet setelah beberapa waktu → coklat • Modifikasi marquis yaitu warren : zat + K3Fe(CN)6 + reagen marquis → hijau, biru jernih dan kemudian ungu → hijau • Reaksi kristal : sama dengan golongan opium, spesifik dengan HgCl2, klu diberi HCl 0,1 N berbentuk bunga-bunga. Narcein • Rumus bangun :…. (mohon dicari) • Sifatnya : jarum prisma, tak berwarna, rasa pahit, sukar larut dalam air tetapi larut dalam NaOH/NH4OH • Reaksinya : ✓ King, sanchez dan pezes semuanya negatif ✓ Dengan H2SO4 pekat di panaskan diatas waterbath berwarna merah ungu ✓ Dengan H2SO4 berwarna kuning hijau Lanjutan… ✓Erdman → hijau ✓Frohnde → coklat hijau ✓Marquis → kuning, coklat, hijau ✓Mandelin → coklat ✓Aqua iod → biru Narkotin • Rumus bangun : … (Mohon dicari) • Sifatnya : merupakan hablur tak berwarna berupa prisma, tak larut dalam air, larut dalam eter, kloform, sebagai garamnya larut dalam air, dapat terhydrolisa kuat sehingga dalam larutan larutan asam dapat tertarik oleh kloform • Reaksinya: ✓Sanchez, king, pezes → negatif Lanjutan… • Erdman → merah darah • H2SO4 → hijau • Frohnde → coklat hijau • Marquis → ungu kuning • Mandelin → coklat merah • Reaksi kristal : sama dengan diatas, dapat juga larutan dalam HCl diuapkan diatas penangas air, kelebihan HCl dihilangkan dengan Na asetat amati kristalnya, dapat juga dengan asam pikrolon dan dengan NaOH. TERIMA KASIH Alkaloid Xanthine
By. Dedi Nofiandi, M.Farm, Apt
Sifat umum Turunan Xanthine bersifat amfoter Larutan dalam air bersifat netral Lebih mudah larut dalam asam kuat dan alkali dari pada air. Turunan Xanthine negatif terhadap reagen mayer begitu juga dengan sublimat dan larutan HCl encer Memberi reaksi yang baik dengan Bouchardat dari larutan zat dalam HCl Tidak memberi endapan dengan asam pikrat Memberi endapan dengan asam phosphomolybdat dan asam silikowaframat Dengan tanin memberi endapan yang larut dalam reagen berlebih. Reaksi Umum Reaksi murexide caranya : sedikit zat + KClO3 atau H2O2 3% yang agak banyak + 1 tetes HCl 25% dipanaskan diatas api kecil sampai kering dan berwarna coklat merah, dinginkan tambah 1 tetes amonia encer → merah purple Reaksi salkowski Caranya : 1 mg bahan ditambah 2 tetes HNO3 70% dipanaskan diatas waterbath → kuning, dinginkan ditambah 1 tetes NaOH → orange, dipanaskan diatas waterbath → purple Lanjutan.. Endapan dengan aqua brom zat dalam HCl + aqua brom → endapan mikro kristal dari brom substitusi. Theofillin (endapan putih dan jarum halus yang stabil) Theobromin dengan kadar tinggi (warna kuning dan kristal jarum panjang) Coffein dengan kadar kecil (endapan orange dan jarum-jarum tak stabil dan larut dalam kelebihan brom) Lanjutan… Endapan dengan AgNO3 Theofillin dalam larutan amonia + AgNO3 → endapan putih bentuk jarum thebromin dalam larutan amonia 1% + AgNO3 5% sama banyak, diamkan, panaskan (jika perlu) → endapan mikrokristal jarum kecil atau dapat juga dipakai larutan zat dalam air + AgNO3 0,1 N → kristal Coffein tidak terbentuk endapan/kristal dengan perak Lanjutan… Reaksi Franquis Caranya : 10 mg zat dilarutkan dalam 1 ml dan 2 ml aqua brom kemudian ditambah brom berlebihan dididihkan, dinginkan dan tambah 1 tetes FeSO4 2% , tambahkan amonia terjadi warna biru (positif untuk gol Xanthine) Diazo reaksi dari burian Caranya : 100 mg sulfanil zuur larutkan dalam 20 ml HHCl 0,5 N dengan dipanaskan, dinginkan, campur dengan 20 ml NaNO2 0,5 %, campur sedikit zat yang dilarutkan dalam NaOH 4 N, terbentuk warna merah darah (hanya positif untuk Theophillin) Lanjutan.. Reaksi dengan Parri Theofillin → positif Aminofillin → positif Coffein → negatif Theobromin → negatif Theophylin organoleptis : kristal tak berwarna atau tepung kristal putih, kelarutan dalam air 1 : 200, dalam alkohol 1 : 140 Reaksi : Millons → positif Parri → positif Murexide → positif Pharmakope belanda Ed VI: 5 mg zat + 1 tts HCl + 1 tts H2O2 dipanaskan diatas waterbath, sisa coklat orange + 1 tetes NH4OH → merah purple Lanjutan… Larutan 10 mg sulfanil zuur + 5 tetes HCl encer dinginkan dalam es, ke dalam larutan dicampurkan larutan dari 10 mg zat dalam 1 ml NaOH dipanaskan, dinginkan dalam es → merah. Larutan jenuh dari zat dalam air + asam tanat → endapan yang larut dalam asam tanat berlebih. Lanjutan… Extra Ph Belanda 10 mg zat + 1 ml HCl + 10 mg KClO3 uapkan sampai kering → sisa merah coklat + NH4OH → merah violet (= murexide) Zat + HCl dil + HgCl2 → kristal Zat + HCl dil + drogendorf → kristal AOAC Zat + NH4OH + H2SO4 → kristal berupa roset Zat + CuSO4 + pyramidon dalam suasana netral → ungu Lanjutan… Dengan pereaksi Roux → hijau cerah Fluororesensi padat → ungu biru + H2SO4 encer → biru lemah Dengan Franquis → biru hijau Dengan NaOH → keluar NH3 Dengan Aqua iod → hitam coklat Dengan aq. Brom → endapan putih stabil Reaksi kristal : drogendorf, sublimat, Aseton aqua, Fe Complex, bouchardat, pikrolon, AuCl3 Theobromine Organoleptis : tepung kristal putih, tak berbau dan rasa pahit, larut dalam 3200 bagian air dingin, dan 150 bagian dalam air panas, sukar larut dalam alkohol dan lebih baik larutnya dalam cloroform, dengan sinar UV → biru Reaksi : Zat padat berfluoresensi ungu biru Larutan dalam air berfluoresensi ungu lemah Murexide → positif Parri →negatif Farnqois → biru Lanjutan… Zat + HCl + iod → endapan coklat Zat + AgNO3 → endapan putih hijau Dengan aq. Brom → endapan kuning Ph. BelandaV 20 mg zat + 2 ml NH4OH panasi pelan-pelan + 2 ml AgNO3 panasi beberapa menit → kristal jarum Lanjutan… Extr Ph Belanda 50 mg zat dilarutkan dalam 0,2 ml HCl + 0,1 ml larutan bromine → sampai warna brom hilang, dinginkan + larutan FeSO4 sedikit dan beberapa tetes larutan NH4OH → biru 5 ml larutan jenuh dalam air netral + sedikit mercuri iodida → tak terbentuk endapan walaupun zat diasamkan dengan HCl Lanjutan… 50 mg zat + 5 ml air + 6 ml NaOH + 1 ml AgNO3 panaskan 60 ⁰C dan diamkan → masa gelatin yang coklat yang tak dapat dituang Zat + HgCl2 → kristal Zat + HCl + Drogendorf panaskan sebentar → kristal Larutan netral + sedikit AuCl3 + sedikit NaBr → kristal Larutan dalam HNO3 dil + AgNO3 → kristal Coffein Organoleptis : hablur putih mengkilat, berbentuk jarum dan tak berbau, larut dalam 60 bagian air dingin, 1 bagian dalam air panas dan 50 bagian alkohol, mudah larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter. Reaksi : Murexide → positif Parri → negatif Franqois → biru Larutan jenuh dari zat dalam air + larutan tannin 10 % → endapan putih yang larut dalam kelebihan reagen tannin Lanjutan… Larutan jenuh dari zat dalam air + larutan iod → tak ada endapan + HCl → endapan coklat Zat + K2HgI4 → tak ada endapan Zat + aqua, aduk + sublimat, aduk lagi lalu panaskan pelan- pelan → kristal Pyramidon + CuSO4 : coffein → negatif, Theobromin → negatif, Theofillin → ungu coklat, aminofillin → ungu coklat Zat + H2O + NaOH 5 tetes panasi lalu + AgNO3. coffein → cairan hitam, theofillin → gel jernih tak dapat dituang, theobromin → cairan liat dapat dituang tapi lambat, aminofillin → cairan liat warna putih susu Aminofillin Terdiri dari theofillin + 1 molekul ethylen diamin Reaksi : Dengan NaOH → NH3 RouX → hijau, hilang, coklat Parri → positif Murexide → positif Diazo → merah darah Lanjutan… Nessler → endapan kuning Larutan dalam Cu Asetat + mayer → ungu muda Dipanaskan dengan NaOH → NH3 tarik dengan CHCl3 uapkan → bau isonitril Fluoresensi padat → biru lemah Dengan Luff dingin, panaskan → hijau kotor Alkaloid Secale Cornutum Alkaloid ini terdapat pada claviseps purpurea dari familia purpureaceae yaitu pada scleratium yang tumbuh pada tumbuhan semacam gandum yaitu secale sereale Alkalod secale yang dipakai : Ergometrin/ ergonovin Ergotamin tartrat Methyl ergometrin (syntetik) Reaksi Umum alkaloid secale Cornutum Reaksi Killer larutan dalam asam asetat glasial + FeCl3 + H2SO4 pekat → cincin biru ReaksiVan Urk pereaksi terdiri dari p DAB + H2SO4 pekat + air sama banyak caranya : zat + pereaksi + sedikit oksidator FeCl3 atau H2O2 → warna bata yang intensif Reaksi Minhydrin zat + minhydrin + alkohol → ungu Ergometrin Sifat : kristal putih, tidak berbau, larut dalam air 1 : 36, larutan dalam air berfluoresensi biru. Reaksi : Marquis → coklat Frohnde → hijau coklat Vitalli → coklat ungu Zat + air + DAB → biru tua setelah 5 menit Reaksi kristal : asam pikrat, Trinitrobenzoat, asam asetat 1 % dan HCl 1 % Methyl ergometrin Sifat : dalam air berfluoresensi biru Reaksi : Larutan dalam air + campuran asam asetat dan aethyl asetat sama banyak + H2SO4 pekat → cincin biru DAB → biru Marquis, frohnde dan vitalli sama dengan ergometrin Ergotamin Tartrat Reaksi : Zat + campuran asam asetat glasial + ethyl asetat sama banyak, diambil sedikit + H2SO4 pekat, kocok kemudian timbul warna biru kemerahan, apabila ditambah 0,1 ml FeCl3 0,5 N encerkan timbul warna biru yang lebih jelas. DAB → biru Alkaloid Folia Coca Alkaloid ini termasuk obat bius yaitu cocain. Sifatnya : bubuk putih, tak berwarna, tak berbau rasa sedikit pahit dan anaestetis, kelarutan dalam air sedikit, dalam alkohol 1 : 10, dalam eter 1 : 4, dalam CHCl3 1 : 1 Reaksi : Mereduksi kalomel (sebagai garam HCl ) sedangkan bentuk basanya negatif Zat + H2SO4 pekat panaskan 100 ⁰C encerkan dengan air terjadi bau methyil benzoat, tapi klu dalam cocain basa + H2SO4 pekat akan membentuk hablur asam benzoat. Lanjutan… Reaksi untuk gugus benzoil → positif Reaksi bosman → endapan coklat Zat dalam air + larutan CrO3 → endapan kuning, yang larut lagi bila dikocok. Bila endapan + CrO3 dalam HCl terjadi endapan yang permanen Reaksi marquis → merah dan dipanaskan warna hilang dan timbul endapan abu-abu Reaksi kristal : zat + air + KAlSO4 + KMnO4 → kristal keping segi empat zat + PbI2 → endapan yang mudah larut lagi. Alkaloid Turunan Acridin Umumnya zat warna kuning sampai merah dan berfluoresensi hijau biru 1. Rivanol Sifat : serbuk kristal kuning, rasa menggigit, sukar larut dalam air dingin, mudah larut dalam air panas, hampir tak larut dalam alkohol, praktis tak larut dalam eter. Reaksi : Aqua iod → endapan hijau Oksidasi NaNO2/H2SO4 → ungu dan mengeluarkan gas Reaksi korek api → positif Marquis → positif DAB → merah jingga Reaksi kristal : sublimat, drogendorf, bouchardat 2. Flavin / acriflavin Sifat : berupa kristal jarum berwarna jingga, larutan dalam air berwarna merah jingga bila diencerkan sangat encer berfluoresensi hijau kuat dan hilang oleh HCl Reaksi : Zat + H2SO4 → hijau muda dan keluar gas Zat + NH4OH → coklat merah Dengan RouX → merah jingga Larutan dalam asam/amoniak → fluoresensi hijau kekuningan Diazo → merah tua/merah coklat NaNO2 + HCl encer → merah violet Reaksi kristal : mayer, bouchardat, drogendorf, sublimat, asam pikrat 3. Atebrin Sifat : berupa kristal kuning, halus seperti jarum, berkelompok bentuk bintang, pada temperatur 248 - 250 ⁰C terurai, kelarutan dalam air 1 : 2, larutan dalam air berwarna kuning. Reaksi : Zat padat/ dalam H2SO4 dil → fluoresensi hijau Zat padat + H2SO4 pekat → fluoresensi jingga + gas Lanjutan Marquis → merah jingga Frohnde → kuning tua/hijau kotor Larutan dalam air + sedikit amm. Molybdat berlebihan → endapan berminyak warna kuning yang larut lagi dalam eter HNO3 pekat → merah jingga Reaksi kristal : mayer, Bouchardat, drogendorf ALKALOID GOLONGAN KINA
By. Dedi Nofiandi, M.Farm, Apt
Reaksi golongan 1. Fluoresensi • larutan zat dalam air + H2SO4 encer sebagai garam mono berwarna ungu • Garam di/bi berfluoresensi biru hijau • Dalam asam asetat glasial berfluoresensi semuanya • Larutan pekat dari monoklorida tak berfluoresensi, bila diencerkan → berfluoresensi • Larutan garam bi yang pekat tak berfloresensi dengan mencampur HCl Lanjutan… 2. Thulleoclim reaksi • larutan zat dalam sedikit asam cuka encer tambahkan hati2 aqua brom sampai berfluoresensi biru hitam kemudian tambahkan ammonia sampai alkalis → warna hijau intensif • Bila ditambahkan asam sulfat encer → merah (warna ini dapat ditarik dengan kloroform) Bila sesudah penambahan aqua brom dinetralkan dengan aqua calcis → merah frambose yang segera menjadi hijau bila ditambah ammonia berlebih. • Reaksi positif : chinin, chinidin, untuk cinchonin dan cinchonidin endapan putih. Codein (merah), morfin (merah coklat) Lanjutan… 3. Erythrochin reaksi : zat dilarutkan dalam 5 ml HCl 0,5 N + 10 ml aqua + 1 tetes cuka lalu + kloroform 1 ml + aqua brom bertetes2 sampai kuning + K4Fe(CN)6 10 % + ammonia kocok → warna rose pada kloroform . Reaksi positif untuk chinin dan cinchonidin Lanjutan… 4. Cuprein reaksi pereaksi : larutan jenuh dari para nitro anilin dalam asam sulfat 1% + beberapa tetes NaNO2 Caranya : sedikit zat + beberapa tetes H2SO4 10% panaskan 1 menit, dinginkan, encerkan dengan 2 ml aqua + pereaksi diatas + NaOH sampai alkalis → ungu tua, asamkan dengan asam sulfat → merah orange Reaksi positif : chinin dan chinidin Lanjutan… 5. Herapatit reaksi : pereaksi : larutan (Aqua + alkohol + asam asetat sama banyak) + sedikit H2SO4 + larutan iod Caranya : pada objek gelas, zat + 1 tetes pereaksi diatas → terjadi kristal herapatit berwarna coklat violet sampai hitam. Reaksi positif : chinin. Lanjutan… Reaksi Kristal : Mayer, Bouchardat, K4Fe(CN)6, K3Fe(CN)6, Fe Compleks, herapatit, H2SO4/NaOH dan sublimat Chinin • Berbentuk garam HCl chinin, sulfas chinin, bisulfas chinin, phosphas chinin, tannas chinin (serbuk kuning pahit) • Sifatnya: Sebagai garam sulfat, bisulfat, HCl, HBr, Phosfat merupakan kristal jarum halus, tak berwarna dan rasa pahit sekali Sukar larut dalam air Sebagai garam bisulfit larut dalam air Lanjutan… • Reaksi warna : 1. Terhadap adanya ikatan rangkap : zat + H2SO4 dingin + 1 tetes KMnO4 → segera tereduksi (warna KMnO4 hilang) 2. Zatnya yang netral atau sedikit asam + garam seignetti → endapan Chinin tartrat yang berbentuk kristal yang sukar larut 3. Reaksi fluoresensi positif 4. Reaksi Herapatit positif 5. Reaksi terhadap anion Clorida, sulfat Chinidin • Sifatnya : kristal tak berwarna/putih ringan, bersifat asam, rasa pahit dan larut dalam air panas • Reaksi : 1. Sama seperti chinin kecuali reaksi hepatit negatif 2. Fluoresensi dalam air biru ungu, dalam H2SO4 biru terang. 3. Dengan FeCl3 → coklat jingga 4. Reaksi kristal dengan HgCl2 → kristal yang cepat terbentuknya Cinchonin • Sifat : kristal mengkilat, bentuk jarum prisma, tak berbau, rasa pahit, tak larut dalam air tapi larut dalam alkohol, eter dan kloroform • Reaksi : 1. Dalam air/asam berfluoresensi biru 2. Dengan Thalleochin reaksi positiif 3. Dengan erythrocin reaksi positif Lanjutan… 4. Herapatit reaksi positif 5. p- DAB HCl → biru muda 6. Reaksi kristal : dengan HgCl2 cepat terbentuk kristal, reaksi kristal lainnya sama dengan Chinin Turunan Chinin 1. Euchinin (Ethyl carbonas chinin) • Sifat : berupa kristal jarum putih, hampir tidak larut dalam air, larut dalam asam encer, dan biasanya digunakan untuk anak2. Reaksi : • Bila di panaskan dengan NaOH encer + larutan iod → kristal iodoform • Penyabunan dengan alkali → chinin + CO2 + alkohol dan chininnya dapat ditarik. Lanjutan… 2. Aristochin (Carbonas chinin) • Merupakan derivat chinin yang rasanya tak begitu pahit • Reaksi : Sama dengan chinin Dihidrolisa oleh alkali/asam → CO2 + chinin bebas Larutan aristhochin dalam air + asam nitrat → kristal jarum panjang2. Turunan chinolin sintetik Dibagi 2 : 1. Turunan 4 amino chinolin : amodiaquin, chloroquin, hydroxy chloroquin, santochin 2. Turunan 8 amino chinolin : pamoquin, primaquin, pentaquin. Amodiaquin • Sifat : serbuk kuning, rasa pahit, dapat larut dalam air (bentuk garam HCl), tidak larut dalam pelarut organik • Reaksinya : 1. (USP XVI. 1962) caranya : 160 mg zat + 25 ml air + NH4OH diaduk, setelah 30 menit terjadi endapan, saring, cuci dengan NH4OH → kristal yang mempunyai titik leleh 202 – 220 ⁰C. filtratnya dapat ditunjukkan sebagai HCl dengan menambahkan HNO3 + AgNO3 → endapan AgCl yang larut lagi dalam NH4OH Lanjutan.. 2. British ph. 1953. caranya : larutan dalam air dapat diendapkan dengan Co thyo cyanat → warna hijau 3. Dengan asam pikrat → merah jingga 4. Dengan H2SO4 pekat → kuning 5. Dengan larutan iod → endapan coklat (iod kompleks) 6. Reaksi kristal : asam pikrat, sublimat Chloroquin phosphat(Resochin) • Reaksi : 1. Larutan zat dalam pelarut organik + 8 ml asam pikrat jenuh → endapan, dicuci dengan spritus fort + eter → kristal, keringkan dantentukan jarak leburnya (203 – 210 ⁰C) 2. Pereaksi pikrat pikrin yang terdiri dari 100 ml larutan jenuh asam pikrat + 0,6 ml NaOH 1 N → kristal tentukan jarak leburnya 3. Fluoresensi dalam H2SO4 → biru fluoresensi zat padanya → ungu 4. Reaksi kristal dengan mayer, bouchardat, HgCl2, amm. Molibdat, sublimasi. Chloroquin Sulfat • Dalam larutan asam sulfat + K bichromat → merah • Kristal dengan pikrat pikrin dengan titik lebur 207 ⁰ • Dengan Pereaksi penentuan ion sulfat Primaquin Reaksinya : • Dengan marquis → warna hijau • Dengan reaksi iodoform → positif • Fluoresensi padat → negatif • Fluoresensi dalam air → hijau kuning • Fluoresensi dalam H2SO4 encer → negatif • Fluorensensi dalam H2SO4 pekat → biru ungu • Dengan Frohnde → biru hijau Lanjutan… • Dengan FeCl3 → kuning kotor • Dengan FeCl3/spritus → hijau biru • Dengan P-DAB HCl → jingga kuning • Dengan AgNO3 → endapan • Mereduksi dengan KMnO4 dan Aqua brom • Reaksi kristal → amorf Primaquin diphosphat Reaksinya : • Dalam H2SO4 berfluoresensi ungu • Larutan dalam air + aq. Iod → endapan coklat kemudian + sublimat → endapan putih/ungu dari sublimat phosphat • Dengan tetra chlor benzaquin dalam etanol 96% kemudian panaskan diatas penangas air → hijau Lanjutan… • Larutan dalam air dibasakan dengan NH4OH/NaOH sedikit berlebih → endapan seperti minyak coklat jingga yang melekat pada dinding tabung, endapan ditarik dengan kloroform kemudian disaring dan setelah itu tentukan dengan pereaksi ion fosfat • Larutan dalam air + AuCl3 → biru ungu • Larutan dalam air + ceri amonium fosfat + HNO3 encer → ungu • Dengan AgNO3 → endapan putih dari Ag fosfat Lanjutan… • Dengan Aq. Brom → jingga, hijau ungu dan larutan kuning • Dengan HNO3 pekat → ungu → jingga coklat • Dengan H2SO4 pekat → merah coklat • Dengan Nessler → larutan coklat dengan endapan hijau • Reaksi kristal dengan K4Fe(CN)6, Mayer Chinoidin • Merupakan campuran alkaloid amorf yang tertinggal pada filtrat dari kulit kina dari alkaloid utama kina yaitu : chinin, chinidin, cinchonin, cinchonidin. Reaksinya : • Diazo → merah kuning • Fehling → biru berlin • Fluoresensi → biru dalam larutan asam • Luff → hijau biru • Reaksi kristal → hasilnya amorf Alkaloid Syntetis 1. Derivat pyrazolon : antypirin, pyramidon, melubrine dan novalgin Reaksi umum : • Dengan mayer : keruh tapi lebih baik dalam larutan HCl, dalam suasana netral tidak membentuk endapan • Dengan bouchardat memberikan endapan coklat pada penambahan reagen yang cukup • Dengan asam phosphomolybdat dan dengan asam silicowalframat akan memberikan endapan Lanjutan… • Dengan asam pikrat. Antypirin memberikan suatu kristal pikrat dengan titik leleh 188 ⁰C • Dengan HgCl2 pyramidon dan antypirin memberikan endapan, melubrine dan novalgain tidak bereaksi • Dengan tannin, pyramidon dan antypirin terjadi endapan, melubrine dan novalgin tidak bereaksi. Antypirin Sifat : Kristal tak berwarna, berbentuk keping-keping bulat, tak berbau, rasa pahit, larut dalam air dan HCl Reaksi : • Dengan penambahan p-DAB → orange • Larutan dalam air + mayer tak bereaksi • Larutan dalam HCl + Mayer → endapan kuning • Larutan dalam air + bouchardat → endapan coklat • Larutan dalam air + asam pikrat → endapan • Larutan dalam air + asam tanat → endapan putih Lanjutan… • Larutan dalam air + FeCl3 → merah darah + HCl 5 N → warna merah hilang • Larutan dalam air + NaNO2/KNO2 + HCl → hijau , diamkan → kristal endapan hijau • Reaksi Stemsna : zat dalam eter/kloroform kocok, kemudian tambahkan dengan sedikit larutan 1% DAB dalam HCl 0,4 N di panaskan diatas waterbath dalama cawan porselin → titik merah atau berupa cincin merah. Lanjutan… • Diatas objek glass + 2 tetes larutan NaNO2 goyang2 + 1 tetes HCl pekat/ asam asetat, goyang2 (jangan diaduk) → hijau • Zat + HNO3 dipanaskan di atas api kecil, diamkan kemudian dengan sinar UV akan berfluoresensii • 100 mg zat + 100 mg anilin + 5 ml air H2SO4 campur dan panaskan sampai mendidih → endapan orange kuning • Zat + HNO3 50% → kristal Lanjutan… • Zat dilarutkan dalam HCl encer + K4Fe(CN)6 → krital prismatis • Zat dalam HCl 0,5 N + PtCl4 panaskan sebentar → kristal • Zat + H2SO4 encer + NaNO2 → hijau (antipyrin), ungu (pyramidon), kuning hijau (salycyl), Biru/hilang (Novalgin), orange (rivanol), hijau purple (salypirine) Lanjutan… • Cara memisahkan antypirin dengan pyramidon : larutan dalam air + larutan asam pikrat jenuh → endapan antypirin, saring. Filtrat dialkaliskan dengan NaOH kocok dengan kloroform, uapkan kloroform → pyramidon. Pyramidon Sifat : kristal putih dengan noda2 kuning, tak berbau, rasa menggigit, lambat larut dalam 20 bagian air, larut dalam 2 bagian alkohol, larut dalam eter dan kloroform Reaksi : • Dengan asam larut • Dengan basa terjadi endapan • Dengan H2SO4 → ungu kotor • Dengan FeCl3 → ungu → endapan coklat Lanjutan… • Dengan aq. Brom → ungu lalu hilang • Dengan mayer dalam asam terbentuk endapan kristal • Dengan Bouchardat dalam asam → endapan kristal • Larutan dalam air + HgCl2 padat → endapan kristal • Larutan dalam air 1 : 20 + beberapa tetes iod → endapan coklat dan segera berubah jadi ungu merah Lanjutan… • 5 ml larutan zat dalam air (1 : 100) + 5 tetes NaNO2 (1 : 500) + 5 tetes H2SO4 encer → warna ungu dalam waktu 10-30 menit, jika warna hijau : antypirin • 5 ml larutan zat + 5 tetes AgNO3 → violet biru diamkan → endapan abu2 • 1 ml larutan zat 4% + 1 ml air + beberapa tetes FeCl 3 → biru violet + beberapa tetes H2SO4 encer → violet merah • Zat + 5 ml larutan K3Fe(CN)6 yang mengandung 0,2 ml FeCl3 → biru tua Melubrine • Larutan dalam air 0,1% + beberapa tetes FeCl3 → coklat merah • 1% larutan + AgNO3 → ungu + HCl + Hypochlorid → biru → hijau ungu → merah • Zat + HCl → gas SO2 + bau formaldehyd, biarkan beberapa menit + NaNO2 + b naftol → endapan merah • Zat + HCl → coklat → hilang, dipanaskan putih Novalgin • Dengan FeCl3 → biru → hijau kuning → hilang • Dengan NaOCl → biru → hijau • Dengan AgNO3 → ungu • Dengan Aqua brom → biru → merah → hilang • Dengan HNO3 pekat → hijau biru → merah coklat • Dengan KMnO4 → warna KMnO4 hilang • Mereduksi nessler • Dengan diazo → biru → hilang • Reaksi kristal : asam pikrolon, bouchardat, K3Fe(CN)6,asam pikrat, mayer. TERIMA KASIH
Indikator yang harus digunakan adalah fenolftalein. Larutan baku yang harus digunakan adalah NaOH 0,1 M. Cara membuatnya adalah dengan melarutkan 4 gram NaOH dalam 1 liter air suling