Proposal ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia farmasi analisi 1
(KFA1)
Disusun Oleh :
Diani Annisa Agustina
31117009
FARMASI 3A
Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organic yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni disebut asam
asetat glasial adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,70C.
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting. Asam
asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, glukosa asetat dan
polivinal asetat (Henry, 1974).
Asam borat merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai
antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau asam klorida pada
boraks. Dimana boraks adalah senyawa kimia natrium tetrabonat (NaB4O7), berbentuk
padat jika dilarutkan dalam air akan menjadi natrium hidroksida. Boraks ataupun asam
borat memiliki khasiat antiseptika. Pemakaiannya dalam obat-obatan seperti bedak, salep,
dan lain-lain (Lide, 1981).
Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa
disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol, atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil,
mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan
pengoksidasi kuat (Widyanto, 2008).
Acetosal atau asam asetilsalisilat adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang
sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),
antiseptik (terhadap demam), dan anti inflamasi (peradangan). Acetosal juga memiliki
efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk
mencegah serangan jantung (Khopkar, 1990).
VI. Prosedur Kerja
Sampel
sampel + FeCl3
(-) (+) terbentuk
Asam benzoat, asam Asam benzoat, asam
oksalat, asam borat, oksalat, asam borat,
(-)
Asam oksalat Asam borat
Sampel
(-) tidak berbau ester
Golongan barbital
Golongan barbital
Diketahui pada sampel no 76 , adapun untuk uji organoleptis yaitu dengan warna
putih, dengan bentuk serbuk hablur dan tidak terdapat bau sedangakan untuk rasa agak
pahit.
Pada sampel 76 yang pertama dilakukan yaitu melakukan penggerusan antara
sampel ditambah dengan gelatin. Tujuannya untuk menurunkan tegangan permukaan
pada suatu sampel. Yang mana sampel tersebut dipindahkan ke tabung reaksi yang
nantinya akan di larutkan dengan etanol. Selanjutnya lakukan pemisahan dengan
sentrifugasi.
Dlanjut dengan pengujian esterifikasi adanya penambahan etanol dengan asam
sulfat yang kemudian ditambah dengan sampel. Hasil yang di dapat tidak menunjukan
adanya bau asetaldehid yang mana pada dugaan sementara bukan merupakan golongan
asam karboklilat.
Selanjutnya uji golongan salisilat. Asam salisilat adalah senyawa golongan asam
karboksilat yang sifatnya sangat iratif. Yang mempunyai bentuk Kristal tidak berwarna
dan larut dalam air dan pelarut organic (Hart,2003). Adapun hasil setelah penambahan
FeCl3 menunjukan hasil sampel no 76 negative atau tidak terbentuk warna ungu.
Uji golongan barbiturate atau luminal yaitu adanya penambahan Zat dengan parry
yang ditambahkan NH4OH menhasilkan warna biru. Secara kimia, barbiturate merupakan
derivate asam barbiturate. Asam barbiturate ( 2,4,6-trioksoheksahidropirirmidin)
merupakan hasil reaksi kondensasi antara urea dengan asm malonat.
Uji golongan trakhir diazepam yaitu penambahan formal dehid dengan sulphuric
acid yang kemudian di tambah H2SO4. Penambahan asam sulfat untuk memberikan
suasana asam pada sampel. Hasil sampel no 76 menunjukan hasil negative tidak
berwarna orange. Pada semua golongan menunjukan hasil yang negative, maka dapat
dikatakan bahwa sampel no 76 diduga ibu propen, adapun struktur dari ibu propen:
IX. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa hasil data yang benar pada :
- Sampel no 30 adalah asam asetat
- Sampel no 76 adalah ibupropen
X. Daftar Pustaka
Henry, Leisester. 1974. The Historical Background of Chemistry. Press; Semarang
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Press; Jakarta
Lide David. 1981. Hand Book of Chemistry and Physics. Crs Press; Jakarta
Widyanto. 2008. Chemistry Education. Pocket Kimia; Jakarta
Hart, H., 2003. “ kimia organic “. Jakarta : Erlangga