Anda di halaman 1dari 8

Formulasi baru

Binahong, daun jambu biji, lidah buaya dan vco sebagai anti inflamasi

a. Spesifikasi bahan baku


1. Daun jambu biji

(Formularium Obat Herbal Asli Indonesia tahun 2016 hal 178)


Nama latin : Psidium guajava L
Nama daerah : Glima breueh, galiman, masiambu, biawas, jambu biji,
jambu partikel, jambu susu, Jambu klutuk, bayawas,
jambu krutuk, petokal, jhmabhu bhender, jhambhu
bighi, sotong, guawa, gothawas, kuyabas, koyabas,
diabuto, kayawase, ojawase.

Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon, tinggi mencapai 10 meter, tumbuh pada ketinggian 1-
1200 m di atas permukaan laut. Batang bulat berkayu, kulit kayu licin,
mengelupas, bercabang, warna coklat kehijauan. Daun tunggal
bertangkai pendek, berhadapan, elips, ujung tumpul, pangkal membulat,
tepi rata, panjang hingga 14 cm, lebar hingga 6 cm, tulang daun
menyirip, warna hijau kekuningan. Bunga di ketiak daun, mahkota warna
putih kekuningan, berkumpul 1-3 bunga. Buah bentuk bundar telur,
warna putih kekuningan, kulit tipis, berdaging tebal, beraroma wangi,
rasa manis asam.

Kandungan kimia
Senyawa flavonoid : guaijavarin, kuersetin, kuersitrin,
isokuersetin, guajavarin (kuersetin 3-O-α-L-arabinosida) dan asam
guajavolat. Glukosida flavonoid: 3-O-α-L-liksopiranosida dan morin-3-O-
alfa-L-arabopiranosida, serta minyak atsiri, tanin, sitosterol.

Acuan sediaan herbal volume 7 halaman 75


Deskripsi Tumbuhan:
Semak atau pohon, tinggi 3 -10 m, kulit batang halus
permukaannya, berwarna coklat dan mudah mengelupas. Daun
berhadapan, bertulang menyirip, berbintik, berbentuk bundar telur agak
menjorong atau agak bundar sampai meruncing, panjang helai daun 6-
14 cm, lebar 3 - 6 cm, panjang tangkai 3 -7 mm, daun yang muda
berambut, daun yang tua permukaan atasnya menjadi licin. Perbungaan
terdiri dari 1 sampai 3 bunga, panjang gagang perbungaan 2-4 cm;
panjang kelopak 7-10 mm; tajuk berbentuk bulat telur sungsang,
panjang 1,5-2 cm.3

Simplisia:
Pada irisan melintang daun jambu biji tampak jaringan epidermis
dengan dinding sel yang lebih tebal pada permukaan atas dibandingkan
epidermis pada permukaan bawah; stomata dan trikoma dalam jumlah
yang melimpah di permukaan bawah; kelenjar minyak yang terdapat
pada kedua permukaan daun, pada permukaan bawah jumlah kelenjar
sel minyak lebih banyak; jaringan epidermis di bagian permukaan atas
terdiri atas 2-3 lapis sel dengan sedikit kelenjar minyak; jaringan
palisade berlapis-lapis; pada bagian mesofil daun banyak terdapat
kelenjar minyak; daerah ibu tulang daun menunjukkan terdapat sel-sel
kolenkim; tipe berkas pengangkut bikolateral yang berbentuk seperti
tapal kuda dan di sekelilingnya dilengkapi dengan serabut dari bahan
lignin; unsur-unsur xilem berlignin
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang jambu biji mengandung tanin. Pada
daun selain tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratagolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.
Buah jambu biji mengandung tiga glikosida benzofenon (2,6-
dihidroksi-3, 5- dimetil-4- O- beta- D- glukopiranosil-benzofenon, 2,6-
dihidroksi-3- metil-4-0-(6"- O- galoil- beta- D-glukopiranosil)-
benzofenon dan 2, 6-dihidroksi- 3, 5- dimetil- 4- O- (6"-0-gaioil- beta- D-
glukopiranosil)-benzofenon); polisakarida (2-O-metil-l-arabinosa, 2-0-
asetil-D-galaktosa, and D-metil galakturonat. Pada buah jambu biji yang
setengah matang mengandung aldehid seperti (£)-2-heksenal and (Z)-
3-heksenal. Pada buah jambu biji yang metang mengandung esters
seperti Z-3-heksenil asetat dan £-3-heksenil asetat dan seskuiterpene
karyofillen, a-humulen dan p-bisabolen7.

Efek Farmakologi
Ekstrak etanol daun jambu biji 10% diberikan secara topikal pada
lidah tikus Wistar yang dibuat luka dengan diameter 3 mm selama 2 hari
dengan interval pemberian 12 jam, kemudian diamati pada hari ke 1,3,
5, 7 dan 14. Hasilnya menunjukkan ekstrak daun jambu biji dapat
mempercepat penyembuhan luka dengan menunjukkan parameter
histologi luka yang lebih baik seperti perbaikan jaringan epitel dan
berkurang atau hilangnya sel radang dibandingkan kontrol.
Ekstrak air daun jambu biji mampu menghambat pertumbuhan
bakteri yang diidentikkan dengan infeksi pada luka yaitu Proteus
mirabilis, Streptococcus pyogenes, Escherichia coli, Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan rentang KHM dan KBM
antara 6,23 - 25 mg/mL
Membantu proses penyembuhan luka lecet/luka bakar ringan.
Kontraindikasi : Hipersensitif atau alergi terhadap tumbuhan ini.5
Peringatan : Jangan digunakan lebih dari 30 hari. Tidak
direkomendasikan untuk penggunaan pada anak-anak, wanita hamil
dan menyusui.

Efek yang Tidak Diinginkan


Dilaporkan adanya dermatitis alergi setelah penggunaan
eksternal sediaan teh dari tumbuhan ini.

I Interaksi Obat
Kandungan tanin tumbuhan ini berpotensi menghambat absorpsi
zat besi

Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1 Tahun 2008 hal29


Ssut pengeringan Tidak lebih dari 10%
Abu total Tidak lebih dari 9,0%
Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,8%
Sari Larut Air Tidak kurang dari 18,2%

Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1 Tahun 2008


Ekstrak kental daun jambu biji adalah ekrak yang dibuat dari daun
tumbuhan Psidium guajava L suku Myrtaceae, mengandung flavonoid
total tidak kurang dari 1,40% dihitung sebagai kuersetin.
Pembuatan ekstrak : Rendemen tidak kurang dari 12,3 %. Guankan
pelarut etanol P sebagai pelarut
Identitas ekstak: Pemeian Ekstrak kental, warna coklat tua, bau khas,
rasa kelat.
Kadar air tidak lebih dari 10%
Abu total tidak lebih dari 0,8%
Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,2%
2. Lidah buaya (Aloe vera)

Acuan sediaan herbal volume 4 hal 21 edisi pertama


Tanaman:
Aloe vera (L). Burm.F merupakan herba menahun, 30 -50 cm.
Batang rebah, panjang 2-3 cm, bercabang di pangkal, membentuk
tunas-tunas di setiap buku. Daun lanset tebal dan mengkilap, panjang
40 - 50 cm, lebar 6 - 7 cm pada bagian dasar daun. Permukaan daun
bagian atas konkaf, abu-abu hijau terkadang ujung kemerahan. Tepi
daun berwarna merah jambu pucat dan 2 mm gigi-gigi yang berwarna
pucat. Bunga infloresense lurus ke atas dapat mencapai 60 - 90 cm.
Susunan malai, terminal dengan cabang-cabang tandan, silindris dan
meruncing makin ke atas. Raceme terminal sampai tinggi 40 cm, dan
bagian bawah lebih pendek. Braktea putih dan bunga berwarna kuning,
oranye atau merah 3 cm panjangnya. Benang sari 6 tangkai putih,
pendek, sama panjang dengan perhiasan atau lebih sedikit panjang,
kepala sari terkait dengan tangkai di bagian pangkal. Buah halus, ruang
terbagi 3 bilik. Biji banyak dan berwarna hitam.

Simplisia:
Aloe verae adalah sari padat dengan atau tanpa pemanasan
yang berasal dari perisikel sel yang berdekatan dengan parenkim daun
dan mengalir secara langsung dari potongan daun Aloe vera (L).
Burm.F. Di perdagangan dikenal sebagai jadam Curacao atau Barbados
Aloe. Bau khas tidak enak, rasa sangat pahit dan menimbulkan mual.
Massa tidak tembus cahaya, warna hitam kecoklatan, permukaan
patahan tidak rata, mirip malam dan agak mirip damar.
Kandungan Kimia
Kandungan utama adalah air dan polisakarida (pektin,
hemiselulosa, glukomanan, asemanan dan derivat manosa). Selain itu
juga mengandung asam amino, lipida, sterol (lupeol, kamposterol
danbeta-sitosterol), tanin dan enzim. Manosa 6-fosfat merupakan
kandungan gula utama.2) Lima senyawa fitosterol dilaporkan terdapat
dalam Aloe vera gel yang aktif sebagai antidiabetes.6* Getah daun
mengandung asam glutamiat, asam aspartit, serin dan asparagin

Farmakope herbal indonesia edisi 1 hal 118 tahun 2008

Lidah buaya adalah daun segar Aloe vera L., suku Liliaeeae,
mengandung antrakinon total tidak kurang dari 0,20% dihitung sebagai
aloin A.

Identitas Simplisia Pemerian


Berupa daun tunggal, tebal, ujung runeing, warna hijau, bau
sedikit asam dan tidak enak, khas, rasa pahit, berisi semaeam lendir
atau getah sangat pahit berwarna kuning kehijauan. Bentuk daun
eekung atau agak rata di bagian atas, menggembung di bagian bawah,
pada daun muda sering terd apat banyak bintik berwarna terang, dengan
tepi keseluruhannya plieat atau hanya dasarnya yang pueat, dengan
duri berwarna gelap. Panjang dalln 30-80 em, lebar 4-11 em.

Formularium obat herbal asli indonesia tahun 2016 hal 169


Nama daerah :Ilat boyo; letah buaya; Jadam, lidah buaya
Bagian yang digunakan :Daun
Deskripsi tanaman/simplisia
Tumbuhan berair, panjang daun 30-50 cm dan lebarnya sekitar
10 cm; berwarna hijau (pada waktu muda terdapat bercak putih pada
daunnya); bunga berbentuk pipa berwarna kuning terang, tersusun rapat
dan memanjang, 25-35 cm. Ekstrak yang dikeringkan berasal dari sel-
sel persikel yang berbatasan dengan parenkim daun, dan secara
spontan mengikuti potongan daun, disediakan dalam bentuk kering baik
dengan atau tanpa pemanasan. Gel Aloe vera berupa musilago tidak
berwarna, yang dihasilkan dari sel-sel parenkim daun Aloe vera (L.)
Burm. F. d. Kandungan kimia Kandungan utama dari aloe berupa
senyawa turunan hidroksiantron, sebagian besar jenis aloe-emodin-
antron Cglikosida. Kandungan utama dikenal sebagai barbaloin (aloin)
(15-40%). Juga mendung hidroksiaolin (sekitar 3%). Babarloin
merupakan campuran dari aloin A (10S) dan B.

Formularium nasional etnomedisin obat asli indonesia vol 2 hal 42


Telah diteliti efek krim lidah buaya dapat mengurangi rasa nyeri
setelah operasi, rasa nyeri setelah BAB dan proses penyembuhan
setelah operasi hemorrhoidectomy pada pasien penderita hemorrhoid
atau wasir Level 3. Sebanyak 49 pasien dibagi secara acak menerima
krim lidah buaya secara topikal (n=24) atau menerima perlakuan
placebo (n=25). Pengukuran rasa sakit dinilai dengan skala visual
analog segera setelah paska operasi pada 12, 24 dan 48 jam pada
minggu ke 2 dan 4. pada akhir minggu ke 2 dan 4. Penyembuhan luka
diperiksa dan dievaluasi. Penggunaan analgesik tambahan dicatat.
Pada pasien yang mendapat krim lidah buaya rasa sakit setelah
operasi berkurang secara signifikan pada jam ke 12,24 dan 48 dan pada
minggu ke 2. Krim lidah buaya juga mengurangi rasa sakit setelah BAB
pada jam ke 24 dan 48 setelah operasi (pcO.OOl). Efek terhadap proses
penyembuhan pada akhir minggu ke 2 setelah operasi lebih besar pada
pasien dengan pemberian krim lidah buaya bila di bandingkan dengan
pasien placebo (pcO.OOl). Pasien yang ditangani dengan lidah buaya
juga membutuhkan lebih sedikit analgesik tambahan setelah operasi
wasir dibandingkan dengan pasien yang menerima placebo. Dapat
disimpulkan bahwa krim lidah buaya efektif mengurangi rasa sakit
setelah operasi, rasa sakit saat/setelah BAB dan mempercepat proses
penyembuhan pada pasien operasi wasir

3. Binahong

Klasifikasi dan ciri-ciri morfologi tanaman binahong


Tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanman obat-
obatan yang berasal dar negara Cina. Di negara asalnya, tanaman ini
disebut dheng san chi dan di dunia internasional, tanaman ini disebut
heartleaf madeiravine.
Kingdom : Plantae
Familly : Basellaceae
Species : Anredera cordifolia (Ten) Steenis

Ferri Manoi, BALITRO WARTA PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN TANAMAN INDUSTRI VOLUME 15 NOMOR 1,
APRIL 2009
Morfologi Daun Binahong
Daun binahong adalah daun tunggal dengan tangkai yang sangat
pndek (subsile). Pertulangan daun ini menyirip, dan letak daun ii
tersusun berselang-seling. Bentuk daun binnahong seperti jantung
(cordata), berwarna hijau muda, berukuran panjang sekitar 5-10 cm dan
lebar kira-kira 3-7 cm, helaan daun ini tipis dan lemas, bagian ujung
daunnya meruncing dan pangkal berlekuk, tepi daun rata atau kadang
bergelombang dan bagian permukaan daun halus dan licin.
F. Manoi, and Ballitro, “Binahong (Anredera cordifolia) sebagai
Obat” (Warta Penelitian dan Pengembangan Taaman Industri, 2009), 15
(1): pp.3-6.
Anredera cordifolia atau nama popularnya binahong meupakan
jenis yang merambat. Memiliki batang yang ramping dliputi bulu dan
tumbuh melilit dengan panjang sekiatr 30m. Pda seiap akarnya terdapat
umbi dengan diameter sekitar 20cm. Daunnya berbentuk hati, dengan
bagian apeks yang tumpul. Darah lamina berwarna hijau mudan dan
bagian permukaan atas brwarna hijau tua, berkilau, basah, dengan
panjang 1-15 cm dan lebar 0,8-11 cm. Bunga menyerupai ekor domba,
panjang dan terkulaisekitar 6 cm, bergugusan dengan 2-4 cabang
sederhana. Diameter bunga sekitar 3-5 mm dengan warna cream white
dan greenish whie, harum dan berumur pendek. Dan mahkota berwarna
putih, melipat, lobusnya berbentuk oval atau elips, dengan panajang 1-
mm. Putik dan benang sari berwarna putih. Putik lebih pendek memiliki
3 cabang (Vivian dkk, 2007).
Viviansmith, G., Lawson B.E., Tumbull A., Downey P.O.2007.
The Biology of Australian weeds 46. Anredera codifolia (Ten) Steenis,
Plant Protection Quarterly. Vol.22 (1)
Van Steenis, C.G.G.J. (1957). Basellaceae In “Flora Malesiana”
Series 1, 5(3), 300-4, ed. C.G.G.J. van Steenis. (NordhoffGroningen).

www.plantamor.com
fbaugm.wordpress.com/tag/binahong
Suplemen 2 Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1 Tahun 2011 hal 19
Daun binahong adalah daun Anredera scandens (L.,) Moq, suku Basellaceae
mngandung flavonoid total tidak kurang dari 1,1 % dihitung sebagai rutin.
Identitas Simplisia
Pemerian berupa helaian daun berbntuk segitiga atau bulat telur atau
jantung,pertulangan daun menyirip, tulang-tulang daun coklat kekuningan, kedua
permukaan daun agak kasar, agak tebal, pangkal helain daun berlekuk, tepi berlekuk-
lekuk, ujung meruncing, warna hijau kecoklatan, bau sedikit menyengat, rasa kelat
dan sedikit pahit.
Mikroskopik
Fragmen pengenal adalah epidermis bawah dengan stomata, mesofil daun dengan
kristal kalsium oksalat bentuk roset, epidermis atas dan berkas pengangkut dengan
penebalan bentuk spiral.
Susut pengeringan tidak boleh lebih dari 10%
Abu total tidak lebih dari 16,3 %
Abu tidak larut asam tidak lebih dari 1,9%
Sari larut air tidak kurang dari 13,5%
Sari larut etaol tidak kurang dari 19,6%
Ekstrak kental daun binahong
Suplemen 2 Farmakope HerbalIndonesia Edisi 1 Tahun 2011 Hal 21
Ekstrak kental daun binahong adalah ekstrak yang dibuat dai daun Anredera
scandens Moq suuBasellaeae, mengandung flavonoid total tidak kurang dari 8,96%
dihitung sebagai rutin.
Pembuatan ekstrak : Rendemen tdak kurang dari 11,91
Identas Ekstrak : Pemerian ekstrak kental, warna coklat keunguan, tidak berbau,
rasa agak kelat
Kadar air tidak lbih dari 8,85%
Abu tal tidak lebh dari dari 1,64%
Abu tidak larut asam tidak lebih dari 0,05%.
VCO (VIRGIN COCONUT OIL)
SIFAT FISIKA KIMIA

Minyak kelapa murni memiliki sifat kimia-fisika antara lain


organoleptis (tidak berwarna dan berbentuk kristal seperti jarum) dan
bau (ada sedikit berbau asam ditambah bau caramel). Kelarutan dari
VCO yaitu tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol (1:1). pH VCO
tidak terukur, karena tidak larut dalam air. Namun karena termasuk
dalam senyawa asam maka dipastikan memiliki pH dibawah 7.
Beratjenis 0,883 pada suhu 20 °C. Presentase penguapan yaitu VCO
tidak nenguap pada suhu 21°C (0%). Titik cair 20-25%, ttik didih : 225
C, dan kerapatan udara (Udara=1) : 6,91. Tekanan uap (mmHg) yaitu 1
pada suhu 121 C (Darmoyuwono, 2006)
Darmoyuwono, W., 2006, Gaya Hidup Sehat dengan Vigin
Coconut Oil, cetakan pertama, penerbit Indeks-kelompok Gramedia.
Jakarta

Farmakope Indonesia edisi 3 tahun 1979 hal 456

Pemerian: Cairan Jernis; kuning pucat; tidak berbau atau berbau


lemah; rasa khas, memadat pada suhu 0°C da mempunyai kekntalan
rendah walaupun pada suhu mendekati suhu beku.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; muadh larut dalam etanol
(96%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Bobot per ml 0,940 g sampa 0,950 g
Bilangan asam tidak lebih dari 1,0
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk,
terhindar dari cahaya.

Anda mungkin juga menyukai