Anda di halaman 1dari 4

BAB 7

GOLONGAN ALKALOID

7.1 DASAR TEORI


Alkaloid adalah senyawa yang mempunyai struktur heterosiklik yang
mengandung atom N yang di dalam intinya dan bersifat basa. Karena itu dapat larut
dalam asam-asam serta membentuk garamnya.
Analisa Alkaloid dibagi 2 bagian :
1. Analisa Modern
Menggunakan Kromatografi kertas, spektrometer, KCKT, terutama alkaloid opium :
morphin, codein
2. Analisa Umum
Isolasi dengan pelarut yang cocok, dengan reaksi warna dan kristal.
Pengocokan Alkaloid :
Alkaloid sebagai Basanya tidak larut dalam air, sebagai garamnya larut dalam air, sebaiknya
pelarut yang digunakan adalah pelarut organik : eter, chloroform. Pengocokan dilakukan pada
pH = 2,7,10 dan 14. Sebelum pengocokan, larutan di Basakan dulu, biasanya dengan NaOH,
NH4OH pekat kadang-kadang menggunakan natrium karbonat, sebaiknya menggunakan
Amonia :
 Amonia dengan alkaloid yang mengandung gugus fenol tdk membentuk fenolat
 Amonia sudah menguap maka pada pemurnian mudah dihilangkan
 Ammonia sudah cukup untuk membebaskan alkaloid
 Alkaloid yang mudah terurai
alkali Ket :
Alkaloid mengandung gugus fenol : morphin, apomorfin, narcein, dll
Alkaloid yang mudah menguap : nikotin, pilocarpin.
Pembagian alkaloid :
Alkaloida dengan mayer hasil positif :
- alkaloida opium :
1. turunan fenantren : morphin, dionin, codein,heroin
2. Turunan Isochinolin : papaverin
- alkaloida chinae cortex
1. dari alam : chinin, chinidin, chinchonin
2. dari sintesa : euchinin, optochin, aristochin
- alkaloida solanaceae : atropin, hyosiamin (gol atropin), dan golongan Nicotin :
nikotinamid, I.N.H
- alkaloida turunan pyrazolon : antalgin
Alkaloida dengan mayer hasil negatif :
- turunan xantin : coffein, theobromin, theophyllin, aminophyllin
- turunan aniline : paracetamol, asetanilida, phenacetin
- turunan amino alifatis dengan inti aromatis : ephedrine
- turunan local anastetik : prokain HCl, benzokain, lidokain HCl
Identifikasi Umum
1. Reaksi Mayer (reaksi kristal pengendapan)
Reagen :
HgCl2 1
KI 4
Aquadest 5
Larutan senyawa ditambah HCl dan pereaksi mayer akan terbentuk endapan putih
kekuningan yang dapat larut dengan alkohol berlebih.
2. Reaksi Dragendorf (reaksi kristal/penendapan)
Iodium 2
KI 4
Aquadest 100
Zat ditambah HCl dan pereaksi dragendorf akan terbentuk endapan coklat (lihat
mikroskop).
3. Reaksi asam pikrat (reaksi kristal/pengendapan)
Larutan senyawa ditambah larutan asam pikrat terjadi endapan (lihat mikroskop).
Identifikasi Khusus
1. Golongan Pyrazolon
 Zat + mayer tidak terjadi endapan, setelah ditambah HCl terjadi endapan.
 Senyawa + larutan FeCl3 terjadi warna biru
 Zat + HCl dan Natrium Nitrit
2. Golongan Xantin
 Reaksi Murexid
Zat + KClO3 + HCl pekat dipanaskan di atas WB sampai kering
lalu + amonia akan berwarna ungu
 Reaksi Kristal : Fe Kompleks/dragendorf/asam pikrat
 Reaksi Parry : zat kering + co Nitrat dlm alkohol + uap amoniak :
theophyllin positif ungu
 Zat + pereaksi lalu dipanaskan hingga mendidih
 Pyrolisa dan fluoresensi
3. Golongan Pyrazolon
 Mayer +
 Dragendorf +
 Zat + 1 ml HCl encer dan FeCl3 terbentuk warna biru yang
bila dibiarkan menjadi merah dan kemudian tidak berwarna
 Reaksi kristal dengan K4Fe(CN)6.

TABEL PENGAMATAN
Pereaksi Teobromin
ORGANOLEPTIS
Serbuk kristal
- Bentuk
- Warna Putih

- Bau Tidak berbau

- Rasa Pahit
KELARUTAN
Tidak larut
- Air
- Asam (HCl) Tidak larut
- Basa (NaOH) Tidak larut
Tidak larut
- Alkohol
PYROLISA

REAKSI WARNA -
H2SO4 (p) Warna kuning
atau merah

- Reaksi Murexid Warna merah


- ungu
-Reaksi Marquish
Warna jingga
- Reaksi Mayer Endapan
kuning
-Reaksi
Bauchardat Endapan coklat
- dragendorff Merah terang

-roux Hijau

Biru ungu
-zwiker
Kuning tidak
-aqua brom stabil

Rekristalisasi
Aseton-air

https://id.scribd.com/presentation/364600431/Xanthin-New

Anda mungkin juga menyukai