Anda di halaman 1dari 67

Reaksi Identifikasi

Alkaloid
Armon Fernando Msi, Apt
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Alkaloid

adalah

sebuah

golongan

senyawa

basa

bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat


di tetumbuhan

Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan


sumber asal molekulnya (precursors), didasari dengan
metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai
untuk membentuk molekul itu.

Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui,


alkaloid
termasuk

digolongkan
nama

menurut

senyawa

yang

nama

senyawanya,

tidak

mengandung

nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam


produk akhir.

Penggolongan Alkaloid berdasarkan kerangka


struktur inti :

Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine,


guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.

Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina

Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine

Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina,


strychnine, brucine, veratrine, cevadine

Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine,


narceine),

sanguinarine,

hydrastine,

berberine,

emetine,

berbamine,

oxyacanthine

Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)

Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin

Golongan Indola:
Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin
Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine,
lysergic acid
Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine
Yohimbans: reserpine, yohimbine
Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine
Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine,
7-hydroxymitragynine
Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine
Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

Golongan Purine: Xantina: Kafein, teobromina, theophylline

Golongan Terpenoid:
Alkaloid Aconitum: aconitine
Alkaloid Steroid (yang berkerangka steroid pada
struktur yang bernitrogen):
Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (
solanidine, solanine, chaconine)
Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine,
cycloposine, jervine, muldamine)[2]
Alkaloid Salamander berapi (samandarin)
lainnya: conessine

Senyawa ammonium quaternary s:


muscarine, choline, neurine
Lain-lainnya: capsaicin, cynarin,
phytolaccine, phytolaccotoxin

Sifat Fisika dan Kimia Alkaloid

Alkaloid

mengandung

atom

C,

H,

dan

pada

umumnya juga mengandung atom N

Alkaloid memiliki rasa pahit sebagai rasa yang khas,


aktif secara fisiologis dan sebagian sangat beracun

Alkaloid

dapat

dikristalisasi

dan

beberapa

diantaranya mempunyai bentuk amorf

Alkaloid

yang

membentuk

kristal

umumnya

berwarna putih

Alkaloid dengan asam akan membentuk garam yang


akan larut dalam air, tetapi hampir tidak larut dalam
pelarut organik

Sifat

Alkaloid akan dibebaskan dari garamnya


dengan penambahan alkali

Alkaloid memperlihatkan tipe stereoisomer


dan umumnya bersifat optis aktif

Alkaloid dapat diendapkan oleh reagent


Mayer,

Wagner,

Bouchardat

Dragendorff,

dan

Reaksi pengendapan untuk alkaloid


Reaksi Mayer : HgI2
HgCl2 1 bagian + KI 4 bagian
Cara : zat + pereaksi Mayer timbul endapan
kuning atau larutan kuning bening +
alakohol endapannya larut. Reaksi dilakukan
di objek glass lalu Kristal dapat dilihat di
mikroskop. Jika dilakukan di tabung reaksi lalu
dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua
alkaloid mengendap dengan reaksi mayer.
Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer
bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.

1.

2.

3.

4.
5.
6.

Reaksi Bouchardat
I2 2 bagian + KI 4 bagian + aqua ada 100
Cara : sampel zat + pereaksi Bouchardat coklat merah, +
alkohol endapan larut.
Sublimat larutan 5%.
Sublimasi dilakukan dengan cincin sublimasi.
Cara: pada objek glass, taruh zat + talk lalu aduk-aduk,
letakkan cincinnya dan taruh objek glass di atas cincin
tersebut. Taruh kapas di atasnya, yang dilihat yang di
atasnya.
Tanin ;larutan 10% (membentuk endapan alkaloid-tannat).
Asam pikrat/pikrolin 1% ( membentuk endapan pikrat)
Reaksi Kalomel: zat digerus dengan kalomel lalu diberi
nafas supaya lembab endapan.

Reaksi warna

Dengan asam kuat : H2SO4 pekat dan HNO3 pekat


(umumnya

menghasilkan

warna

kuning

atau

merah)

Pereaksi Marquis Zat + 4 tetes formalin + 1 ml


H2SO4 pekat (melalui dinding tabung, pelanpelan) warna.

Pereaksi Forhde : larutan 1% NH4 molibdat dalam


H2SO4 pekat
Zat + pereaksi Forhde kuning kecoklatan

Reaksi warna

Reaksi King Zat + diazo A (4 bagian) + diazo B (1 bagian) +


NaOH sampai alkalis warna merah intensif.

Reaksi Nelzer Larutan zat dalam alkohol absolut + 1 tetes


CuSO4 dan CS2 menghasilkan warna coklat seperti minyak.

Reaksi Mandelin : zat + H2SO4 + FeCl3 menghasikan warna

Reaksi Serulas & Lefort : larutan zat dalam H2SO4 encer +


KI + CHCl3 dikocok; lapisan CHCl3 akan berwarna.

Reaksi Huseman : zat + H2SO4 pekat dipanaskan di atas


api sehingga dihasilkan apomorfin + HNO3 65% + KNO3
padat warna.

Reaksi warna

Reaksi Bosman: larutan zat dalam H2SO4 encer + KMNO4


dikocok dengan CHCl3; lapisan CHCl3 akan berwarna violet
kemudian terbentuk endapan coklat.

Reaksi Zwikker : Zat +1 ml Pyridin 10% + CuSO4 batang panjang


tidak berwarna, Kristal tidak spesifik dan dibuat di objek glass.

Reaksi Mandelin amonium vanadat % dalam air + H2SO4


pekat.

Reaksi Murexide : Zat + 1 tetes H2O2 3 % atau KClO3 padat + 1


tetes HCl 25%, panaskan di water bath hingga kering agak
Jingga; + NH4OH warna Ungu

Reaksi warna

Reaksi Parri : Zat + Co(NO3)2, lalu + uap NH4OH warna ungu.


Reaksi Vitally : zat + HNO3 berasap, diuapkan di atas water bath
sampai kering, + spir/alkali ungu, tahan dalam aseton Apomorfin
: merah
Strychnine : merah ungu
Veratrin : coklat jingga

Reaksi Lieberrman: H2SO4 pekat + HNO3 pekat

Reaksi Sanchez : zat + p-nitrodiabendazol (p-nitoanilin +NaNO2 +


NaOH) ungu jingga.

Reaksi Pesez : zat + H2SO4 + lar. KBr, panaskan di atas water bath
hijau, ditarik dengan CHCl3 biru hijau.

Reaksi warna

Reaksi Thalleiochin : larutan zat dalam asam asetat encer + 1


tetes

aqua

brom

NH4OH

berlebihhijau

zamrud

kloroformdifloresensi

Reaksi Erytrochin : larutan zat dalam HCl encer + aqua brom


(hingga kuning) + kalium ferrocyanida + CHCl3 + NH4OH, kocok
homogen lapisan CHCl3 berwarna merah.

Reaksi Sanchez. (reagen : larutan jenuh p-nitronilin dalam 1%


H2SO4 + NaNO2). Zat + H2SO4 75 % + 1 tetes reagen + NaOH
ungu tua, asamkan dengan H2SO4 jingga.

Reaksi Feigel : 5 tetes H2SO4 pkt + sedikit yohimbin ad larut +


kristal khloral hidrat panaskan di WB merah biru stabil, + air
warna hilang

Reaksi isonitril : Zat + spiritus + KOH panaskan


ditambah CHCl3 panaskan lagi bau iso nitril (segera
diasamkan karena bau beracun/busuk)

Reaksi Runge : Dipanaskan dengan HCl 25% dinginkan


ditambah NaOH ad basa lemah berwarna ungu kotor

Reaksi Indophenol: Panaskan dengan HCl dinginkan


diencerkan dengan air + phenol + kaporit nampak ungu
kotor ditambah NH4OH berlebih berwarna biru + HNO3
tidak berwarna kuning.

Reaksi Ehrlich : Zat padat + pereaksi p-DAB HCl


berwarna kuning kenari Reaksi Wassicky : zat + p-DAB
+H2SO4 pekat merah ungu

Reaksi korek api : zat + HCl lalu batang korek api

Reaksi Kristal

Reaksi Kristal dragendorf


Pada objek glass, zat +HCl aduk, lalu teteskan dragendorf di
pinggirnya dan jangan dikocok, diamkan 1 menit Kristal
dragendorf

Reaksi Fe-complex & Cu-complex:


Pada objek glass, gas ditetesi dengan Fe-compleks dan Cu-complex
lalu tutup dengan cover glass panaskan sebentar, lalu lihat Kristal
yang terbentuk.

Pada objek glass, zat + asam lalu ditaburkan serbuk sublimat


dengan spatel, sedikit saja digoyangkan di atasnya Kristal terlihat.

Reaksi Iodoform : zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu
dipanaskan hingga berwarna kuning (terbentuk iodoform), lalu lihat
Kristal bunga sakura di mikroskop.

Reaksi Herapatiet. (reagen : air + spirtus + asam cuka biang +


sedikit H2SO4 dan aqua iod sampai agak kuning pada objek glass).
Zat + 1 tetes reagen kristal lempeng (coklat/violet)

Reaksi Khusus untuk Alkaloid Alam


1. Alkaloid Derivat Fenil Alanin
1.1 Alkaloid Amin
1.1.1 Efedrin HCl
Asal (efedrin) : Ephedra vulgaris
Organoleptis : serbuk putih halus, tidak berbau, rasa
pahit
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air
Reaksi Identifikasi:
1. Larutan zat dalam air + PbSO4 + NaOH violet.
2. Larutan zat dalam air +NaOH 0,1 N + 3 ml CCl 4
dikocok , dibiarkan pisahkan lapisan organik + sedikit
tembaga kocok keruh lalu terbentuk endapan.
3. Reaksi oksidasi oleh KMnO4 bau benzaldehid.
4. Reaksi iodoform (+)

Efedrin HCl
5. Reaksi Nelzer: Larutan zat dalam alkohol
absolut + 1 tetes CuSO4 dan CS2 coklat
minyak.
6. Zat + sulfanilat + NaOH merah.
7. Larutan zat dalam air + HCl, + H2O2 + NaCl
+ 6 tetes NaOH merah violet.
8. Larutan zat dalam air + AgNO3 endapan
(AgCl), dicuci dengan air, + NH4OH
endapan akan larut kembali.

1.2 Alkaloid Benzil Isokuinolon


1.2.1 Morfin
Asal: Papaver somniferum
1.2.1.1 Etil Morfin HCl
Sinonim : Dionin
Organoleptis : kristal putih
Kelarutan : larut dalam 12 bagian air
Reaksi Identifikasi:
1. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+)
2. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air mendidih
biru + HNO3 merah/coklat merah tua.
Reaksi iodoform (+)
Reaksi FROHDE: kuning hijau.
Reaksi MANDELIN: kuning hijau.
Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu lama.
Larutan zat dalam HCl + I2 endapan yang larut dalam
spiritus.

1.2.1.2 Morfin HCl

Organoleptis : serbuk hablur atau hablur


jarum mengkilat atau massa berbentuk
kubus; putih; tidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan : larut dalam 25 bagian air
Reaksi Identifikasi:
1. Larutan zat dalam air +1 tetes FeCl3 biru
(hilang dengan penambahan asam/ etanol
95% /jika dipanaskan).
2. Zat dilarutkan dalam campuran H2SO4
encer & air (1:19) + KI coklat kuning.

1.2.1.2 Morfin HCl


3. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air mendidih biru + HNO3
merah/coklat merah tua.
4. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+)
5. Reaksi FROHDE: ungu lalu menjadi hijau.
6. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu singkat.
7. Reaksi SERULAS & LEFORT: larutan zat dalam H 2SO4 encer + KI + CHCl3
dikocok; lapisan CHCl3 akan berwarna ungu.
8. Reaksi HUSEMAN: zat + H2SO4 pekat dipanaskan di atas api sehingga
dihasilkan apomorfin + HNO3 65% + KNO3 padat violet merah lalu menjadi
merah darah.
9. Larutan zat dalam air +AgNO3 endapan (AgCl), dicuci dengan air, + NH4OH
endapan akan larut kembali.

1.2.2 Kodein
Asal : Papaver somniferum
Reaksi Umum Kodein:
1. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air
mendidih biru + HNO3 merah/coklat merah tua.
2. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+)
3. Reaksi FROHDE: kuning-hijau-biru.
4. Reaksi MANDELIN: hijau biru.
5. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu singkat.
6. Tidak bereaksi dengan FeCl3
7. Zat + H2SO4 + FeCl3 biru.
8. Zat + NH4OH pekat merah.

1.2.2.1 Kodein HCl


Organoleptis : serbuk hablur putih atau
hablur jarum tidak berwarna.
Kelarutan : larut dalam 20 bagian air
Reaksi Identifikasi:
Larutan zat dalam air + AgNO3 endapan
(AgCl), dicuci dengan air + NH4OH
endapan akan larut kembali.

1.2.2.2 Kodein Fosfat


Organoleptis : serbuk hablur atau hablur berbentuk
jarum halus; putih; tidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan : mudah larut dalam air; sangat mudah
larut dalam air panas
Reaksi Identifikasi:
1. Larutan zat dalam air dinetralkan dengan NH 4OH
encer + AgNO3 endapan kuning perak fosfat yang
larut dalam HNO3 encer & dalam NH4OH encer.
2. Larutan zat dalam HNO3 encer + amonium molibdat
dihangatkan endapan kuning kenari terang.

1.2.3 Papaverin HCl


Organoleptis : hablur atau serbuk hablur;
putih; tidak berbau; rasa pahit lalu pedas.
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 40 bagian
air
Reaksi Identifikasi:
1. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air
mendidih biru + HNO3 tidak menghasilkan
warna merah /coklat merah tua.
2. Zat dilarutkan dalam H2SO4 dipanaskan
hingga suhu 160oC violet.
3. Zat berfluoresensi ungu-biru.

Papaverin HCl
4. Reaksi ERDMANN: ungu.
5. Reaksi FROHDE: ungu merah kersen.
6. Reaksi MANDELIN: hijau biru.
7. Reaksi MARQUIS: ungu-coklat rosa.
8. Reaksi BOSMAN: larutan zat dalam H 2SO4
encer + KMNO4 dikocok dengan CHCl3;
lapisan CHCl3 akan berwarna violet
kemudian terbentuk endapan coklat.
9. Larutan zat dalam air + AgNO3 endapan
(AgCl), dicuci dengan air + NH4OH
endapan akan larut kembali.

2. Alkaloid Derivat Lisin


2.1 Lobelin HCl

Organoleptis
berbau, rasanya pahit

Kelarutan
spiritus 1:10

:
:

Bubuk
Dalam

berwana
air

1:40,

putih,
dalam

Reaksi Identifikasi:
1. Reaksi Marquis: Ungu (lama)
2. Reaksi Frohde: Kuning Coklat
3. Larutan zat + H 2SO

pekat Tidak berwarna , Lalu

+ Formaldehid Warna merah


4. Pemijaran: bau asetopenon
5. Reaksi Kristal: KOH Padat
- HgCl2
- K 3Fe(CN)6
- Asam pikrat

3. Alkaloid Derivat Purin


3.1 Kofein

Organoleptis : Serbuk atau bentuk jarum


mengkilat biasanya menggumpal. Berwarna
putih, Rasanya pahit, Tidak berbau Bersifat
netral terhadap kertas lakmus.

Kelarutan : Dalam air = 1:20, mudah larut


dalam spiritus dan CHCl3, sukar larut dalam
eter, agak sukar larut dalam etanol 95%.

Reaksi Identifikasi kafein:


1. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan
pada suhu 80selama 4 jam dan didispersikan dalam
paraffin cair pekat menunjukan maksimum hanya pada
panjang gelombang yang sama seperti pada kofein PK.
2. Reaksi Murexide: Violet. Warna ini akan hilang jika ada
penambahan larutan alkali.
3. Larutan zat dalam air + I2 tidak terjadi nedapan; + HCl
endapan Coklat, larut dalam NaOH
Larutan zat + larutan tannin dalam air endapan putih
dalam reagen berlebih
Larutan jenuh + larutan HgCl 2 5% endapan putih,
rekristal dengan pemanasan akan tampak kristal jarum
panjang
Reaksi Zwikker batang panjang tidak berwarna

3.2 Diuretin
Organoleptis : Bubuk putih, rasa pahit, warna agak coklat
Kelarutan : Larut dalam alcohol, CHCl 3
Tidak larut dalam air
Reaksi Identifikasi:
Reaksi Frohde ungu-hijau
Reaksi Marquis ungu
Reaksi Mandellin cklat rose
Zat + H2SO4+ FeCl, dipanaskan ( ); ini yang membedakan
Diuretin dengan Morphin dan codein
Larutan zat + K3Po(CN)6 + FeCl3 hijau berlin, biru berlin
Zat + dinitro benzene , aduk, + NaOH ungu muda-kuning
Zat + H2SO4 + larutan KBr dipanaskan di water bath warna
coklat, kocok dengan CHCl3, lapisan CHCl berfluoresensi biru
Seluras dan Lepori: ( + )
Zat + H2O2 + HNO3 + 1 tetes CuSO4 kuning jingga
Zat + HAC + NaNO2 kuning muda
Reaksi Kristal Dragendorf

3.3 Theobromin
Organoleptis : Bubuk hablur, berwarna putih,
berfluorosensis ungu biru
Kelarutan : Dalam air = 1:0.03, dalam Spiritus=
1:0.02 , dalam eter= 1: 0.004.
Reaksi Identifikasi:
Raksi Murexide ( + )
Parri (- )
Zat + larutan tannian Endapan putih
Zat + HCl + Aq. Iod Endapan coklat hijau tua
Reaksi Kristal
Dragendorf
Fe-kompleks
Cu-kompleks

3.4 Theofillin

Organoleptis : Serbuk hablur, berwarna putih,


tidak berbau, rasa pahit, mantap di udara.

Kelarutan : Dalam air = 1:180, dalam spiritus


= 1:80, tidak larut dalam eter, sukar larut
dalam CHCl3, mudah larut dalam air panas,
larut dalam 120 bagian etanol 95%, mudah
larut

dalam

alkali

ammonia encer.

hidroksida

dan

dalam

Reaksi Identifikasi Theopilin:


Raksi Murexide ( + )
Spektrum
serapan
inframerah
zat
yang
telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromide
menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang
yang sama seperti pada teofilin BPFI
Larutan jenuh + larutan tannin endapan yang larut
dalam pereaksi yang berlebihan
Fluoresensi

Zat padat: biru muda


Dalam H2SO4: biru

Larutan + NH4OH + AgNO3 Endapan seperti selai yang


larut dalam HNO3
ROUX Memberiksn warna hijau stabil
Reaksi Parri ungu
Zat + aq. Brom endapan putih stabil
Zat + Diazo A + Diazo B + NaOH warna Merah

3.5 Aminofillin
Organoleptis : Bubuk atau serbuk, berwarna
putih agak kekuningan, bau lemah mirip
amoniak, rasanya pahit
Kelarutan
: Larut dalam 5 bagian air, jika
dibiarkan mungkin menjadi keruh, Praktis tidak
larut dalam etanol 95% , Praktis tidak larut
dalam eter
Reaksi Identifikasi:
1. Larutkan zat dalam 10 ml air, netralkan
dengan asam klorida encer endapan putih.
Saring lalu cuci endapan dengan air, keringkan
pada suhu 105 ; suhu lebur endapan lebih
kurang 272. Lakukan idendifikasi lagi:

Reaksi Identifikasi:

10 mg zat

dalam cawan porselen +

1 ml HCl + 10 tetes larutan

hidrogenperoksida, lalu uapkan di atas tangas air hingga kering; jika


ditempatkan di atas wadah yang berisi beberapa tetes ammonia encer warna
ungu, yang hilang dengan tambahan larutan alkali

Larutan + NH4OH + AgNO3 endapan seperti selai yang larut dalam HNO3

Dari filtrat yang diperoleh dari identifikasi A tambahkan 1 ml campuran 1


bagian volume benzoilklorida dan 2 bagian volume eter. Tambahkan larutan
natrium hidroksida 8% b/v secukupnya hingga alkalis, kocok, saring. Cuci
nedapan dengan 10 ml air, larutkan dalam 2 ml etanol 90% hangat.
Tambahkan 5 ml air hablur, keringkan pada suhu 105; suhu lebur hablur
lebih kurang 249

3.6 Kofein Sitrat


Organoleptis : serbuk putih, tidak berbau, rasa agak pahit,
sedikit asam, larutan bereaksi terhadap kertas lakmus
Kelarutan
: Mudah larut dalam air hangat. Jika
diencerkan dengan volume air sama, pelahan-lahan kofeina
terpisah sebagian yang dengan penambahan air larut kembali.
Reaksi Identifikasi:
Larutkan lebih kurang 20 kurang 20 mg dalam 1 ml asam klorida
dalam cawan porselen, tambahkan 100 mg kalium klorat,
uapkan di atas air hingga kering. Tempatkan cawan terbalik di
atas bejana yang berisi beberapa tetes ammonia; sisa berwarna
lembayung yang dengan penambahan larutan alkali akan hilang.
Pada 5 ml larutan 1% b/v tambahkan 1 ml larutan raksa (III)
sulfat, panaskan hingga mendidih, tambahkan 1 ml larutan
kalium permanganate: terbentuk endapan putih.
Hablurkan kembali sisa yang diperoleh pada Penetapan kadar
kofeina dengan air panas, keringkan pada suhu 80selama 4
jam; suhu lebur hablur antara 235dan 237.5

4. Alkaloid Derivat Triptofan


4.1 Alkaloid Pirolidin
4.1.1 Striknin Nitrat (Strychni Semen)

Organoleptis
mengkilap,

Bubuk

tidak

kristal

berwarna

atau

jarum,
serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa sangat


pahit.

Kelarutan : Dalam air (1:60), spirtus (1:70),


eter (tidak larut).

Reaksi Identifikasi:

Vitally : ungu + aseton merah rosa

Zat + HCl pekat lalu dipanaskan + NaNO2


merah darah

Zat + K2Cr2O7 padat + H2SO4 pekat, adukaduk merah ungu larutan diuapkan
hingga kering, tambah lagi reagen ungu

Zat + aqua brom endapan kuning putih

4.2 Alkaloid Kuinolon (Chinae Cortex)


Alam : Chinin, Chinidin, Cinchonin,
Chinchonidin
4.2.1 Kinin (Chininum)
Organoleptis : hablur putih, pahit
Kelarutan : dalam air (1:4800), spiritus (1:1).
Dalam H2SO4 berfluoresensi biru kuat
Reaksi Identifikasi:
Reaksi Thalleiochin hijau zamrud (warna ini
dapat dihasilkan pula jika dikocok dengan
kloroform).
Reaksi ini positif terhadap :

cinchonin & cinchonidin endapan putih


codein merah rosa
morfin coklat merah
Antipyrin mengganggu reaksi ini

2. Reaksi Erytrochin lapisan CHCl3


berwarna merah.
3. Reaksi Sanchetz ungu tua, asamkan
dengan H2SO4 jingga
4. Reaksi Herapathiet : zat + 1 tetes reagen
kristal platces (coklat/violet), spesifik
untuk kinin.
5. Reaksi kristal :
Zat + ammonium oksalat endapan (+) hanya
pada kinin
Zat + pereaksi mayer endapan (+)
Zat + pereaksi bouchardat endapan (+)

4.2.2 Kinin Sulfat


Organoleptis : hablur berbentuk jarum, putih, tidak berbau, pahit.
Oleh pengaruh cahaya warna menjadi tua
Kelarutan : larut dalam 810 bagian air dan dalam 95 bagian etanol
(95%), sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P.

Reaksi identifikasi :

Pada 5ml larutan 0,1% b/v tambahkan 2 atau 3 tetes


larutan brom P dan 1ml amonia encer P terjadi
warna hijau zamrud.

Pada larutan 0,5% b/v tambahkan asam sulfat encer


P volume sama terjadi fluorosensi biru tua.

4.2.3 Kinin HCl

Organoleptis

hablur

jarum

mengkilat,

putih, tidak berbau, sangat pahit.

Kelarutan : larut dalam lebih kurang 25


bagian air, dalam lebih kurang 2 bagian
etanol (90%) P dan dalam lebih kurang 2
bagian kloroform P ; sangat sukar larut
dalam eter P.

Reaksi identifikasi:

Larutkan

5mg

dalam

10ml

air,

tambahkan 1 tetes asam sulfat encer P


terjadi fluorosensi biru kuat.

Pada 5ml larutan 0,1% b/v tambahkan


2 sampai 3 tetes larutan brom P, dan 5
tetes amoniak P terjadi warna hijau
zamrud.

4.2.4 Kinkonin (Chinchonin)

Organoleptis : kristal jarum ortokrombik


Kelarutan : Larut dalam alkohol (1:60),
alkohol panas (1:2), kloroform (1:110),
eter (1:500), praktis tidak larut dalam air
Reaksi Identifikasi:
Reaksi Fluoresensi

Larutan zat dalam air tidak berflouresensi


Larutan zat dalam asam asetat glasial + H2SO4
+ formalin berflouresensi (+)

Reaksi warna (-) terhadap Erythrochin,


Sanchez (cuprein), dan herapathiet.

4.3 Alkaloid Indol


4.3.1 Yohimbin HCl

Organoleptis : kristal jarum putih berasa pahit

Kelarutan : alkohol,eter, CHCl3 mudal larut

Reaksi Identifikasi:

Marquis : hijau coklat

Frohde : biru hijau

Wassicky : ungu

Zat + HNO3 pkt : hijau tua + KOH spir merah

Zat + H2SO4 + K2Cr2O7 pdt ungu biru muda

Feigel merah biru stabil, + air warna hilang. (khas dan


peka)

Reaksi Khusus untuk Alkaloid Sintetik


1. Golongan Anilin
1.1 Asetanilid

Organoleptis : hablur mengkilap, tidak


berbau, dan tidak berwarna

Kelarutan : dalam air (1:0,5), dalam


spiritus (1:3,7), dalam eter (1:2,5), dalam
kloroform (1:12)

Reaksi untuk identifikasi:


-Zat padat + H2SO4 conc. + K2Cr2O7 padat diaduk : ungu
biru hijau
-Reaksi esterifikasi bau wangi etilasetat
-Ditambah

Aq.Brom

mula

warna

hilang,

bila

berlebihan : timbul endapan putih


-Reaksi isonitril : (+), bau iso nitril
-Reaksi Runge berwarna ungu kotor
-Reaksi Indophenol berwarna biru
-Ditambah

HNO3

dengan phenacetin)

tidak

berwarna

kuning

(berbeda

1.2 Fenasetin

Organoleptis : hablur, berwarna putih dan berasa pahit

Kelarutan : dalam air (1 : 0,06), dalam spiritus (1 : 6,7), dalam


eter (1 : 1,5)

Reaksi untuk identifikasi:

-Reaksi Bouchardat : (+)


-Zat padat + K2Cr2O7 +H2SO4 pekat aduk hijau
-Zat + HCl dipanaskan saring + air filtrat + K 2Cr2O7
berwarna merah ungu
-Reaksi esterifikasi bau wangi etilasetat
-Reaksi indophenol : ungu
-Ditambah HNO3 : berwarna kuning intensif

-Reaksi Ekkert :

Zat + resorchin + H2SO4 pekat panaskan


diatas api kecil ad mendidih dinginkan
tambahkan

air

menghasilkan

NaOH

warna

ad

basa

ungu

merah,

berfluorosensi merah coklat

Zat + H2SO4 pekat panaskan lalu dinginkan


ditambah air + resorchin + NaOH + I 2
menghasilkan warna ungu tua ditambah
HCl berlebih berwarna ungu kuning

1.3 Parasetamol
Organoleptis : serbuk hablur, putih, tidak
berbau, rasa sedikit pahit
Kelarutan: Larut dalam air mendidih dan
dalam Natrium hidroksida 1N, mudah larut
dalam etanol
Reaksi untuk identifikasi:
-Uji fenol : larutan zat + FeCl3 larutan
berwarna ungu-biru
-Uji adanya amina aromatis : Zat + NaOH +
etanol dipanaskan larutan berbau isonitril
(bau busuk)
-Uji Fluorosensi : berwarna hijau biru

2. Alkaloid Sintetik Pirazolon


2.1 Antalgin / Novalgin

Organoleptis : serbuk hablur putih, berasa pahit

Kelarutan : dalam air (mudah), dalam methanol


(mudah), dalam eter (tidak larut)

Reaksi untuk identifikasi:

- Reaksi Mayer : (+)


-Reaksi Bouchardat : (+)
-Reaksi Ehrlich : berwarna kuning kenari
-+ FeCl3 : biru-hijau, hijau-kuning
-+ HNO3 : biru, hijau-kuning
-+ HCl + hypoklorit : biru hijau
-+ KMnO4 : warna hilang

2.2 Antipyrin
Organoleptis : serbuk hablur tidak
berwarna atau putih, tidak berbau dan agak
pahit
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam
air, mudah larut dalam etanol dan kloroform,
agak sukar larut dalam eter
Reaksi untuk identifikasi:
-Larutan dalam air bersifat netral
-+ aq.brom : terbentuk endapan putih
-Reaksi Mayer : (+)
-Zat + HCl 0,5 N + pereaksi (HgCl 2 + KI +
aquadest) timbul endapan kuning
-Reaksi Bouchardat : (+), pereaksi harus banyak
-Reaksi Marquis : jingga terang

- pereaksi Millon : Larutan zat dalam air + pereaksi


Millon : berwarna kuning-hijau
-+ FeCl3 : merah darah, ditambah H2SO4 dil. : kuning
-Larutan zat dalam air + NaNO2 + HCl dil. : berwarna
hijau dan timbul kristal hijau (lama)
-Zat + pyramidon + HNO3 encer berwarna merah coklat
-Zat + HNO3 encer (jika perlu dipanaskan) berwarna
kuning
-Zat + H2SO4 dil. + KNO2 hijau
-Larutan zat dalam air + asam tannat panaskan
timbul endapan putih

2.3 Pyramidon
Sinonim : aminofenazon, aminopirin
Organoleptis : serbuk hablur putih, tidak berbau, agak
pahit
Kelarutan : Dalam air 1:18, dalam spiritus 1:1,5 , larut
baik dalam eter dan kloroform.
Reaksi untuk identifikasi:
- Zat + HCl dil + NaNO2 ungu biru
-Reaksi Mayer (+)
-Reaksi Bouchardat (+)
- Zat + FeCl3 ungu; + H2SO4 dilut merah darahviolet
- Zat + AgNO3 biru ungu, endapan abu-abu
- Zat + HNO3 pekatkuning hijau abu-abu, berlebihan
akan hilang
-Reaksi Kristal: HgCl2, asam pikrat

3. Alkaloid Sintetik Kuinolin


3.1 Eukinin

Organoleptis: hablur putih, berbentuk bulu atau jarum, tidak berbau, tidak
berasa, jika dikunyah agak pahit

Kelarutan : dalam air (tidak larut), dalam spiritus (1:2)

Reaksi untuk identifikasi:

- Larutan zat dalam H2SO4 : berfluorosensi biru


- Zat + 10 ml HCl (p) 0,25%, kocok kuat, saring. Pada 5 ml filtrat tambahkan 2-3
tetes brom dan 1 ml NH4OH (e) terjadi warna hijau
-Zat + asam asetat + H2SO4

(p)

dipanaskan diatas waterbath menghasilkan

bau etil asetat


-Zat + 2 ml NH4OH + 5 ml I2 panaskan diatas penangas timbul bau iodoform
-Zat + 10 ml KOH (p) 2,5% dalam etanol mula-mula larut, berangsur-angsur
terbentuk endapan putih

3.2 Klorokuin difosfat


Organoleptis: serbuk hablur putih, tidak berbau,
berasa pahit
Kelarutan: mudah larut dalam air, praktis tidak
larut dalam etanol, kloroform dan eter.
Reaksi untuk identifikasi:
-Larutkan 25 mg dalam 20 ml air, tambahkan 8 ml
larutan trinitrofenol P. cuci endapan dengan air,
etanol (95%) P, dan eter P; suhu lebur endapan
lebih kurang 207o
-Lapisan air yang diperoleh pada PK setelah
penyarian klorokuin, netralkan dengan asam
nitrat encer P. tambahkan larutan amonium
molibdat P volume sama, hangatkan; terbentuk
endapan kuning

4. Alkaloid Sintetik p-aminobenzoat


4.1 Benzokain

Sinonim : etil aminobenzoat

Organoleptis : serbuk hablur, putih,


tidak berbau, agak pahit disertai rasa
tebal

Kelarutan : sangat sukar larut dalam


air, mudah larut dalam etanol (95%) P,
mudah larut dalam kloroform P, mudah
larut dalam eter P.

Reaksi untuk identifikasi:

-Zat + p-DAB HCl jingga menggumpal


- Reaksi Liebermann (+)
- Reaksi Marquis (+)
-Panaskan lebih kurang 50 mg dengan 0,1
ml asam asetat P, dan 0,25 ml asam
sulfat P bau etilasetat
-Reaksi Kristal: asam pikrat dan asetonair

4.2 Lidokain
Organoleptis : serbuk hablur, putih agak
kekuningan, bau khas mantap di udara
Kelarutan
: praktis tidak larut
dalam air, sangat larut dalam alkohol dan
kloroform, mudah larut dalam eter, larut
dalam minyak.
Reaksi untuk identifikasi:
- 100 mg zat larutkan dalam 1 ml etanol
(95%) P tambahkan 10 tetes larutan
kobalt (II) klorida P, kocok selama 2 menit
hijau terang dan endapan halus.

4.3 Prokain HCl


Organoleptis : hablur kecil, putih atau serbuk
hablur putih; tidak berbau; rasa agak pahit;
menunjukkan
sifat
anestetika
lokal
jika
diletakkan di atas lidah.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut
dalam etanol, sukar larut dalam kloroform,
praktis tidak larut dalam eter.
Reaksi Identifikasi :
-Reaksi Meyer = terbentuk endapan putih, larut
dalam HCl
-Reaksi Bouchardat = (+), larut dalam HCl
-Reaksi pDAB HCl = jingga
-Zat + NaOH, dipanaskan = maka akan keluar NH 3
dan etilen diamin, periksa dengan lakmus

- Reaksi korek api = (+)


- KMnO4/asam : warna hilang
- Reaksi diazotasi = (+)
- Calomel reduksi = (+)
- KMnO4/ basa = ungu-hijau (biru)
Reaksi Kristal :
- HgCl2

- Asam pikrat : mula seperti


minyak
- Mayer = bagus

5. Alkaloid Sintetik Piridin


5.1 INH

Sinonim : Isonicotinathidrazid/Isoniazid

Organoleptis : hablur tidak berwarna atau


serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
agak

pahit,

terurai

perlahan-lahan

oleh

udara dan cahaya.

Kelarutan: Mudah larut dalam air, agak


sukar larut dalam etanol (95%), sukar larut
dalam kloroform dan eter

Reaksi identifikasi :
- Isoniazid + AgNO3 = mereduksi
- Isoniazid + Ag ammoniakal = mereduksi
- Reaksi Luf dan Fehling positif (+)
- Isoniazid + vanillin + methanol + HCl =
kuning hijau (spesifik)
- Isoniazid + salisilaldehid = kuning muda
- Isoniazid + asam fosfomolibdat + NH 4OH =
warna biru
- Jika dipijar, menimbulkan bau piridin,
meleburkan uapnya kuning muda
- Isonitril = (+)
- Isoniazid + CaOCl3 + CHCl3 = lapisannya
merah

Inti Pyridin
- zat + Na2CO3 dilebur = bau piridin +
CNBr + annilin = merah jingga
- larutan dalam methanol + HCl + DAB
= merah coklat, kadang-kadang kuning
- DAB HCl = jingga kuning
- Korek api = (+)
- Roux = merah cokelat
- NaOH = dipanaskan keluar NH3
Reaksi Kristal
- Dragendorf
- Fekompleks

6. Alkaloid Sintetik Fenantren


6.1 Dicodid
Dyhydrocodeini HCl
Organoleptis : kristal putih
Kelarutan
:larut dalam air, sedikit larut dalam
alkohol, tidak larut dalam kloroform dan eter. Dicodid
bitartras larut dalam air.
Reaksi identifikasi
- Marquis = Ungu
- Frohde = kuning-biru-hijau
-Larutan dalam H2SO4 + 1 tetes HNO3 + 1 ml air =
kuning citroen
- Frohde + hexamine = hijau rumput cokelat
Reaksi Kristal
-K3Fe(CN)6 : Kristal jarum besar-besar
-Dragendorf

7. Alkaloid Sintetik Furan


7.1 Santonin
Organoleptis : Kristal putih, berbau, rasa pahit
Kelarutan: kelarutan dalam air 1: 5000, dalam spiritus 1: 40,
CHCl3 1: 4
Reaksi identifikasi :
- Zat + H2SO4 pekat = larutan berwarna kuning, pada pemanasan
lalu menjadi cokelat orange
-Zat H2SO4 25% tidak berwaarna, + beberapa tetes FeCl 3 = merah
ungu
-Larutan dalam spiritus + KOH padat = merah
-Santonin + Na salisilat, dilebur = merah + air = larutan merah
-Zat + H2SO4 pekat + resorsin, panaskan + air = cokelat kuning
dengan flouresensi hijau kuat
Reaksi Kristal
-Larutan dalam air + Ca asetat = Kristal
- Pb asetat = kristal kuning
-Pyridin + air = Kristal
-H2SO4 pekat + air = Kristal panjang

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai