Anda di halaman 1dari 43

ALKALOID

Oleh Dr. Hj. Roslinda Rasyid M. Si, Apt


DEFINISI

Alkaloid yaitu suatu zat organik yang mempunyai


atom N yang terikat secara siklis yang bersifat
basa dan umumnya larut dalam asam (0,5 N) dan
dengan pereaksi mayer memberikan endapan
putih
Protein dengan penambahan reagen mayer juga memberi endapan putih.
Endapan ini akan larut dengan penambahan spiritus yang berlebihan

Alkaloid banyak sekali


alkaloid mempunyai Bentuk umum dijumpai dialam terutama
atom N sehingga ia dari alkaloid bisa pada tumbuh-tumbuhan ,
bersifat alkalis/basa berbentuk biji, buah, daun, batang,
lemah umumnya bubuk, padatan, akar, rhizoma, kulit
bervalensi 1, 2, dan 3 krisrtal, cairan, batang, dan juga terdapat
amorf alkaloid yang disintesis

Alkaloid yang berbentuk Alkaloid yang berasal dari


garam umumnya alam umumnya memutar
berbentuk kristal alkaloid. bidang polarisasi ke kiri.
Ini mempunyai sepasang Sedangkan yang sintesis
elektron sunyi dimana dia memutar bidang polarisasi
dapat mengikat proton ke kanan
secara kovalen sehigga
garamnya mudah larut air
SIFAT-SIFAT UMUM PADA ALKALOID

1. Atom N terikat didalam suatu alkaloid


terbentuk amin primer, sekunder, tersier, dst.
Dimana semua ikatan N ini bersifat basa
lemah/alkalis
2. Basa dari alkaloid tak larut dalam air kecuali
Nikotin
3. Umumnya larut dalam pelarut organik dan
bentuk garamnya mudah larut dalam pelarut
air/polar
TATANAMA
Penamaan alkaloid didasarkan pada :
1. Berdasarkan genus tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan
adalah nama generiknya
Contoh : hidrazin, atropa

2. Berdasarkan pada spesies dari tumbuh-tumbuhan

Contoh : cocain, belladon

3. Berdasarkan pada nama umum

Contoh : ergotoksin

4. Berdasarkan pada orang yang menemukannya

Contoh : Pelletierin
ALKALOID DIBAGI 3, YAITU :

ALKALOID ALAM

ALKALOID ALKALOID
GOLONGAN SINTETIS
SISA
I. ALKALOID ALAM
1. Alkaloid opium dibagi menjadi :
a. Yang mempunyai inti fenantren
contoh : codein, morfin, dionin, dilaudid, heroin
b. Yang termasuk inti isokinolin
Contoh : papaverin, narkotin, narsein
2. Alkaloid Solanaceae
a. Gol. Atropin
Contoh : atropin, hyoscyamin, homatropin, beladon, scopolamin
b. Gol. Nikotin
Contoh : Nikotin dan derivat-derivatnya
3. Alkaloid Kina
Contoh : kinin dan derivat-derivatnya, kinidin, euchinin, sinchonin
4. Alkaloid radix ipeca
contoh : cephalin, emetin, psikotrin

5. Alkaloid radix hydrastin


Contoh : hidrastin, berberin

6. Alkaloid Secale cornuti


Contoh : ergotoksin, ergometrin, ergotamin, ergonofin

7. Alkaloid Folia Coca


Contoh : cocain, ergonin, tropocain

8. Alkaloid yang berasal dari semen strychnin


Contoh : strychnin, brucin

9. Alkaloid radix rauwolfia


Contoh : reserpin, resinamin
II. ALKALOID SINTETIS
1. Turunan Pyrazolon
contoh : antipyrin, pyramidon, novalgin, fenilbutazon

2. Turunan Aminobenzoat
Contoh : anestesin, novocain

3. Turunan Acridin
Contoh : rivanol, flavin, atebrin

4. Turunan Purin
a. hypoxantin,
b. Xantin : Coffein, Theophyllin, Aminophyllin, Theobromin
c. Asam citrat
d. Kel. Adenin
e. Guanidin

5. Turunan Anilin
Contoh : paracetamol, fenasetin

6. Turunan Ureum
Contoh : uretan, ureum, hexamin

7. Turunan Amin Alifatis


Contoh : efedrin, amphetamin
III. ALKALOID GOLONGAN SISA
Arecolin
Lobelin
Pylocarpin
Pisostigmin
Xantonin
Yohimbin
Feratrin
ISOLASI ALKALOID
1. Secara Ekstraksi

a. Dengan menggunakan dragendorff, akan terbentuk garam-


garam dari alkaloid umumnya dalam bentuk sulfat dengan
penambahan alkohol dia akan larut.

b. Dengan cara Stass.otto. Berdasarkan kepada garam tartrat


yang larut dalam alkohol dan air

c. Cara Schoorls. Berdasarkan kekuatan basanya yaitu dengan


penarikan pada pH yang berlebih dengan menggunakan eter dan
CHCL3

Umumnya alkaloid-alkaloid yang ada dalam perdagangan ditemukan dalam bentuk


garamnya. Untuk isolasinya terlebih dahulu dibasakan dengan amoniak dimana
kelebihan amoniak ini dapat dihilangkan. Tidak digunakan KOH dimana dengan
KOH alkaloid akan pecah dan terurai terutama jika ada fenol akan terbentuk fenolat
2. SECARA KROMATOGRAFI
1. Kromatografi Kertas

2. Kromatografi kolom

3. Kromatografi Lapis tipis

4. Kromatografi ion exchange


IDENTIFIKASI ALKALOID
1. Cara Kimia
a. Dengan Reaksi Warna

H2SO4 Aq. Brom


HNO3 Mandeling

Marquis Roux

Edamann AgNO3

Frochde Hoshida

FeCl3
b. Dengan Cara Pengendapan

Mayer As. Pikrolon


Bouchardat
As. Fosfomolibdat
Tanin (Tanin + Air + Alkohol
As. Silicowalframat
96%)
Zat Padat (Sublimat,
Tannin + Buffer
K4Fe(CN)6, K3(FeCN)4
As. Pikrat
Na. Nitropusid

Untuk pengendapan zat terlebih dahulu dilarutkan dalam HCl


0,5 N. Kadang-kadang butuh pemanasan dengan api kecil
sehingga akan keluar kristalnya dan dilihat dibawah
mikroskop. Ada juga tanpa pemanasan Yang dengan
penambahan Fe komplek, Bi Komplek, langsung terbit
kristalnya.
2. Cara Fisika

Titik cairnya bisa ditentukan, jika terdapat


dalam bentuk garam, direaksikan dengan asam
akan terbentuk garam dan ditentukan titik
cair/titik leburnya
REAKSI GUGUS / FUNGSIONAL
I. Amin Primer
Amin primer
Hoffman

Mustard oil

II. Amin Sekunder


1. Reaksi Simon.
Larutan Na. Nitroprusid dan asetanilid akan terbentuk
warna biru
Jika dalam bentuk garam alkaloidnya, maka ditambahkan
dulu dengan Na2CO3
Jika dalam bentuk basa dilarutkan dalam etanol atau spiritus
2. Reaksi Terhadap Adanya Gugus Formilen
Reaksi Weber dan Tollens
Reagen : Fluoroglusin dalam H2SO4 + air
Akan terbentuk warna merah selama dipanaskan 30 menit

Reaksi Weber dan Tollens


Reagen : As. Galat dalam As. Sulfat
Cara : Zat + pereaksi di dalam cawan penguap dipanaskan
akan terbentuk warna biru hijau khusus untuk alkaloid
3. Reaksi Sancherd
Untuk alkaloid sekunder yang mempunyai ikatan siklik
Reagen : Vanilin dalam HCl
Cara : Zat + Pereaksi dalam cawan penguap panaskan
akan terbentuk warna ungu pada pinggirnya
4. Pemeriksaan adanya gugus metoksi (OCH3)
Dengan KMnO4. Zat zat dalam H2SO4 + KmnO4 + Larutan
asam oksalat, warna akan hilang lalu di + reagen Schiff
akan timbul warna ungu lagi

5. Reaksi adanya gugus benzen


Dengan esterifikasi : penambahan MeOH dalam H2SO4,
Akan keluar bau metil benzoat.
Reaksi ini (+) untuk cocain, novocain
Reaksi Guebert
Cara : Zat + HNO3 P kemudian panaskan, dinginkan +
NaOH + SnCl2 panaskan + logam AL, dinginkan, pisahkan
antara larutan dan endapan
Larutan + NaNO2 + Naftol dalam amoniak akan
terbentuk warna merah. Reaksi ini (+) untuk cocain dan
derivatnya, efedrin
6. Reaksi adanya gugus kromofor
Kebalikan dari reaksi warna. Ini (+) untuk golongan
opium. Untuk pemeriksaan alkaloid opium ini dapat juga
dilakukan dengan cara : sulfanilat dalam H2SO4 + NaNO2
Cara : Zat + pereaksi + NaOH maka akan timbul warna
merah
Reaksi ini (+) untuk morphin, codein
7. Reaksi reduksi calomel

Reaksi (+) untuk cocain, novocain, dan derivatnya


Cara : terlebih dahulu zat direduksi dengan
menggunakan HCl baru dipakai calomel
I. ALKALOID OPIUM
Merupakan alkaloid yang dihasilkan oleh tanaman papaver
somniverum. Yang diambil adalah getahnya
Alkaloid ini ada 2, yaitu :
1. Inti fenantren
a. Dengan reaksi marquis
b. Dengan reaksi King dengan adanya gugus kromofor
c. Reaksi pesez

Ditambah H2SO4 + KBr dipanaskan, dinginkan, warna yang


terbentuk hijau + CHCl3, warnanya akan tertarik
A. MORPHIN

Marquis warna ungu


Feriferosianida codein tidak memberikan warna
opium memberikan warna hijau
FeCl3
Reaksi Deniges : ammoniak + H2O2 + Cu akan terbentuk warna
merah

Dengan reaksi kristal :


a. Mayer
b. Dragendorff
c. Sublimat
B. CODEIN
1. Marquis warna ungu
2. FeCl3 (-)
3. Frochde warna hijau
4. Reaksi kristal = morphin

C. HEROIN
Dijumpai dalam bentuk garamnya dalam perdagangan
1. Reaksi marquis ungu kebiruan
2. FeCl3 (-) karena OH nya tidak bebas
3. King
4. Mandelin
5. Frochde
Reaksi kristal = morphin
Dapat direduksi dengan etanol dalam H2SO4 dipanaskan akan timbul bau
esterifikasi , bau etil asetat bila ditambah FeCl3 akan (+) untuk morphin
1. Inti Isokuinolin
PAPAVERIN
Berupa kristal prisma
Warna putih
Rasa pahit
Tidak berbau
Dalam bentuk basa tidak larut dalam air, larut dalam CHCl3

Reaksi :
1. Marquis cokelat
2. Frochde merah
3. Modifikasi marquis yaitu dengan penambahan K3Fe(CN)6 akan
terbentuk warna hijau ... Biru ... Ungu ... Hijau ...
positif untuk papaverin
reaksi kristal = morphin
II. ALKALOID SOLANACEAE
Terbagi 2, yaitu :
Atropin : Nikotin :
atropin Nikotin
Hyosciamin Derivat-derivatnya
Scopolamin
Pereaksi umum :
1. Pereaksi vitalli
Cara : zat + as. Nitrat dipanaskan hingga kering, setelah dingin
tambahkan spiritus alkali merah ungu (+) untuk atropin

2. Pereaksi Wasecky
Cara : zat + as. Nitrat dipanaskan hingga kering, setelah dingin
tambahkan spiritus alkali merah ungu (+) untuk atropin
ATROPIN

Sifat-sifat :
Kristal berbentuk putih, pahit, tidak berbau, sukar larut dalam air.
Sebagai basanya larut dalam eter dan CHCl3. selain reaksi warna
dapat juga dilakukan reaksi kristal

NIKOTIN
Sifat-sifat :
Berbentuk cairan, pahit, mempunyai bau spesifik, mudah sekali
menguap
Reaksi : 2-4 dinitroflorobenzen dalam etanol / spiritus
Cara : zat + pereaksi + etanol / spiritus dalam alkali warna ungu
(+) nikotin
III. ALKALOID KINA
Dibagi atas 3 golongan, yaitu :

1. Gol. Kinin : kinin, kinidin


2. Gol. 4 aminokinolin : klorokuin, amodiaquin
3. Gol. 8 aminokinolin : pamoquin, primaquin

Reaksi untuk golongan ini dapat dilakukan dengan :


1. Fluororesensi
cara : zat dalam air + H2SO4 warna ungu
2. Cuprein
tdd : paranitro anilin didalam H2SO4 + NaNO2
akan terbenuk warna ungu tua
(+) untuk kinin dan kinidin
3. Reaksi herapatit
tdd : CH2COOH, alkohol, air masing-masing + H2SO4 + Lar. Iodium
cara : zat + pereaksi kristal herapatit
cokelat ... Violet ... Hitam (+) untuk golongan kinin.
IV. ALKALOID GOLONGAN RADIK IPEKA
Banyak sekali dijumpai dalam rhizom dan radik dari famili rubiaceae
Intinya adalah isokinolin antara lain : emetin, cephalin, psikotrin
Banyak dijumpai pada kulit batang
Untuk emetin, sepalin dan psikotrin pemisahannya dengan
penambahan basa/NaOH

EMETIN
Sifat-sifat : - Berupa serbuk amorf
- dengan adanya udara berubah menjadi kuning
- sukar larut dalam air
- larut dalam alkohol, eter, CHCl3
Reaksi : 1. warna : FeCl3, H2SO4 (P)
2. Reaksi pengendapan
3. Reaksi Kristal
V. ALKALOID RADIX HIDRASTIN
Dijumpai pada akar tumbuh-tumbuhan hydrastis canadensis, family
ranunculanaceae yang termasuk : hydrastin, berberin, canadin,
hydrastinin
Untuk pemisahan hydrastin dan berberin dengan penambahan NaOH
atau eter, dimana hydrastin ini akan larut ditambahkan asam (untuk
menetralkan) + lagi basa + NH4OH dalam CHCl3

Reaksi- reaksi : - asam-asam pekat - Mandelin


- marquis - reaksi kristal
- FeCl3

Merupakan hasil reaksi dari hidrastin, maka untuk melakukan


identifikasi terlebih dahulu dioksidasi dengan menggunakan asam-
asam pekat, baru diidentifikasi dengan reaksi warna
VI. ALKALOID SECALE CORNUTI
Alkaloid ini dihasilkan oleh Claviceps purpurea
Termasuk kedalam family Purpuraceae
Banyak dijumpai pada skleroidnya yang tumbuh pada tumbuh-
tumbuhan seperti sereal pada gandum
Yang termasuk ke dalam : - ergotamin, - ergometrin, - ergonovin

Identifikasi secara umum :


1. Reaksi killer as. Asetat glasial + FeCl3 + H2SO4 cincin biru
2. Reaksi Ninhidrin zat + ninhidrin dalam alkohol warna ungu violet
3. Reaksi Van Urk p-DAB HCl dalam H2SO4 + Aq. Dest
zat + pereaksi + oksidator (FeCl3, H2O2) Warna orange
VII. ALKALOID FOLIA COCA

Berupa serbuk kristal dan sukar larut dalam air


Reaksi identifikasi : 1. reaksi marquis
2. reaksi p-DAB HCL
3. reaksi vitalli ungu
Yang termasuk : cocain, ergonin, tropocain
Reaksi : 1. penambahan H2SO4 dipanaskan bau etil benzoat
2. reaksi calomel
3. reaksi Bostman
4. reaksi kristal
VIII. ALKALOID DARI SEMEN STRYCHININ
Antara lain : strychnin, brucin

Cara pemisahan strychnin dan brucin


1. Penambahan vanadin dalam H2SO4
strychnin : (+) biru ungu ..... > merah
brucin : (-)
2. Penambahan H2SO4 + HNO3 kocok, biarkan maka,
brucin teroksidasi + basa (NaOH) tarik dengan eter
strychinin akan tertarik, sedangkan brucin tidak
IX. ALKALOID RADIX RAUWOLFIA
Identifikasi :
1. Reaksi Vitalli
2. Difenilamin dalam H2SO4
3. Kalium bikromat/kalium kromat
4. Reaksi kristal
Antara lain : reserpin, resinamin
ALKALOID SINTETIS
I. TURUNAN PIRAZOLON

1. Antipyrin
2. Pyramidon
3. Novalgin
4. Fenilbutazon

Identifikasi untuk alkaloid sintetis :


FeCl3 : antipyrin merah

Novalgin biru hijau


pyramidon biru
melubrin cokelat merah
kardiazol (-)
Reaksi Identifikasi :
1. Mayer : + HCl akan larut
2. HgCl2 : - piramidon dan antipirin
- melubrin dan novalgin (-)

3. Bouchardat : akan memberikan cokelat


4. As. Phospomolibdat / as. Silicowalframat : akan memberikan
5. As. Pikrat / tannin : memberikan ( dibawah mikroskop ) as. Pikrat
memberikan ( dibawah mikroskop ) tannin
ANTIPIRIN
Sifat-sifat :
Kristal bening
Tidak berbau
Berupa lempengan bulat
Mudah larut dalam air
Rasa pahit

Identifikasi :
1. P-DAB HCl : warna-warni
2. FeCl3 : merah (spesifik antipirin)
3. As. Tannat : terbentuk
4. NaNO2 dalam HCl : terbentuk warna hijau
5. Reaksi kristal
6. Anilin + H2SO4 + Air dipanaskan terbentuk kuning orange

Untuk memisahkan antipirin dan piramidon


Larutan zat dalam air + as. Pikrat jenuh (antipirin), ini disaring, filtrat
dialkalikan dengan penambahan NaOH dalam CHCl3 kemudia panaskan
membentuk piramidon
Identifikasi :
1. FeCl3 : ungu (+) piramidon
2. H2SO4 : Warna pears
3. Bouchardat
4. AgNO3 : Violet biru yang cepat berubah jadi abu-abu
5. Larutan zat + FeCl3 : warna ungu + H2SO4 Merah violet
6. Penambahan K3Fe(CN)6 biru tua

Cara pemisahan piramidon dengan novalgin :


Tambahkan CHCl3 kocok, yang larut adalah novalgin, saring,
tambahkan MeOH kocok piramidon akan larut
II. TURUNAN AMINOBENZOAT

Umumnya digunakan untuk anastesi lokal


Contohnya : anestesin, novocain
Sifat-sifat :
Kristal putih

Rasa menggigit kemudian menebal

Tak berbau

Larut dalam alkohol, eter, CHCl3

Sukar larut dalam air

Identifikasi :
P-DAB HCl : jingga As. Pikrat
Diazo merah Sublimasi
Iodoform test Reaksi kristal
III. ALKALOID TURUNAN ACRIDIN

Reaksi :
1. Diazo
2. P-DAB HCl
3. Reaksi kristal

Umumnya merupakan zat yang berwarna, umumnya kuning,


bila dilarutkan zat nya kuning merah dan berfluorosensi
berwarna biru
Yang termasuk golongan ini : rivanol, flavin, atebrin
Warna kuning : guna antiseptik
Reaksi identifikasi :
1. Marquis
2. P-DAB
3. Aqua Iod hijau
4. Asam-asam

Reaksi identifikasi :
1. Asam-asam
2. Diazo
3. NaNO2 dalam HCl warna merah violet
4. Dengan roux merah jingga
5. Raksi kristal
IV. TURUNAN PURIN

Reaksi umum :
1. Dengan murexid
zat + KClO3 + HCl 1 tetes panaskan dg api kecil warna cokelat
+ 1 tetes amoniak warna buffer
2. Salwosky (As. Pikrat)
zat + as. Pikrat panaskan dengan api kecil + NaOH 1 tetes,
keringkan maka terbentuk warna yang terang yang berubah ubah
3. Diazo
asam sulfanilat + HCl panaskan dan dinginkan + NaNO2+ basa (NaOH)
merah (+) untuk derivat xantin
Turunan-turunan xantin : teofilin, teobromin, cofein
Reaksi-reaksi nya :

Mayer AgNO3
Bouchardat Aqua brom
Reaksi-reaksi warna Dengan parri
Dengan murexid
Berbentuk serbuk putih
Sedikit larut dalam air
Mudah larut dalam CHCl3

Reaksi identifikasi :
1. Marquis
2. Parri
3. Zat + piramidon + CuSO4 Cokelat (aminophyllin)
Thephylin (+) dan coffein tidak bereaksi
Memakai piramidon :
piramidon CuSO4
Aminophyllin warna cokelat

Theophyllin (+)

Coffein (-)

4. Reaksi kristal
Turunan xantin umumnya dengan :
Murexid (+)

Parri yang positif : coffein, aminophyllin, theobromin

untuk aminophyllin dan theobromin dibedakan dengan :


* cuprifield :
- aminophyllin dg CuSO4 warna violet
- theophyllin dengan penambahan piramidon + CuSO4 Warna
hijau
Coffein aqua brom : orange

Theobromin aqua brom : kuning

Theophyllin aqua brom : putih

Anda mungkin juga menyukai