Anda di halaman 1dari 16

TUGAS ANALISIS TANAMAN OBAT

“MAKALAH KANCING UNGU”

OLEH :
KELOMPOK 1
B1 FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam
penyusunan makalah ini. Atas karunian-Nya penulis tak henti-hentinya mengucap
syukur atas terselesainya makalah ini yang berjudul”Manajemen Keuangan”.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna
masih terdapat kelemahan atau kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pihak manapun demi perbaikan selanjutnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, 01 April 2021

( Kelompok I )

DAFTAR ISI
COVER

i
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Simplisia.........................................................................................................3
2.2 Tanaman Kancing Ungu/Bunga Kenop (Gomphrena globosa L.).................3
2.3 Penggolahan Simplisia....................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan hayati yang
cukup besar yang dapat dikembangkan untuk obat tradisional yang merupakan
bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Obat tradisional selalu memainkan peran penting dalam kesehatan
dunia dan terus digunakan untuk mengobati berbagai macam keluhan. Obat
tradisional digunakan di setiap negara di dunia, dan telah menjadi andalan
dengan mendukung, mempromosikan, mempertahankan dan memulihkan
kesehatan manusia. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional
termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengobatan penyakit, terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan
kanker. Dukungan WHO tersebut lebih menguntungkan bagi Indonesia dalam
mengembangkan produk herbalnya.
Tanaman bunga kenop (Gomphrena globosa L.) merupakan tanaman
liar yang dapat tumbuh sampai ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut dan
juga pada tempattempat yang cukup mendapat sinar matahari (Wijayakusuma,
2000). Bunga kenop merupakan salah satu sumber betasianin. Betasianin
merupakan pigmen yang mengandung nitrogen yang larut di dalam air yang
termasuk dalam kelompok betalain. Betasianin memiliki warna antara
merahungu (Strack et al., 2003). . Bunga kenop mengandung komponen kimia
alami yang berasal dari kelompok betasianin sebesar 1,3 mg/g sampel segar
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pewarna alami (Cai et al., 2001).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengolahan simplisia tanaman kancing ungu atau bunga
kenop (Gomphrena globosa L.) ?
2. Bagaimana analisis tanaman kancing ungu atau bunga kenop
(Gomphrena globosa L.) ?
3. Bagaimana idenfikasi tanaman kancing ungu atau bunga kenop
(Gomphrena globosa L.) ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pengolahan simplisia tanaman kancing ungu atau
bunga kenop (Gomphrena globosa L.) ?
2. Untuk mengetahui analisis tanaman kancing ungu atau bunga kenop
(Gomphrena globosa L.) ?
3. Untuk mengetahui idenfikasi tanaman kancing ungu atau bunga kenop
(Gomphrena globosa L.) ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami perubahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan (SK Menteri Kesehatan RI
No. 22/MenKes/IX/1976).
2.2 Tanaman Kancing Ungu/Bunga Kenop (Gomphrena globosa L.)
2.2.1 Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Infra kingdom : Streptophyta
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Caryophyllanae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Gomphrena L.
Spesies : Gomphrena globosa L.

2.2.2 Deskripsi
Habitus Perdu, tinggi ± 60 cm, Batang yang kokoh,
bercabang, sedikit mengembang, serta berwarna abu-abu, daun
tunggal, lonjong atau seperti telur dan ujung yang runcing, berwarna
hijau, bagian atas daun berambut kasar dan bagian bawah daun

3
berambut halus, Bunga Berbentuk seperti bola serta berwarna ungu
muda hingga tua atau terkadang berwarna putih, Buah & Biji
berwarna coklat, mengkilap, berbentuk kotak, dan berganti warna,
Akar Tunggang, dan mempunyai warna kuning kecokelatan.
Khasiat mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri, mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur, mengatasi
gangguan pada kulit, kaya akan antioksidan, mengatasi radang dan
infeksi, sebagai pewarna makanan alami yang baik,
mengatasi hipertensi dan gangguan jantung.
Kandungan mengandung senyawa kimia flavonoid, saponin,
steroid atau triterpenoid, minyak esensial, coumarine, Glikosida
termasuk glukosa, asam lemak, senyata tokoferol, & komponen
senyawa fenolik meliputi asam koumarat,  asam ferulat, quercetin,
kaempferol, dan isorhamnetin (Hutapea, 1993).
2.3 Pengolahan Simplisia
2.3.1 Pembuatan Sampel
Bunga kenop yang berwarna ungu seragam dengan diameter
kelopak 22-25 mm, selanjutnya dicuci hingga bersih dan dihilangkan
bagian kelopaknya. Selanjutnya diblansing selama 1 menit dengan
suhu 95±2ºC (Pangesti, 2018). Kemudian bunga kenop didinginkan
dengan air mengalir. Selanjutnya bunga kenop dikeringkan dengan
suhu 40±5°C menggunakan oven sampai mudah untuk dihancurkan
(kadar air 7,3%). Setelah kering, dihaluskan menggunakan blender.
Kemudian bubuk bunga kenop diayak menggunakan ayakan 40 mesh,
60 mesh, dan 80 mesh.
2.3.2 Ekstraksi Bunga Kenop
Bunga kenop yang sudah diayak sesuai perlakuan (40, 60 dan
80 mesh) ditimbang sebanyak 20 gram kemudian ditambahkan pelarut
etanol 48% sebanyak 220 mL (1:11) (b/v) (Yudharini, 2016).

4
Kemudian dilakukan maserasi sesuai perlakuan yaitu 24 jam,
36 jam dan 48 jam. Pengadukan dilakukan manual setiap 6 jam selama
5 menit dengan suhu ruangan 28±2°C, sehingga diperoleh ekstrak yang
masih tercampur dengan pelarut. Selanjutnya ekstrak yang masih
bercampur pelarut disaring menggunakan kertas saring kasar yang
menghasilkan filtrat I dan ampas. Kemudian ampas ditambah pelarut
sebanyak 20 mL diaduk selama 5 menit, lalu disaring dengan kertas
saring kasar dan menghasilkan filtrat II. Filtrat I dan II dicampur dan
disaring dengan kertas saring Whatman No. 1. Ekstrak yang diperoleh
kemudian dimasukkan ke dalam labu rotary evaporator dan
dievaporasi pada suhu 50ºC dengan tekanan 100 mBar. Evaporasi
dihentikan pada saat semua pelarut sudah menguap yang ditandai
dengan tidak adanya tetesan pelarut. Ekstrak kental yang diperoleh
dimasukkan ke dalam wadah sampel.
2.3.3 Rendemen Ekstrak (Sudarmadji et al., 1989)
Rendemen ekstrak dapat dihitung dengan cara berat ekstrak
bunga kenop dibagi dengan berat bubuk bunga kenop dikalikan dengan
100%. Rumus perhitungan rendemen ekstrak bunga kenop yaitu:
Berat ekstrak bunga kenop ( g )
Rendemen ekstrak ( 100 % )= x 100 %
Berat bubuk bunga kenop ( g )

2.3.4 Uji Fitokimia


1. Uji Alkaloid

5
6
2.

7
2. Uji Triterpenoid dan Steroid

8
3. Uji Flavanoid

9
4. Uji Saponin

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tanaman bunga kenop (Gomphrena globosa L.) merupakan tanaman liar
yang dapat tumbuh sampai ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut dan
juga pada tempat- tempat yang cukup mendapat sinar matahari. Bunga
kenop merupakan salah satu sumber betasianin ( warna antara merah-
ungu )
2. Tanaman bunga kenop memiliki banyak kandungan senyawa kimia
diantaranya flavonoid, saponin, steroid atau triterpenoid, minyak esensial,
coumarine, Glikosida termasuk glukosa, asam lemak, senyata tokoferol,
& komponen senyawa fenolik meliputi asam koumarat,  asam ferulat,
quercetin, kaempferol, dan isorhamnetin.
3. Untuk memperoleh kandungan senyawa yang terkandung dalam Tanaman
bunga kenop dapat dilakukan dengan proses pembuatan sampel setelah
itu dilakukan ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi, kemudian
dapat dilakukan dengan pengujian fitokimia

11
12
DAFTAR PUSTAKA
Cai, Y., M. Sun and H. Corke. 2001. Identification and distribution of simple
andacylated betacyanins in the Amarantaceae. Journal of Food
Agricultural and Food Chemistry. 49:1971-1978.
Hutapea, J. R. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (II). Jakarta: Departemen
Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, (Jakarta :
Kementerian kesehatan RI, 2011), halaman 4.
Strack, D., T. Vogt and W. Schliemann. 2003. Recent advances in betalain research.
Phytochemistry. 62:247–269
Wijayakusuma, H.M.H. 2000. Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat
Indonesia. Prestasi Insan Indonesia, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai