Anda di halaman 1dari 4

BIOSINTESIS DARI GLIKOSIDA

Biosintesis glikosida terbagi menjadi dua bagian. Reaksi yang umum adalah reaksi
antara gula dan aglikon. Sebelumnya, terjadi reaksi yang khusus yaitu pembentukan aglikon,
yang secara individual tergantung dari aglikonnya.
Jalan sederhana, yang prinsipnya dari formasi glikosida melibatkan perpindahan suatu
golongan uridil dari uridin triphospat ke dalam suatu gula 1-phospat. Enzim yang mengkatalisis
reaksi ini dikenal dengan uridil transferase (1) dan telah diisolasi dari binatang, tanaman, dan
sumber mikroba. Fosfat pentosa, heksosa, dan berbagai gula dapat berikatan dengan aglikon.
Reaksi tersebut dikatalisis oleh glukosil transferase (2), melibatkan perpindahan gula dari uridin
diphospat kepada suatu akseptor yang cocok (aglikon) yang kemudian terbentuk glikosida.
ATP + gula 1-P UDP-gula + PPi (1)
UDP-gula + akseptor (aglikon) aseptor-gula (glikosida) + UDP (2)
Penggolongan glikosida bisa didasarkan pada beberapa pertimbangan.

Jika

penggolongan didasarkan pada kelompok gulanya, sejumlah gula yang jarang ditemukan
(langka) dalam tanaman harus dipakai dalam golongan tersebut. Jika didasarkan pada nama
aglikon, mempunyai kelemahan bahwa beberapa struktur aglikon belum dikenal. Jika didasarkan
penggolongan

atas

pengobatan,

walaupun

sempurna

dari

sudut

pandang

farmasist,

menghilangkan banyak glikosida dari hubungannya / kepentingannya dengan farmakognosi.


Klasifikasi banyak dilakukan, sebagian berdasarkan atas gulanya, sebagian atas
aglikonnya, dan yang lainnya berdasarkan aktifitas farmakologinya.
A. Pembagian berdasarkan Ferguson:
1. Glikosida sterol (gikosida jantung)
2. Saponin
3. Glikosida antrakinon
4. Glikosida resin

5. Tanin
6. Aneka glikosida lainnya (zat aroma, tonika, zat pahit, dan zat warna)

B. Pembagian merurut Gathercoal:


1. Golongan fenol (arbutin, hesperidin, dan lain-lain)
2. Golongan alkohol (salicin, populin, dll)
3. Golongan aldehid (salinigrin, amigdalin, dan lain lain)
4. Golongan glikosida asam (jalapa, gaulterin, dan lain-lain).
5. Golongan antrakinon (rheum, senna, dan lain-lain).
6. Golongan sianophora (glikosida sianogenetik), prunasin, sambunigrin, dan lain-lain.
7. Golongan tiosianat (sinigrin, sinalbin, dan lain-lain).
8. Saponin (senega, sarsaparila, dan lain-lain)
9. Glikosida jantung (digitoksin, antropantin, dan lain-lain).

C. Pembagian menurut Claus


1. Golongan kardioaktif
2. Golongan Antrakinon
3. Golongan Saponin
4. Golongan Sanopora
5. Golongan Isotiosianat

6. Golongan Flavonol
7. Golongan Alkohol
8. Golongan Aldehid
9. Golongan Lakton
10. Golongan Fenol
11. Golongan Lain, termasuk diantaranya zat netral.

D. Pembagian Lain
1. Glikosida fenol
a. Golongan fenol (arbutin)
b. Golongan Lakton (kumarin)
c. Golongan Antrakinon (emodin)
d. Golongan Dengan kerangka C6-C3-C6 (flavonoid).
2. Glikosida Alkohol
a. Alkohol steroid (digitoksin)
b. Saponin steroid
c. Alkohol terpen
d. Alkohol triterpen
2

Glikosida sianhidrin (glikosida pada rosaceae dan Linaceae)

Glikosida mustard oil (sinalbin, sinigrin).

Anda mungkin juga menyukai