Pendahuluan

Fitokimia

Paula M. Kustiawan, Ph.D., M.Sc.

Fitokimia

• Fitokimia merupakan suatu kajian ilmu yang mempelajari senyawa-senyawa organic yang
dihasilkan dan disimpan dalam tumbuhan, mengenai struktur, biosintesis, fungsi,
metabolism serta penyebarannya. Secara khusus senyawa tersebut adalah metabolit
sekunder tumbuhan.
• Metabolit sekunder: senyawa yang diproduksi tanaman, tidak bermanfaat atau
dibutuhkan langsung dalam perkembangbiakan
• Berbeda dengan hewan, tumbuhan dapat beradaptasi dan mempertahankan
kehidupannya salah satunya dengan cara memproduksi suatu senyawa tertentu
(metabolit sekunder), misalnya menghasilkan senyawa dengan rasa pahit, senyawa
beracun ataupun senyawa antu mikroba sebagai pertahanan melawan infeksi mikroba.
• Beberapa senyawa dari tanaman tersebut dapat memberikan manfaat bagi manusia,
misalkan memberikan efek farmakologis tertentu yang berguna dalam terapi.
 Beberapa jenis Metabolit
sekunder tumbuhan:
• Alkaloid
• Terpenoid
Fitokimia • Glikosida
• Senyawa polifenol
• Flavonoid
• Tanin
• Antrakinon dll
 Teknik ekstraksi dan Isolasi

Metode- Pemisahan dan pemurnian

metode Identifikasi kandungan  identifikasi
Fitokimia golongan senyawa dan elusidasi dtruktur

Analisis hasil
Fitokimia

• Indonesia memiliki keberagaman hayati (terutama tumbuhan) yang sangat besar

• Lebih dari 3500 jenis tumbuhan dilaporkan sebagai tumbuhan obat
• Potensi yang besar untuk penemuan dan pengembangan obat baru
• Kendala yang dihadapi: metabolit sekunder biasanya terkandung dalam
tumbuhan dalam jumlah yang sangat kecil
Contoh:
DAUN BELADONA  Atropina 0,3 –1,7 %
KULIT KINA  Alkaloida 4-14 %
Memerlukan jumlah simplisia yang sangat banyak untuk proses isolasinya
Manfaat Tumbuhan dalam pengembangan obat

• Senyawa/metabolit sekunder dari tanaman memiliki fungsi biologis yang

dapat dimanfaatkan.
• Salah satu manfaat penting dari metabolit sekunder tersebut adalah dalam
bidang Kesehatan dan penemuan obat.
• Pengembangan obat dari tumbuhan dapat diarahkan ke dalam dua sisi:
1. Pengembangan obat tradisional/ obat bahan alam  jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka
2. Pengembangan senyawa aktif  lead compound untuk penemuan obat
baru
 KRITERIA OBAT BAHAN ALAM
SK KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.2411
JAMU /OT OBAT HERBAL FITOFARMAKA
EMPIRIS TERSTANDAR

Khasiat berdasar Khasiat berdasarkan Khasiat berdasar

empiris, uji farmakologi dan uji farmakologi -uji
tradisional, turun uji toksisitas pada toks pd hewan, &
temurun hewan uji klinis manusia
Standardisasi Standardisasi Standardisasi
kandungan kimia kandungan kimia kandungan kimia
belum bahan baku bahan baku dan
dipersyaratkan penyusun formula sediaan
 • Kecubung (alkaloid-paralisis),
• Oleander (glikosida jantung-gagal jantung),
PENGGUNAAN • Komfrei (alkaloid-hepatotoksik),
• Dlingo (asaron-karsinogenik),
BAHAN
• Jungrahab (teratogenik)
RAMUAN YANG • Kava-kava (hepatotoksik)
DILARANG • Tapakdara (alkaloid vinkristin-penurunan kadar
leukosit)
OBAT BAHAN ALAM

• Bahan Baku Obat Tradisional/Bahan Alam

• Sesuai batasan obat asli Indonesia, obat tradisional maka bahan bakunya
adalah bahan alamiah (tumbuhan, hewan dan mineral)
• SIMPLISIA, bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan.
 • Bagian tanaman yang dapat dijadikan simplisia antara lain:
• kulit batang (klika, cortex)
• batang (caulix), kayu (lignum)
• daun (folium)
• bunga (flos)
• akar (radix)
• rimpang (rhizoma)
Simplisia • buah (fructus)
• biji (semena)

Penamaan simplisia mengikuti bagian tanaman yang

digunakan contoh:
• Psidii Folium simplisia dari daun Psidium guajava yang
dapat digunakan sebagai obat diare
 Quiz 1
1. Sebutkan beberapa contoh simplisia!
2. Sebutkan contoh fitofarmaka!
 • 1. TUMBUHAN LIAR
Kerugian:
• umur dan bagian tanaman  tidak diketahui
Sumber secara pasti umurnya
• jenis (species)  Perlu dilakukan determinasi
Simplisia • lingkungan tempat tumbuh  lingkungan
tempat tumbuh tidak dapat dikontrol
• Tidak bisa untuk skala industry
• Perbedaan lokasi tumbuh mempengaruhi
metabolit sekunder yang dihasilkan
Keuntungan : ekonomis
 Pada pengembangan obat bahan alam skala
industri, tidak bisa bergantung pada suplai
tanaman liar:
• diperlukan suplai simplisia dalam jumlah
Sumber banyak  tidak bisa menggantungkan suplai
dari tanaman liar,
Simplisia • factor kerusakan lingkungan akibat pemanenan
tanaman liar
• sustainability (keberlanjutan) tumbuhan tidak
bisa dikendalikan
• Kadar metabolit sekunder yang dihasilkan
cenderung tidak seragam
• Berbeda lokasi berbeda pula komposisi dan
kandungan metabolit sekunder
 • Perbedaan tempat tumbuh mempengaruhi
metabolit sekunder yang dihasilkan contoh:
Sumber • Prunus communis  ada yang berasa
Simplisia pahit dan tidak pahit
• Duboisia myoporoides  tempat tumbuh
di Austalia utara menghasilkan
skopolamina sedangkan di Australia
selatan menghasilkan hiosiamina
 • 2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
• Keuntungan :
• a. bibit unggul  metabolit sekunder yang dihasilkan
cenderung seragam (terdapat control genetic dan
lingkungan tumbuh)
• b. Lebih mudah dalam pengolahan pascapanen
Sumber • c. tempat tumbuh terkontrol
• d. Keberlangsungan tumbuhan lebih terjaga
Simplisia • e. memungkinkan untuk skala yang besar
• Kerugian :
• a. tanaman manja  mempengaruhi produksi metabolit
sekunder
• b. residu pestisida

• Perlu penelitian untuk budidaya tanaman obat sehingga

menghasilkan metabolit sekunder yang optimal
Manfaat Tumbuhan dalam pengembangan obat

• Pengembangan obat dari tanaman dapat dilakukan dengan mengisolasi senyawa tunggal
yang aktif secara farmakologis
• Diperlukan serangkaian penelitian untuk skrining senyawa aktif
• Senyawa aktif tunggal dari tumbuhan dapat dijadikan sebagai “Lead compound” (senyawa
asal yang dapat dimodifikasi lebih lanjut.
• Adanya modifikasi tersebut memungkinkan untuk memproduksi senyawa melalui proses
sintesis atau semisintesis sehingga tidak tergantung pada ketersediaan simplisia tanaman
• Modifikasi lead compound juga dapat bermanfaat secara farmakologis seperti, modifikasi
struktur yang dapat meningkatkan efikasi, atau dapat mengurangi efek samping
Manfaat Tumbuhan dalam pengembangan obat
Tumbuhan

Lead Compounds
(Metabolit sekunder)
Fitofarmaka

Synthetic, derivatives, analogs of

Clinically used drugs
Kemoprotektif,
kemopreventif

DRUGS
Manfaat Tumbuhan dalam pengembangan
obat
• Contoh Lead compound dari tanaman:
Morfin menjadi lead compound untuk heroin dan pethidine (Narkotika)
Codein menjadi lead compound untuk dextromethorphan (antitusif)
Manfaat Tumbuhan dalam pengembangan
obat
• Di alam, senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan sangat banyak jenis
dan golongannya.
• Hal tersebut menjadikan metabolit sekunder sebagai salah satu sumber
yang potensial dalam pengembangan obat baru
• Banyak senyawa-senyawa yang masih perlu dieksplorasi dalam upaya
pengembangan obat baru
• Pengujian-pengujian secara in vivo dan in vitro dari metabolit sekunder
akan memberikan gambaran aktivitas dari metabolit sekunder
• Beberapa senyawa obat yang dikembangkan dari metabolit sekunder
tumbuhan antara lain:
Vincristin, taxol, digoxin dll
Quiz 2
Sebutkan senyawa obat yang
dikembangkan dari metabolit sekunder
tumbuhan
Fitokimia

• Dalam perkembangannya pemanfaatan fitokimia dalam proses penemuan obat memerlukan

dukungan dari ilmu-ilmu lain:
• Pada fitokimia dipelajari bagaimana mengekstraksi dan mengisolasi suatu senyawa kimia.
Diperlukan ilmu kimia organic dan elusidasi struktur untuk dapat mengetahui struktur dari
metabolit sekunder
• Selain itu dalam pemisahan dan pemurnian suatu metabolit sekunder terkadang memerlukan
kromatografi dengan performa tinggi, sehingga ilmu dan teori mengenai kromatografi juga sangat
berguna dalam penemuan obat
• Fitoterapi merupakan ilmu yang mempelajari aplikasi dari fitokimia(penggunaan sediaan dari
tumbuhan) dalam terapi farmakologis
• Dalam fitokimia sumber simplisia atau tanaman harus jelas dan dapat dikonfirmasi. Untuk
memastikan kebenaran dari sumber simplisia tersebut dapat didukung dengan ilmu botani dan
anatomi tumbuhan
• Proses penentuan keaslian asal tanaman simplisia disebut sebagai determinasi tanaman