Anda di halaman 1dari 3

Katekin

I. DESKRIPSI

Srtuktur senyawa katekin

Nama umum senyawa yaitu katekin

Nama iupac (2R,3S)-2-(3,4-dihydroxyphenyl)-3,4-dihydro-2H-chromene-3,5,7-triol

Sifat fisika kimia senyawa

II. Asal dan Sumber Penghasil


Tanaman penghasil yaitu Teh (Camelia sinensis)
Taksonomi Camelia Sinensis
 Kingdom : Plantae
 Devisi : Spermatophyta
 Subdevisi : Angiospermae
 Class : Dichotyledonae
 Subclass : Dialypetalae
 Ordo : Guttiferalais
 Famili : Theaceae
 Genus : Camellia
 Spesies : Camellia sinensis

Bagian tanaman yang digunakan pada teh yaitu pada daun dan pucuknya saja.

III. BIOSINTESIS

Catechin adalah suatu senyawa yang masuk dalam golongan metabolit


sekunder, secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk golongan flavonoid.
Senyawa ini memiliki antioksidan berkat gugus fenol yang di milikinya struktur
molekul catechin memiliki dua gugus fenol (cincin A dan B) dan satu gugus
hidropiran (cincin C) di karenakan memiliki lebih dari satu gugus fenol maka senyawa
catechin sering di sebut senyawa polifenol. Catechin pada daun the memiliki
senyawa yang sangat kompleks, tersusun sebagai senyawa catechin (C),
Epicatechin (EC), Epicatechin galat (EPC), Epigalocatechin (EGC), Epigalocatechin
galat (EGCG) dan galocatechin (GC) (Juniaty Tawoha, Balitteri 2013).

Termasuk senyawa dengan building block ?

Jalur biosintesisnya yaitu


Jalur biosintesis dari katekin bisa dilihat dari jalur sintesisnya pada dau the hijau,
senyawa katekin tersistesis melalui jalaur asam melanik dan asam sikimik
sedangkan sam galik di turunkan dari satu produk antara yang di produksi dalam
jalur metabolik asam sikimik (Andi Nur Alam Syah 2006)

IV. EFEK FARMAKOLOGI


Polifenol adalah komponen aktif yang ada didalam minuman teh yang
berkhasiat sebagai antioksidan yang isinya didominasi oleh senyawa katekin yang
mempunyai manfaat segudang yaitu: sebagai anti virus, anti radang dan anti
bakteria. Pada 1 cangkir teh hijau Jepang mengandung polifenol 37-56%, katekin 30-
42% dan epigalokatekin galat 10-13% 10 atau 67,5 mg katekin dalam 100ml11 .
Komponen ini dalam tubuh dapat berperan untuk memperbaiki kerusakan yang
kognitif, menghambat proses penimbunan lemak dan banyak lagi manfaat yang lain.
Katekin juga memiliki aktivitas senyawa biologi yang penting seperti seperi
aktifitas anti tumor dan anti oksidan. Flafon-3-ol epikatekin dan katekin (Mustikaning
Ayu Hapsari Putri 2010).
Selain itu secara medis senyawa katekin dalam teh memiliki banyak manfaat
seperti mampu mengurangi resiko kanker, tumor, menurunkan kolesterol, mencegah
hipertensi, membunuh bakteri dan jamur, serta membunuh virusvirus influenza
(Alamsyah, 2006) dalam (Rizky Otarini 2009). Polifenol juga memperkuat mekanisme
pertahanan suatu organisme, memiliki sifat anti-mikroba, anti-kanker, dan
antioksidan (Czerwinska, 2006) dalam (Rizky Otarini 2009)
Katekin dan turunananya sangant bermanfaat bagi kesehatan manusia,
berperan sebagai anti oksidan , senyawa polifenol berperan sebagai penangkap
radikal bebas hidroksil (OH) sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein, DNA dan
sel. Lemampuan polifenol menagkap radikal bebas 100 kali lebih
efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih Efektif dibandingkan dengan
vitamin E (Sibuea 2013) dalam (Evi damayanti, Clara M. kusharto, Rohayati
suprihaini & Dadan Rohdiana 2008)
Katekin atau Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG). Banyak penelitian yang
telah membuktikan bahwa ekstrak etanolik daun teh hijau dapat berfungsi sebagai
anti bakteri yang dapat direkomendasikan sebagai salah satu alternatif pengobatan
jerawat. Penelitian Mahmood, dkk membuktikan bahwa ekstrak etanolik daun teh
hijau 3% dalam sediaan emulsi dapat menurunkan produksi sebum atau lemak
jerawat dalam waktu 8 minggu sedangkan menurut penelitian widyaningrum, 2007
membuktikan bahwa ekstrak etanolik daun teh hijau dalam formula sediaan krim 3%
dapat menghambat aktivitas bakteri staphylococcus aureusyang merupakan salah
satu bakteri penyebab jerawat (Naniek Widyaningrum 2013).
Selain itu kadungan epigalokatekin dan epigalokatekin dapat menghambat
enzim yang mengatur tekanan darah dan dapat mengatur pengurangan penyerapan
vitamin B1 yang mengakibatkan berkurangnya metabolism gula sehingga berat
badan bias turun. (Fitria Sari wulaningsih 2008)
V. Cara Isolasi
Isolasi Katekin dari Daun Teh (Camellia sinensis)
Daun teh yang sudah dikeringkan sebanyak 10 g, direndam dalam 50 mL
metanol dan diaduk selama tiga jam. Setelah itu ekstrak dibiarkan semalam .
Pemisahan katekin dan metanol dilakukan dengan menggunakan rotatory evaporator
sehingga diperoleh ekstrak kasar katekin. Dalam hal ini, perlu dilakukan
penambahan akuades secukupnya ke dalam ekstrak kasar tersebut. Ekstrak katekin
kasar ini dipartisi dengan kloroform sebanyak satu kali. Kemudian dilakukan
ekstraksi sebanyak dua kali dengan menggunakan n-heksana dengan perbandingan
volume 1 :1. Ekstrak kemudian diasamkan hingga pH 3-4 (optimalnya 3,5) dengan
asam fosfat dan ditambahkan garam NaCl atau KCl. Selanjutnya ekstrak disaring
untuk memisahkan ekstrak katekin dengan garam. Hasil ekstrak kemudian dipartisi
lagi dengan etil asetat sebanyak dua kali juga dengan perbandingan volume 1 :
1.Setelah itu dilakukan penambahan Na2SO4anhidrat ke dalam fasa etil asetat.
Na2SO4anhidrat ini berfungsi sebagai penarik air. Karena kemungkinan selama
ekstraksi, pemisahan yang dilakukan lewat corong pisah kurang sempurna sehingga
masih ada air yang terbawa dalam fasa etil asetat. Untuk memperoleh kristal katekin,
maka etil asetat diuapkan pada T≤800C

VI. Analisis Kualitatif


Metode Identifikasi senyawa tersebut

Anda mungkin juga menyukai