Anda di halaman 1dari 13

VACCINE DAN TOKSOID

Kelompok 6
1. Bryan Ndolu (184111007)
2. Tristy K.A Pellokila (184111027)
3. Yarlen Nabut (184111028)
4. Yuzzi A. Missa (184111032)
Defenisi vaksin
Vaksin berasal dari kata vacca (sapi). Di temukan
oleh edward jenner tahun 1976 yang
mengendalikan penyakit cacar (smallpox) pada
manusia. Vaksin merupakan bahan antigenik
yang digunakan untuk mengahsilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat
mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi
oleh organisme alami atau liar. Vaksin
merupakan bahan biologik berupa
mikroorganisme baik berupa virus maupun
bakteri yang dilemahkan atau dikurangi potensi
(aktivitasnya). Vaksin adalah senyawa yang
diberikan untuk meningkatkan perlindungan
respon imun.
Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik
yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas
pada manusia. Vaksin dapat dibuat dari bakteri,
riketsia, atau virus dan dapat berupa suspense
organisme hidup atau inaktif atau fraksinya
fraksinhyaatau toksoid (Dirjen POM, 1995)
Menurut framakope Indonesia Edisi IV vaksin adalah
sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu
menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada
manusia. Vaksin dapat di buat dari bakteri, riketsia,
virus dan dapat berupa suspensi organisme hidup atau
inaktif atau fraksifraksinya atau toksoid
PATOFISIOLOGI

Infeksi almiah Vaksinasi


KEKEBALAN

 vaksin tidak menimbulkan


Imunisasi memicu respon
sistem kekebalan tubuh dimana penyakit
vaksin akan membentuk  risiko reaksi simpang
kekebalan jangka panjang yang rendah dibandingkan
biasanya didapat secara alami terhadap risiko komplikasi
setelah penyembuhan penyakit oleh infeksi alamiah
infeksi
Contoh Vaksin
Vaksin untuk anak usia 0-18 tahun
• BCG ; mencegah penyakit TBC
• Polio : mencegah penyakit polio/lumpuh layuh
• HBO : mencegah penyakit hepatitis B
• DPT : mencegah penyakit Difetri, Pertusis dan Tetanus
• Campak : mencegah penyakit campak
Vaksin untuk orang dewasa (19 tahun keatas)
• Vaksin Influenza : mencegah penyakit Influenza
• Vaksin HPV : mencegah penyakit kanker serviks
• Vaksin DT : mencegah penyakit Difteri dan pertussis
• Vaksin Hepatitis B : mencegah penyakit hepatitis B
• Vaksin Varicella : mencegah cacar air
• Vaksin maningitis : mencegah penyakit radang selaput otak
• Vaksin TT : mencegah penyakit tetanus neonatal
Jenis- jenis vaksin

A. Vaksin dari bakteri atau virus hidup yang di lemahkan (live-attenuated)


• Vaksin ini menggunakan bakteri atau virus hidp namun di lemahkan yaitu
dengan melemahkan atau menghilangkan faktor virulensinya
• Contoh vaksin adalah BCG, Kolera, Polio
• Kelebihannya : dapat menstimulasi respon imum adaptif dan non adaptif

B. Vaksin dari bakteri atau virus mati (killed or inactivated)


• Menggunakan virus atau bakteri yang dimatikan dengan pemanasan atau
bahan kimia
• Mikroba yang sudah di matikan ini tidak dapat lagi memperbanyak diri,
namun masih dam struktur tubuh yang utuh sehingga dapat menimbulkan
respon imum adaptif dan non adaptif
• Contoh vaksin : Hepatitis A, Rabies, dan Polio
c. Virus dari antigen mikroba ( subunit vaccine)
• Vaksin yang menggunakan bagian dari bakteri atau virus yaitu protein tertentu
• Protein ini mampu menstimulasi respon imum, tetapi kurang efektif di
bandingkan dengan live attenuated vaccine sehingga memerlukan
pengulangan
• Vaksin ini bisa dibuat dengan memurnikan protein yang diinginkan atau
dengan teknologi rekayasa genetika
• Keunggulannya adalah cukup aman, karena bukan keseluruhan mikroba
• Kelemahannya adalah memerlukan pemberian berulang
• Contoh vaksin adalah vaksin influenza dan hepatitis B

d. Vaksin yang menggunakan racun bakteri ( toxoid atau inactivated toxin)


• Vaksin yang dibuat dari racun yang diproduksi oleh mikroba
• Contohnya racun tetanospasmin virus dihasilkan oleh clostridium tetani
• Racun ini yang bisa mnstimulasi respon imum sehingga digunakan sebagai
bahan vaksin tetanus
Vaksin TT ( Tetanustoksoid)

Toksoid adalah toksin bakteri yang terinaktivasi. Toksin


memiliki kemampuan untuk menstimulasi pembentukan
antitoksin. Adjuvan adalah senyawa yang inert seperti
logam aluminiua, yang mampu meningkatkan
antigenisitas vaksin dengan memperpanjang absorbsi
antigen.
dibuat dari toksin yang dihasilkan oleh bakteri tertentu
(tetanus atau difteri).
Toksin ini masuk dalam aliran darah dan menyebabkan
gejala penyakit. Toksin berbasis protein tidak berbahaya
toksoid yang dilemahkan atau mati (racun) yang
digunakan dalam produksi vaksin dan digunakan sebagai
antigen yang dapat merangsang kekebalan
Vaksin TT ( Tetanus toksoid)

Vaksin Tetanus Toksoid adalah vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan
terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml alumunium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.
 Dosis
Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 intra unit
 Kemasan
1 bok vaksin terdiri dari 10 vial
1 vial berisi 10 dosis
Vaksin TT berbentuk cairan
 manfaat
Mencegah tetanus pada bayi balahir (diberikan pada wanita usia subur atau ibu hamil), mencegah tetanus
pada bayi dan dapat digunakan oleh siapa saja yang terluka seperti terkena benda berkarat
 Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
 Kontraindikasi
Gejala-gejala berat karena dosis pertama TT
 Efek samping
Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan . Gejala-gejalanya seperti lemas dan kemerahan pada lokasi
penyuntikan dan bersifat sementara terkadang terjadi demam
Keamanan dan stabilitas
vaksin

Vaksin toksoid sangat aman sebab tidak dapat menyebabkan penyakit yang
dapat dicegah oleh vaksin dan tidak ada kemungkinan berubah menjadi
virulen. Antigen pada vaksin ini tidak berkembang biak dan tidak menyebar
(menular) pada individu yang tidak mendapatkan imunisasi. Vaksin ini stabil
dan tidak begitu berpengaruh oleh perubahan suhu, sinar dan kelembaban.
Daftar Pustaka

• Depertemen Kesehatan RI, Farmakope


Indonesia, Edisi IV, 1995
• Sukandar, E., Y., Andrajati, R., Sight, J. I.,
Andyana, I. K., Setiadi., A. P. dan
Kusnandar , 2008, ISO Farmakoterapi ,
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai