Anda di halaman 1dari 17

PRATIWI YANEL PUTRI

1511012008

Archidendron clypearia (Jack.) Nielsen

Petai belalang1

Famili : Fabaceae (Leguminosae).2

Sinonim : Abarema angulata (Benth.)


Kosterm. Abarema clypearia (Jack)
Kosterm.,p.p.. Abarema clypearia (Jack)
Kosterm. Feuilleea clypearia (Jack) Kuntze.
Feuilleea subacuta (Benth.) Kuntze. Inga
clypearia Jack. Pithecellobium angulatum
Benth. Mimosa heterophylla Roxb.
Pithecellobium clypearia (Jack) Benth.
Pithecellobium clypearia (Jack)
Benth.var.acuminatum Gagnep.3,4

Nama Daerah : Kibonteng (Bogor,


Sukabumi, Lebak). Anup-anup, jerung,
kangkat rangkat, kelayung, petai kerayung,
tambilit (Borneo).5

Nama Asing : Greater Grasshopper


Tree (Inggris).4

Morfologi

Archidendron clypearia adalah semak cemara atau pohon kecil yang tumbuh setinggi
10-23 meter dengan diameter 46 cm. Batang berwarna kehijauan sampai cokelat
kemerahan. Memiliki daun majemuk yang dua kali menyirip dengan 4-9 pasang
tangkai samping. Selebaran daun asimetris dan biasanya terdiri dari 4-14 pasang yang
bertambah dari pangkal ke puncak daun. Bunga kecil dan putih dihasilkan dalam
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

perbungaan. Tumbuhan ini juga menghasilkan polong oranye atau merah datar yang
dilipat longgar dan melengkung dengan biji berwarna hitam mengkilat berbentuk
elips didalamnya.4,1

Habitat dan Distribusi

Fabaceae adalah famili tumbuhan yang paling sering ditemukan di daerah hutan hujan
tropis dan hutan kering. Archidendron clypearia (Jack.) Nielsen (Fabaceae) adalah
jenis pohon gugur yang tumbuh di wilayah Asia Tenggara termasuk Vietnam,
Myanmar, Malaysia, Indonesia, Filipina, serta Cina Selatan, Srilangka dan India.2,6

Archidendron clypearia biasa ditemukan di hutan hujan primer maupun sekunder,


pesisir, hutan bakau, hutan rawa, hutan rawa gambut, lahan terbuka, lereng bukit dan
pegunungan. Umumnya lingkungan di sekitar tumbuhan ini memiliki tekstur tanah
liat berwarna abu-abu atau tanah berpasir dan berada di ketinggian 0-1.850 meter.7,5

Kandungan Kimia

Daun dan ranting Archidendron clypearia diekstraksi menggunakan metanol, dan


ekstrak terkonsentrasi dipartisi dengan menggunakan pelarut yang meningkatkan
kepolaran. Lapisan air selanjutnya dipisahkan dengan fraksinasi dengan
menggunakan kromatografi kolom (CC) melewati silika gel, kemudian dua senyawa
fenolik baru, arclysides A-B (1 dan 6), bersama dengan 12 senyawa turunan
flavonoid teridentifikasi.8

Arclyside A (1), (6S,9R)-6-hydroxy-3-oxo--ionol-9-O--Dglucopyranoside (2), 20


(6S,9R)-9-hydroxy-4,7-megastigmadien-3-one-9-O-(-D-apiofuranosyl- (16')--D-
glucopyranoside (3), 28 (6S,9R)-vomifoliol-9-O--D-apiofuranosyl-(1''6')-O--
Dglucopyranoside (4), 17 amygdalin (5), Arclyside B (6), 29 alangilignoside C (7),
30 polystachyol (8), 31 (+)-lyoniresinol- 3-O--D-glucopyranoside (9), 32 -
lyoniresinol-3-O--D-glucopyranoside (10), 32 (+)-pinoresinol (11), 33
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

lawsoniaside B (12), 34 3-(4-D-glucopyranosyloxy-3-methoxy)-phenyl-2E-propenol


(13), 35-11-and polygalatenoside E (14).8

1. Arclyside A

2. (6S,9R)-6-hydroxy-3-oxo--ionol-9-O--Dglucopyranoside

3. 20 (6S,9R)-9-hydroxy-4,7-megastigmadien-3-one-9-O-(-D-apiofuranosyl-
(16')--D-glucopyranoside

4. 28 (6S,9R)-vomifoliol-9-O--D-apiofuranosyl-(1''6')-O--Dglucopyranoside

6. Arclyside B
5. 17 amygdalin
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

7. 29 alangilignoside C 8. 30 polystachyol
9. 31 (+)-lyoniresinol- 3-O--D-
glucopyranoside
10. 32 -lyoniresinol-3-O--D-glucopyranoside

11. 32 (+)-pinoresinol 12. 33 lawsoniaside B


13. 34 3-(4-D-glucopyranosyloxy-3-methoxy)-
phenyl-2E-propenol
14. 35-11-and polygalatenoside E

Untuk mengetahui konstituen bioaktif dari Archidendron clypearia, terutama


dalam pengembangan obat antiinflamasi, ditemukan tujuh senyawa baru 3, 3'-
neolignans (1-7), dan empat senyawa lainnya (8-11) diisolasi dari ekstrak etanol
70% daun dan ranting Archidendron clypearia.9
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

1. Clypearianin A 2. Clypearianin B
(8'R)-1-allyl-1'-(2-hydroxypropyl)[3,3'- (7'S, 8'R)-1-allyl-1'-(2,3-dihydroxy-
biphenyl]4,4'-diol 1-methoxypropyl)[3,3'-
biphenyl]4,4'-diol

3. Clypearianin C 4. Clypearianin D
8'S-1-allyl-1'-(1-one-2-hydroxypropyl) 7'S, 8'R-1-allyl-1'-(2-hydroxy-1-
[3,3'-biphenyl]4,4'-diol methoxypropyl)[3,3'-biphenyl]
4,4'-diol

5. Clypearianin E
6. Clypearianin F
7'S, 8'S-1-allyl-1'-(1,2-dihydroxypropyl)
7'S,8'R-1-allyl-1'-(1,2-
[3,3'-biphenyl]4,4'-diol
dihydroxypropyl)[3,3'-biphenyl]4,4'-
diol
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

7. Clypearinin G 8. (7'R, 8'R)-7'-methoxyl


7'S, 8'S-1-allyl-1'-(1, 2-dihydroxy-3- strebluslignanol
chloropropyl)[3, 3'-biphenyl]4, 4'-diol

9. [14], magnolol 10. [12], magnaldehyde

11. [13], randaiol

Polifenol flavonoid telah berhasil diidentifikasi dari Archidendron clypearia


yaitu gallocatechin-7-gallate (J10688).10
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Gallocatechin-7-gallate (J10688)

Dari lapisan air daun dan ranting Archidendron clypearia diisolasi dua senyawa
kalkon clypeside A-B (1-2), dan 13 senyawa turunan flavonoid (3-15).2

1. Clypeside A atau (3S)-1-(2',4',6'-trihydroxyphenyl-4'-O--Dglucopyranoside)-3-


hydroxy-3-(3-methoxy-4-hydroxyphenyl)-1-propanone

2. (3S)-1-[2',4',6'-trihydroxyphenyl-4'-O-(6''-O--Dapiofuranosyl)--D-glucopyranoside]-
3-hydroxy-3-(3-methoxy-4-hydroxyphenyl)-1-propanone

3. 3-methoxy neosakuranin
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

4. 7-O-galloyltricetiflavan
5. naringenin 7-O--D-glucopyranoside
6. (2S)-5-hydroxy-7,3'-dimethoxyflavanone-4'-O-- [apiosyl(12)]glucoside
7. (2S)-5-hydroxy-7,3'-dimethoxyflavanone-4'-O--D-apiofuranosyl- (15)-O--D-
apiofuranosyl-(12)-O--D-glucopyranoside

8. quercetin-3-O--D-galactoside
9. quercitrin
10. 3,7,3'-tri-O-methylquercetin-4'-O--D-apiofuranosyl-(12)-O--
Dglucopyranoside
11. homo-flavoyadorinin-B
12. rhamnazin-3,4'-di-O-glucoside
13. flavoyadorinin B
14. rhamnazin-4'-O--D-[apiosyl(12)glucoside]
15. and isorhamnetin 3-Oglucopyranoside
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Penggunaan Tradisional

Di Vietnam, Malaysia dan Indonesia Archidendron clypearia secara tradisional


digunakan sebagai tanaman obat untuk mendetoksifikasi, mendinginkan, mengurangi
edema, dan mengobati diare.2,11

Ekstrak daun dan ranting tumbuhan ini telah digunakan sebagai obat tradisional oleh
masyarakat China Selatan selama bertahun-tahun untuk pengobatan penyakit yang
berkaitan dengan peradangan atau inflamasi, termasuk infeksi saluran pernafasan
bagian atas, radang tenggorokan, gastroenteritis akut, dan tonsillitis akut.10,12

Berdasarkan etnofarmakologi di Korea, Archidendron clypearia secara tradisional


digunakan untuk mengobati berbagai penyakit inflamasi terutama inflamasi pada
mata, faringolaringitis, dan tonsillitis.13

Bioaktivitas

Beberapa senyawa bioaktif telah diisolasi dari Archidendron clypearia, termasuk


turunan asam benzoat dan flavonoid, dengan efek anti-inflamasi, anti-bakteri, anti
kanker, anti-oksidatif, dan hepatoprotektif. 10

DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN OBESITAS

Salah satu pendekatan terapi yang digunakan untuk mencegah Diabetes Mellitus
adalah memperlambat penyerapan glukosa dengan cara menghambat -glukosidase.
Inhibitor -glukosidase alami akan menekan hiperglikemia postpandrial pada pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2 dan pasien Obesitas.8

Hasil penelitian menunjukkan 14 senyawa kimia yang terkandung dalam


Archidendron clypearia, dan menemukan beberapa turunan flavonoid dengan
aktivitas epoksida hidrolase (sEH) yang sangat penting. Isolasi dari ekstrak metanol
Archidendron clypearia untuk mendapatkan dua senyawa baru, arclysides A dan B (1
dan 6) dan 12 senyawa lainnya yaitu (6S,9R)-6-hydroxy-3-oxo--ionol-9-O--
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Dglucopyranoside (2), 20 (6S,9R)-9-hydroxy-4,7-megastigmadien-3-one-9-O-(-D-


apiofuranosyl-(16')--D-glucopyranoside (3), 28 (6S,9R)-vomifoliol-9-O--D-
apiofuranosyl-(1''6')-O--D-glucopyranoside (4), 17 amygdalin (5), 29
alangilignoside C (7), 30 polystachyol (8), 31 (+)-lyoniresinol- 3-O--D-
glucopyranoside (9), 32 -lyoniresinol-3-O--D-glucopyranoside (10), 32 (+)-
pinoresinol (11), 33 lawsoniaside B (12), 34 3-(4-D-glucopyranosyloxy-3-
methoxy)-phenyl-2E-propenol (13), 35-11-and polygalatenoside E (14).8

Ekstrak metanol dari daun dan ranting Archidendron clypearia diketahui memiliki
aktivitas dalam penghambatan enzim sukrase (-glukosidase) pada usus tikus. Untuk
memeriksa aktivitas daya hambat terhadap enzim sukrase secara in vitro, dihitung
persen daya hambat pada konsentrasi 3,0 mg/mL untuk ekstrak metanol dan 1,0 mM
untuk senyawa murni hasil isolasi.8

Ekstrak

Lapisan air memiliki aktivitas penghambatan enzim sukrase tertinggi yaitu pada
konsentrasi 3,0 mg/mL memiliki daya hambat 95,33 2,15%.8

Senyawa hasil isolasi

Hasil dari senyawa isolasi menunjukan aktivitas penghambatan enzim sukrase yang
kuat pada konsentrasi 1,0 mM. Untuk senyawa Arclyside B (6) memilik daya hambat
88.36 1.15%, senyawa 29 alangilignoside C (7) dengan daya hambat 81.57
1.07%, dan senyawa 32 -lyoniresinol-3-O--D-glucopyranoside (10) dengan 66.32
4.73% penghambatan. Dibandingkan dengan kontrol positif yang memilik daya
hambat sebesar 89.54 0.91%. 8

Senyawa lainnnya Arclyside A (1), (6S,9R)-6-hydroxy-3-oxo--ionol-9-O--


Dglucopyranoside (2), 28 (6S,9R)-vomifoliol-9-O--D-apiofuranosyl-(1''6')-O--
Dglucopyranoside (4), 17 amygdalin (5), 29 alangilignoside C (7), 32 (+)-pinoresinol
(11), dan 35-11-and polygalatenoside E (14) menujukkan efek penghambatan sedang
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

terhadap enzim sukrase yaitu berkisar antara 23.72 6.37% sampai 57.55 5.70%
dibandingkan dengan acarbose.8

Sedangkan senyawa 20 (6S,9R)-9-hydroxy-4,7-megastigmadien-3-one-9-O-(-D-


apiofuranosyl- (16')--D-glucopyranoside (3), 33 lawsoniaside B (12), dan 34 3-
(4-D-glucopyranosyloxy-3-methoxy)-phenyl-2E-propenol (13) menujukkan
aktivitas penghambatan yang rendah.8

ANTIOKSIDAN

Senyawa hasil isolasi diuji terhadap potensi antioksidannya menggunakan tes radikal
ABTS dan DPPH. Pada uji ABTS, sebagian besar senyawa hasil isolasi menunjukkan
aktivitas antioksidan yang signifikan, dengan senyawa (7'S, 8'R)-1-allyl-1'-(2,3-
dihydroxy-1-methoxypropyl) [3,3'-biphenyl] 4,4'-diol (2), 8'S-1-allyl-1'-(1-one-2-
hydroxypropyl) [3,3'-biphenyl]4,4'-diol (3), 7'S, 8'S-1-allyl-1'- (1,2-dihydroxypropyl)
[3,3'-biphenyl ] 4,4'-diol (5), 7'S,8'R-1-allyl-1'- (1,2-dihydroxypropyl) [3,3'-biphenyl]
4,4'-diol (6), 7'S,8'S-1-allyl-1'-(1,2-dihydroxy-3-chloropropyl) [3, 3'-biphenyl] 4, 4'-
diol (7), (7'R, 8'R)-7'-methoxyl strebluslignanol (8), [12], magnaldehyde (10), [13],
randaiol (11) merupakan senyawa yang paling poten (IC50 4,3-9,6 g/mL).
Sedangkan senyawa (8'R)-1-allyl-1'- (2-hydroxypropyl) [3,3'-biphenyl] 4,4'-diol (1),
7'S, 8'R-1-allyl-1'-(2-hydroxy-1-methoxypropyl) [3,3'-biphenyl] 4,4'-diol (4), [14],
magnolol (9) menunjukan kekuatan sedang (IC50 12,3 14,9 g/mL). Dibandingkan
dengan kontrol standar trolox (IC50 14.1 g/mL).9

Pada uji DPPH, senyawa [13], randaiol (11) mempunyai aktivitas antioksidan yang
paling kuat tetapi tetap lebih rendah dibandingkan kontrol positif trolox.9

ANTIINFLAMASI

Beberapa senyawa bioaktif telah diisolasi dari A.clypearia, termasuk turunan asam
benzoat dan flavonoid, dengan efek anti-inflamasi, anti-bakteri, anti kanker, anti-
oksidatif, dan hepatoprotektif.12
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Ekstrak

Ekstrak metanol Archidendron clypearia efektif sebagai antiinflamasi karena


mempengaruhi banyak sel target serta kemampuannya dalam meningkatakan
penurunan respon homeostatik tubuh. 14

Ekstrak metanol dari Archidendron clypearia tergantung dosis, terbukti dapat


memblokir produksi NO, NF-B dan PGE2 pada sel RAW 264,7 dan menginduksi
makrofag peritoneal dengan LPS hingga 400 g/mL dengan rentang IC50 29-210
g/mL dengan cara menekan aktivitas kinase Src dan Syk.13

Ekstrak metanol dari Archidendron clypearia dapat mereduksi aktivitas fungsional


subunit AP-1 seperti c-Jun, ATF-2, dan FRA-1. AP-1 memediasi produksi PGE2
pada aktivasi LPS sel RAW 264,7 dan PGE2 memediasi gastritis. Ekstrak metanol ini
merupakan antiinflamasi dengan target IRAK1/p38 dengan menghambat AP-1.13

Senyawa hasil isolasi

Nitrogen Monoksida (NO) merupakan komponen yang penting dalam sistem imun,
produksi NO yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan kronis. Peradangan
dapat diobat dengan menghambat pelepasan NO.9

Aktivitas antiinflamasi dari senyawa hasil isolasi pada konsentrasi 100 M


menggunakan uji MTT (3-(dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide)
produksi NO pada sel makrofag tikus RAW264.7 diketahui senyawa 1-11 tidak
mempengaruhi kelangsungan hidup sel.9

Senyawa fenolik dan flavonoid yang terkandung dalam Archidendron clypearia yang
berfungsi menghambat aktivitas antiinflamasi dengan cara memodulasi berbagai
sitokin termasuk IL-1, IL-6, IL-10 nuklear faktor- dalam mengaktivasi sel B (NF-
B), TNF-, menginduksi NO sintase (iNOS) dan siklooksigenase (COX)-2.15
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Senyawa (7'S, 8'R)-1-allyl-1'-(2,3-dihydroxy-1-methoxypropyl)[3,3'-biphenyl]4,4'-


diol (2), 7'S, 8'S-1-allyl-1'-(1, 2-dihydroxy-3- chloropropyl)[3, 3'-biphenyl]4, 4'-diol
(7) dan [13], randaiol (11) memiliki potensi dalam menghambat produksi NO, dan
aktivitas senyawa (11) lebih poten dibandingkan kontrol positif indomethacin9.

Senyawa hasil isolasi yang mengandung kalkon Clypeside A atau (3S)-1-(2',4',6'-


trihydroxyphenyl-4'-O--Dglucopyranoside)-3-hydroxy-3-(3-methoxy-4-
hydroxyphenyl)-1-propanone (1), (3S)-1-[2',4',6'-trihydroxyphenyl-4'-O-(6''-O--
Dapiofuranosyl)--D-glucopyranoside]-3-hydroxy-3-(3-methoxy-4-hydroxyphenyl)-
1-propanone (2) dan flavonoid 3-methoxy neosakuranin (3), 7-O-galloyltricetiflavan
(4),naringenin7-O--D-glucopyranoside(5),(2S)-5-hydroxy-7,3'-dimethoxyflavanone-
4'-O-- [apiosyl(12)] glucoside (6), 2S)-5-hydroxy-7,3'-dimethoxyflavanone-4'-O-
-D-apiofuranosyl- (15)-O--D-apiofuranosyl-(12)-O--D-glucopyranoside (7),
quercetin-3-O--D-galactoside (8), quercitrin (9), 3,7,3'-tri-O-methylquercetin-4'-O-
-D-apiofuranosyl-(12)-O--Dglucopyranoside (10), homo-flavoyadorinin-B (11),
rhamnazin-3,4'-di-O-glucoside (12), flavoyadorinin B (13), rhamnazin-4'-O--D-
[apiosyl(12)glucoside] (14), isorhamnetin 3-Oglucopyranoside (15) dilakukan
pengujian terhadap aktivitas penghambatan sEH. Senyawa (4), (8-10), (12), (13) dan
(15) menunjukan lebih dari 70% aktivitas penghambatan dengan rentang IC50 dari
10.0 0.4 sampai 30.1 2.1 M. Diantara ketujuh senyawa tersebut, senyawa (4)
dan senyawa (8-10) merupakan senyawa yang paling poten, dengan IC50 10.0 0.4,
11.5 1.1, 11.8 0.7, and 12.0 0.3 M.2

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN


Lapisan air dari Archidendron clypearia secara signifikan dapat menghambat efek
sitopatik yang disebabkan virus influenza pada sel dan pneumonia pada mencit.10
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

Senyawa hasil isolasi

Senyawa isolasi Archidendron clypearia (-)-Epigallocatechin-7-gallate menunjukan


hambatan yang sangat kuat terhadap limfosit T proliferasi diinduksi oleh
concanavalin A (ConA) dengan IC50 4,4 mol/L. Gallocatechin-7-gallate (J10688)
dapat menghambat replikasi virus influenza pada sel adenocarcinoma (A549) paru-
paru manusia, menurunkan pengaturan ekspresi mRNA gen influenza hemagglutinin.
Menurunkan secara signifikan pengaturan nucleoprotein dan canel ion M2 serta
menghambat sekresi dari faktor inflamasi.10

Hasil Uji Fitokimia

Uji Hasil Uji Hasil Literature


Alkaloid - -
Flavonoid - +
Steroid - -
Terpenoid - -
Saponin - -
Fenolik + +

Pembahasan

Archidendron clypearia merupakan tumbuhan yang banyak terdistribusi di daerah


Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, Archidendron clypearia yang
dinamakan petai belalang ini digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tanaman
obat untuk mendetoksifikasi, mendinginkan, mengurangi edema dan mengobati diare.

Telah dilakukan uji fitokimia pada daun Archidendron clypearia. Untuk uji alkaloid
menggunakan metode Culvenor-Fitzgerald didapatkan hasil negatif, sesuai dengan
literature tumbuhan ini tidak memiliki kandungan alkaloid. Sedangakan pada
pengujian flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan fenolik dengan metode Siemes
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

yang dimodifikasi didapatkan hasil positif untuk senyawa fenolik. Menurut literature
tumbuhan Archidendron clypearia memiliki kandungan fenolik dan flavonoid yang
berfungsi sebagai antiinflamasi. Tetapi, pada pengujian tidak didapatkan hasil positif
untuk senyawa flavonoid hal ini mungkin disebabkan karena sampel yang
diidentifikasi hanyalah bagian daunnya saja sedangkan menurut literature kandungan
flavonoid dari Archidendron clypearia terdapat pada bagian batang dan daun
tumbuhan. Sampel tumbuhan yang diidentifikasi juga sudah tidak segar lagi sehingga
kemungkinan juga memperngaruhi hasil negatif yang didapatkan.
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

DAFTAR PUSTAKA

1. Virounbounyapat P, Karnchanatat A, Sangvanich P. An alpha-glucosidase


inhibitory activity of thermostable lectin protein from Archidendron jiringa
Nielsen seeds. African J Biotechnol. 2012;11(42):10026-10040.
doi:10.5897/AJB12.401.
2. Thao NP, Luyen BTT, Kim JH, et al. Identification, characterization, kinetics,
and molecular docking of flavonoid constituents from Archidendron clypearia
(Jack.) Nielsen leaves and twigs. Bioorganic Med Chem. 2016;24(14):3125-
3132. doi:10.1016/j.bmc.2016.05.034.
3. Wong HF, Tan SY, Koh CY, et al. CHECKLIST OF THE PLANT SPECIES
OF NEE SOON SWAMP FOREST , SINGAPORE: BRYOPHYTES TO
ANGIOSPERMS.; 2013.
4. Yahya H. Diversity Status and Sustainable Uses of Some Minor Forest
Products in Ban Thung Soong Community Forest in Krabi Province , Thailand.
2008:69-74.
5. Hidayat S, Konservasi P, Kebun T. PEMANFAATAN TUMBUHAN
SECARA TRADISIONAL DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN [
Traditional Plant Use in Gunung Halimun National Park ]. 2002;6(April):125-
130.
6. Ren H, Peng SL, Yu ZY. SPECIESDIVERSITYOFSEVENMAN-
MADEBROAD-LEAVED MIXED FORESTS IN SOUTH CHINA.
2002;14(1):16-25.
7. RESTORATION OF TROPICAL.

8. Thao NP, Thi B, Luyen T, et al. Young Ho Kim , Prof / PhD. Bioorg Med
Chem Lett. 2016. doi:10.1016/j.bmcl.2016.07.044.
9. Lou L, Li L, Liu Q, et al. AC School of Traditional Chinese Materia Medica ,
Shenyang Pharmaceutical University; Fitoterapia. 2016.
doi:10.1016/j.fitote.2016.04.021.
10. Li C, Song X, Song J, Pang X, Wang Z. Pharmacokinetic study of
gallocatechin-7-gallate from Pithecellobium clypearia Benth . in rats. Acta
Pharm Sin B. 2016;6(1):64-70. doi:10.1016/j.apsb.2015.10.001.
11. Milow P, Malek SB, Edo J, Ong H. Malaysian Species of Plants with Edible
Fruits or Seeds and Their Valuation. Int J Fruit Sci. 2014;14(November
2013):1-27. doi:10.1080/15538362.2013.801698.
PRATIWI YANEL PUTRI
1511012008

12. Zhang Y, Sun M, Han Y, et al. The saponin DT-13 Attenuates Tumor Necrosis
Factor- -induced Vascular Inflammation Associated with Src / NF- B /
MAPK Pathway Modulation. 2015;11. doi:10.7150/ijbs.11635.
13. Seok W, Jeong D, Nam G, et al. AP-1 pathway-targeted inhibition of
inflammatory responses in LPS-treated macrophages and EtOH / HCl-treated
stomach by Archidendron clypearia methanol extract. J Ethnopharmacol.
2013;146(2):637-644. doi:10.1016/j.jep.2013.01.034.
14. Yang Y, Kim SC, Yu T, et al. Functional Roles of p38 Mitogen-Activated
Protein Kinase in Macrophage-Mediated Inflammatory Responses. 2014;2014.
15. Jin S, Ho S, Sung H, et al. Review of natural products actions on cytokines in
inflammatory bowel disease. Nutr Res. 2012;32(11):801-816.
doi:10.1016/j.nutres.2012.09.013.
http://www.asianplant.net/Fabaceae/Archidendron_clypearia.htm
http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-32323

Anda mungkin juga menyukai