zat aktif (clonidine) dipsarkan dalam bentuk tablet biasa, tidak perlu dibuat
tablet salut karena pelepasan obat menjadi lama dan meningkatkan biaya
produksi sediaan
98,5% dan tidak lebih dari 101,0% C9H9Cl2N3.HCl. dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan.
Hidroklorida BPFI.
1
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan dalam asam klorida 0,01 N (1
2,0 ml.
Larutan baku Larutkan sejumlah Klonidin Hidroklorida BPFI dalam
kromatografi yang berisi Fase gerak dan biarkan merambat hingga tiga
dengan aliran udara selama 1 jam dan semprot dengan kanji kalium
iodida LP: Harga RF bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan
baku. Besar dan intensitas bercak lain selain bercak utama dari Larutan
2
uji, tidak lebih intensif dari Enceran larutan baku (0,1%) dan jumlah
- Analisa kuantitatif
A. Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair
jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap hingga kadar lebih
kuantitatif dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 12 g per ml.
Larutan baku Masukkan 2,0 ml Larutan baku persediaan klonidin
3
ml, tambahkan lebih kurang 60 ml Fase gerak, kocok secara mekanik
dideaktivasi untuk senyawa basa. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per
dari puncak klonidin tidak kurang dari 3500 lempeng teoritis dan
faktor ikutan untuk puncak klonidin tidak lebih dari 1,5. Waktu retensi
4
C adalah kadar Klonidin Hidroklorida BPFI dalam g per ml Larutan
Larutan baku.
B. Disolusi
Media disolusi: 500 ml asam klorida 0,01 N
Alat tipe 2: 50 rpm
Waktu: 30 menit
Prosedur Lakukan penetapan jumlah C9H9Cl2N3.HCl terlarut,
Fase gerak untuk membuat Larutan baku persediaan dan Larutan baku
kurang dari 75% (Q) C9H9Cl2N3.HCl dari jumlah yang tertera pada
etiket.
mencapai 95%. Puncak level plasma didapat setelah 60-90 menit. Klonidin
Kira-kira 50% klonidin dieliminasi dalam bentuk utuh melalui urin. Kadar
plasma meningkat pada gangguan fungsi ginjal atau pada usia lanjut.
5
2. Farmakodinamik
6
- Pemerian : serbuk putih, tidak berbau, tidak berasa, tersusun atas
c. Polivinilpovidon (PVP)
- Pemerian : serbuk putih, tidak berbau, higroskopis
- Kelarutan : mudah larut dalam asam, CHCl 3, ethanol, methanol,
d. Ethanol 95 %
- Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, bau
khas, dingin lalu panas dikulit, mudah terakar, dan nyala biru.
- Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, CHCl3
- BJ : 0,819
e. Amylum
- Pemerian : serbuk sangat halus, tidak berbau, tidak berasa
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan ethanol
f. Talkum
- Pemerian : serbuk hablur, sangat halus, licin, ,udah lengket pada
g. Aerosil
- Pemerian : serbuk ringan, putih kebiruan, tidak berbau, tidak
dan air)
2. Formula standar
-
7
3. Sediaan yang beredar
- Catapres (Boehringer Ingelhim K)
Tiap tablet mengandung 0,15 mg klonidin
0,0004928 ml
10
o Amylum kering 10 % = x 10 mg=1 mg
100
1
o Talkum 1 % = x 10 mg=0,1 mg
100
2
o Aerosil 2 % = x 10 mg=0,2 mg
100
5
o Amylum kering 5 % = x 10 mg=0,5 mg
100
g
- Ethanol 95 % = Bj = 0,8117 ml
m
P= v
8
0,0004
=4,928 x 10 -4
V= (0,8117 g ml)
= 7,85 mg
b. Penimbangan bahan untuk skala produksi 1.000.000 tablet
Klonidine : 0,15 mg x 1.000.000 = 0,15 kg
Avicel PH 103 : 7,85 mg x 1.000.000 = 7,85 kg
PVP 2 % : 0,2 mg x 1.000.000 = 0,2 kg
Ethanol 95 % : 4,928 x 10 -4 x 1.000.000 = 492,8
mL = 0,4928 L
Amylum kering 10 % : 1 mg x 1.000.000 = 1 kg
Talkum 1 % : 0,1 mg x 1.000.000 = 0,1 kg
Aerosil 2 % : 0,2 mg x 1.000.000 = 0,2 kg
Amylum Kering 5 % : 0,5 mg x 1.000.000 = 0,5 kg
Berat Bahan
No Nama Zat 1 unit terkecil (1 Skala Produksi
Ditimbang
Tablet) (1.000.000 tab)
1 Klonidine 0,15 mg 0,15 kg 0,15 kg
2 Avicel PH 103 7,85 mg 7,85 kg 7,85 kg
3 PVP 2 % 0,2 mg 0,2 kg 0,2 kg
4 Ethanol 95 % 4,928 . 10-4 0,4928 L 0,4928 L
5 Amylum kering 10 % 1mg 1 kg
6 Talkum 1 % 0,1 mg 0,1 kg 0,1 kg
7 Aerosil 2 % 0,2 mg 0,2 kg 0,2 kg
8 Amylum Kering 5 % 0,5 mg 0,5 kg 0,5 kg
9
Digunakan sebagai pengisi yang mempunyai kompresibilitas yang
pengikat.
e. Amylum Kering
Digunakan sebagai pengahancur dalam dan luar, karena aktfitas
penghancurnya baik.
f. Talkum
Digunakan sebagai glidan, unuk memperbaiki daya hancur atau
sifat alir bahan yang akan dicetak dan mencegah melekatnya masa
sifat alir avicel dan mengatasi masalah dari PVP yang bersifat
higroskopis.
6. Formula akhir
Bobot 1 tablet 10 mg
a. Untuk 1 unit terkecil ( 1 tablet)
Klonidine : 0,15 mg
Avicel PH 103 : 7,85 mg
PVP 2% : 0,2 mg
Ethanol 95 % : 4,928 . 10-4 mL
Amylum Kering 10 %: 1 mg
Talkum 1 % : 0,1 mg
Aerosil 2 % : 0,2 mg
Amylum Kering 5 % : 0,5 mg
Klonidine : 0,15 kg
10
Avicel PH 103 : 7,85 kg
PVP 2% : 0,2 kg
Ethanol 95 % : 0,4928 L
Amylum Kering 10 % : 1 kg
Talkum 1 % : 0,1 kg
Aerosil 2 % : 0,2 kg
7. Proses produksi
a. Persiapan kondisi ruangan roduksi non steril, penimbangan dan
11
baku dan bahan tambahan diruang penimbangan sesuai master formula
yang tertera pada CPB (cara pengolahan Batch). Kirim bahan baku dan
30- 50 psq
5. Granul kering yang didapat dihisap melalui vakum dilewatkan
12
Hitung waktu yang dibutuhkan 50 g granul untuk keluar dari
skala pada alat tidak berubah, lalu dibaca kadar air yang tertera
rumus :
w
P= v
13
( ba ) x Bj cairan pendispersi
Bj sejati = ( b+d )(a+C )
Pendispersi
d = Bobot piknometer kosong + cairan pendispersi
cairan pendispersi = cairan liquid
- Kadar pemampatan
Sebanyak 100 g granul masukan kedalam gelas ukur lalu
volumenya :
V 0V 50
KP = V0 x 100 %
KP = kadar pemampatan
Vo = volume granul sebelum pemampatan
V50 = volume granul pada 50 kali ketukan
Granul memenuhi syarat jika KP 20 %
- Faktor hausner
Bj setelah pemampatan
FH = Bj sebelum Pemampatan
(0,2 kg) + amylum kering (0,5 kg) dalam rocking mixer dengan
Produk Ruahan)
- Keseragaman ukuran
14
Menggunakan 20 tablet yang diukur tebal dan diameter tablet
1
tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 3 tebal tablet
(FI III)
- Keseragaman bobot
Menggunakan 20 tablet yang ditimbang satu persatu. Tidak
kolom B ( FI III)
- Kekerasan tablet
Menggunakan 5 tablet yang dipilih secara acak, diletakkan
15
Masukan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
sempurna.
- Disolusi
Alat :
1. Pengaduk berupa keranjsng berbentuk silinder
2. Pengaduk berupa dayung
Masukan sejumlah volume disolusi sesuai monografi.
0,5
Masukan 1 tablet ke dalam alat, hilangkan
dinding wadah.
Lakukan penetapan kadar sesuai monografi
16
10. Setelah IPC menyatakan lulus uji, maka tablet dibawa ke ruangan
pengujian :
- Uji estetika dan kelengkapan No reg, No Batch, Exp-Date,
karton.
12. Kirim karton ke gudang obat jadi dilengkapi catatan pengiriman
batch.
17
Etiket :
MONIDINE
Tablet K
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Clonidine 0,15 mg
INDIKASI
Anti hipertensi
DOSIS
PENYIMPANAN :
18
BROSUR
MONIDINE
Tablet
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Clonidine 0,15 mg
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
Sick sinus syndrome
ATURAN PAKAI
Awal : 2x sehari tablet. Tablet: awal ; tablet pada malam hari; dosis maksimum 6 tablet
untuk berobat jalan dan 12 tablet untuk yang dirawat di RS
EFEK SAMPING
mulut kering dan sedasi.Kadang-kadang dapat terjadi sembelit, rasa mual dan muntah-
muntah, sakit kepala, rasa tidak enak badan, impoten, menurunnya libido, ginekomastia, keluhan
ortostatik, parestesia pada ekstremitas, fenomena Raynaud, rasa nyeri pada kelenjar parotis,
pengeringan mukosa hidung dan pengurangan aliran lakrimal (hati-hati: pemakai lensa kontak),
dan juga dapat terjadi reaksi pada kulit seperti gejaia-gejala ruam kulit, urtikaria, pruritus, dan
alopesia. Kemungkinan dapat pula terjadi gangguan tidur, mimpi buruk, rasa depresi, gangguan
persepsi, halusinasi, bingung dan gangguan penglihatan. Jarang: pseudo-obstruksi usus besar.
Clonidine dapat menyebabkan atau memperberat kondisi bradiaritmia seperti sinus bradikardia
atau AV-blok. Pada kasus yang jarang pernah dilaporkan terjadinya peningkatan kadar gula darah
yang ringan.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PENYIMPANAN
Di simpan tempat sejuk dan kering
Diproduksi oleh
19
RANCANGAN KOTAK
20
K
K
No. Reg. DKL 1415010310 AI
No. Batch 41900511
Exp. Date mei 2019
21
ClONIDINE 0,15 mg
MONIDINE
22
Aspek PKL
a. Aspek industry
Bagian pemasaran akan melaunching produk ini jika ternyata produk laku
bahan baku dan bahan kemasan obat dengan bantuan new product development
dinyatakan release oleh QC, maka akan diteruskan kebagian produksi untuk
apakah obat layak direlease/ tidak. Setelah release obat dikemas dalam
PPIC akan mempertimangkan pengadaan bahan obat baik bahan baku maupun
kkemasan untuk kategori barang/obat yang slow moving dan fast moving.
b. Aspek apotek
Pihak apotek memesan barang melalui PBF, disertai surat pesanan yang ditanda
langsung oleh pihak PBF, diperiksa langsung oleh pihak apotek, dicocokkan
berdasarkan faktur (diperiksa Exp. Date, kondisi kemasan, jumlah, no Reg dan
batch) jika sesuai maka pihak apotek akan menandatangani faktur dan cap
apotek. Faktur akan dilunasi sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Obat
23
disimpan dalam wadah yang terlindung dari cahaya. Obat yang diserahkan
instalasi farmasi rumah sakit/ komite farmasi rumah sakit. Surat tersebut
panitia pengadaan barang barang rumah sakit atas persetujuan direktur umum
kemudian barang yang dipesan akan diterima oleh panitia penerima barang
lingkaran bulat warna merah, dengan garis tepi warna hitam dan huruf
K warna hitam.
- Harus mencantumkan Harus diserahkan dengan resep dokter
24
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. (1989). Pengantar bentuk sediaan farmasi. (Edisi 4). Penerjmah: F.
Ibrahim. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Hardinan, J. G., Limbird, LE., & Gilman, A.G. (2007). Goodman & Gilman
dasar farmakologi terapi (edisi 10, vol :1). Penerjemah :
Arsyah, E. Elviana, W.R. Syarief, A, Hanif, & J. manurung.
Jakarta ; Penerbit Buku Kedokteran EGC.
ISFI. (2011). ISO informasi specialist obat Indonesia. Jakarta : PT. ISFI
Penerbitan.
Lachaman, L., Lieberman, H.A & karing, J.L. (1994). Teori dan praktek farmasi
industry (Edisi II). Penerjemah : S. Suyatni. Jakarta: Penerbit
universitas andalas.
25