Anda di halaman 1dari 22

PKPA

APOTEK
OBAT
RESEP
OBAT WAJIB APOTEK
OBAT BEBAS
PRATIWI YANEL
PUTRI
OBAT
BEBAS
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Paracetamol.

Penggunaan obat bebas dalam pengobatan sendiri


(swamedikasi) harus mengikuti prinsip penggunaan obat secara Dalam penggunaan obat bebas Apoteker memiliki dua
umum, yaitu penggunaan obat secara aman dan rasional. peran yang sangat penting, yaitu :
- menyediakan produk obat yang sudah terbukti
keamanan, khasiat dan kualitasnya
- memberikan informasi yang dibutuhkan atau
melakukan konseling kepada pasien (dan
keluarganya) agar obat digunakan secara aman,
tepat dan rasional.
OBAT
BEBAS
Informasi yang perlu disampaikan oleh Apoteker pada masyarakat dalam
penggunaan obat bebas antara lain:
1. Khasiat obat
2. Kontraindikasi
3. Efek samping dan cara mengatasinya (jika ada
4. Cara pemakaian
5. Dosis
6. Waktu pemakaian
7. Lama penggunaan
8. Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat tersebut
9. Hal apa yang harus dilakukan jika lupa memakai obat
10.Cara penyimpanan obat yang baik
11.Cara memperlakukan obat yang masih tersisa
12.Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak
OBAT Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras
yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh
Apoteker di Apotek.

WAJIB
APOTEK
Landasan Hukum yang mengatur tentang OWA :
 Kepmenkes no 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib Apotek, berisi
Daftar Obat Wajib Apotek No. 1.
 Kepmenkes no 924 tahun 1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotek
No. 2.
 Kepmenkes no 925 tahun 1993 tentang perubahan golongan OWA
No.1, memuat perubahan golongan obat terhadap daftar OWA No. 1,
beberapa obat yang semula OWA berubah menjadi obat bebas
terbatas atau obat bebas.
 Kepmenkes no 1176 tahun 1999 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 3
OBAT
WAJIB
APOTEK
Penyerahan OWA oleh apoteker kepada pasien harus memenuhi ketentuan:

- Memenuhi ketentuan dan batasan tiap OWA (misal kekuatan, maksimal jumlah obat yang
diserahkan, dan pasien sudah pernah menggunakannya dengan resep).
- Membuat catatan informasi pasien dan obat yang diserahkan.
- Memberikan informasi kepada pasien agar aman digunakan (misal dosis dan aturan pakainya,
kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien).
OBAT
WAJIB
APOTEK
Penyerahan OWA oleh apoteker kepada pasien harus memenuhi ketentuan:

- Memenuhi ketentuan dan batasan tiap OWA (misal kekuatan, maksimal jumlah obat yang
diserahkan, dan pasien sudah pernah menggunakannya dengan resep).
- Membuat catatan informasi pasien dan obat yang diserahkan.
- Memberikan informasi kepada pasien agar aman digunakan (misal dosis dan aturan pakainya,
kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien).
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 1
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 2
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 2
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 3
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 3
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 3
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 3
OBAT
WAJIB
APOTEK
NO 3
OBAT
RESEP
Obat resep adalah obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan
hanya bisa dibeli di apotek. Logonya adalah lingkaran berwarna merah dan
bergaris tepi hitam dengan tulisan K warna hitam di dalam lingkaran warna
merah tersebut.

Obat ethical terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu :


- daftar G : obat Keras seperti antibiotika, antidiabetes, antihipertensi, dan
lainnya.
- daftar O : Obat Bius adalah golongan obat-obat narkotika.
- Obat Keras Tertentu (OKT)
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai