Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

“Budidaya Tanaman Sayur”

Oleh :

GUSNITA / 17253221017

Dosen Pengampu :

Andrik Marta SP, MP


Sentot Wahono, SP, M.Si

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2

2.1 Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) .................................................. 2

2.2 Sawi Putih (Brassica rapa subsp pekinensis) ........................................ 2

2.3 Terung (Solanum melongena L) ............................................................ 2

2.4 Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) ................................................. 3

2.5 Cabai (Capsicum annum L) ................................................................... 3

2.6 Bawang (Allium cepa L.) ........................................................................ 4

2.7 Kacang Panjang (Vigna sinensis) .......................................................... 4

III. METODOLOGI PELAKSANAAN .......................................................... 6

3.1 Persemaian .............................................................................................. 6

3.2 Persiapan Lahan ..................................................................................... 6

3.3 Penanaman .............................................................................................. 7

3.4 Perawatan Tanaman .............................................................................. 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 9

4.1 Hasil ......................................................................................................... 9

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 10

V. KESIMPULAN ............................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

i
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki


prospektif yang sangat baik untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis
yang sangat tinggi khususnya bagi para petani. Tanaman Hortikultura diataranya
yaitu buah- buahan, obat-obatan, tanaman hias serta sayur-sayuran sepertu sawi.
Di Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran
yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia.
Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk
dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek
sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara budidaya semangka?


2. Bagaimanakah cara budidaya sawi putih?
3. Bagaimanakah cara budidaya teung?
4. Bagaimanakah cara budidaya tomat?
5. Bagaimanakah cara budidaya cabai?
6. Bagaimanakah cara budidaya bawang merah?
7. Bagaimanakah cara budidaya kacang panjang?

1.3 Tujuan

1. Untuk mmenuhi tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura


2. Untuk mengetahui cara budidaya semangka
3. Untuk mengetahui cara budidaya sawi putih
4. Untuk mengetahui cara budidaya terung
5. Untuk mengetahui cara budidaya tomat
6. Untuk mengetahui cara budidaya cabai
7. Untuk mengetahui cara budidaya bawang merah
8. Untuk mengetahui cara budidaya kacang panjang

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Semangka (Citrullus vulgaris Schard.)

Tanaman semangka bersifat semusim, tergolong cepat berproduksi karena


umurnya hanya sampai 6 bulan. Semangka merupakan tanaman yang sifatnya
menjalar, batangnya kecil, dan panjangnya dapat mencapai 5 m (Syukur, 2009).
Batang tanaman ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang, tajam dan berwarna
putih, mempunyai sulur yang bercabang 2-3 buah. Tanaman semangka
mempunyai bunga jantan, bunga betina, dan hermaprodit yang letaknya terpisah,
namun masih dalam satu pohon. Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur
(oval). Kulit buahnya berwarna hijau atau kuning, blurik putih atau hijau. Daging
buahnya lunak, berair, dan rasanya manis, dengan warna daging buah merah atau
kuning (Syukur, 2009).
Menurut Rukmana (1994), kedudukan semangka dalam taksonomi tumbuhan
secara lengkap adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Cucurbitales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris Schard.
2.2 Sawi Putih (Brassica rapa subsp pekinensis)

Sawi putih (Brassica rapa subsp pekinensis); suku sawi-sawian atau


Brassicaceae ) dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan Tionghoa; karena
itu disebut juga sawi cina. Sebutan lainnya adalah petsai. Disebut sawi putih
karena daunnya yang cenderung kuning pucat dan tangkai daunnya putih. Sawi
putih dapat dilihat penggunaannya pada asinan (diawetkan dalam cairan gula dan
garam), dalam cap cai, atau pada sup bening. Sawi putih beraroma khas namun
netral.
Habitus tumbuhan ini mudah dikenali: memanjang, seperti silinder dengan
pangkal membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk
roset yang sangat rapat satu sama lain.
Sawi putih hanya tumbuh baik pada tempat-tempat sejuk, sehingga di
Indonesia ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini dipanen selagi masih pada tahap
vegetatif (belum berbunga). Bagian yang dipanen adalah keseluruhan bagian
tubuh yang berada di permukaan tanah. Produksinya tidak terlalu tinggi di
Indonesia.
Sayuran ini populer di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Di Korea, kultivar
lokal sawi putih dipakai sebagai bahan baku kimchi, makanan khas Korea.
2.3 Terung (Solanum melongena L)

2
Tanaman terung (Solanum melongena L) termasuk salah satu tanaman
sayur-sayuran. Di dalam kehidupan sehari-hari buah terung dapat digunakan
sebagai sayur lodeh,opor, lalap segar ataupun lalap masak karena cita rasanya
yang enak, selain itu dapat juga dibuat terung asinan dan manisan. Dalam dunia
kesehatan terung dikenal sebagai penurun kolesterol darah, mengandung zat anti
kanker, serta alat kontrasepsi. Dalam buah terung terkandung gizi yang cukup
tinggi yaitu dalam setiap 100 g bahan buah terung segar terdapat 24 kal kalori; 1,1
g protein; 0,2 g lemak; 5,5 g karbohidrat; 15,0 mg kalsium; 37,0 mg fosfor; 0,4
mg besi; 4,0 SI vitamin A; 5 mg vitamin.C; 0,04 vitamin B1; dan 92,7 g air Kadar
kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat menguntungkan bagi
kesehatan khususnya dalam pencegahan penyakit hipertensi (Sakri, 2012).
2.4 Tomat (Lycopersicon esculentum Mill)

Klasifikasi tanaman tomat :


Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Tomat merupakan tanaman perdu semusim dengan sistim perakaran yang
dangkal. Batangnya bersegi dan berambut halus. Bunga tomat berbentuk
terompet, berwarna kuning, dan berkelompok pada suatu tandan batang utama
yang ketinggiannya dapat mencapai 2 meter. Kebanyakan tomat memiliki sifat
pertumbuhan semi determinate dan determinate (ujung pucuk berakhir pada suatu
tandan bunga). Bunga tomat merupakan bunga majemuk, berada dalam suatu
rangkaian yang terdiri atas 4-14 kuntum yang secara keseluruhan membentuk
suatu tandan. Mahkota bunga berbentuk bintang dan bewarna kuning.
Buah tomat berbentuk bulat, bulat pipih, atau berbentuk seperti buah pir,
berongga, berdaging dan banyak mengandung air. Pada umumnya buah tomat
berwarna merah pada saat dewasa/matang. Meskipun demikian, warna buah tomat
budidaya bervariasi dari kuning, jingga, sampai merah, tergantung pada sifat
genetiknya. Tanaman tomat diperbanyak secara generatif melalui biji yang
disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam dilapang. Penyakit yang menyerang
saat pengamatan pada tomat adalah busuk daun dimana daun-daun yang terserang
berbecak tidak beraturan, agak basah, lembek, lunak dan berwarna hijau
kehitaman. Apabila cuaca sangat lembab, bercak akan melebar dan daun-daun
akan membusuk, menguning, cokelat dan mati.
2.5 Cabai (Capsicum annum L)

Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki


nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah
Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk

3
Negara Indonesia. Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C),
damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan
lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium,
fosfor, dan niasin. Zat aktif
kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin
terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.
Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin. Khasiatnya untuk
memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi sistem pencernaan.
Unsur lain di dalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi
pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.
Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman cabai
termasuk kedalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran
tinggi.
2.6 Bawang (Allium cepa L.)

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu spesies dari
margaAllium, salah satu marga terbesar dengan anggota lebih dari 900 spesies.
Selama beberapa tahun Allium ascalonicum telah salah digunakan sebagai nama
latin bawang merah, karena pertama sekali nama tersebut digunakan untuk spesies
Allium yang tumbuh liar. Hannelt (1990) membagi Allium cepa menjadi dua
kelompok besar, yaitu kelompok bawang bombay dan kelompok agregatum.
Bawang merah termasuk dalam kelompok agregatum (Allium cepa var
Agregatum). Allium cepa var. Agregatum dicirikan oleh adanya beberapa tunas
vegetatif yang berkembang menjadi tunas daun yang lebih kecil dari pada
kelompok bawang bombay (Allium cepa var Cepa). Oleh karena itu Allium cepa
var Agregatum membentuk kluster umbi sementara Allium cepa var Cepa
membentuk umbi tunggal.
Bawang merah merupakan tanaman semusim, membentuk rumpun, dan
tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm. Perakarannya berupa akar
serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam di tanah. Daun berasal dari
meristem apikal, dan muncul melalui batang semu yang dibentuk oleh basis daun
dan diselubungi oleh daun-daun yang lebih tua, warnanya hijau, dan berongga.
2.7 Kacang Panjang (Vigna sinensis)

4
Tanaman kacang panjang berasal dari India dan Afrika Tengah. Kemudian,
penanamannya menyebar ke daerah Asia Tropis hingga Indonesia.
Kacang panjang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Di Indonesia,
tanaman kacang panjang sudah lama dikenal dan ditanam oleh petani. Pada
umumnya, penanaman kacang panjang dilakukan di lahan kering (tegalan) dan
pematang-pematang sawah sebagai tanaman selingan. Tanaman kacang panjang
memang berpotensi baik jika dikembangkan di daerah kering.
Klasifikasi kacang panjang secara lengkap ialah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Agiospermae
Subkelas : dicoyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminoceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis
Nama lain dari kacang panjang adalah kacang lanjaran (jawa), kacang turus
(Pasundan), taukok (Cina), sitao (Filipina), dan kacang belot (Malaysia).

5
III. METODOLOGI PELAKSANAAN

3.1 Persemaian
Persemaian tanaman dapatterdiri dari tanaman langsung di lahan, semai di
lahan, semai di bumbungan, dan dengan disemai di atas baki selama 7 hari lalu
dipindahkan ke bumbungan. Tujuan persemaian yaitu sebagai treatment untuk
memanjakan bayi tanaman, dan untuk mempermudah perawatan.
3.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.1.2 Bahan dan Alat
1. Benih semangka, petsai, terung, tomat, cabai
2. Air
3. Tanah
4. Pupuk kandang
5. Trikoderma
6. Curater
7. Seed bed
8. polybag
9. Cangkul
10. Mangkuk
3.1.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Merendam benih dengan air ± 15 menit
2. Membuat media persemaian dengan mancampurkan tanah dan pupuk
kandang 1:1, lalu ditambah trikoderma satu plastik
3. Mengisi seed bed dengan media secukupnya
4. Mengisi 10 polybag dengan media secukupnya
5. Menyemai benih petsai, terung, tomat dan cabai di dalam seed bed
yang berbeda
6. Menyemai benih semangka di polybag
7. Memberi curater
8. Menyiram dengan air secukupnya.
3.2 Persiapan Lahan
3.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 06 September 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.2.2 Bahan dan Alat
1. Pupuk Kandang
2. Cangkul
3. Sabit
3.2.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Membersihkan gulma yang ada di media tanam menggunakan sabit,
cangkul
2. Taburi pukan sebanyak 15 ton/ha. Aduk rata dengan tanah. Buat
saluran air disekeliling bedengan
3. Buat bedengan dengan lebar 100-150 cm, tinggi 20- 30 cm dan
panjang tergantung keadaan lahan. Lebar parit antar bedengan 40-60
cm.

6
4. Membuat lubang tanam semangka 6 lubang tanam. Tiga lubang tanam
tiap baris Jarak tanam 150 x 100 cm.
5. Membuat lubang tanam sawi putih 12 lubang tanam. Enam lubang
tanam tiap baris. Jarak tanam 60 x 50 cm.
6. Membuat lubang tanam terong 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris
7. Membuat lubang tanam tomat 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris. Jarak tanam 60 x 40.
8. Membuat lubang tanam cabai 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris. Jarak tanam 100 x 75 cm.
9. Membuat lubang tanam terong 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris Jarak tanam 70 x 60 cm
3.3 Penanaman
3.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan 20 September 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.3.2 Bahan dan Alat
1. Bibit semangka, sawi putih, terung, tomat, cabai, bawang merah dan
kacang panjang.
2. Curater 5 gr / bedengan
3. Dithane
4. Pupuk Urea= 300–500 kg/ha
 ×300,000 gr = 108 gr / bedengan
 20 gr × 7 bedengan = 756 gr
5. Pupuk SP 36 = 100-200 kg/ha
 ×100,000 gr = 36 gr / bedengan
 60 gr × 7 bedengan = 252 gr
6. Pupuk KCl = 200-300 kg/ha
 ×200,000 gr = 72 gr / bedengan
 40 gr × 7 bedengan = 504 gr
7. Plastik mulsa
8. Pelubang plastik mulsa
9. Ember
10. Sabit
11. Cangkul
3.3.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Membersihkan lahan dari gulma yang ada di sekitar media tanam.
2. Menanam bibit yang telah di pindahkan di bumbungan. Yaitu bibit
semangka, petsai, terong, tomat, dan cabai.
3. Membuat lahan untuk tanaman bawang merah dengan mulsa plastik.
4. Membuat lubang tanam bawang merah, secara larikan dengan
menggunakan pelubang mulsa. Jarak tanam 20 x 20 cm.
5. Memotong bibit bawang merah dengan 1/3 bagian
6. Merendam bibit bawang merah ke dalam larutan dithane ± 10 menit.
7. Menanam bawang merah

7
8. Berikan pupuk dengan dosis:.
9. Pupuk diberikan secara larikan dikiri kanan benih (pemberian pupuk
urea tidak boleh digabung dengan pupuk lainnya).
10. Tutup benih dan pupuk dengan selapis tanah.
11. Taburi curater
12. Siram tanaman dengan air
3.4 Perawatan Tanaman
Penyiangan sangat penting bagi perkembangan tanaman karena jika kita
tidak melakukan penyiangan maka akan banyak tanaman penganggu yang tumbuh
disekitar tanaman. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat.
Perawatan tanaman terbagi menjadi 4 yaitu,
1. Crop manajement, seperti pemangkasan, pentisipan, pemupukan
(daun) saat panas
2. Soil manajemen, yaitu pemupukan tanah, pembumbunan, penyiangan
3. Pest manajemen yaitu pengendalian hama dan penyakit tanaman.
4. Water manajemen, yaitu penyiraman.
3.4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.4.2 Bahan dan Alat
1. Kored
2. Meteran
3. Cangkul
3.4.3 Tata Cara Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penyiangan kacang
tanah
2) Bersihkan gulma yang terdapat pada setiap bedengan dengan
menggunakan kored dan cangkul sampai bersih
3) Setelah itu, buang semua gulma dari bedengan agar tidak tumbuh
kembali
4) Kemudian, kita melakukan pembumbungan dengan menaikkan tanah
pada batang untuk memudahkan pembentukan biji.
5) Lalu melakukan pengamatan terhadap tanaman.

8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 1 Hasil Pengamatan 1

Hasil Pengukuran
Nama Tanaman Pengukuran
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Semangka Panjang Sulur 26 cm 16 cm 32

Sawi Lebar Kanopi 50 cm 46 cm 43 cm

Tinggi 10cm 8cm 10 cm

Terung Banyak daun sempurna 16 15 10

Lebar Kanopi 25 cm 26 cm 27 cm

Tinggi 20 cm 23 cm 24 cm

Tomat Banyak daun sempurna 44 40 35

Lebar Kanopi 14 cm 26 cm 32 cm

Tinggi 20 cm 21 cm 18 cm
Cabai
Lebar Kanopi 18 cm 12 cm 18 cm

Bawang Tinggi 15 cm 16 cm 15 cm

Kacang Panjang Tinggi 134 cm 130 cm 120 cm

Table 2 Hasil Pengamatan 2

Hasil Pengukuran
Nama Tanaman Pengukuran
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Semangka Panjang Sulur 45 cm 20 45

Sawi putih Lebar Kanopi 62 cm 62 cm 54 cm

Tinggi 16 cm 17cm 12 cm

Terung Banyak daun sempurna 20` 17 15

Lebar Kanopi 30 cm 42 cm 35 cm

9
Tinggi 42 cm 47 cm 52 cm

Tomat Banyak daun sempurna 50 45 40

Lebar Kanopi 64 cm 66 cm 65 cm

Tinggi 21 cm 24 cm 21 cm
Cabai
Lebar Kanopi 19 cm 20 cm 26 cm

Bawang merah Tinggi 25 cm 30 cm 35 cm

Kacang Panjang Tinggi 205 cm 210 cm 135 cm

Table 3 Hasil Panen

Nama Tanaman Hasil Pengukuran

Semangka -

Sawi putih 4 kg

Terung 1,8 kg

Tomat ming ke 9 Tomat hijau 4 kg

Tomat merah 2,5kg

Cabai Cabai hijau 0,3kg

Bawang merah -

kubis 4,8kg

4.2 Pembahasan
Tanaman yang kami lakukan selama pengamatan adalah ada tanaman cabai,
kacang panjang, kubis, semangka, bawang merah, tomat, dan terung dan sawi
putih selama pengamatan kendala yang dihadapi yaitu tanaman semangka tidak
ada kami panen karena diserang oleh hama sehingga tidak memberikan hasil,
begitu juga dengan tanaman bawang merah mungkin karena musim hujan jadi
bawang merah banyak yang busuk tidak ada kami panen tanaman tarung juga
kami temukan kendala yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
lambat. Selain itu selama pengamatan hasil panen yang paling banyak kami
peroleh adalah kacang panjang, kacang adalah tanaman yang pertama kami panen,
kedua yaitu Tomat, dan ada lagi yaitu cabai.

10
V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah

keberhasilan suatu tanaman dapat diperoleh degan cara peningkatan terhadap budidaya

tanaman tersebut, bisa misalnya saja dari segi perawatan tanaman.Banyak tanaman yang

rusak disebabkan oleh berbagai penyakit dan penyakit yang menyerang tanaman tersebut.

Hasil yang kami peroleh selama pengamatan belum mencapai hasil yang maksimal karna

adanya berbagai faktor masalah yang ditemukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asripah. Budi daya kacang panjang. Azka Press. 60 hal.

Nurfalach, D. R. 2010. Budidaya tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) di


UPTD perbibitan tanaman hortikultura desa pakopen kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Puspitasari, Y. 2014. Kualitas selai lembaran dengan kombinasi albedo semangka


(Citrullus vulgaris Schard.) dan buah naga super merah (Hylocereus
costaricensis). Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Teknobiologi.
Universitas ATMA Jaya Yogyakarta. 100 hal.

Safei, M., A. Rahmi, dan N. Jannah. 2014. Pengaruh jenis dan dosis pupuk
organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.) varietas mustag F-1. Jurnal Agrifor. 8(1):59-66.

Yunani, F. 2017. Respon morfologi dan fisiologi tanaman bawang merah (Allium
cepa L.) terhadap cekaman salinitas. Tesis. Tidak diterbitkan. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 38 hal

12

Anda mungkin juga menyukai