Oleh :
GUSNITA / 17253221017
Dosen Pengampu :
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
V. KESIMPULAN ............................................................................................... 11
i
I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
Tanaman terung (Solanum melongena L) termasuk salah satu tanaman
sayur-sayuran. Di dalam kehidupan sehari-hari buah terung dapat digunakan
sebagai sayur lodeh,opor, lalap segar ataupun lalap masak karena cita rasanya
yang enak, selain itu dapat juga dibuat terung asinan dan manisan. Dalam dunia
kesehatan terung dikenal sebagai penurun kolesterol darah, mengandung zat anti
kanker, serta alat kontrasepsi. Dalam buah terung terkandung gizi yang cukup
tinggi yaitu dalam setiap 100 g bahan buah terung segar terdapat 24 kal kalori; 1,1
g protein; 0,2 g lemak; 5,5 g karbohidrat; 15,0 mg kalsium; 37,0 mg fosfor; 0,4
mg besi; 4,0 SI vitamin A; 5 mg vitamin.C; 0,04 vitamin B1; dan 92,7 g air Kadar
kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat menguntungkan bagi
kesehatan khususnya dalam pencegahan penyakit hipertensi (Sakri, 2012).
2.4 Tomat (Lycopersicon esculentum Mill)
3
Negara Indonesia. Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C),
damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan
lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium,
fosfor, dan niasin. Zat aktif
kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin
terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.
Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin. Khasiatnya untuk
memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi sistem pencernaan.
Unsur lain di dalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi
pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.
Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman cabai
termasuk kedalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran
tinggi.
2.6 Bawang (Allium cepa L.)
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu spesies dari
margaAllium, salah satu marga terbesar dengan anggota lebih dari 900 spesies.
Selama beberapa tahun Allium ascalonicum telah salah digunakan sebagai nama
latin bawang merah, karena pertama sekali nama tersebut digunakan untuk spesies
Allium yang tumbuh liar. Hannelt (1990) membagi Allium cepa menjadi dua
kelompok besar, yaitu kelompok bawang bombay dan kelompok agregatum.
Bawang merah termasuk dalam kelompok agregatum (Allium cepa var
Agregatum). Allium cepa var. Agregatum dicirikan oleh adanya beberapa tunas
vegetatif yang berkembang menjadi tunas daun yang lebih kecil dari pada
kelompok bawang bombay (Allium cepa var Cepa). Oleh karena itu Allium cepa
var Agregatum membentuk kluster umbi sementara Allium cepa var Cepa
membentuk umbi tunggal.
Bawang merah merupakan tanaman semusim, membentuk rumpun, dan
tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm. Perakarannya berupa akar
serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam di tanah. Daun berasal dari
meristem apikal, dan muncul melalui batang semu yang dibentuk oleh basis daun
dan diselubungi oleh daun-daun yang lebih tua, warnanya hijau, dan berongga.
2.7 Kacang Panjang (Vigna sinensis)
4
Tanaman kacang panjang berasal dari India dan Afrika Tengah. Kemudian,
penanamannya menyebar ke daerah Asia Tropis hingga Indonesia.
Kacang panjang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Di Indonesia,
tanaman kacang panjang sudah lama dikenal dan ditanam oleh petani. Pada
umumnya, penanaman kacang panjang dilakukan di lahan kering (tegalan) dan
pematang-pematang sawah sebagai tanaman selingan. Tanaman kacang panjang
memang berpotensi baik jika dikembangkan di daerah kering.
Klasifikasi kacang panjang secara lengkap ialah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Agiospermae
Subkelas : dicoyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminoceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis
Nama lain dari kacang panjang adalah kacang lanjaran (jawa), kacang turus
(Pasundan), taukok (Cina), sitao (Filipina), dan kacang belot (Malaysia).
5
III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Persemaian
Persemaian tanaman dapatterdiri dari tanaman langsung di lahan, semai di
lahan, semai di bumbungan, dan dengan disemai di atas baki selama 7 hari lalu
dipindahkan ke bumbungan. Tujuan persemaian yaitu sebagai treatment untuk
memanjakan bayi tanaman, dan untuk mempermudah perawatan.
3.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.1.2 Bahan dan Alat
1. Benih semangka, petsai, terung, tomat, cabai
2. Air
3. Tanah
4. Pupuk kandang
5. Trikoderma
6. Curater
7. Seed bed
8. polybag
9. Cangkul
10. Mangkuk
3.1.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Merendam benih dengan air ± 15 menit
2. Membuat media persemaian dengan mancampurkan tanah dan pupuk
kandang 1:1, lalu ditambah trikoderma satu plastik
3. Mengisi seed bed dengan media secukupnya
4. Mengisi 10 polybag dengan media secukupnya
5. Menyemai benih petsai, terung, tomat dan cabai di dalam seed bed
yang berbeda
6. Menyemai benih semangka di polybag
7. Memberi curater
8. Menyiram dengan air secukupnya.
3.2 Persiapan Lahan
3.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 06 September 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.2.2 Bahan dan Alat
1. Pupuk Kandang
2. Cangkul
3. Sabit
3.2.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Membersihkan gulma yang ada di media tanam menggunakan sabit,
cangkul
2. Taburi pukan sebanyak 15 ton/ha. Aduk rata dengan tanah. Buat
saluran air disekeliling bedengan
3. Buat bedengan dengan lebar 100-150 cm, tinggi 20- 30 cm dan
panjang tergantung keadaan lahan. Lebar parit antar bedengan 40-60
cm.
6
4. Membuat lubang tanam semangka 6 lubang tanam. Tiga lubang tanam
tiap baris Jarak tanam 150 x 100 cm.
5. Membuat lubang tanam sawi putih 12 lubang tanam. Enam lubang
tanam tiap baris. Jarak tanam 60 x 50 cm.
6. Membuat lubang tanam terong 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris
7. Membuat lubang tanam tomat 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris. Jarak tanam 60 x 40.
8. Membuat lubang tanam cabai 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris. Jarak tanam 100 x 75 cm.
9. Membuat lubang tanam terong 12 lubang tanam. Enam lubang tanam
tiap baris Jarak tanam 70 x 60 cm
3.3 Penanaman
3.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan 20 September 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.3.2 Bahan dan Alat
1. Bibit semangka, sawi putih, terung, tomat, cabai, bawang merah dan
kacang panjang.
2. Curater 5 gr / bedengan
3. Dithane
4. Pupuk Urea= 300–500 kg/ha
×300,000 gr = 108 gr / bedengan
20 gr × 7 bedengan = 756 gr
5. Pupuk SP 36 = 100-200 kg/ha
×100,000 gr = 36 gr / bedengan
60 gr × 7 bedengan = 252 gr
6. Pupuk KCl = 200-300 kg/ha
×200,000 gr = 72 gr / bedengan
40 gr × 7 bedengan = 504 gr
7. Plastik mulsa
8. Pelubang plastik mulsa
9. Ember
10. Sabit
11. Cangkul
3.3.3 Tata Cara Pelaksanaan
1. Membersihkan lahan dari gulma yang ada di sekitar media tanam.
2. Menanam bibit yang telah di pindahkan di bumbungan. Yaitu bibit
semangka, petsai, terong, tomat, dan cabai.
3. Membuat lahan untuk tanaman bawang merah dengan mulsa plastik.
4. Membuat lubang tanam bawang merah, secara larikan dengan
menggunakan pelubang mulsa. Jarak tanam 20 x 20 cm.
5. Memotong bibit bawang merah dengan 1/3 bagian
6. Merendam bibit bawang merah ke dalam larutan dithane ± 10 menit.
7. Menanam bawang merah
7
8. Berikan pupuk dengan dosis:.
9. Pupuk diberikan secara larikan dikiri kanan benih (pemberian pupuk
urea tidak boleh digabung dengan pupuk lainnya).
10. Tutup benih dan pupuk dengan selapis tanah.
11. Taburi curater
12. Siram tanaman dengan air
3.4 Perawatan Tanaman
Penyiangan sangat penting bagi perkembangan tanaman karena jika kita
tidak melakukan penyiangan maka akan banyak tanaman penganggu yang tumbuh
disekitar tanaman. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat.
Perawatan tanaman terbagi menjadi 4 yaitu,
1. Crop manajement, seperti pemangkasan, pentisipan, pemupukan
(daun) saat panas
2. Soil manajemen, yaitu pemupukan tanah, pembumbunan, penyiangan
3. Pest manajemen yaitu pengendalian hama dan penyakit tanaman.
4. Water manajemen, yaitu penyiraman.
3.4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2018 di kampus Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
3.4.2 Bahan dan Alat
1. Kored
2. Meteran
3. Cangkul
3.4.3 Tata Cara Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penyiangan kacang
tanah
2) Bersihkan gulma yang terdapat pada setiap bedengan dengan
menggunakan kored dan cangkul sampai bersih
3) Setelah itu, buang semua gulma dari bedengan agar tidak tumbuh
kembali
4) Kemudian, kita melakukan pembumbungan dengan menaikkan tanah
pada batang untuk memudahkan pembentukan biji.
5) Lalu melakukan pengamatan terhadap tanaman.
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 1 Hasil Pengamatan 1
Hasil Pengukuran
Nama Tanaman Pengukuran
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Lebar Kanopi 25 cm 26 cm 27 cm
Tinggi 20 cm 23 cm 24 cm
Lebar Kanopi 14 cm 26 cm 32 cm
Tinggi 20 cm 21 cm 18 cm
Cabai
Lebar Kanopi 18 cm 12 cm 18 cm
Bawang Tinggi 15 cm 16 cm 15 cm
Hasil Pengukuran
Nama Tanaman Pengukuran
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Tinggi 16 cm 17cm 12 cm
Lebar Kanopi 30 cm 42 cm 35 cm
9
Tinggi 42 cm 47 cm 52 cm
Lebar Kanopi 64 cm 66 cm 65 cm
Tinggi 21 cm 24 cm 21 cm
Cabai
Lebar Kanopi 19 cm 20 cm 26 cm
Semangka -
Sawi putih 4 kg
Terung 1,8 kg
Bawang merah -
kubis 4,8kg
4.2 Pembahasan
Tanaman yang kami lakukan selama pengamatan adalah ada tanaman cabai,
kacang panjang, kubis, semangka, bawang merah, tomat, dan terung dan sawi
putih selama pengamatan kendala yang dihadapi yaitu tanaman semangka tidak
ada kami panen karena diserang oleh hama sehingga tidak memberikan hasil,
begitu juga dengan tanaman bawang merah mungkin karena musim hujan jadi
bawang merah banyak yang busuk tidak ada kami panen tanaman tarung juga
kami temukan kendala yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
lambat. Selain itu selama pengamatan hasil panen yang paling banyak kami
peroleh adalah kacang panjang, kacang adalah tanaman yang pertama kami panen,
kedua yaitu Tomat, dan ada lagi yaitu cabai.
10
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah
keberhasilan suatu tanaman dapat diperoleh degan cara peningkatan terhadap budidaya
tanaman tersebut, bisa misalnya saja dari segi perawatan tanaman.Banyak tanaman yang
rusak disebabkan oleh berbagai penyakit dan penyakit yang menyerang tanaman tersebut.
Hasil yang kami peroleh selama pengamatan belum mencapai hasil yang maksimal karna
11
DAFTAR PUSTAKA
Safei, M., A. Rahmi, dan N. Jannah. 2014. Pengaruh jenis dan dosis pupuk
organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.) varietas mustag F-1. Jurnal Agrifor. 8(1):59-66.
Yunani, F. 2017. Respon morfologi dan fisiologi tanaman bawang merah (Allium
cepa L.) terhadap cekaman salinitas. Tesis. Tidak diterbitkan. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 38 hal
12