Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI BUDIDAYA TOMAT

DAN CABAI DALAM POLYBAG / POT


Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum Dasar-Dasar Agronomi
Dosen Pengampu :
Junaidi, M. Si

Disusun oleh :
Azizah Salsabila Velia Ahmad
11190920000058
Kelas 3A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

TAHUN AJARAN 2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2
2.1 Taksonomi Tanaman dan Morfologi Cabai dan Tomat .................. 2
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai dan Tomat.................................... 4
2.3 Budidaya Tanaman Cabai dan Tomat ............................................. 6
BAB III METODOLOGI PUSTAKA ....................................................... 5
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 8
3.3 Cara Kerja ....................................................................................... 8
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 10
4.1 Pengamatan pada Tanaman Cabai ............................................... 10
4.2 Pengamatan pada Tanaman Tomat ............................................... 10
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13


LAMPIRAN .............................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHALUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia melalui
kegiatan budidaya melalui lahan basah (sawah) dan lahan kering (ladang). Tanaman yang
di budidayakan dilahan basah adalah padi yang menghasilkan beras, sedangkan tanaman
yang di budidayakan di lahan kering adalah tanaman hortikultura. Hortikultura berasal
dari bahasa latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya). Istilah hortikultura
digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi
pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen,
pengemasan dan distribusi.
Dalam sektor pertanian komoditas hortikultura sangat banyak, terdapat 5 jenis
biodiversitas komoditas hortikultura, yaitu : pomologi atau fruticulture, floriculture,
olericulture, biofarmaka, dan lansekap. Berdasarkan data dari pusat penelitian dan
pengembangan pertanian, komoditas hortikultura memiliki kuota utama, seperti sayuran,
buah dan tanaman hias. Kuota sayuran meliputi cabe merah, bawang merah, kentang,
tomat, kacang panjang bawang putih dan sayuran asli Indonesia. Kuota buah meliputi
jeruk pisang, mangga, manggis, pepaya dsb. Kuota tanaman hias meliputi anggrek, lili,
mawar, sedap malam dan tanaman hias tropika.
Dalam pembelajaran Praktikum Dasar-Dasar Agronomi, kami diharuskan untuk
menanam cabai dan tomat. Disamping untuk memenuhi tugas selama pembelajaran jarak
jauh, fungsi menanam tanaman hortikultura ini untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga. Dalam berbudidaya tanaman hortikultura bisa dilakukan menggunakan
polybag/pot.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang memengaruhi budidaya tanaman tomat dan cabai?
2. Bagaimana pembudidayaan tanaman tomat dan cabai?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi budidaya tanaman tomat dan
cabai.
2. Untuk mengetahui proses budidaya tomat dan cabai.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Cabai dan Tomat
2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Cabai
Cabai diklasifikan dalam taksonomi berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledone
Subclass : Sympetalae
Ordo : Solance
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicumm
Spesies : Capsicum annum L
Secara umum pertumbuhan tanaman cabai melalui dua fase yaitu fase
vegetatif dan fase generatif, masa vegetatif berkisar antara umur 0-40 hari
setelah tanam (HST). Pada masa vegetatif pertumbuhanya cenderung mengarah
pada perkembangan batang dan perakaran, sementara pada fase generatif
berlangsung antara umur 40-90 hari setelah tanam hingga tanaman cabai
berhenti berbuah. Pada fase generatif cenderung digunakan untuk pembungaan,
pembuahan, pengisian buah, perkembangan buah, dan pematangan buah
(Wahyudi dan Topan, 2011).
Menurut (Prajnanta, 2007) tanaman cabai berakar tunggang yang terdiri atas
akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder) dari akar lateral keluar serabut-
serabut akar. Panjang akar primer berkisar 35-50 cm, akar lateral menyebar
sekitar 35-45 cm. Wijoyo (2009), menyatakan batang cabai berkayu, kuat,
bercabang lebar dengan jumlah cabai yang banyak. Pada bagian batang yang
muda berambut halus. Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan
varietasnya. Daun cabai merupakan daun tunggal dengan helai berbentuk ovate
atau lancolate, muncul ditunas-tunas samping yang tumbuh berurutan di batang
utama, daun cabai tersusun spiral Agromedia (2007).
Menurut Wiryanta (2002) bunga cabai berbentuk seperti terompet, sama
dengan bunga pada solanaceae lainnya. Bunga cabai merupakan bunga lengkap
yang terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga
2
cabai juga bunga yang berkelamin dua karena benang sari dan putik terdapat
dalam satu tangkai dan bunga cabai ini keluar dari ketiak daun. Tanaman cabai
memiliki bentuk buah kerucut memanjang, lurus dan bengkok serta meruncing
pada bagian ujung nya menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2
cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Dan pembentukan
buah ini dimulai pada umur tanaman 29-40 HST dan buah akan matang dalam
waktu 34-40 hari setelah pembuahan. Adapun suhu yang diinginkan pada saat
pembuahan adalah 21-28º C (Harpenas dan Dermawan, 2010)
2.1.2 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Tomat
Tomat diklasifikan dalam taksonomi berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledone
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Spesies : Lycopersicon esculentum Mill
Menurut Fitriani (2012), Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang
tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabut yang tumbuh kearah
samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan
dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah gembur dan poros. Batang
tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi
cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu itu terdapat
rambut kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas-ruas batang
mengalami penebalan, dan pada bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain
itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan
pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan
membentuk celah-celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5-7. Ukuran daun
dengan panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar
biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman
tomat tumbuh berselang seling atau tersusun spiral melintang batang tanaman.
3
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm dan berwarna
kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau
terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat
adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat. Mahkota
berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran 1 cm. Bunga
tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau putik terletak pada
bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik
berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat
tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah
tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan
bulat persegi. Dalam proses pematangan buah terjadi perubahan warna dari
hijau muda sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning. Pada saat matang
optimal, warna buah berubah menjadi cerah. Buah tomat banyak mengandung
biji lunak berwarna kekuning-kuningan yang tersusun secara berkelompok dan
dibatasi oleh daging buah. Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna
merah apabila sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga
memilikki kulit yang sangat tipis dan dapat dibuka bila sudah matang. Namun,
buah tomat tidak harus dibuka kulitnya terlebih dahulu apabila hendak dimakan.
Biji tomat berukuran kecil, dengan lebar 2 mm – 4 mm dan panjang 3 mm- 5
mm. biji berbentuk seperti ginjal, ringan, berbulu, dan berwarna cokelat muda.
Setiap gram berisi antara 200-500 biji, tergantung varietasnya. Embrio bengkok
terletak di dalam endosperm. Biji yang telah kering dan di simpan di dalam
kaleng atau tempat yang kedap udara dan dingin, daya kecambahnya dapat
bertahan selama 3-4 tahun. Biji berkecambah setelah ditanam 5-10 hari, keping
terangkat keatas (tipe epigeal), langsing, memanjang, dan berwarna hijau.
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai dan Tomat
2.2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini dapat
diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1400 m di
atas permukaan laut, tetapi pertumbuhannya di dataran tinggi lebih lambat. Suhu
udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27° C pada siang
hari dan 18-20° C pada malam hari. Suhu malam di bawah 16°C dan suhu siang
hari di atas 32°C dapat menggagalkan pembuahan. Suhu tinggi dan kelembaban
4
udara yang rendah menyebabkan transpirasi berlebihan, sehingga tanaman
kekurangan air. Akibatnya bunga dan buah muda gugur. Pembungaan tanaman
cabai merah tidak banyak dipengaruhi oleh panjang hari.
Curah hujan yang tinggi atau iklim yang basah tidak sesuai untuk
pertumbuhan tanaman cabai. Pada keadaan tersebut tanaman akan mudah
terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan, yang dapat
menyebabkan bunga gugur dan buah membusuk. Curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan tanaman cabai merah ialah sekitar 600-1.200 mm per tahun.
Walaupun cabai merah dapat ditanam hampir di semua jenis tanah dan tipe iklim
yang berbeda, tetapi penanamannya yang luas banyak dijumpai pada jenis tanah
mediteran dan Aluvial tipe iklim D3/E3 (0-5 bulan basah dan 4-6 bulan kering).
Tanaman cabai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan
aerasi tanah cukup baik, dan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanah yang ideal untuk penanaman cabai adalah tanah
yang gembur, remah, mengandung cukup bahan organik (sekurang-kurangnya
1,5%), unsur hara dan air, serta bebas dari gulma. Kelembaban tanah dalam
keadaan kapasitas lapang (lembab tetapi tidak becek) dan temperatur tanah antara
24-30°C sangat mendukung pertumbuhan tanaman cabai. Temperatur tanah yang
rendah akan menghambat pengambilan unsur hara oleh akar. Cabai merah dapat
tumbuh baik pada kisaran pH tanah antara 5,5 - 6,8. Pada pH > 7,0 tanaman cabai
merah seringkali menunjukkan gejala klorosis, yakni tanaman kerdil dan daun
menguning karena kekurangan hara besi (Fe). Pada pH < 5,5 tanaman cabai merah
juga akan tumbuh kerdil karena kekurangan Ca, Mg dan P atau keracunan Al dan
Mn.
2.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran
rendah, tergantung pada varietasnya. Suhu udara berpengaruh terhadap warna
buah tomat. Pada suhu udara > 32°C warna buah tomat cenderung kuning,
sedangkan pada suhu udara yang bervariasi warna buah cenderung tidak merata.
Suhu ideal agar warna buah tomat merata pada kisaran 24°C - 28°C. Keadaan
suhu dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap
pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban udara yang ideal
tanaman tomat adalah 80 %.

5
Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang–kurangnya
10-12 jam setiap hari,dengan curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang
tinggi dapat menghambat pernyerbukan. Tanaman tomat membutuhkan tanah
yang gembur dengan pH 5 - 6, tanah sedikit mengandung pasir, tetapi banyak
mengandung humus. Air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat.
2.3 Budidaya Tanaman Cabai dan Tomat
Dalam berbudiaya tomat dan cabai langkah-langkah yang dilakukan hampir sama.
Berikut langkah-langkah dalam budidaya tanaman cabai dan tomat :
a. Penyemaian benih
Cabai dan tomat, merupakan tanaman sayuran yang diperbanyak
menggunakan biji. Penanaman biji dapat dilakukan secara langsung atau melalui
pesemaian terlebih dahulu. Penanaman biji secara langsung mengandung risiko
kematian bibit yang lebih tinggi dibandingkan dengan melalui penyemaian. Untuk
varietas hibrida yang harga benihnya relatif mahal, penanaman biji melalui
persemaian sangat dianjurkan. Beberapa keuntungan dengan melakukan
penyemaian ialah : (1) menghemat benih, (2) benih (bibit) tumbuhnya relatif
seragam, dan (3) akan diperoleh bibit yang sehat dan kuat karena telah melalui
seleksi terlebih dahulu.
b. Penanaman bibit
Cabai dan tomat sebaiknya ditanam pada sore hari, untuk menghindari
sengatan sinar matahari. Jika ditanam pada pagi atau siang hari bibit akan layu,
yang dapat mengakibatkan kematian. Di dataran rendah, sebaiknya penanaman
cabai merah dilakukan dengan sistem tumpang gilir dengan tanaman bawang
merah, untuk melindungi tanaman cabai.
c. Pemupukan tanaman
Dalam budidaya tanaman sayuran, pemakaian pupuk organik seperti pupuk
kandang atau kompos merupakan kebutuhan pokok, di samping penggunaan
pupuk buatan. Pupuk organik atau kompos, selain dapat memasok unsur hara bagi
tanaman (terutama hara mikro), juga dapat memperbaiki struktur tanah,
memelihara kelembaban tanah, mengurangi pencucian hara, dan meningkatkan
aktivitas biologi tanah.
Ketersediaan unsur-unsur hara, baik hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S)
ataupun hara mikro (Zn, Fe, Mn, Co, dan Mo) yang cukup dan seimbang dalam
6
tanah merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil yang tinggi dengan
kualitas yang baik. Setiap unsur hara mempunyai peran spesifik di dalam
tanaman. Kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan menurunkan hasil. Dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tiap
jenis tanaman. Waktu dan cara pemupukan harus tepat agar unsur hara tersedia
bagi tanaman.
d. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan, perompesan daun
dan bunga, serta pemasangan ajir bambu penyangga tanaman.
- Penyiraman Tanaman cabai dan tomat adalah tanaman yang memerlukan
banyak air namun tanaman tersebut tidak mau tergenang. Pada umur < 21
hari dilakukan penyiraman setiap hari, sedangkan setelah pada umur > 21
hari dilakukan penyiraman setiap 2-3 hari sekali
e. Pemasangan ajir/ turus bambu penyangga tanaman
Pemasangan ajir bambu bertujuan untuk menopang pertumbuhan tanaman
agar dapat tumbuh dengan tegak. Pada tanaman cabai merah dan tomat,
pemasangan ajir bambu dilakukan mulai umur 4 minggu setelah tanam.
Sedangkan pada tanaman mentimun dilakukan 4-5 hari setelah tanam.
f. Pengendalian OPT
Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan
penyakit berdasarkan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dapat
dilakukan secara preventif atau kuratif. Pengendalian OPT secara preventif
dilakukan sebelum ada serangan OPT, misalnya pergiliran tanaman, pengaturan
jarak tanam, penggunaan varietas tahan, dll. Pengendalian secara kuratif dilakukan
setelah ada serangan OPT, yaitu jika populasi atau intensitas serangan OPT telah
mencapai ambang pengendalian.
g. Panen
Buah cabai pertama kali dipanen pada umur 60-75 hari setelah tanam, dengan
interval ± 3-7 hari. Buah cabai yang akan dikeringkan dipanen setelah matang
penuh. Tempat penyimpanan harus kering, sejuk, dan mempunyai sirkulasi udara
yang cukup baik. Tanaman tomat mulai dipanen pada umur 90 – 100 hari. Panen
tomat dilakukan secara bertahap 7 – 10 kali dengan selang 3 – 5 hari. Pemanenan
dilakukan pada buah yang setengah matang, hijau kemerah-merahan dan yang
merah.
7
BAB III
METODOLOGI PUSTAKA
3.1 Tempat dan Waktu
Tempat untuk melaksanakan tugas praktikum Dasar-Dasar Agronomi adalah dirumah
masing-masing, sebab kondisi pandemi dalam menghadapi covid-19 belum usai. Lokasi
rumah saya berada di Perumahan Wismamas Blok A4/10 Cinangka Sawangan Depok 16516.
Waktu pelaksanaan kurang lebih 3 bulan dari persiapan benih hingga panen, terhitung dari
tanggal 7 September 2020 sampai 13 Desember 2020.

3.2 Alat dan Bahan


Dalam praktikum budidaya tanaman cabai dan tomat dibutuhkan beberapa alat
sebagai berikut :
3.2.1 Alat
a. Wadah persemaian (tray bekas telur)
b. Polybag
c. Media tanam
d. Hand sprayer
3.2.2 Bahan
a. Benih Cabai
b. Benih Tomat
c. Pupuk NPK
d. Air
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Persiapan benih
Persiapan benih saya lakukan tanggal 06 September 2020 (budidaya 1) dan 05
Oktober 2020 (budidaya 2). Saya melakukannya 2 kali sebab pada budidaya 1
sepertinya tanaman saya tidak tumbuh dengan baik.perlakukan antara budidaya 1 dan
budidaya 2 tidak berbeda. Setelah memiliki benih, dilakukanlah perendaman benih
kedalam air hangat selama beberapa menit, setelah itu pilihlah benih yang tenggelam.
3.3.2 Persemaian
Sebelum melakukan persemaian, siapkanlah benih yang sudah dijemur kering
dan media tanam yang sudah di letakkan didalam tray semai. Setelah itu lakukan
persemaian benih tomat dan cabai dan letakkan ditempat teduh.

8
3.3.3 Penanaman
Penanaman dilakukan setelah helai daun mencapai 3-4 lembar dan dilakukan
di sore hari. Dalam proses penanaman letakkanlah media tanam ke dalam polybag
dengan kedalaman hampir ¾ dari tinggi polybag. Sebelum memasukkan media tanam
ke polybag, sebaiknya ditaburi pupuk NPK secukupnya, lalu dicampur aduk. Setelah
itu pindahkanlah bibit cabai dan tomat ke dalam polybag yang sudah terisi media
tanam.
3.3.4 Perawatan
Perawatan tanaman cabai dan tomat diperlakukan sama. Ketika sudah berada
didalam polybag, maka langkah selanjutnya adalah perawatan berupa penyiraman dan
harus terkena sinar matahari yang cukup. Biasanya tanaman cabai dan tomat di jemur
sekitar pukul 07.00 – 10.00. setelah itu letakkan kembali ditempat yang teduh. Tak
lupa penyiraman pun harus dilakukan kurang lebih 2 kali yakni pagi dan sore hari.

9
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengamatan Tanaman Cabai
4.1.1 Pengamatan Proses Persemaian
PERSEMAIAN TANGGAL KETERANGAN
13 September 2020 Selama seminggu ini benih yang ditanam belum
ada tanda-tanda untuk tumbuh
20 September 2020 Pertumbuhan cabai baru tumbuh dihari ke-10
setelah dilakukan pembenihan
Persemaian 1 27 September 2020 Pertumbuhan cabai kurang ada perkembangan
yang signifikan.
4 Oktober 2020 Pada hari selasa tanggal 29 september, mulai
dipindah ke polybag. Setelah itu mulai
dilakukan peletakkan di bawah sinar matahari.
11 Oktober 2020 Pada tanggal 05 Oktober dilakukan persemaian
ulang. Sampai tanggal 11 Oktober belom ada
tanda-tanda kehidupan.
18 Oktober 2020 Sampai tanggal 18 oktober, benih cabai belom
ada yang tumbuh.
25 Oktober 2020 Karna saat persemaian kedua pada tanaman
cabai ini kurang baik, maka saya beralih kembali
Persemaian 2 ke persamaian 1, karna ternyata mereka bisa
tumbuh dengan baik.
1 November 2020 Setelah dipindah tanam ke polybag, saya mulai
melakukan penjemuran dibawah sinar matahari.
6 November 2020 Tanaman cabai mulai meninggi dan tumbuh
daun sejati.
15 November 2020 Tanaman cabai mulai meninggi dan tumbuh
daun yang mulai melebar

4.2 Pengamatan Tanaman Tomat


4.2.1 Pengamatan Proses Persemaian
PERSEMAIAN TANGGAL KETERANGAN
13 September 2020 Selama seminggu ini benih mulai tumbuh di
hari-4.
20 September 2020 Pertumbuhan tanaman tomat mulai meninggi
dan terlihat segar.
27 September 2020 Pertumbuhan tomat kurang ada
Persemaian 1
perkembangan yang signifikan.
4 Oktober 2020 Pada hari selasa tanggal 29 september, mulai
dipindah ke polybag. Setelah itu mulai
dilakukan peletakkan di bawah sinar
matahari.
11 Oktober 2020 Pada tanggal 05 Oktober dilakukan
Persemaian 2
persemaian ulang. Sampai tanggal 11

10
Oktober belom ada tanda-tanda kehidupan.
18 Oktober 2020 Pada tanggal 13 oktober, benih mulai
tumbuh.
25 Oktober 2020 Setelah tumbuh, dilakukanlah pemindahan
bibit tomat ke polybag.
1 November 2020 Setelah dipindah tanam ke polybag, saya
mulai melakukan penjemuran dibawah sinar
matahari.
8 November 2020 Tanaman tomat mulai meninggi dan tumbuh
daun sejati.
15 November 2020 Tanaman tomat mulai meninggi dan tumbuh
daun yang mulai melebar

Pada minggu ke-3 saya sedikit panik jika tumbuhannya tidak berkembang baik.
Namun, sampai minggu ke-5 saya masih merawat persemaian 1. Namun sepertinya sudah
tidak ada harapan untuk menunggunya tumbuh, maka dari itu di minggu ke- 5 saya mulai
persemaian 2. Pada persemaian 1 saya menggunakan tray bekas telur, dimana pada tray
tersebut, jika terkena air akan lepek, maka dari itu saat persemaian 2 saya menggunakan
tempat makanan dari plastik agar tidak kejadian lepek seperti pada persemaian 1.

Pada minggu ke-7 saya melakukan pemindahan bibit ke polybag.untuk tanaman tomat
bisa tumbuh walau harus menunggu sekitar 10 hari untuk tumbuh dari benih menjadi bibit,
berbeda dengan tanaman cabai yang sama sekali tidak menunjukkan kehidupan, maka dari
itu, saya memakai tanaman cabai yang di perseamaian 1.

Setelah saya pindah tanam ke polybag saya tidak melakukan pengamatan mingguan
setelah tanam, karna saya fikir, saya harus memindahkannya lagi ke polybag. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan mingguan dan dikirm ke wa grup, tanaman cabai dan tomat
mengalami pertumbuhan yang baik, seperti jumlah daun yang mulai banyak dan tinggi
tanaman yang semakin tinggi.

Dalam hal bercocok tanam dirumah masing-masing terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan tidak berhasilnya sebuah praktikum. Seperti yang saya alami, harus melakukan
persemaian 2 kali, karena pada persemaian pertama terdapat kesalahan yang saya lakukan
sehingga menjadikan tanaman tidak berkembang. Faktor lainnya adalah Keterbatasan lahan
yang tidak memadai untuk melakukan penjemuran tanaman untuk mendapat sinar matahari,
Jika di letakkan ditempat yang terkena sinar matahari, tantangan yang dihadapi adalah
serangga atau hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar rumah seperti anjing, kucing dan

11
ayam, yang saya takutkan tanaman saya dikencingi dan menimbulkan bau yang busuk
sehingga mencemari tanaman, maka dari itu penanganan yang saya lakukan meletakkannya
di bawah pohon rambutan.

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman cabai dan tomat merupakan tanaman hortikultura yang bisa dijadikan
tanaman budidaya oleh setiap orang. Dengan memiliki pengetahuan, kita bisa melakukan
praktik budidaya cabai dan tomat. Selain itu, seluruh persiapan harus disiapkan, mulai dari
benih, lahan, serta menentukan kapan waktu penyiraman dan tempat penyimpanan yang
teduh.

5.2 Saran
Saran untuk penanaman cabai dan tomat seharunya tetap menggunakan pupuk cair
untuk bisa mempercepat tumbuhnya buah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pangan, Info Agribisnis. Pertanian : Dalam Arti Luas dan Arti Sempit diakses melalui
https://belajartani.com/pertanian-dalam-arti-luas-dan-arti-sempit/ pada 14 Desember
2020 pukul 07.40

Prabaningrum, Laksminiwati dan Tonny K. Moekasan. 2015. Modul Pelatihan Budidaya


Cabai Merah, Tomat, dan Mentimun Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama
Terpadu.

Anonim. Diakses melalui http://repository.uin-


suska.ac.id/15643/8/7.%20BAB%20II_201899PTN.pdf pada 14 Desember 2020 pukul
08.43

Anonim. Diakses melalui http://repository.uin-


suska.ac.id/16519/7/7.%20BAB%20II%20_2018233PTN.pdf pada 14 Desember 2020
pukul 08.45

Anonim. Diakses melalui


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6470/BAB%20%20II.pdf?sequ
ence=4&isAllowed=y pada 14 Desember 2020 pukul 09.10

14
LAMPIRAN I
Dokumentasi Persiapan Alat dan Bahan

15
LAMPIRAN II
Dokumentasi Pembudidayaan pada Tanaman Cabai

Persemaian 1
Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4

16
Persemaian 2
Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4

Minggu ke-5

17
Minggu ke-6

Minggu ke-7

Minggu ke-8

Minggu ke-9

18
LAMPIRAN III
Dokumentasi Pembudidayaan pada Tanaman Tomat

Persemaian 1
Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4

19
Persemaian 2
Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4

Minggu ke-5

20
Minggu ke-6

Minggu ke-7

Minggu ke-8

Minggu ke-9

21

Anda mungkin juga menyukai