Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Suhu dan Panjang Hari Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)


By: Mariana Putri
Pascasarjana Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Email: mariana.putri.princess@gmail.com

BAB I Tanaman kentang produksinya


PENDAHULUAN ditentukan oleh pembentukan umbinya,
produksi yang tinggi ditentukan jika tanaman
Latar Belakang dapat menghasilkan umbi yang banyak dan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang besar-besar. Proses pembentukan umbi
sangat erat berhubungan kehidupan tanaman, kentang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
yang akan mempengaruhi proses-proses antara lain lama penyinaran dan suhu (Malik
fisiologi dalam tanaman. Semua proses dan Langgille, 1978 dalam Harlastuti, 1980).
fisiologi akan dipengaruhi boleh suhu dan Oleh karena itu faktor suhu dan lama
beberapa proses akan tergantung dari cahaya. penyinaran merupakan faktor penting yang
Suhu optimum diperlukan tanaman perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman
agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kentang.
tanaman. Suhu yang terlalu tinggi akan
menghambat pertumbuhan tanaman bahkan BAB II
akan dapat mengakibatkan kematian bagi PEMBAHASAN
tanaman, demikian pula sebaliknya suhu yang
terlalu rendah. Sedangkan cahaya merupakan Tanaman Kentang
sumber tenaga bagi tanaman. Kentang merupakan salah satu jenis
Kentang (Solanum tuberosum L.) sayuran yang mendapat prioritas
menjadi komoditi penting ke empat dunia dikembangkan di Indonesia. Berdasarkan
setelah padi, jagung dan gandum. Kentang volumenya kentang merupakan bahan pangan
sebagai sumber karbohidrat kompleks keempat di dunia setelah padi, jagung, dan
memiliki kandungan lemak yang rendah, gandum. Kentang hanya dapat hidup di daerah
sehingga kentang merupakan salah satu bahan dataran tinggi sekitar 1000-3000 meter di atas
pangan yang digunakan untuk diet. Kentang permukaan laut. Sentra produksi kentang di
dapat diterima secara luas oleh Indonesia tersebar di daerah Sumatera Utara,
masyarakat, kentang juga berkontribusi pada Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa
pengurangan kelaparan di berbagai belahan Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
dunia. Namun, dalam rangka memenuhi Sebagai salah satu jenis tanaman umbi,
kebutuhan yang semakin meningkat dari kentang merupakan tanaman yang dapat
pertumbuhan populasi, efisiensi produksi memproduksi makanan bergizi lebih banyak
harus ditingkatkan. Kendala utama dalam dan lebih cepat, namun membutuhkan
budaya kentang adalah biaya produksi umbi hamparan lahan lebih sedikit dibandingkan
bibit. Biaya bibit mencapai 30 sampai 50 % dengan tanaman lainnya. Pada basis bobot
dari total biaya produksi. Selain itu infeksi segar, kentang memiliki kandungan protein
virus atau bakteri selama pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan umbi-umbian
vegetatif juga dapat menjadi kendala dalam lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kentang
produksi kentang. memiliki potensi dan prospek yang baik untuk

1
mendukung program diversifikasi dalam selanjutnya akan menjadi umbi kentang. Akar
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan tanaman berfungsi menyerap zat–zat yang
pangan berkelanjutan. diperlukan tanaman dan untuk memperkokoh
Tanaman kentang berasal dari Amerika berdirinya tanaman (Samadi, 1997).
Selatan (Peru, Chili, Bolivia, dan Argentina) Kentang adalah tanaman berumur
serta beberapa daerah Amerika Tengah. Di pendek. Tanaman kentang yang dihasilkan
Eropa daratan tanaman itu diperkirakan secara aseksual dari umbi memiliki akar
pertama kali diintroduksi dari Peru dan serabut dengan percabangan yang halus, agak
Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570 dangkal, dan akar adventif berserat yang
dan di Inggris pada tahun 1590 (Hawkes, menyebar, sedangkan tanaman yang berasal
1990). Penyebaran kentang ke Asia (India, dari biji membentuk akar tunggang ramping
Cina, dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan dengan akar lateral yang banyak (Rubatzky,
kepulauan Hindia Barat dilakukan oleh orang- dan Yamaguchi, 1995). Tanaman kentang yang
orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di berasal dari umbi tidak terdapat akar
daerah-daerah tersebut kentang ditanam tunggang tetapi hanya akar halus saja yang
secara luas pada pertengahan abad ke-18 panjangnya dapat mencapai 60 cm. di dalam
(Hawkes, 1990). tanah, akar – akar banyak terdapat pada
Produktivitas kentang di Indonesia kedalaman 20 cm.
pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha dan Batang tanaman kentang yang berada
pada tahun 2010 menurun menjadi 15.95 di atas permukaan tanah berwarna hijau polos,
ton/ha (BPS, 2011). Produktivitas kentang di hijau kemerahan, atau ungu tua. Penampang
Indonesia masih berada dibawah lintang batang berbentuk bulat atau bersudut.
produktivitas kentang di Eropa yang mencapai Batang yang bersudut dapat bersayap atau
25.0 ton/ha (The International Potato Center, tidak bersayap. Pada batang yang bersayap,
2008). Rendahnya produktivitas kentang di sayap dapat lebar (> 0,5cm) atau sempit (90
Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa %. Minyak kencur juga memiliki kemampuan
faktor, diantaranya adalah sifat genetik lebih baik terhadap penghambatan
tanaman kentang itu sendiri serta serangan pertumbuhan koloni P. capsici secara in vitro.
hama dan penyakit tanaman. Batang tanaman berbentuk segi empat
atau segi lima, tergantung pada varietasnya.
Botani Tanaman Kentang Batang tanaman berbuku–buku, berongga, dan
Botani Tanaman Kentang (Solanum tidak berkayu, namun agak keras bila dipijat.
tuberosum L.) Menurut Sharma (2002), Diameter batang kecil dengan tinggi dapat
tanaman kentang mempunyai klasifikasi mencapai 50–120 cm, tumbuh menjalar.
sebagai berikut : Warna batang hijau kemerah-merahan atau
Kingdom : Plantae hijau keungu–unguan (Rukmana, 1997).
Divisio : Spermatophyta Batang tanaman berfungsi sebagai jalan zat–
Kelas : Dicotyledonae zat hara dari tanah ke daun dan untuk
Ordo : Solanales menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke
Famili : Solanaceae bagian tanaman yang lain.
Genum : Solanum Tanaman kentang umumnya berdaun
Species : Solanum tuberosum L. rimbun. Helaian daun berbentuk poling atau
Tanaman kentang memiliki sistem bulat lonjong, dengan ujung meruncing,
perakaran tunggang dan serabut. Akar memiliki anak daun primer dan sekunder,
tunggang dapat menembus tanah sampai tersusun dalam tangkai daun secara berhadap-
kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut hadapan (daun mejemuk) yang menyirip
umumnya tumbuh menyebar (menjalar) ke ganjil. Warna daun hijau keputih–putihan.
samping dan menembus tanah dangkal. Akar Posisi tangkai utama terhadap batang tanaman
tanaman berwarna keputih– putihan dan halus membentuk sudut kurang dari 450 atau lebih
berukuran sangat kecil. Di antara akar–akar besar 450 . Pada dasar tangkai daun terdapat
tersebut ada yang akan berubah bentuk dan tunas ketiak yang dapat berkembang menjadi
fungsinya menjadi umbi (stolon) yang cabang sekunder (Rukmana, 1997). Daun
2
berkerut–kerut dan permukaan bagian bawah stolon yang diikuti pembesaran sehingga
daun berbulu. Daun tanaman berfungsi rhizome membengkak. Umbi berfungsi
sebagai tempat proses asimilasi untuk menyimpan bahan makanan seperti
pembentukan karbohidrat, lemak, protein dan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
vitamin yang digunakan untuk pertumbuhan dan air (Samadi, 1997). Rukmana (1997)
vegetatif, respirasi dan persediaan tanaman. menyatakan bahwa umbi kentang memiliki
Bunga kentang berkelamin dua morfologi bervariasi, dilihat dari bentuk warna
(hermaphroditus) yang tersusun dalam kulit, warna daging, dan mata tunasnya seperti
rangkaian bunga atau karangan bunga yang disajikan pada tabel 2.1.
tumbuh pada ujung batang dengan tiap Tabel 1. Keragaman morfologis umbi kentang
karangan bunga memiliki 7–15 kuntum bunga. No Bagian Umbi Ciri – ciri visual
Warna bunga bervariasi : putih, merah, biru. 1 Bentuk umbi Bulat, bulat lonjong,
Struktur bunga terdiri dari daun kelopak 2 Warna kulit dan lonjong
(calyx), daun mahkota (corolla), benang sari 3 umbi memanjang Putih,
(stamen), yang masing–masing berjumlah 5 4 Warna daging kuning dan merah.
buah serta putih 1 buah. Bunga bersifat umbi Putih, putih
protogami, takni putik lebih cepat masak Mata tunas kekuning–kuningan
daripada tepung sari. Sistem penyerbukannya dan kuning. Dangkal,
dapat menyerbuk sendiri ataupun silang menengah (medium)
(Rukmana, 1997). dan dalam.
Bunga kentang yang telah mengalami
penyerbukan akan menghasilkan buah dan Selain mengandung zat gizi, umbi
biji–biji (Samadi, 1997). Buah kentang kentang mengandung zat solanin yang beracun
berbentuk bulat, bergaris tengah kurang lebih dan berbahaya bagi yang memakannya. Racun
2,5 cm, berwarna hijau tua sampai keungu– solanin akan berkurang atau hilang apabila
unguan dan tiap buah berisi 500 bakal biji. umbi telah tua sehingga aman untuk dimakan.
Bakal biji yang dapat menjadi biji hanya Tetapi racun solanin tidak dapat hilang apabila
berkisar 10 butir sampai dengan 300 butir. Biji umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena
kentang berukuran kecil, bergaris tengah sinar matahari. Umbi kentang yang masih
kurang lebih 0,5 mm, berwarna krem, dan mengandung racun solanin berwarna hijau
memiliki masa istirahat (dormansi) sekitar 6 walaupun telah tua (Samadi, 1997).
bulan (Rukmana, 1997).
Umbi terbentuk dari cabang samping Suhu pada Pertumbuhan Tanaman
diantara akar–akar. Proses pembentukan Pengertian suhu mencangkup dua
umbi ditandai dengan terhentinya aspek yakni derajat dan insolasi. Insolasi
pertumbuhan memanjang dari rhizome atau menunjukkan energi panas dari matahari
3
dengan satuan g/kalori/cm/jam. Mirip dengan - Fluktuasi kecepatan pertumbuhan
pengertian intensitas pada radiasi matahari. pada tahap ini sering disebabkan oleh
Satu garam kalori adalah sejumlah energi yang faktor - faktor tumbuh lainnya diluar
dibutuhkan untuk menaikan suhu satu gram suhu seperti air, cahaya, ketersediaan
air sebesar 1 ºC. oksigen dan karbondioksida serta
Jumlah isolasi atau suhu suatu daerah unsur hara kadang-kadang menjadi
tergantung pada letak : faktor pembatas, tetapi masih dapat
a. letak lintang suatu daerah di khatulistiwa ditolerir oleh tanaman.
insolasi lebih besar dan sedikit bervariasi - Titik B merupakan titik kritis dimana
dibandingkan dengan sub tropis dan daerah ketersediaan faktor tumbuh diluar
sedang. Akan tetapi insolasi total untuk satu suhu memegang peranan penting.
Kisaran suhu di alam antara -273ºC sampai Kondisi sedikit saja dibawah optimum
berjuta-juta ºC (di pusat matahari). Untuk dapat menjadi faktor pembatas
pertumbuhan tanaman diperlukan suhu (limiting factor).
antara 15 - 40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau Tahap C-D :
diatas 40ºC pertumbuhan tanaman - Merupakan tahap pertumbuhan
menurun secara drastis. Suhu akan menurun, dimana energi panas tidak
mengaktifkan proses fisik dan proses kimia lagi dapat meningkatkan laju
pada tanaman. Energi panas dapat pertumbuhan.
menggiatkan reaksi-reaksi biokimia pada - Pada tahap ini penurunan kecepatan
tanaman atau reaksi fisiologis dikontrol pertumbuhan sebanding dengan
oleh selang suhu tertentu. kenaikan suhu.
Suhu meningkatkan perkembangan - Dibandingkan dengan tahap A-B, garis
tanaman sampai batas tertentu. Hubungan proyeksi a-b selalu lebih besar
suhu dengan pertumbuhan tanaman daripada garis proyeksi c-d. Hal ini
menunjukkan hubungan yang linear sampai berarti bahwa percepatan
batas tertentu, setelah tercapai titik pertumbuhan pada tahap C-D. Kondisi
maksimum (puncak) hubungan kedua variabel ini dapat diartikan bahwa kenaikan
itu menunjukkan hubungan parabolik. suhu sebanding dengan penurunan
Pada Tahap A-B aktivitas enzim pertumbuhan dan
- Merupakan tahap pertumbuhan yang sebanding pula dengan kerusakan
sangat cepat. protein, sebagai bahan baku enzim.
- Suhu meningkatkan laju pertumbuhan - Dapat diketahui bahwa panas dapat
membentuk garis lurus (linear) dimana meningkatkan energi kinetik dari
kurvanya merupakan fungsi molekul-molekul tanaman yang
eksponensial dengan suhu. membuat laju reaksi biokimia
- Pada tahap ini energi panas dapat meningkat sampai batas tertentu dan
mengaktifkan seluruh sistem panas yang terlalu tinggi tidak lagi
(perangkat) pertumbuhan. Sehingga menguntungkan pada tanaman.
efisiensi penggunaan energi panas oleh Hubungan suhu dengan pertumbuhan
tanaman adalah besar. Energi panas tanaman dijelaskan dalam suatu metode
yang terbuang percuma berada pada ”remainder index” atau heat unit, yaitu suatu
jumlah yang kecil, atau energi panas metode pendekatan antara agronomi dan
yang tertangkap molekul dapat klimatologi. Teknik ini menurut Newman dan
meningkatkan gerakan-gerakan Blair, 1969, Yahya, 1988, melihat hubungan
molekul dalam jaringan tanaman. antara laju pertumbuhan dan perkembangan
Pada tahap B-C tanaman dengan akumulasi suhu rata-rata
- Kecepatan pertumbuhan tanaman harian diatas suhu baku (dasar) suhu dasar
menurun, sehingga rata-rata fluktuasi bervariasi menurut jenis tanaman.
pertumbuhan dapat membentuk garis
mendatar.  (T mak  T min) 
RI =   T Baku 
 2 
4
Hal yang membatasi penggunaan sistim heat
unit antara lain yaitu :
Dimana : 1. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut
RI = Reminder Index mempengaruhi kematangan, sebagai
T mak = suhu maksimum harian contoh kematangan dipercepat pada tanah
T min = suhu minimum harian yang mengandung P sedang pada tanah
T baku = suhu baku (vital) banyak mengandung N memperlambat
Suhu baku suatu tanaman diukur dalam kematangan
percobaan terkontrol dalam growth chamber. 2. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas,
Suhu baku adalah titik suhu yang sedang heavy soil lambat
menunjukkan tidak terjadinya proses 3. Topografi, lereng dan drainase juga
fisiologis tanaman. Suhu baku bervariasi pada penting karena mempengaruhi keadaan
setiap tanaman dan pada setiap proses kelembaban suhu
perkembangan. Contoh suhu baku untuk 4. Altitude dan latitude mempengaruhi heat
tanaman kentang 7,2ºC, jagung 10ºC, kedele unit
7,8ºC dan kapas 16,6ºC. 5. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak
Penggunaan praktis Reminder Index diperhitungkan dalam sistim ini
adalah untuk menentukan kebutuhan panas 6. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan
reaksi-reaksi fisiologis dalam pertumbuhan penyakit sangat mempengaruhi hilai heat
dan perkembangan tanaman mulai dari tanam unit terhadap tanaman
sampai panen. Perhitungan heat unit (satuan 7. Intensitas cahaya matahari diukur dalam
panas) atau remainder index yang cermat gram kalori per cm2 lebih dari akumulasi
dapat menentukan saat tercapai suatu tahap suhu
perkembangan tanaman tertentu, misalnya
pembungaan, masak fisiologis atau panen yang Masalah Pada Head Unit
lebih akurat. Kelemahan lain dari sistim penjumlahan
Pertumbuhan dan perkembangan suhu ini adanya faktor pertumbuhan dan
tanaman memerlukan sejumlah panas, hal ini perkembangan tanaman tidak langsung
dikenal sebagai heat unit. Sejumlah suhu di dipengaruhi oleh suhu. Sistim ini tidak
atas batas aktivitas vital merupakan dasar dari mempertimbangkan efek suhu siang dan
sistim heat unit. Jumlah satuan panas (heat malam dan selang suhu
unit) dalam satu hari diperoleh dari Masalah yang timbul dengan
pengurangan suhu aktual dengan suhu dasar penerapan reminder index adalah tidak
pada hari itu. diperhitungkannya pengaruh merusak atau
Kebutuhan satuan panas (heat unit) merugikan akan suhu ekstrim selama
tanaman dapat dihitung dari awal penanaman pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
sampai panen. Sistim ini disebut juga sebagai Suhu ekstrim (tinggi atau rendah) diluar suhu
“remainder index system”. Nilai-nilai kardinal selama pertumbuhan dan
dinyatakan dalam “day degrees” atau “degrees perkembangan tanaman selalu ada dan
day” atau heat unit atau thermal unit pengaruhnya terdapat proses fisiologis
Kegunaan sistim heat unit yaitu : tanaman sulit untuk dideteksi, karena banyak
1. Mengemukakan adanya perbedaan aspek. Pengaruh suhu ekstrim dapat
lamanya masa pertumbuhan bagi setiap menyebabkan kesalahan-kesalahan dalam
varietas menetapkan tercapainya suatu fase
2. Menentukan panen pertumbuhan atau perkembangan tanaman.
3. Melindungi panen dan mengurangi masa
tidak aktif
4. Membantu meramalkan kebutuhan
pekerja untuk pelaksanaan pabrik
5. Menolong pemanenan dan biaya produksi
6. Membantu dalam mengontrol kualitas

5
suhu naik. Pada suhu yang amat rendah
respirasi terhenti dan biasanya diikuti pula
terhentinya fotosintesa. Kondisi ini dapat
diartikan tercapainya suhu vital. Suhu vital
berada sedikit diatas titik beku.
- Suhu rendah pada kebanyakan tanaman
mengakibatkan rusaknya batang, daun
muda, tunas bunga dan buah. Besarnya
kerusakan orang atau jaringan tanaman
akibat suhu rendah tergantung pada,
keadaan air, keadaan unsur hara,
morfologis dan kondisi fisiologis tanaman.
Tanaman yang tumbuh didaerah yang
Berdasarkan kenyataan diatas lahir ide berkecukupan air lebih sensitif daripada
untuk menyusun suatu metode yang tanaman yang biasa hidup dilingkungan
bermaksud untuk memperhitungkan kering terutama pengaruh frost. Tanaman
pengaruh-pengaruh merusak akibat suhu yang jaringannya kaya unsur kalium biasa
ekstrim. Metode ini dikenal dengan index lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi
fisiologis. Hubungan physiological index dan jaringan yang banyak mengandung
remainder index dapat dilihat pada gambar. nitrogen pada umumnya lebih rapuh.
Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman Lapisan gabus dan lilin pada organ
- Pada suhu rendah (minimum) tanaman dapat menaruh pengaruh buruk
pertumbuhan tanaman menjadi lambat yang disebabkan oleh suhu rendah.
bahkan terhenti, karena kegiatan Keadaan ini sangat tergantung pada
enzimatis dikendalikan oleh suhu. kondisi fisiologis tanaman.
- Suhu tanah yang rendah akan berakibat Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman
absorpsi air dan unsur hara terganggu, - Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada
karena transpirasi meningkat. Apabila kecepatan maksimum bila suhu berada
kekurangan air ini terus menerus tanaman pada kondisi optimum, kalau faktor-faktor
akan rusak. Hubungan suhu tanah yang lain tidak menjadi pembatas.
rendah dengan dehidrasi dalam jaringan - Dalam selang suhu minimum ke optimum,
tanaman adalah apabila suhu tanaman kecepatan pertumbuhan berbeda tidak
rendah viskositas air naik dalam membran nyata kalau waktu cukup lama, tetapi
sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel akar kecepatan pertumbuhan bertambah tinggi
menurun. bila semakin dekat dengan suhu optimum.
- Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh - Pada jarak suhu optimum ke suhu
langsung terhadap populasi mikroba maksimum, kecepatan pertumbuhan pada
tanah. Laju pertumbuhan populasi umumnya menurun, kecuali pada jenis
mikroba menurun dengan menurunnya tanaman tertentu pertumbuhan
suhu sampai di suhu 0ºC, sehingga banyak berlangsung cepat. Pada suhu optimum,
proses penguraian bahan organik dan dan tanaman tidadk stress air suhu daun
mineral esensial dalam tanah yang mengikuti suhu udara dan suhu akar akan
terhalang. Aktivitas nitrobakteria mengikuti suhu tanah.
menurun dengan menurunnya suhu, - Urutan pengaruh suhu terhadap fungsi
sehingga proses nitrifikasi berkurang. tanaman adalah sebagai berikut :
- Pada tanaman tropik memperlihatkan Pertumbuhan, Pembelahan sel,
pertumbuhan yang terhambat pada suhu Fotosintesa, Respirasi.
20ºC laju pertumbuhan menurun dengan - Panas memberikan energi untuk beberapa
pesat menjelang suhu 10ºC dan mati fungsi tanaman agar tanaman dapat
setelah suhu turun terus dibawah 10ºC. melaksanakan proses-proses fisiologisnya.
- Pada umumnya respirasi menurun dengan - Suhu juga mempengaruhi produk sintesa
menurunnya suhu dan menjadi cepat bila dan metabolisme tanaman. Pada suhu
6
rendah tanaman terangsang untuk 40ºC. Respon respirasi terhadap suhu
membentuk polisakarida lebih banyak tidak sama pada jenis tanaman dan pada
karena respirasi menurun. Hal ini tentu setiap tahap perkembangan tanaman.
berkaitan dengan kegiatan fotosintesa Pada tanaman tropis respirasi maksimal
sebelumnya. Laju akumulasi karbohidrat terjadi pada suhu 40ºC dan tanaman
akan lebih cepat bila suhu semakin daerah sedang respirasi maksimal 30ºC.
menurun menjelang panen. Suhu tinggi (diatas optimum) akan
- Tanaman di daerah sedang, suhu optimum merusak tanaman dengan mengacau arus
untuk fotosintesa lebih rendah respirasi dan absorpsi air. Bila suhu udara
dibandingkan dengan suhu optimum meningkat, laju transpirasi meningkat,
untuk respirasi. Pernyataan ini akan karena penurunan defisit tekanan uap dari
menjawab kenapa tanaman penghasil daya yang hangat dan suhu daun tinggi,
karbohidrat memberikan hasil yang lebih yang mengakibatkan peningkatan tekanan
tinggi (seperti jagung, kentang) didaerah uap air padanya. Kelayuan akan terjadi bila
beriklim sedang dibandingkan dengan laju absorpsi air terbatas karena
hasil tanaman yang dicapai oleh tanaman kurangnya air atau kerusakan sistem
yang sama ditanam pada daerah yang lebih vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat
panas. kerusakan akibat suhu tinggi, lebih besar
- Pada tahap perkecambahan, selain untuk pada jaringan yang lebih muda, karena
pertumbuhan energi juga dibutuhakn terjadi denaturasi protoplasma oleh
untuk menembus kulit biji. dehidrasi.
- Kebutuhan energi pada tahap - Pada saat pembentukan sel generatif, suhu
pembungaan ditujukan untuk tinggi mengakibatkan rusaknya sistem
pertumbuhan vegetatif dan digunakan pembelahan mitosis yang berlangsung
untuk membetuk sel-sel gamet. Kebutuhan dengan cytokinesis. Hal ini terlihat adanya
energi yang besar ini dibuktikan suhu kegagalan pembentukan biji, akrena
optimum untuk tahap perkecambahan dan pollengrain yang terbentuk steril.
pembungaan lebih besar dari pada suhu - Pada suhu 45ºC akan mengganggu
optimum untuk tahap lainnya dalam siklus aktivitas enzim, diantaranya enzim
hidup tanaman. Kalau kebutuhan energi proteinase dan pepidase. Enzim
panas tidak terpenuhi tanaman tida dapat proteinase berfungsi uantuk merombak
berkecambah atau berbunga. protein menjadi lipids. Sedangkan enzim
- Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap peptidase merombak peptids menjadi
ini merupakan fase kritis, fase dimana asam amino. Oleh karena itu tidak
permintaan tanaman akan suhu dan faktor berkecambahnya biji (terutama kedele
tumbuh lainnya adalah besar. Tanaman dan jagung) pada suhu tinggi karena
akan muncul lebih cepat ke permukaan kegagalan metabolisme biji yang
tanamah, kalau suhu tanah mendekati disebabkan oleh kekurangan bahan dasar,
optimum (21 ºC). (Shaw, 1955). yakni asam amino.
Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman - Translokasi asimilat terjadi dengan adanya
- Jaringan tanaman akan mati apabila suhu molekul atau ion melintasi membran dari
mencapai 45ºC sampai 55ºC selama 2 jam. daun ke jaringan yang merismatik. Pada
- Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi suhu tinggi translokasi asimilat terhalang
lebih tahan terhadap suhu ekstrem tinggi, karena terjadinya dehidrasi, karena
karena denaturasi karbohidrat lebih tahan respirasi meningkat. Hal ini pula sebabnya
dibandingkan protein. Denaturasi portein suhu tinggi terjadinya gangguan
terjadi pada suhu 45ºC, sedangkan pertumbuhan pada jaringan merismatik
karbohidrat baru rusak pada suhu diatas akibat asimilat sebagai bahan dasar tidak
55ºC, bahkan ada yang sampai 85ºC. dapat mencapai jaringan tersebut.
- Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, - Pada Suhu yang terlalu tinggi dan
respirasi rendah bahkan terhenti pada datangnya tiba-tiba akan menyebabkan
suhu 0ºC dan maksimal pada suhu 30ºC - terjadinya perubahan genetis dalam sel
7
atau disebut juga mutasi. Mutasi gene tetapi juga menentukan waktu pembungaan
dapat terjadi akibat suhu tinggi yang pada banyak tanaman. Sugito (1994),
datangnya tiba-tiba. Suhu tinggi yang menjelaskan respon tanaman terhadap
datangnya tiba-tiba mempunyai daya panjang hari sering dihubungkan dengan
tembus yang sangat kuat sehingga dapat pembungaan, tetapi sebenarnya banyak aspek
mencapai bahan genetis dalam inti sel, pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh
akibatnya terjadi perubahan pasangan panjang hari, antara lain:
alel-alel dalam kromosom. a) inisiasi bunga,
b) produksi dan kesuburan putik dan
Panjang Hari pada Pertumbuhan Tanaman tepung sari, misalnya pada jagung dan
Fotoperiode merupakan rasio relatif kedelai,
antara panjang waktu penyinaran matahari c) pembentukan umbi pada tanaman
pada siang dengan malam hari. kentang, bawang putih dan umbi-
Fotoperiodisme ialah tanggapan umbian yang lain,
perkembangan tumbuhan terhadap d) dormansi benih, dan perkecambahan
fotoperiode. Pengaruh respon tersebut dapat biji pada tanaman bunga, dan
pada pertumbuhan vegetatif dan reproduktif. e) pertumbuhan tanaman secara
Pertumbuhan vegetatif yang dipengaruhi oleh keseluruhan, seperti pembentukan
fotoperiode ialah pembentukan bulb dan anakan, percabangan dan
umbi, pembentukan cabang, bentuk daun, pertumbuhan memanjang.
pembentukan pigmen, pembentukan rambut,
perkembangan akar, dormansi biji dan Pengaruh Suhu dan Panjang Hari pada
kematian. Pertumbuhan reproduktif tanaman Tanaman Kentang
yang dipengaruhi oleh fotoperiode ialah Fluktuasi suhu dalam tanah akan
pembentukan bunga, buah dan biji (Stirling, et berpengaruh langsung terhadap aktivitas
al., 2002). pertanian terutama proses perakaran
Fotoperiodisitas atau panjang hari dan tanaman di dalam tanah. Apabila suhu tanah
didefinisikan sebagai panjang atau lamanya naik akan berakibat berkurangnya kandungan
siang hari dihitung mulai dari matahari terbit air dalam tanah sehingga unsur hara sulit
sampai terbenam. Panjang hari tidak diserap tanaman., sebaliknya jika suhu tanah
terpengaruh oleh keadaan awan karena pada rendah maka akan semakin bertambahnya
lama penyinaran bisa berkurang bila matahari kandungan air dalam tanah, di mana sampai
tertutup awan, tetapi panjang hari tetap pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan.
(Sugito, 1994). Akibatnya aktivitas akar/respirasi semakin
Panjang hari berubah secara beraturan rendah mengakibatkan translokasi dalam
sepanjang tahun sesuai dengan deklinasi tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses
matahari dan berbeda pada setiap tempat distribusi unsur hara jadi lambat dan akhirnya
menurut garis lintang. Pada daerah pertumbuhan tanaman jadi lambat. Demikian
khatulistiwa, panjang hari sekitar 12 jam, pula dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi
semakin jauh dari ekuator panjang aktivitas negatif seperti terjadi
hari dapat lebih atau kurang sesuai dengan pembongkaran/perusakan organ. Suhu
pergerakan matahari. Secara umum dapat maksimal dan minimal berpengaruh terhadap
dikatakan bahwa semakin lama tanaman hasil produksi. Hal inilah yang menyebabkan
mendapatkan pencahayaan matahari, semakin hasil panen padi Indonesia menjadi rendah.
intensif proses fotosintesis, sehingga hasil Suhu merupakan faktor penting bagi
akan tinggi. Akan tetapi fenomena ini tidak tanaman kentang (Solanum tuberosum ssp.
sepenuhnya benar karena beberapa tanaman tuberosum), Umumnya kentang akan tumbuh
memerlukan lama penyinaran yang berbeda baik dan dapat berproduksi maksimal pada
untuk mendorong fase pembungaan. suhu 15-18oC (Haynes dkk., 1988). Dengan
Fotoperiodisitas tidak hanya meningkatnya suhu akan merubah
berpengaruh terhadap jumlah cadangan keseimbangan yang akan menyebabkan
makanan yang dihasilkan oleh suatu tanaman, kecepatan respirasi akan melebihi kecepatan
8
fotosintesa, yang menyebabkan berkurangnya pengisian umbi secara ideal, diperlukan hari
hasil (Janic, 1972 dalam Harlastuti, 1980). panjang pada stadia awal agar mencapai
Walaupun demikian Borah dan Milthorpe pertumbuhan daun yang maksimum,
(1962) dalam Hynes (1988) suhu diatas 18oC kemudian diikuti hari pendek dan suhu rendah
akan merangsang pembentukan batang- untuk translokasi zat pati secara cepat ke
batang tanaman tetapi tidak merangsang organ penyimpanan.
pertumbuhan luas daun, sedangkan suhu di Menurut Krauss dan Marschner (1984),
bawah 18oC akan menghambat pertumbuhan, suhu tanah yang lebih tinggi dari 24oC
asimilat yang dihasilkan rendah dan menyebabkan aktivitas beberapa enzim yang
menghambat pembesaran umbi. berperan dalam metabolisme pati tertekan
Pertumbuhan tanaman kentang sangat sehingga terjadi penurunan kadar pati pada
dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Tanaman umbi dan secara langsung menghambat
kentang tumbuh baik pada lingkungan dengan perombakan gula menjadi pati. Beberapa hasil
suhu rendah, yaitu 15 sampai 20oC, cukup penelitian menunjukkan bahwa akumulasi
sinar matahari, dan kelembaban udara 80 bahan kering dapat tertunda pada suhu tanah
sampai 90 % (Sunarjono, 1975). lebih
Suhu tanah juga berpengaruh terhadap dari 24oC dan sangat terganggu pada suhu
pertumbuhan umbi kentang, pada suhu tanah tanah 33oC karena sebagian besar karbohidrat
yang terlalu tinggi pertumbuhan umbi akan dikonsumsi untuk respirasi. Akibatnya,
dihambat. Suhu optimal untuk pertumbuhan karbohidrat yang digunakan untuk
umbi kentang sekitar 17oC sedangkan suhu di pertumbuhan berkurang.
atas 19oC umbi tidak akan tumbuh (Chang, Slater (1963) dalam Harlastuti (1980),
1968). mengatakan bahwa pembentukan umbi terjadi
Suhu tanah berhubungan dengan pada suhu yang tidak terlalu tinggi, terutama
proses penyerapan unsur hara oleh akar, didominasi oleh suhu malam hari (Chang,
fotosintesis, dan respirasi. Menurut Burton 1968).
(1981), untuk mendapatkan hasil yang Suhu malam untuk pembentukan umbi
maksimum tanaman kentang membutuhkan lebih penting dibandingkan dengan suhu
suhu optimum yang relatif rendah, terutama siang. Jumlah umbi menurun dengan
untuk pertumbuhan umbi, yaitu 15,6 sampai meningkatnya suhu malam. Dengan suhu
17,8oC dengan suhu rata-rata 15,5oC. Dengan tinggi, terutama pada malam hari,
penambahan suhu 10oC, respirasi akan pertumbuhan lebih banyak terjadi pada bagian
bertambah dua kali lipat. Jika suhu meningkat, tanaman di atas tanah daripada bagian di
laju pertumbuhan tanaman meningkat sampai bawah tanah. Untuk pembentukan umbi
mencapai maksimum. Laju fotosintesis juga diperlukan suhu siang hari 17,7 sampai 23,7oC
meningkat sampai mencapai maksimum, dan suhu malam hari 6,1 sampai 12,2oC. Pada
kemudian menurun. Pada waktu yang sama suhu malam yang tinggi tanaman lebih banyak
laju respirasi secara bertahap meningkat menghasilkan daun baru, cabang, dan bunga
dengan meningkatnya suhu. Kehilangan serta stolon muncul di permukaan tanah
melalui respirasi lebih besar daripada membentuk batang dan daun sehingga
tambahan yang dihasilkan oleh aktivitas tanaman menghasilkan umbi dalam jumlah
fotosintesis. Akibatnya, tidak ada peningkatan yang sedikit. Keadaan sebaliknya terjadi jika
hasil neto dan bobot kering tanaman dan umbi suhu malam yang rendah.
menurun. Menurut Nonnecke (1989), jika selama
Tanaman kentang menghendaki suhu perkembangan umbi terjadi cekaman suhu
yang berbeda untuk setiap periode yang tinggi, umbi yang dihasilkan akan
pertumbuhan. Daerah dengan suhu berbentuk abnormal karena
maksimum 30oC dan suhu minimum 15oC terjadi pertumbuhan baru dari umbi yang
sangat baik untuk pertumbuhan tanaman telah terbentuk sebelumnya yang disebut
kentang daripada daerah dengan suhu yang pertumbuhan sekunder (retakan-retakan
relatif konstan, yaitu 24oC. Menurut Shukla pada umbi, pemanjangan bagian ujung umbi,
dan Singh (1975), untuk pembentukan dan
9
dan kadang-kadang terjadinya rangkaian akan didapat pertumbuhan umbi dan batang
umbi). yang baik.
Suhu tinggi, keadaan berawan, dan Beberapa jenis kentang seperti
kelembaban udara rendah akan menghambat tuberosum, andigena dan tuberosum
pertumbuhan, pembentukan umbi, dan dihaploid mempunyai hari kritis lebih dari 15
perkembangan bunga. Fluktuasi kelembaban jam (Kopetz, 1937 dalam Haynes, 1988).
yang sangat berbeda antara siang dengan Panjang hari juga berpengaruh
malam akan mengurangi hasil. Jika malam hari terhadap pembentukan umbi, tetapi hal itu
kelembaban rendah, suhu udara menjadi tidak terlalu penting karena umbi tetap
tinggi, tanaman akan banyak melakukan terbentuk pada berbagai tingkatan panjang
respirasi. hari. Perbedaannya hanya saat kapan umbi
Suhu rendah dengan intensitas radiasi terbentuk dan lamanya proses perkembangan
tinggi dan hari pendek mempercepat berlangsung. Panjang hari yang dikehendaki
perkembangan tanaman kentang sehingga tanaman kentang bervariasi, bergantung pada
pemanjangan batang cepat terhenti, umbi varietasnya, kisaran yang diperlukan antara
cepat terbentuk, dan akhirnya tanaman cepat 10 sampai
mati. Begitu juga sebaliknya. 16 jam/hari. Chapman (1975) menyimpulkan
Bodlaender (1983) menyatakan bahwa bahwa jika tanaman mendapat perlakuan hari
untuk dapat berfotosintesis dengan baik, pendek, ujung stolon akan cepat membentuk
tanaman memerlukan intensitas cahaya yang umbi, sedangkan jika diberi perlakuan hari
tinggi yang diperlukan untuk mengaktifkan panjang, stolon cenderung bertambah panjang
distribusi asimilat, memperpanjang cabang, dan baru kemudian membentuk umbi.
dan untuk meningkatkan luas serta bobot Proses pembentukan umbi pada
daun. Meningkatnya cahaya yang dapat tanaman kentang dapat dipercepat oleh hari
diterima tanaman akan mempercepat proses pendek, intensitas cahaya tinggi, suhu malam
pembentukan umbi dan waktu pembungaan, yang rendah, dan N yang rendah serta
bahkan pada intensitas cahaya yang kombinasi faktor tersebut (pada musim hujan
berlebihan dapat menurunkan hasil karena kombinasi intensitas cahaya dan suhu adalah
terjadi transpirasi yang tinggi yang tidak dapat hari pendek, suhu tinggi, dan intensitas cahaya
diimbangi dengan penyerapan air dari dalam rendah, sedangkan pada musim kemarau
tanah. Oleh karena itu, sel akan kehilangan adalah hari pendek, suhu rendah, dan
turgor, stomata menutup, dan absorpsi CO2 intensitas cahaya tinggi).
berkurang sehingga hasil fotosintesisnya Intensitas sinar juga berperan dalam
berkurang. Akan tetapi, menurut Asandhi dan produksi umbi kentang. Borah dan Milthorpe
Gunadi (1989), intensitas cahaya matahari (1962) dalam Haynes (1988) berpendapat
yang dibutuhkan tanaman kentang belum pembentukan umbi lebih cepat, pembentukan
dapat dipastikan walaupun tanaman kentang jumlah umbi lebih baik dan berat basah umbi
hanya membutuhkan intensitas cahaya lebih baik pada intensitas sinar 56 cal/
matahari moderat. cm2/hari atau sinar separonya. Pengurangan
Umur tanaman kentang dipengaruhi intensitas sinar akan merangsang
oleh panjang penyinaran (Slater, 1963 dalam pembentukan cabang dan akan mengurangi
Harlastuti, 1960). Selanjutnya Haynes (1988) berat umbi secara nyata (Pohjahkalio, 1951
menyebutkan bahwa waktu penyinaran dalam Haynes, 1988).
mempunyai pengaruh yang menguntungkan
terhadap produksi umbi kentang atau KESIMPULAN
pembentukan batang-batang tanaman tetapi
1. Suhu meningkatkan perkembangan
pengaruh itu jarang terjadi untuk kedua-
tanaman sampai batas tertentu.
duanya. Awal pembentukan umbi akan
2. Laju pertumbuhan tanaman berjalan
dirangsang oleh penyinaran pendek tetapi
pada kecepatan maksimum bila suhu
lamanya terbatas dan pertumbuhan umbi akan
berada pada kondisi optimum, kalau
efektif dengan membatasi ukuran dan umur
daun. Dengan mengombinasi lama penyinaran
10
faktor-faktor lain tidak menjadi Handoko. 1994. Klimatologi dasar.Pustaka
pembatas. jaya, Bogor.
3. Adanya perbedaan panjang hari Harlastuti, 1980. Pemupukan Gandasil D lewat
menyebabkan adanya fotoperiodisme daun dibandingkan dengan pemupukan
pada tanaman yang merupakan NPK berat tanah pada tanaman kentang.
tanggapan perkembangan tumbuhan Fakultas Pertanian UGM.
terhadap panjang hari. Pengaruh Hawkes, J.G.,1990. The potato evolution
respon tersebut dapat pada biodiversity and resources. Belhaven
pertumbuhan vegetatif dan Press, Oxford, England/Smithsonian
reproduktif. Institution Press, Washington D. C. 259
4. Suhu sangat berpengaruh terhadap pp.
setiap fase pertumbuhan tanaman Haynes, K. G. , F. L. Haynes and W. E. Swallow.
kentang terutama pada fase 1988. Temperature and photoperiod
pembentukan umbi dan pembungaan. production dnd Specifik Grafity
Dimana suhu yang dikehendaki http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MKK
tanaman kentang adalah suhu yang 2113A/.../bahan_ajar_suhu.doc
relatif rendah. http://www.damandiri.or.id/file/nurmayulis
5. Panjang hari berpengaruh terhadap unpadbab2.pdf
pembentukan umbi tanaman kentang.
Panjang hari menentukan waktu Krauss, A., and H. Marschner. 1984. Growth
terbentuknya umbi. Panjang hari yang rate and carbohydrate metabolisme of
dikehendaki tanaman kentang adalah potato tuber exposed to high
hari pendek. temperature. Potato Res. 27:297-303.
Nonnecke, L.I. 1989. Vegetable production.
Van Nostrand Reinhold, Canada.
DAFTAR PUSTAKA
Rubatsky, V., dan M. Yamaguchi. 1995. Sayuran
Dunia: Prinsip, produksi, dan gizi.
Asandhi, A.A., dan N. Gunadi. 1989. Syarat
Penerbit ITB. Bandung
tumbuh tanaman kentang. dalam Rukmana, R. 1997. Kentang budidaya dan
Kentang. Edisi kedua. Balai Penelitian pasca panen. Kanisius, Yogyakarta.
Hortikutura Lembang.
Salisbury, F. B. and Ross, C. W. 1992. Plant
physiology. Wadsworth Publishing. Fort
Bayong, T., 2004. Klimatologi. ITB, Bandung Collins. Colorado.
Benyamin, K., 1994. Dasar-dasar klimatologi. Samadi, B. 1997. Usahatani kentang. Kanisius.
PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Yogyakarta.
Bodlaender, K.B.A. 1983. Influence of
Stirling, K. J., R. J. Clark, P. H. Brown and S. J.
temperature, radiation, and photoperiod Wilson. 2002. Effect of Photoperiod on
on development and yield. p.199-210. flower bud initiation and development in
In:The Growth of Potato. Butterworths, myoga (Zingiber mioga roscoe). Scientia
London.
Horticulturae. Vol. 95. Issue 3. Pages 261-
Burton, W.G. 1981. Challenges for stress
268
physiology in potato. Am. Potato J. 58 : 3- Sugito, Y. 1994. Ekologi tanaman. Fakultas
14.
Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.
Burton, W.G. 1981. Challenges for stress
Sunarjono, H. 1975. Budidaya kentang. N.V.
physiology in potato. Am. Potato J. 58 : 3- Soeroengan, Jakarta.
14.
Chapman, H.W. 1975. Daylength effect on
potato tuberization. Am. Potato J.35:711-
721.
Cheng, J.H. 1968. Climate and Agriculture an
Ecological Survey. Aldine Publ. Comp.
Chicago.

11

Anda mungkin juga menyukai