merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim karena hanya satu kali
berproduksi setelah itu mati, berumur pendek antara 90-180 hari, dan berbentuk
semak/herba. Tanaman ini berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke
Indonesia pada saat bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau
(Jawa Timur), dan Bali. Di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan
A. Selain itu, sebagai sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral yang
cukup tinggi.
memiliki peluang dalam pemasaran dan ekspor, tidak mudah rusak seperti pada
sayuran lainnya dan juga memiliki kadar kalori, protein dan vitamin yang tinggi.
antara lain rendahnya mutu benih yang digunakan petani, tingginya biaya
produksi bibit, pengetahuan kultur teknis masih kurang, menanam kentang secara
terus menerus, umur panen yang kurang tepat, penyimpanan yang kurang baik,
permodalan yang terbatas dan yang paling utama adalah faktor kehilangan hasil
kentang di Indonesia.
lainnya.
(Samadi,2007).
Devisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
dari rhizima atau stolon, yang kemudian diikuti dengan pembesaran sehinga
cadangan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Solanin dan Keberadaannya dalam Pangan Solanin merupakan senyawa
acetylcholinesterase cholineacetate
1. Daun
mengelilingi tanaman. Daun berbentuk oval sampai oval agak bulat dengan ujung
meruncing dan tulang-tulang daun menyirip seperti duri ikan. Warna daun hijau
muda sampai hijau tua hingga kelabu. Ukuran daun sedang dengan tangkai tidak
panjang.
2. Batang
Batang tanaman kentang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung pada
varietasnya. Batang tanaman tidak berkayu, namun agak keras apabila dipijat.
Warna batang umumnya hijau tua dengan pigmen ungu. Batang tanaman
Permukaan batang halus, pada ruas batang tempat tumbuhnya cabang mengalami
3. Akar
Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
sangat kecil. Di antara akar-akar tersebut ada yang akan berubah bentuk dan
fungsinya menjadi bakal umbi (stolon), yang selanjutnya akan menjadi umbi
kentang.
4. Bunga
Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak, tergantung pada
varietasnya. Warna bunga bervariasi, yakni kuning atau ungu. Kentang varietas
dasiree berbunga ungu. Pada varietas cipanas, segunung dan cosima, bunga atau
benang sari berwarna kuning, putiknya putih. Pada tanaman kentang yang
berbunga, bunga tumbuh dari ketiak daun teratas. Jumlah tandan bunga juga
bervariasi sedikit sampai banyak. Kentang varietas cosima memiliki tandan bunga
5. Umbi
pada varietasnya. Ukuran umbi bervariasi besar dan kecil. Bentuk umbi ada yang
bulat, oval, agak bulat (bulat lonjong), dan bulat panjang. Umbi kentang dapat
sayuran lainnya. Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah
kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium
(Ca) 20 gram, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe) 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg.
Kelembaban 80-90%
bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam.
1. Pembibitan
Bibit Tanaman kentang dapat berasal dari umbi. Umbi bibit berasal dari
umbi produksi berbobot 30-50 gram. Pilih umbi yang cukup tua antara 150-180
hari, umur tergantung varietas, tidak cacat, umbi baik, varietas unggul. Umbi
(kelembaban 80-95%). Lama penyimpanan 6-7 bulan pada suhu rendah dan 5-6
bulan pada suhu 25° C. Pilih umbi dengan ukuran sedang, memiliki 3-5 mata
tunas. Gunakan umbi yang akan digunakan sebagai bibit hanya sampai generasi
dibiarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan. Pada lahan datar, sebaiknya
secara optimal, sedang pada lahan berbukit arah bedengan dibuat tegak lurus
atau 140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
Lebar dan jarak antar bedengan dapat diubah sesuai dengan varietas kentang yang
mengalirkan air. Hal ini dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit
penanaman sampai berumur dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air
3. Teknik Penanaman
Pemupukan Dasar
a) Pupuk dasar organik berupa kotoran ayam, kotoran kambing atau kotoran
1.700 kg/ha dengan anggapan umbi bibit berbobot sekitar 30-45 gram. Jarak
70 x 30 cm.Waktu tanam yang tepat adalah diakhir musim hujan pada bulan
April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik atau sumber air, kentang dapat
lubang tanam, ditimbun dengan tanah dan tekan tanah di sekitar umbi. Bibit akan
tumbuh sekitar 10-14 hari.. Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika
4. Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada lubang yang sama. Penyulaman
dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit
Penyiangan
Pemupukan
Selain pupuk organik, pemberian pupuk anorganik juga sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea dengan dosis 330 kg/ha,
TSP dengan dosis 400 kg/ha, sedangkan KCl 200 kg/ha. Secara keseluruhan
Pupuk anorganik :Urea/ZA: 21 hari setelah tanam 165/350 kg dan 45 hari setelah
KCl: 21 hari setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg.
tanaman kentang.
Pengairan
Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air. Pemberian air yang
waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang. Pengairan
dilakukan dengan cara disiram dengan gembor/embrat/dengan mengairi selokan
Kesehatan
jaringan tubuh yang berperan untuk menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan
sel-sel syaraf bekerja secara terorganisir dan harmonis. Jika aktivitas kolinesterase
jaringan tubuh secara cepat sampai pada tingkat yang rendah, akan berdampak
pada bergerak serat-serat otot secara dengan gerakan halus dan kasar
kerusakan sel-sel otak, hilangnya ingatan, dan kemampuan berpikir. Penyakit ini
dapat dikurangi efeknya dengan menggunakan obat yang mengandung
tergolong suku Solanacea yang kebanyakan berupa terna basah, jarang berupa
semak atau pohon atau umumnya pada kentang – kentangan dengan spesiesnya
Glikoalkaloid terdiri dari senyawa alkaloid steroid yang mengikat satu atau
rhamnosa. Senyawa ini berasal dari hasil proses esterifikasi atau kondensasi
hidrogen dari gugus hidroksil, yang terikat pada atom karbon pertama dari
glukosa dengan alkohol atau fenol. Mempunyai rumus molekul C45 H73NO15
Pada saat solanin ini menyerang sisi aktif dari kholinase, didalamnya terjadi
reaksi hidrolisis solanin menghasilkan gula. Pada kentang senyawa ini diketahui
sebagai zat racun untuk mekanisme pertahanan diri dari serangga, predator dan
penyakit. Bagian daun, batang, umbi dan tunas kentang secara alami mengandung
senyawa solanin.
Senyawa solanin terbentuk dalam sel parenkim dari periderm dan korteks
dari umbi. Biasanya senyawa ini terdapat pada umbi dalam jumlah kecil dan
terkonsentrasi pada kulit umbi kentang (sekitar 30 hingga 80% solanin) juga pada
bagian yang mempunyai aktivitas metabolisme tinggi. Racun solanin tidak dapat
dihilangkan apabila umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar matahari.
Umbi kentang yang masih mengandung racun solanin ditandai dengan warna
hijau pada kentang. Solanin pada kentang dapat menimbulkan gejala mual,
racun.
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.1.1.8BuChE).
Pada saat solanin ini menyerang sisi aktif dari kholinase, didalamnya terjadi
reaksi hidrolisis solanin menghasilkan gula. Pada kentang senyawa ini diketahui
sebagai zat racun untuk mekanisme pertahanan diri dari serangga, predator dan
penyakit.
Racun solanin tidak dapat dihilangkan apabila umbi tersebut keluar dari
tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun
untuk diatasi
DAFTAR PUSTAKA
Bushway, R.J., J.L. Bureau, And D.F. Mcgann. 1983. Alpha-Chaconine And
FoodSci
Omaye S. 2004. Food and Nutritional Toxicology. USA: CRC Press, Boca Raton.
Winter, C. K. 1990. Toxins Of Plant Origen. Ch. 5. In: Chemicals In The Human
Food Chain, New York.