Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM

HAMA PENTING TANAMAN NANAS (Ananas comosus)

DI DESA PASAR SINGKUT KECAMATAN SINGKUT

KABUPATEN SAROLANGUN

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Amelia Fitriani ( D1A108001 )
Yulia Anggraeni ( D1A018053 )
Bety Larasati ( D1A018178 )

Dosen Pengampu :
Ir. Wilma Yunita, M.P.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Shubhanallah wa taala atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pratikum mata kuliah Hama Penting Tanaman Utama yang berjudul “Hama
Penting Tanaman Nanas (Ananas comosus L)”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Hama Penting Tanaman Utama Ir. Wilma Yunita, M.P.
yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan
laporan pratikum ini. Selanjutnya ucapan terimakasih kepada keluarga dan orang-
orang tercinta yang telah banyak memberikan dukungan kepada kami dan rekan-
rekan mahasiswa seperjuangan sehingga laporan mingguan ini dapat diselesaikan.
Demi kesempurnaan laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Jambi, Maret 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................1
BAB II METODE PRATIKUM.........................................................................
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................2
3.1 Tanaman Nanas ..............................................................................................2
3.1.1 Klasifikasi Tanaman Nanas ........................................................2
3.1.2 Morfologi Tanaman Nanas..........................................................2
3.2 Hama Penting Tanaman Pisang.......................................................................4
3.2.1 Hama Penggerek batang ( Castnia licus Drury ).........................4
3.2.2 Kumbang ( Carpophilus hemipterus L. ).....................................
3.2.3 Thrips ( Holopothrips anonasi Da Costa Lima ).........................
3.2.4 Kutu putih (Dysmicoccus brevipes )............................................
3.2.5 Tikus ( Rattus sp. ).......................................................................
3.3 Hasil Wawancara Dengan Petani....................................................................
BAB IV PENUTUP .............................................................................................14
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
3.2 Saran ...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
LAMPIRAN ........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sektor pertanian di provinsi jambi cukup mengalami
kenaikan yang ditandai dengan meningkatnya produktivitas pada beberapa jenis
komoditi yang dikembangkan. Komoditi pertanian diprovinsi jambi memiliki
keragaman yang cukup tinggi dari tanaman pangan, tanaman perkebunan hingga
tanaman hortikultura dengan prospek yang tinggi mengingat terbukanya pasar
lokal maupun nasional ( Zulkarnain, 2010 dalam Lamhot, 2017 ). Salah satu
komoditas tanaman hortikultura unggulan yang banyak dibudidayakan di provinsi
jambi adalah nanas yang sudah lama dibudidayakan untuk skala rumah tangga
hingga skala komersil.
Nanas merupakan tanaman tropis yang bisa digunakan bagian daun dan
buahnya. Bagian daun yang berserat dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian
dan buah yang berwarna kuning yang memiliki rasa asam manis yang kaya akan
vitamin c dan enzim Bromelin yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk
olahan, bahan baku industri ataupun dikonsumsi secara langsung sehingga
memiliki nilai jual yang tinggi dan untuk perawatan yang tidak terlalu sulit
sehingga banyak diminati petani untuk dibudidayakan. Namun disamping
perawatan tanaman yang relatif murah, dalam membudidayakan tanaman nanas
terdapat organisme penganggu tanaman yang menjadi tantangan dalam melakukan
budidaya tanaman.
Budidaya tanaman nanas di Singkut Kabupaten Sarolangun banyak
ditanam petani bersama dengan komoditi tanaman perkebunan sawit. Tanaman
nanas di tanam dengan tujuan agar menambah penghasilan sebelum tanaman
sawit memasuki fase generatif dan sudah mampu untuk berproduksi. Namun,
tanaman nanas dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bersama tanaman
sawit yang belum menghasilkan dengan tutupan tajuk yang belum menutupi
seluruh areal sehingga dapat ditanami tanaman nanas dengan perawatan yang
tidak terlalu sulit. Namun disamping perawatan tanaman yang relatif murah,
dalam membudidayakan tanaman nanas terdapat organisme penganggu tanaman
yang menjadi tantangan dalam melakukan budidaya tanaman.

1
Organisme penganggu tanaman merupakan organisme yang dapat
menurunkan potensi hasil tanaman, salah satunya adalah hama . Hama merupakan
hewan yang tidak diinginkan dan dianggap merugikan oleh manusia karena dapat
menimbulkan kerugian dengan menurunkan produktivitas tanaman yang
dibudidayakan. Hama yang menyerang tanaman berbeda beda bahkan dengan
jumlah yang tidak sedikit dengan gejala yang berbeda pula pada setiap tanaman.
Untuk itu perlu dilakukan identifikasi hama berdasarkan gejala serangan maupun
jejak yang ditinggalkan oleh hama.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui jenis hama yang menyerang tanaman nanas pada
perkebunan nanas di Singkut Kabupaten Sarolangun.

2
BAB II
METODE PRATIKUM
2.1 Tempat dan Waktu
 Tempat : Desa Pasar Singkut, Kecamatan Singkut, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi.
 Waktu : Minggu, 18 April 2021

2.2 Alat dan Bahan


 Buku
 Pena
 Handphone/kamera

2.3 Prosedur Praktikum


 Menentukan lokasi untuk dilakukan pengamatan

 Mendatangi lokasi dengan mewawancarai petani

 Isi pokok wawancara berupa varietas tanaman yang digunakan, hama

utama yang menyerang serta bagaimana cara mengendalikannya.

 Mencatat serta merekam hasil wawancara dengan petani

 Mengambil foto lahan budidaya tanaman petani

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tanaman Nanas
3.1.1 Klasifikasi Tanaman Nanas

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.) Merr.
3.1.2 Morfologi Tanaman Nanas
 Daun
Daun memiliki bentuk yang memanjang dengan luasan yang sempit,
panjang daun berukuran 130-150 cm dengan ukuran daun bagian bawah lebih
pendek daripada helaian daun bagian atas. Pada fase vegetatif pertumbuhan daun
akan berjalan dengan cepat dengan tanaman nanas yang tumbuh dengan optimal
akan memiliki daun yang sempurna dengan jumlah lebih dari 35 helai pada umur
12 bulan setelah tanam. (Samson. 1980; Irfandi. 2005)
Berdasarkan bentuk dan juga umur tanaman daun nanas dibedakan
menjadi daun C sebagai daun yang paling tua, daun D dan E merupakan daun
muda yang terletak dibagian atas. Panjang daun mencapai hingga 1,6 m dengan
lebar daun 7cm, daun berbentuk seperti pedang dengan tekstur yang berserat, agak

4
kaku, tidak memiliki tulang daun serta ada yang memiliki duri dibagian tepi dan
ada juga yang tidak memiliki duri.
 Akar
Nanas memiliki akar yang berbentuk serabut dengan perakaran yang
tergolong dangkal dengan kedalam yang tidak lebih dari 50 cm. Akar nanas dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu akar primer yang hanya dapat ditemukan dengan
perbanyakan melalui biji kemudia akan tumbuh menjadi akar adventif dan akar
sekunder yang berperan dalam penyerapan dan membentuk sistem perakaran yang
kokoh bagi tanaman ( Samson. 1980; Irfandi. 2005)
 Batang
Batang nanas memiliki bentuk yang pendek dan ditutupi oleh daun daun
disepanjang batang tanaman nanas. Batang memiliki panjang berkisar antara 20
hingga 30 cm dengan bagian batang bawah berkisar antara 2 hingga 3,5 cm dan
batang bagian atas berkisar antara 5,5 hingga 6,6 cm. Batang memiliki ruas ruas
yang hanya dapat dilihat saat daun nanas dilepas dari batangnya.
 Bunga
Bunga nanas berbentuk rangkaian majemuk yang terletak pada ujung
batang. Setiap harinya bunga akan mekar sebanyak 5-10 kuntum dan
pertumbuhan bunga dimulai dari bagian bawah hingga bagian atas dan memakan
waktu untuk pemekaran bunga seluruhnya selama 10 hingga 20 hari.
 Buah
Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbnetuk dari ratusan kuntum
bunga yang telah mekar dan terdapat pada satu tangkai. Buah berbentuk silinder
dengan panjang buah 20,5 cm, diameter 14,5 cm dan berat yang dapat mencapai
2,2 kg (Collin 1960 ; Rosmaina. 2007 . Buah memiliki kulit yang keras dan kasar
serta memiliki tekstur buah yang semakin lunak saat buah matang.
Ujung buah dilengkapi dengan mahkota, selain itu disekitar buah juga
dapat ditumbuhi dengan tunas batang yang mengelilingi buah dan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber perbanyakan nanas. Buah dapat dipanen setelah
sekitar 5 – 6 bulan setelah berbunga yang ditandai dengan buah sudah mulai
berubah warna menjadi kekuningan dan mengeluarkan aroma yang wangi.

5
3.1.3 Syarat tumbuh
 Tanah
Nanas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah terutama di tanah jenis
latosol coklat kemerahan atau merah. Karena memiliki sistem perakaran yang
dangkal maka tanaman nanas dapat tumbuh optimal pada lahan yang memiliki
drainase drainase yang baik seperti pada tanah berpasir dan cenderung
mengandung banyak bahan organik dengan pH optimum yang dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan nanas adalah 4,5 sampai 6,5.
 Iklim
Tanaman nanas merupakan tanaman yang temasuk jenis tanaman sukulen
yang relatif tahan terhadap kekeringan dan memerlukan pencahayaan dari sinar
matahari yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. Jika ditanam pada
tempat yang terlalu ternaungi dengan kualitas dan intensitas cahaya yang kurang
maka dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman nanas yang menyebabkan
ukuran buah menjadi lebih kecil dan menurunkan kadar gula pada nanas.
Nanas dapat beproduksi pada kisaran curah hujan 600-3500mm/tahun
dengan curah hujan optimum 1000-1500mm/tahun. Pada suhu yang tinggi
tanaman akan berproduksi dengan lebih optimum yaitu ukuran buah yang lebih
besar, tekstur halus, warna gelap dan memiliki kandungan asam yang lebih
rendah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman nanas adalah untuk
pertumbuhan akar 29ºC, pertumbuhan daun 32ºC dan pemasakan buah 25ºC.
3.2 Hama Penting Pada Tanaman Nanas
3.2.1 Hama Penggerek batang ( Castnia licus Drury )
Pada umumnya hama penggerek batang menyerang tanaman nanas pada
fase vegetatif dengan stadia yang paling merusak adalah stadia larva. Hama ini
juga dapat menyerang bagian pucuk dan batang nanas dengan membuat lubang
kecil pada bagian tersebut yang menyebabkan batang dan pucuk busuk dan mati
yang apabila dibelah akan ditemukan larva yang didalam bagian tanaman.
3.2.2 Kumbang ( Carpophilus hemipterus L. )
Stadia yang paling merusak dari hama ini adalah stadia larva yang
menyerang tanaman pada fase generatif yang menyerang tanaman nanas yang

6
telah memiliki luka hngga nanas mengeluarkan getah yang akan memancing
timbulnya mikroorganisme yang menyebabkan buah membusuk
3.2.3 Thrips ( Holopothrips anonasi Da Costa Lima )
Hama thrips dapat menyerang pada semua fase pertanaman dengan gejala
serangan yang ditandai dengan adanya bercak yang berwarna perak pada
permukaan daun nanas dan pada serangan berat akan menganggu proses
fotosintesis yang akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan
kerdil.
3.2.4 Kutu putih (Dysmicoccus brevipes )
Selain sebagai hama, kutu putih juga berperan sebagai vektor penyakit
Pineapple Mealybug Wilt associated Virus ( PMWaV) yang menyebabkan
tanaman layu dengan gejala serangan daun yan berubah warna menjadi coklat
kemerahan kemudiaan akan berubah menjadi merah muda yang menggulung dan
pada serangan berat akan menyebabkan daun akan layu total kemudian akan
mengering dan akhirnya mati.
3.2.5 Tikus ( Rattus sp. )
Tikus menyerang tanaman nanas pada vase generatif dengan cara
menggigit dan memakan buah nanas sehingga buah yang diserang tidak dapat lagi
dipanen. Serangan dari tikus ditandai dengan adanya bekas gigitan pada buah
yang kemudian dapat membusuk karena adanya infeksi dari mikroorganisme lain
yang masuk melalui luka yang disebabkan oleh tikus. Serangan tikus paling
banyak terjadi pada pertanaman nanas yang terletak disekitar pemukiman atau
ladang karena banyak terdapat sumber makanan untuk tikus dapat berkembang
biak dengan cepat.
3.3 Hasil Wawancara Dengan Petani
3.3.1 Varietas yang ditanam
Nanas yang ditanam oleh petani merupakan nanas varietas Queen yang
merupakan salah satu varieatas nanas unggulan yang memiliki karakteristik warna
buah kuning, daging buah berwarna kuning tua, buah berukuran sedang dengan
bobot buah dapat mencapai 1,1 kg, memiliki rasa yang manis, kandungan serat
dan asam buah yang rendah sehingga cocok untuk dikonsumsi secara langsung.

7
3.2.2 Hama Yang Dominan Menyerang Tanaman Nanas
 Hama Tikus (Rattus spp.)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus spp.
 Serangan

Tikus menyerang tanaman nanas pada fase generatif atau tanaman nanas
yang telah berbuah, dengan kemampuan memanjat tikus yang baik sehingga tikus
mampu memanjat dari tanah hingga kebagian dimana buah nanas berada dan tikus
juga memiliki cakar yang memudahkan tikus untuk memanjat dan menjaga
keseimbangannya. Tikus memakan buah hingga buah tidak layak lagi untuk
diapanen, buah yang terserang akan tampak berlubang dan terdapat bekas gigitan
 Pengendalian
Pengendalian biasa dilakukan dengan menggunakan perangkat yang
terbuat dari kawat ataupun dengan menggunakan rodenstisida yang berbentuk
batangan seperti sabun yang diletakkan tersebar pada pertanaman nanas. Kebun

8
nanas juga selalu dibersihkan secara berkala agar menciptakan lingkungan yang
kurang sesuai untuk kehidupan tikus sehingga menekan populasi tikus yang
berpotensi merusak dan menurunkan produktivitas nanas, pembersihan juga
dilakukan dengan merusak sarang tikus yang terdapat disekitar kebun.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah didapatkan bahwasanya hama yang dominan
menyerang tanaman nanas di perkebunan Singkut Kabupaten Sarolangun ialah
hama tikus. Akibat serangan tikus, buah tidak hanya rusak dan habis dimakan,
tetapi juga membusuk karena organisme lain hidup pada luka-luka bekas gigitan.
Dan dapat menurunkan hasil produksi untuk petani.
4.2 Saran
Upaya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kerusakan dan busuk
dapat dilakukan dengan cara seperti jaga kebersihan kebun terutama buang bagian
tanaman yang telah membusuk, jaga kebersihan kebun dengan menyiangi rumput
secara rutin agar terhindar dari hama tikus, lakukan gropyokan dengan
membongkar sarang tikus, cabut atau potong tanaman yang sakit atau terserang
penyakit, agar tidak menular ke tanaman nanas lain dan jaga tanah tetap kering
dengan memperbaiki drainase. Adapun cara pemberantasan hama tikus secara
mekanis adalah dengan memburu dan membunuhnya atau memasang perangkap.
Ada berbagai maca teknik memerangkap tikus. Dapat juga menggunakan cara
alami, yaitu dengan menyemprotkan larutan bawang merah diseputar tanaman.
Bau dari bawang merah tidak disukai sehingga hewan ini akan cenderung
menghindarinya.

10
Daftar Pustaka
Jumjunidang, Sri Hadiati (2015). Kendala Utama pada Budidaya Nenas. Balai
Penelitian Tanaman Buah Tropika.

Kemala, nida. et al., ( 2015). Dampak Kemasan Terhadap Kuantitas Penjualan


Produk usaha Agroindustri CV. Tuli Mario di Tangkit Baru Kota Jambi.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Vol.15 No.1
.
Sundari, I. (2020). Karakterisasi Morfologi Dan Kualitas Buah Tanaman Nanas
(Ananas Comosus (L.) Merr.) Lokal Di Kabupaten Siak (Doctoral
Dissertation, Uin Sultan Syarif Kasim Riau).
Tamba, Lamhot. R. (2017). Hubungan Karakteristik Petani dengan Penerapan
teknik Usahatani Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam
Kabupaten Muaro Jambi.

LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai