Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PRODUKSI

JAGUNG MANIS (zea mays saccharata sturt)

OLEH:

RUDI SETIAWAN
(1754201029)

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU - RUMBAI
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan kemampuan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “HUBUNGAN
FAKTOR LINGKUNGAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS(zea mays saccharata

sturt)”. Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari motivasi dan
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Ir.surtinah,M.P., selaku dosen pembimbing mata kuliah DASAR-DASAR AGRONOMI
2. Kepada teman-teman seangkatan yang bersedia membantu dan memberikan masukan
yang bersifat membangun demi penyelesaian dan kesempurnaan laporan ini.
Semoga kebaikan yang telah mereka berikan dibalas oleh Allah Swt. Penulis telah
berusaha menyelesaikan laporan ini sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang penulis
peroleh. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama dalam
kemajuan dunia pendidikan,.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
sistematika penulisan maupun dari segi penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca.Atas perhatian, saran, dan kritikan dari
pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru,10 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………….. 1
1.2 Tujuan ………………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………. 2

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM………………………. 4


3.1 Alat dan Bahan ……………………………………….. 4
3.2 Pelaksanaan …………………………………………… 4
3.3 Pengamatan …………………………………………… 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………… 6


4.1 Lingkungan Yang Diamati …………………….......... 6
4.2 Pertumbuhan Tanaman Yang Diamati ……………….. 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………… 14


5.1 Kesimpulan …………………………………………… 14
5.2 Saran ………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 15
FOTO-FOTO KEGIATAN PRATIKUM………………………………….. 16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel tinggi tanaman ………………………………. 9


Tabel jumlah daun ………………………………. 9
Tabel panjang daun ………………………………. 10
Tabel lebar daun ……………………………… 10
Tabel umur berbunga ……………………………… 11
Tabel panjang tonggkol berkelobot ……………………………… 11
Tabel berat tongkol berkelobot ……………………………… 12
Tabel panjang tongkol tanpa berkelobot ……………………………… 12
Tabel berat tongkol tanpa berkelobot ……………………………… 13
Tabel keliling tongkol ……………………………… 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya tanah-tanah yang terdapat didaerah tropis memiliki tingkat kesuburan yang
relative tinggi, di Indonesia khususnya Pekanbaru termasuk daerah yang beriklim tropis yang
mempunyai dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan. Kedua musim ini
memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang hidup pada
daerah tersebut.
Berbagai macam tanaman dapat hidup didaerah ini termasuk salah satunya adalah
jagung dan kacang-kacangan.Jagung termasuk salah satu tanaman yang dibudidayakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan menjadi makanan pokok didaerah tertentu. Faktor utama
yang paling mendukung pembudidayaan tanaman ini adalah kondisi lahan sebagai media
tumbuh dan pemupukan baik pupuk alam, seperti pupuk kandang, kompos dan pupuk
maupun pupuk buatan, seperti TSP, KCL, Urea yang sangat mempengauhi pertumbuhan dan
perkembangannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan antara lain tepat cara,
tepat waktu dan tepat dosis sehingga diperoleh hasil yang maksimun. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah cara-cara pemupukan dan hasil maksimun yang diperoleh berdasarkan
cara-cara perlakuan pemupukan.
Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani dan hidup dari hasil
pertanian, maka jagung manis ini juga merupakan salah satu tanaman yang dapat
dibudidayakan dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik pangan, sandang maupun papan dari
hasil penjualan tersebut, karena jagung manis ini mempunyai nilai pasar yang tinggi, oleh
karena itu tanaman jagung manis sangat cocok bila digunakan sebagai objek percobaan bagi
para mahasiswa dan dijadikan salah satu tanaman utama untuk dibudidayakan.

1.2 Tujuan Pratikum

 Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang tanaman budidaya Jagung


 Untuk melihat dan mengetahui penampilan tanaman jagung manis akibat persaingan
antara tanaman dalam memperebutkan faktor-faktor lingkungan (cahaya, air, hara,
dll).

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae(suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Jagung manis atau yang sering disebut sweetcorn dikenal di Indonesia pada awal 1980
melalui hasil persilangan (Koswara, 1986). Sejak itu jagung manis di Indonesia mulai
ditanam secara komersial karena penanamannya yang sederhana dan digemari oleh
masyarakat.

Morfologi Tanaman Jagung

a. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
b. Batang jagung

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum.Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas,ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

2
c. Daun.

Daun jagung adalah daun sempurna bentuknya memanjang antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula.Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun Permukaan daun ada yang
licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki
familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun .

d. Bunga.

Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious).Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence).Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun
dalam tongkol

e. Tongkol.

Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.Pada umumnya, satu
tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina.Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih
dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik.Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri.

3
BAB III
PELAKSANAAN PRATIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
 Gembor
 Timbangan
 Alat Ukur
 Alat Tulis

3.1.2 Bahan
 Benih jagung manis : BONANZA
 Pupuk kandang
 Pupuk NPK
 Pestisida Decis

3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Pengolah Tanah
Lokasi pratikum dibersihkan dari gulma, selanjutnya dilakukan pengolahan tanah
pertama dengan tujuan untuk membalikan tanah, agar gas-gas yang menghambat
pertumbuhan tanaman hilang, dan biji gulma yang tersisa dapat tumbuh.Pengolahan tanah
kedua dilakukan setelah 3 hari pengolahan tanah pertama dengan tujuan untuk
menggemburkan tanah agar pertumbuhan akar tanaman menjadi baik.
3.2.2 Pembuatan plot dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah kedua, dengan
ukuran 1,5 m x 1m.
3.2.3 Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaan dengan pengolahan
(penggemburan) tanah kedua, dan dicampur rata dengan tanah. Dosis pupuk kandang yang
diberikan adalah 40 Ton/Ha. (nyoman, 2015)
3.2.4 Penanaman benih dilakukan setelah 1 minggu pengolahan tanah kedua. Benih
ditanam 1/lubang tanam (sebaiknya dilakukan perkecambahan) . Jarak tanam yang digunakan
(7,5 x 20 cm) dengan 1 plot/10 tanaman.

3.2.5 Pemupukan NPK, diberikan 3 kali selama proses budidaya, yaitu pada saat tanam,
pada saat tanaman berumur 3 minggu, dan pada saat tanaman berumur 6 minggu setelah

4
tanam benih, dengan dosis 3 gram (pertama); 5 gram (kedua dan ketiga). Pupuk dimasukkan
ke dalam lubang sedalam 5-7cm, dan jarak tanaman sekitar 5-10cm.
3.2.6 Pengendalian hama, dengan cara preventif yaitu menyemprot tanaman dengan Decis
sesuai dengan anjuran lebel.
3.2.7 Pengendalian gulma dengan melakukan penyiangan yaitu bersamaan dengan waktu
pemupukan tanaman yang kedua dan ketiga dengan cara mekanis dan manual.
3.2.8 Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore, sebanyak 1 liter/tanaman.
3.2.9 Panen dilakukan pada umur 65 hari setelah tanam.

3.3 Pengamatan
3.3.1 LINGKUNGAN YANG PERLU DIAMATI
3.3.1.1 Suhu
3.3.1.2 Kelembaban udara
3.3.1.3 Intensitas cahaya
3.3.1.4 Curah hujan
3.3.1.5 Angin

3.3.2 PERTUMBUHAN TANAMAN YANG PERLU DIAMATI


3.3.2.1 Tinggi Tanaman
3.3.2.2 Jumlah Daun
3.3.2.3 Panjang Daun
3.3.2.4 Lebar Daun
3.3.2.5 Umur Berbunga (Jantan dan Betina)
3.3.2.6 Panjang Tongkol Berkelobot
3.3.2.7 Berat Tongkol Berkelobot
3.3.2.8 Panjang Tongkol Tanpa Kelobot
3.3.2.9 Berat Tongkol Tanpa Kelobot
3.3.2.10 Keliling Tongkol

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 LINGKUNGAN YANG DIAMATI

4.1.1. SUHU

Suhu udara mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman


mempunyai batas suhu minimum, optimum, dan maksimum yang berbeda-beda untuk
setiap tingkat pertumbuhannya.Suhu tinggi tidak menghawatirkan dibandingkan suhu
rendah dalam menahan pertumbuhan tanaman asal persediaan air memadai dan
tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim.Dalam kondisi suhu yang sangat
tinggi, pertumbuhan terhambat bahkan terhenti tanpa menghiraukan persediaan air, dan
kemungkinan keguguran daun atau berbuah sebelum waktunya.

Suhu udara merupakan fator lingkungan yang penting karena berpengaruh


pada pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada semua proses pertumbuhan
khususnya pada tanaman jagung.

Suhu yang sesuai untuk tanaman jagung antara 21°C – 30°C dengan suhu
optimum antara 23°C – 27°C, Untuk daerah-daerah di Indonesia, persyaratan suhu
tidak menjadi persoalan.Ditinjau dari kimatologi pertanian, suhu udara di Indonesia
khususnya di daerah Kota Pekanbaru mencapai 29oC.Dan dapat berperan sebagai
kendali pada usaha pengembangan pada tanaman jagung di daerah-daerah yang
mempunyai dataran rendah.

4.1.2 KELEMBABAN UDARA

Beberapa pekan terakhir ini, kondisi suhu udara di Riau cukup gerah.Bahkan,
kondisi suhu udara yang gerah itu masih terasa walau Pekanbaru sudah diguyur hujan
berjam-jam.Menurut Prakiraan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Stasiun Pekanbaru, bapak Ir. Suhendri, selain posisi matahari sedikit di sebelah utara
equator yang menyebabkan suhu udara di Pekanbaru khususnya cukup tinggi yaitu
antara 23-35oC.
Kelembaban tinggi menurutnya disebabkan panas yang diterima bumi dari
sinar matahari pada pagi hingga sore yang kemudian dilepaskan bumi tertahan di

6
udara karena adanya mendung.Kondisi itu yang menyebabkan suhu udara menjadi
gerah.
Disinggung kondisi cuaca, Ir. Suhendri mengatakan bahwa pada umumnya
cuaca di wilayah Riau cerah hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan
hingga sedang yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang berpeluang terjadi
di wilayah Riau barat, tengah dan selatan pada sore, malam dini hari.

4.1.3. INTENSITAS CAHAYA

Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman
persatuan luas dalam persatuan waktu (kal/cm2/hari).Pertanaman jagung menghendaki
sinar matahari langsung, oleh karena itu jika ternaungi maka akan memberikan hasil
yang kurang baik : batangnya kurus dan lemah, tongkolnya ringan, dan hasilnya
rendah. Sinar matahari diperlukan sebagai sumber energi yang membantu dalam proses
fotosintesis. Pada proses fotosintesis, sinar matahari berperan langsung pada
pemasakan makanan yang kemudian ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman.
Hasil fotosintesis yang disalurkan ke calon buah menyebabkan calon buah makin cepat
berkembang dan pengisian buahpun makin bertambah baik, tongkol semakin berisi
sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud.Dalam proses ini energy cahaya
diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk membentuk
karbohidrat. Semakin bersar jumlah energy yang tersedia akan memperbesar jumlah
hasil fotosintesis sampai dengan optimum. Intensitas cahaya yang sangat tinggi
mungkin saja merusak aparat fotosintesis.Fenomena ini disebut sebagai hambatan
cahaya (photoinhibition) terjadi bila tanaman menyerap lebih banyak cahaya dari pada
kemampuannya untuk menggunakan dalam fotosintesis.Dengan demikian dengan
perubahan proplastid (protokloroplas) menjadi kloroplas sangat dipengaruhi oleh
intensitas cahaya.

7
4.1.4 CURAH HUJAN

Tanaman jagung membutuhkan curah hujan relatif sedikit. Tanaman jagung akan
tumbuh normal pada curah hujan sekitar 250 – 5000 mm ; kurang atau lebih dari angka
ini akan menurunkan hasil jagung. Kandungan air optimal untuk perkecambahan biji
sekitar 25% – 60% dari kapasitas lapangan; jika melebihi 60% maka akan mengganggu
perkecambahan. Setelah perkecambahan, kebutuhan airnya relatif sedikit, sedangkan
kebutuhan air terbanyak terjadi setelah tanaman jagung berbunga. Hujan lebat dalam
waktu sebentar pada stadia berbunga disusul penyinaran matahari merupakan pengaruh
baik untuk produksi jagung dibanding hujan terus-menerus atau tidak ada hujan sama
sekali. Jumlah air yang diuapkan oleh satu tanaman jagung pada suhu 23°C adalah 1,8
liter; makin tinggi suhu maka air yang diuapkan juga semakin banyak. Pada suhu 27°C
dapat menguapkan air sebanyak 3,1 liter. Meskipun demikian, tanaman jagung juga
mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengambil air dari dalam tanah sehingga air
yang diuapkan dapat diimbangi.Oleh karena itu, penanaman jagung perlu tepat waktu,
terutama pada daerah-daerah yang bercurah hujan rendah.

4.1.5 ANGIN

Angin merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tanaman khususnya tanaman jagung, tetapi secara tidak langsung
mempunyai efek penting pada produksi pangan.Energy 8ngina merupakan perantara
dalam penyerbukan tepung sari pada penyerbukan alamiah, tetapi 8ngina juga dapatn
menyebarkan benih rumput liar dan menyerbukan silang yang tidak di inginkan. Angin
yang terlalu kencang juga akan mengganggu penyerbukan oleh serangga.

Angin dapat membantu dalam menyediakan karbon dioksida yang membantu


pertumbuhan tanaman, selain itu juga mempengaruhi suhu dan kelembaban tanah.Namun
apabila 8ngina yang bersifat kering dan panas juga dapat merusak tanaman jagung karena
membuat tanah menjadi kering dan gersang. Dan apabila 8ngina yang bertiup sangat
kencang juga dapat merusak tanaman jagung membuat tanaman jagung menjadi tumbang
dan lama kelamaan menjadi patah

8
4.2 PERTUMBUHAN TANAMAN YANG DIAMATI
4.2.1 TABEL TINGGI TANAMAN
Data hasil pengamatan tinggi tanaman jagung dengan varietas bonanza perlakuan
jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada awal tanam dan
5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
TINGGI
SAMPEL TANAMAN TANAMAN KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 251 cm Hidup
2 JAGUNG II 253 cm Hidup
3 JAGUNG III 247 cm Hidup
RATA –RATA 250 cm

Pertumbuhan tanaman jagung dari postur tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di
atas bahwa pertumbuhan tinggi tanaman jagung terhambat tidak seperti pada tanaman jagung
biasanya, hal ini disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi pada saat proses budidaya
dan terdapat juga tanaman jagung disekitar tanaman saya yang lebih tinggi, sehingga kualitas
dan kuantitas cahaya yang dibutuhkan tanaman jagung jadi berkurang. Pada dasarnya
tanaman jagung ini sangat rakus terhadap cahaya, hasil dari laporan jagung manis 2018 ini.
Sangat Berbeda dengan penelitian jagung manis oleh (Surtinah, 2017)

4.2.2 TABEL JUMLAH DAUN


Data hasil pengamatan jumlah daun tanaman jagung dengan varietas bonanza
perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada awal
tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
JUMLAH
SAMPEL TANAMAN DAUN KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 11 HELAI HIDUP
2 JAGUNG II 10 HELAI HIDUP
3 JAGUNG III 13 HELAI HIDUP
RATA – RATA 11,3

9
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah daun jagung tidak seperti biasanya, hal
ini di pengaruhi salah satu faktor eksternal yaitu intensitas cahaya matahari yang kurang.
(Williams, 1993) Menjelaskan daun jagung adalah daun yang sempurna. Berbentuk
memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daunnya sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun kadang berambut tapi kadang juga licin. Stomata jagung pada
daunnya berbentuk halter dan setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas, yang
khas dimiliki familia Poaceae.
Jumlah daun pada tanaman jagung lazimnya 10 sampai 18 helai. Rata-rata, daun yang
terbuka setiap harinya antara 3 sampai 4. Jumlah ini sangat dipengaruhi iklim dimana jagung
tersebut tumbuh. Daun pada jagung ini semuanya panjang. Namun ujung daun tersebut
memiliki bentuk yang variatif. Ada yang runcing agak bulat, runcing, bulat, tumpul serta
bulat agak tumpul.

4.2.3 TABEL PANJANG DAUN


Data hasil pengamatan panjang daun tanaman jagung dengan varietas bonanza
perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada awal
tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.

PANJANG
SAMPEL TANAMAN DAUN KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 100 cm HIDUP
2 JAGUNG II 97 cm HIDUP
3 JAGUNG III 103 cm HIDUP
RATA - RATA 100

(Surtinah, 2017) menjelaskan bahwa jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari
jumlah yang dibutuhkan maka tanaman akan terganggu proses metabolismenya sebab
tanaman mempunyai korelasi yang positif dengan ketersediaan unsur hara sehingga dalam
budidaya tanaman ketersediaan unsur hara merupakan faktor yang sangat menentukan. Pada
sampel tanaman ke-2 panjang daun sangat pendek,hal itu terjadi karenakan kurangnya
intensitas cahaya matahari.

10
4.2.4 TABEL LEBAR DAUN
Data hasil pengamatan lebar daun tanaman jagung dengan varietas bonanza
perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada
awal tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST
SAMPEL TANAMAN LEBAR DAUN KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 9 cm HIDUP
2 JAGUNG II 10 cm HIDUP
3 JAGUNG III 9 cm HIDUP
RATA – RATA 9,33

ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan maka tanaman
akan terganggu proses metabolismenya sebab tanaman mempunyai korelasi yang positif
dengan ketersediaan unsur hara sehingga dalam budidaya tanaman ketersediaan unsur hara
merupakan faktor yang sangat menentukan. (Williams, 1993)
Pada sampel tanaman ke-2 lebar daun lebih dominan dari pada sampel 1 dan 3,hal itu
terjadi karenakan kurangnya intensitas cahaya matahari.

4.2.5 TABEL UMUR BERBUNGA


Data hasil pengamatan umur berbunga tanaman jagung dengan varietas bonanza
perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada awal
tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.

SAMPEL TANAMAN UMUR BERBUNGA KETERANGAN


TANAMAN
JANTAN BETINA
(pollen) (stigma)
1 JAGUNG I Umur 35 hst Umur 44 hst HIDUP
2 JAGUNG II Umur 36 hst Umur 44 hst HIDUP
3 JAGUNG III Umur 30 hst Umur 40 hst HIDUP

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa terbentuknya bunga tanaman jagung sangat
lambat, hal ini juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang kurang.

11
(Williams, 1993)Mengatakan bahwa Tanaman jagung dikenal dengan sitilah
Monoeciuos sebab ia tergolong tumbuhan berumah satu. Artinya istilah tersebut bermakna
bunga jagung, baik jantan maupun betina ada dalam satu tanaman. Kedua bunga ini diklin
atau terpisah. Pada tiap kuntum bunga jagung terdapat struktur yang khas dari kelompok
Poaceae yang dinamakan floret. Pada tanaman jagung sendiri, floret menjadi terbatas sebab
terdapat gulmae.
Bunga jantan jagung tumbuh pada bagian puncak tanaman. Ia berupa inflorescence
atau karangan bunga. Bagian serbuk sari pada bunga jagung berwarna kuning dengan aroma
yang cukup khas. Adapun bunga betina tersusun dalam bentuk tongkol yang tumbuh dari
bagian buku. Ia ada di antara bagian pelepah daun dan batang.

4.2.6 TABEL PANJANG JAGUNG BERKELOBOT


Data hasil pengamatan panjang tongkol berkelobot tanaman jagung dengan varietas
bonanza perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan
pada awal tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
TONGKOL
SAMPEL TANAMAN BERKELOBOT KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 33 cm HIDUP
2 JAGUNG II 33 cm HIDUP
3 JAGUNG III 32 cm HIDUP
RATA - RATA 32,66

Dari hasil tabel diatas memperoleh nilai rata-rata 32,66 cm, pada penelitian di tahun
2016 hasil rata-rata berada di bawa hasil penelitian di tahun 2018. hasil nilai rata-rata tersebut
dapat saya bandingkan bahwa hasil penelitian ditahun 2018 ini lebih baik dari pada di tahun
2016.

12
4.2.7 TABEL BERAT JAGUNG BERKELOBOT
Data hasil pengamatan berat tongkol berkelobot tanaman jagung dengan varietas
bonanza perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan
pada awal tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
TONGKOL
SAMPEL TANAMAN BERKELOBOT KETERANGAN TANAMAN
1 JAGUNG I 450 gr HIDUP
2 JAGUNG II 460 gr HIDUP
3 JAGUNG III 430 gr HIDUP
RATA-RATA 446,6 gram

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa berat tongkol/tanaman pada 3 sampel di atas
sangat optimal. Pada umumnya berat tongkol jagung yang optimal dapat mencapai 450-600
gram. Penelitian di tahun 2018 ini telah mendapatkan rata-rata jagung dengan tongkol
kelobot telah mendekati hasil yang maksimal.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu
tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih
dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

4.2.8 TABEL PANJANG JAGUNG TANPA KELOBOT


Data hasil pengamatan panjang tongkol tanpa kelobot tanaman jagung dengan varietas
bonanza perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan
pada awal tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
TONGKOL
SAMPEL TANAMAN TANPA KETERANGAN TANAMAN
KELOBOT
1 JAGUNG I 23 cm HIDUP
2 JAGUNG II 23 cm HIDUP
3 JAGUNG III 22 cm HIDUP
RATA-RATA 22.6 cm

13
4.2.9 TABEL BERAT JAGUNG TANPA KELOBOT
Data hasil pengamatan berat tongkol tanpa kelobot tanaman jagung dengan
varietas bonanza perlakuan jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16)
3gr/tan pada awal tanam dan 5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST.
TONGKOL
SAMPEL TANAMAN TANPA KETERANGAN
KELOBOT TANAMAN
1 JAGUNG I 320 gr HIDUP
2 JAGUNG II 300 gr HIDUP
3 JAGUNG III 300 gr HIDUP
RATA –RATA 306,6 gram

(Surtinah, 2017) Melaporkan dari Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa


menghasilkan berat tongkol tanpa kelobot 239,38 gram.
Sangat berbeda jauh dengan hasil yang di peroleh pada tahun 2018 dengan rata-rata
306,6 gram,bahwa penelitian ini lebih sempurna dari pada di tahun sebelumnya.
4.2.10 TABEL DIAMETER TONGKOL
Data hasil pengamatan keliling tongkol tanaman jagung dengan varietas bonanza perlakuan
jarak tanam 7,5 cm x 20 cm dan dosis pupuk NPK (16:16:16) 3gr/tan pada awal tanam dan
5gr/tan pada 21 HST dan 42 HST

Sample Lingkar Tongkol Berkelobot Lingkar Tongkol Tanpa


(Cm) Kelobot (Cm)
1 20 CM 19 CM
2 20 CM 19 CM
3 20 CM 19 CM

14
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

3.4 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:

Dari pembahasan mengenai budidaya tanaman jagung ini dapat disimpulkan bahwa
hasil produksi dari kualitas dan kuantitas belum memasuki hasil yang cukup sempurna, hal
ini disebabkan oleh tanaman sawit di area lahan yang menaungi tanaman jagung. Pada
dasarnya tanaman jagung ini sangat rakus terhadap cahaya, oleh karna itu pertumbuhan dan
hasil produksi tidak optimal.
Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar tongkol
berikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada
lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesin pemetikan.
pada dasarnya bunga betina ini terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan
stigma. Setiap satu helai rambut bunga betina terdapat satu biji didalam tongkol tersebut

3.5 Saran
Saran saya sebaiknya prosedur dalam pelaksanaan praktek kedepannya harus
dilakukan secara lebih intensif dari yang sebelumnya. Lalu pada pohon yang tinggi yang
berada di dekat area lahan lebih baik ditebang agar faktor lingkungan lebih seragam dan
hasil perlakuan yang di berikan lebih efisien.

15
DAFTAR PUSTAKA

lidar.seprita.Surtinah. (2017). Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji. jr.ilmiah pertanian, 13(2),
78.

nyoman. (2015). Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan
Hasil Jagung Manis. jr.ilmiah, 24(4), 153-159.

Surtinah. (2017). RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLD. jr.ilmiah
pertanian, 8(2), 1-5.

Williams. (1993). Dasar-dasar Genetika dan Pemiliaan Tanaman. jr.ilmiah, 10(4), 1-8.

16
FOTO-FOTO KEGIATAN PRATIKUM
PERSIAPAN LAHAN
M membersihkan dari gulma maupun rumput
Ilalang supaya mudah untuk
Proses penggemburan tanah
BB

Lahan yang sudah dibersihkan dari


gulma,proses selanjutnya
penggemburan & pembuatan
bedengan.

Tanah yang sudah di gemburkan dan sudah di


bentuk bedengan dengan ukuran panjang 100 cm
x 1 m/bedengan

17
PROSES PENYEMAIAN

penyemaian dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk menghemat bibit jagung
manis supaya tidak banyak yang mati, penyemaian bibit padi dengan polibet dengan
ukuran lingkaran berdiameter 5 cm.

18
BIBIT JAGUNG YANG SUDAH BERUMUR 1 MINGGU

PROSES PEMINDAHAN BIBIT KE BEDENGAN

SPROSES PEMBERIAN PUPUK NPK 3 gr

19
Jagung berumur 28 hari & pemberian pupuk NPK ke-2 dengan dosis 5 gr

Akibat hujan yang cukup deras,tanaman jagung menjadi tumbang

20
1. Jagung berumur 48 hari

21
1. mengukur berat tongkol berkelobot

2. Kegiatan pratikum mengukur panjang tongkol tanpa kelobot dan mengukur berat
tongkol tanpa kelobot

3. Mengukur panjang batang jagung

22
4. Hasil panen pada tanaman jagung manis

23

Anda mungkin juga menyukai