Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN

KEGIATAN PERTANIAN DALAM MASYARAKAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah


Studi Masyarakat Indonesia

DI SUSUN OLEH :

NAMA                 : HARIS KURNIAWAN

NIM        : 1204010023

SEMESTER           : VI

PROGRAM STUDI AGROTEK

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberi Rahmat dan ridha-Nya, sehingga penyusun laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tanpa hambatan apa apun. Dalam
penyusun makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini
penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
segenap pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan
ini sampai berakhir seperti sekarang ini.

Laporan ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas semester


genap pada mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia, demi tercapainya
standar kelulusan bagi mata kuliah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan


kritik dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing sangat
diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran dan
pendidikan, khususnya bagi penyusun dan juga pembaca.

PURWOKERTO,   Mei 2012

Penyusun

 
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………
………………………………..           i

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………
…………………………..           ii

DAFTAR
TABEL…………………………………………………………………………
………………………………           iv

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar
Belakang…………………………………………………………………
………………………………………. 1
2. Rumusan
Penelitian…………………………………………………………………
………………………………. 2
3. Tujuan
Penelitian…………………………………………………………………
………………………………….. 2
4. Lingkup
Kegiatan…………………………………………………………………
…………………………………… 3
5. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Dalam
Penelitian………………………………………………………….. 3
6. Hasil Yang
Diharapkan………………………………………………………………
………………………………. 3

BAB II KAJIAN TEORI

1. Cakupan
Pertanian…………………………………………………………………
……………………………….. 4
2. Irigasi………………………………………………………………………
…………………………………………….. 5
3. Serangan
Hama………………………………………………………………………
……………………………….. 6

BAB III METODE PENELITIAN

1. Nama
Kegiatan…………………………………………………………………
……………………………………… 8
2. Waktu
Kegiatan…………………………………………………………………
……………………………………. 8
3. Pencapaian Penelitian
……………………………………………………………………………
………………… 8
4. Sasaran Penelitian
……………………………………………………………………………
……………………… 8
5. Lokasi
Kegiatan…………………………………………………………………
…………………………………….. 8
6. Sample
……………………………………………………………………………
……………………………………. 8

BAB IV PEMBAHASAN

1. Bentuk Pengolahan Lahan Yang


Dilakukan…………………………………………………………………
….. 9
2. Modal awal Yang Diperlukan Pada Saat Awal Musim
Tanam……………………………………………… 11
3. Jenis-Jenis Tanaman Yang
Ditanam……………………………………………………………………
………… 13
4. Keuntungan Yang Diperoleh Tiap Musim
Panen…………………………………………………………….. 13
5. Usaha Sampingan Yang Digeluti Selain Sebagai
Petani……………………………………………………… 14
6. Kiat-Kiat Yang Dilakukan Guna Mendapatkan Produk Pertanian
Yang Baik………………………….. 15
7. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Kegiatan
Pertanian………………………………………………. 17

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………………………
…………………………………………….. 19
2. Rekomendasi……………………………………………………………
…………………………………………….. 19

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………
……………………………           21

 
 

DAFTAR TABEL

1. Pengeluaran Untuk Penanaman Sampai Proses Panen


Padi……………………………………………… 11
2. Pengeluaran Untuk Penanaman Sampai Proses Panen Kacang
Hijau………………………………….. 12
3. Tabel Hasil Pertanian dan
Pendapatannya…………………………………………………………
………….. 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Profesi petani merupakan profesi yang paling banyak digeluti oleh


masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan. Profesi petani juga
merupakan profesi yang digeluti secara mudah meski tanpa mengenyam
bangku sekolah mengingat profesi ini bias dibilang sangat sederhana
dan rata-rata bisa dilakukan oleh semua orang di pedesaan, baik itu laki-
laki maupun perempuan. Adapun jenis tanamannya yang beraneka
ragam dan cara pengelolaan serta penggunan pupuk dan pestisida yang
berbeda pula. Di masa dulu dimana sektor perekonomian nasional
masih bertumpu pada sektor pertanian yang menjadi andalan dalam
memperoleh pendapatan nasional bangsa Indonesia selalu mampu
mencukupi kebutuhan akan pangan dalam negeri tanpa harus
mengimpor dari negara lain. Akan tetapi saat ini jika dilihat dari situasi
perekonomian Indonesia yang cenderung mempercepat industrialisasi
berdampak pula pada sektor pertanian, akibatnya sektor pertanian yang
dulunya menjadi andalan Negara seolah-olah menjadi terbengkalai.

Melihat situasi yang demikian tentunya akan berdampak pula pada


ekonomi petani itu sendiri. Terabaikannya sektor pertanian yang terbukti
dengan makin gencarnya bangsa Indonesia melakukan impor beras dan
bahan pangan lainnya dari Negara tetangga seperti dari Thailand,
Vietnam, Myanmar dan India yang berakibat pada menurunnya harga
produk pertanian dari petani domestik. Melihat kondisi yang demikian
memprihatinkan mengingat bahwa Negara Indonesia merupakan
Negara agraris dengan lahan pertanian yang sangat luas yang
seharusnya tidak perlu melakukan impor beras dan seharusnya bisa
mensejahterakan masyarakatnya khususnya masyarakat petani. Kondisi
ini makin diperparah dengan makin mahalnya harga pupuk dan
pestisida.

Mengatasi situasi yang demikian pelik bagi petani, seharusnya


pemerintah sadar akan kewajibannya untuk mensejahterahkan
masyarakat sebagimana yang diamanatkan dalam pancasila dan UUD
1945. Selain itu strategi dan kreatifitas dari petani mutlak diperlukan
guna menghadapi persaingan dalam era global ini dimana pintu
persaingan makin terbuka lebar termasuk persaingan dalam hal
penyediaan pangan dengan Negara lain. Jika kualitas dan kuantitas
produk pertanian kita kurang maka janganlah heran apabila kita kaah
bersaing dengan Negara lain.

1. Rumusan Masalah penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas dan observasi yang kami lakukan di


lapangan dengan mewawancarai salah seorang petani di pedesaan
maka rumusan laporan penelitian ini antara lain :
1. Bagaimanakah bentuk pengolahan lahan yang dilakukan ?
2. Berapakah modal awal yang diperlukan pada saat awal musim
tanam ?
3. Apakah jenis-jenis tanaman yang ditanam ?
4. Berapakah keuntungan yang diperoleh tiap musim panen ?
5. Apakah usaha sampingan yang digeluti selain sebagai petani ?
6. Apakah kiat-kiat yang dilakukan guna mendapatkan produk
pertanian yang bagus, baik secara kualitas maupun kuantitas ?
7. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan
pertanian ?

1. Tujuan Penelitian
2. Bagi Mahasiswa

Laporan ini kami susun untuk memberikan gambarn agar mahasiswa


tahu akan kegiatan pertanian dalam masyarakat baik itu dari segi
pengeloaan, jenis tanaman yang ditanam, modal awal yang diperlukan
dan hasil yang didapat saat musim panen.

1. Bagi Masyarakat

untuk memberikan gambaran dan masukan kepada masyarakat agar


mereka tahu tentang perbandingan penghasilannya dan memberikan
motivasi agar bisa bertani dengan baik sehingga dapat menghasilkan
produk pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

1. Lingkup Kegiatan
2. Penyusunan Krangka Pertanyaan Sistimatis
3. Observasi
4. Wawancara
5. Kesimpulan

1. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Dalam Penelitian

Dalam penelitian yang saya lakukan tidak ada hambatan yang berarti
mengingat waktu penelitian yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah yang cukup luas dan jawaban dari responden yang saya rasa
sangat jujur dan apa adanya.

1. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah Penelitian ini dapat
memberikan informasi yang factual dan kongkrit, sehingga masyarakat
khususnya para mahasiwa dan petani dapat menyadari kekurangan-
kekurangan yang timbul dalam kegiatan pertanian dan mencari solusi
dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut.

BAB II

KAJIAN TEORI

1. Cakupan Pertanian

Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang


melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan,
dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian
juga diartikan sebagai kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu,
terutama yang bersifat semusim.

Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani


tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan
(biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau
liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering
(khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia)
atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan
perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha
pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan
alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan
kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber
daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.

Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah


kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang
sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode
budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan
pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani
memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk
mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian
intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan
cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang
mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal
sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan
pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.

Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya


adalah pertanian berkelanjutan(sustainable agriculture). Pertanian
berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian
organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung
lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting
dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan
biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian
industrial.

Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen


dari kedua kutub “ideologi” pertanian yang disebutkan di atas. Selain
keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan
rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan
berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis
dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau
komunitasnya.

Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu


melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki
risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian
melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan
memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam
proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya
budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi
sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian

1. Irigasi
2. Pengertian Irigasi

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan


pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi
yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata
air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan
pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan
membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan
pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di
Indonesia biasa disebut menyiram.

2. Jenis Irigasi
3. Irigasi Permukaan

Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air


langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui
bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan
secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini
dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini
dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang
tinggi akan mendapat air lebih dulu.

1. Irigasi Lokal

Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku
gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun
air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

1. Irigasi dengan Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang


disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas,
daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
1. Irigasi Tradisional dengan Ember

Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali.


Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng
ember.

1. Irigasi Pompa Air

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian
dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran.
Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.

1. Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi

Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk


distribusi air.

1. Serangan Hama

Serangan hama pada tanaman adalah masalah yang selalu dihadapi.


Serangannya bahkan bisa mencapai 90% dari keseluruhan tanaman
yang berada pada suatu lahan. Karena itu, pengetahuan tentang hama
dan penyakit ini sangat penting artinya bagi orang-orang yang
berkecimpung dibidang ini.

Serangan hama terhadap tanaman terutama disebabkan oleh hewan


dari filum Arthopoda. Di antaranya golongan serangga. Jenis ini
merupakan musuh utama terbesar pada tanaman buah-buahan. Hampir
75% dari jumlah binatang yang hidup berasal dari golongan ini. Dari
jumlah tersebut sebagian merupakan hama pada banyak tanaman buah-
buahan di Indonesia. Selain serangga, hama lainnya yang juga sangat
mengganggu adalah dad filum Chordata, seperti kera, babi hutan, tikus,
burung, dan kalong; Annelids, seperti nematoda, dan filum Molluscs,
yakni keluarga siput.

Penyakit pada tanaman, biasanya disebabkan oleh gangguan jasad


hidup yang bersifat parasit, seperti cendawan, bakteri, dan virus, atau
karena gangguan fisiologis. Bila terjangkit penyakit, maka terjadi
perubahan pada seluruh atau sebagian organ tanaman. Dan hal ini akan
mengganggu kegiatan fisiologis sehari-hari.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Nama Kegiatan :   Penelitian Mata Kuliah Studi Masyarakat


Indonesia

dengan tema “Kegiatan Pertanian Dalam Masyarakat”.

1. Waktu Kegiatan : Hari Sabtu, 12 Mei 2012 Pukul 10:00 – 14:00


WITA
2. Pencapaian Penelitian : Mencari informasi yang kurat dan
sebenarnya mengenai kegiatan pertanian dalam masyarakat.
3. Sasaran Penelitian : Masyarakat.
4. Lokasi Kegiatan : Rumah Pak Hasanuddin di RT 01 RW 06 Desa
Jurumapin Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa.
5. Sample :   Pak Hasanuddin

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Bentuk Pengolahan Lahan Yang Dilakukan


2. Padi
Sawah Pak Hasanuddin terletak di sua tempat. Luas lahan sawahnya
adalah 8.388 dan 1.015 . Sebelum melakukan pembajakan sawah
terlebih dahulu yang dilakukan adalah membasmi tanaman penggangu
atau rumput-rumput pengganggu seperti gulma dengan menngunakan
herbisida agar tidak mengganggu saat proses pembajakan dan
menggangu tanaman padi nantinya. Setelah itu barulah sawah di isi
dengan air yang dilakukan oleh orang yang mengatur atau membagi air
yang disebut Malar. Setelah air sudah di isi dan merata maka tanah siap
untuk diolah atau dibajak. Sistem Pengolahan lahan yang dilakukan di
desa jurumapin khususnya di sawah pak Hasanuddin sudah
menggunakan sistem pengolahan secara modern dimana pengolahan
tanah pertanian saat hendak ditanami padi sudah menggunakan traktor
agar pengolahannya lebih maksimal dan menghemat waktu. Apabila
tanahnya sudah selesai dibajak maka langkah selanjutnya adalah
menanami bibit-bibit padi pada sawah yang sudah dibajak setelah
bibitnya diangkut dari persemaiannya.

Pengangkutan bibit biasanya dilakukan oleh dua orang dan orang ini
bisa saja berasal dari keluarga sendiri, akan tetapi apabila keluarganya
sibuk dengan urusan masing-masing maka pak hasanuddin biasanya
menyewa orang lain untuk mengangkut bibit dari persemaiannya ke
sawah yang sudah dibajak. Begitu juga dengan orang yang menanami
bibit padi adalah orang lain yang disewa. Biasanya pak hasanuddin
menyewa orang sebanyak 9 atau 11 orang agar mempercepat proses
penanaman. Dalam hal ini pak Hasanuddin hanya memantau saja
pekerjaan dari buruh tani yang mengangkut bibit padi dan yang
menanami bibit-bibit tersebut, akan tetapi kadang kala jika terjadi
kekurangan air maka pak Hasanuddin turun tangan dalam mengatur
intensitas air dalam sawah agar mempermudah proses penanaman.

Tidak sampai di situ, selang beberapa bulan setelah padi ditanam padi
harus di pantau dengan bak agar dapat mengetahui proses
perkembangannnya, mulai dari pemupukan, penyemprotan pestisida,
pencabutan rumput dan eceng gondok serta pengaturan intensitas kadar
air dalam sawah. Apabila semua kegiatan itu dilakukan dengan baik
maka hasil panen pasti akan baik pula, musim panen tiba apabila padi
sudah berisi dan menguning serta bulir padinya mengarah ke bawah.
Dalam panen ini pak Hasanuddin tidak menyewa buruh tani untuk
memanen padinya melainkan dilakukan oleh pak Hasanuddin
sekeluarga. Ini dimaksudkan agar mengurangi jumlah pengeluarannya
dan menghemat biaya apabila panen dilakukan sendiri. Apabila panen
dilakukan oleh buruh tani laen ongkos yang biasa diberikan berupa
gabah dengan pembagian yang sudah disepakati sebelumnya antara
pemilik sawah dengan buruh tani tersebut.

2. Kacang Hijau

Luas lahan untuk penanaman kacang hijau yang berupa ladang adalah
1.730 . Sebelum melakukan penanaman kacang hijau terlebih dahulu
ladangnya dibersihkan dari rumput liar dan semak belukar yang disebut
“BRANTAS” dengan menyewa orang sebanyak 4 orang. Selain itu
biasanya untuk membunuh gulma yang membandel Pak Hasanuddin
menggunakan herbisida. Penanaman berlangsung jika musim hujan
dating agar air untuk pertumbuhan kecambah dapat berlangsung
dengan baik.

Setelah penanaman selesai dan kecambah tumbuh dengan baik maka


langkah selanjutnya adalah memupuk tanaman kacang hijau apabila
perlu dengan pupuk cair handifloor dan ditambah pula dengan pertisida
lainnya untuk merangsang pembentukan buah, daun dan batang agar
lebih produktif. Musim panen tiba apabila batang dan daun kacang hijau
terlihat menua disertai dengan buah yang sudah berisi keras. Memanen
kacang hijau dalam bahasa sumbawanya disebut “NGEMAR”. Saat
ngemar Pak Hasanuddin menggunakan buruh tani sebanyak 6 orang
agar ngemar yang dilakuakan menghemat waktu dan tenaga. Setelah
ngemar selesai langkah selanjutnya yaitu mengeringkan dengan cara
dijemur agar saat proses perontokan biji yang disebut “NINTING” biji
kacang hijaumudah dirontokkan oleh mesin. Ini artinya proses
perontokkan biji sudah dilakukan secara modern.

Setelah perontokkan selesai dan sudah dimasukkan ke dalam karung,


langkah terakhir adalah memasarkan hasil panen tersebut kepada
pengusaha yang membelinya. Namun tidak semua hasil dijual karena
sebagian lagi dijadikan bibit untuk melakukan penanaman pada musim
berikutnya. Hasil dari panen kacang hijau merupakan salah satu
penghasilan terbesar bagi Pak Hasanuddin.
 

1. Modal Awal Yang Diperlukan Pada Saat Awal Musim Tanam

Sebelum melakukan penanaman terlebih dulu pak Hasanuddin


menyiapkan sejumlah modal agar dalam proses pengolahan sawah
sampai penanaannya dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala
apapun. Adapun jumlah dana yang diperlukan dapat dipaparkan pada
tabel berikut :

1. Padi

Nomor tabel : 01

Nama tabel   : Pengeluaran Untuk Penanaman Sampai Proses


Panen Padi

JENIS PENGELUARAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN TOTAL

Pupuk      

Pupuk Urea 3 karung Rp. 90.000 Rp. 270.00

Pupuk NPK 1 karung Rp. 120.000 Rp. 120.00

Rp. 390.00

Pestisida      

Cisrang 1 botol Rp. 20.000 Rp. 20.000


Seven 2 bungkus Rp. 12.000 Rp. 24.000

2006 3 bungkus Rp. 6.000 Rp. 18.000

Trendy 3 bungkus Rp. 7.000 Rp. 21.000

Lindomen 1 botol Rp. 25.000 Rp. 25.000

Rompas 1 botol Rp. 20.000 Rp. 20.000

Rp. 128.00

Sewa Buruh      

Sewa Tanam 20 Orang Rp. 30.000 Rp. 200.00

Sewa Angkut Bibit 2 Orang Rp. 25.000 Rp. 50.000

Sewa Traktor – Rp. 300.000 Rp. 300.00

Sewa Cabut Rumput 20 Orang Rp. 30.000 Rp. 200.00

Rp. 750.00

Bibit – Rp. 85.000 Rp. 85.000

Rp. 85.000

Lan-lain (Ongkos Malar) – Rp. 100.000 Rp. 100.00

Rp. 100.00

JUMLAH KESELURUHAN Rp. 1.453.0

 
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa untuk menanam sampai
memanen padi dibutuhkan dana sebesar Rp. 1.453.000 selama satu kali
musim tanam.

2. Kacang Hijau

Nomor tabel : 02

Nama tabel   : Pengeluaran Untuk Penanaman Sampai Proses


Panen Kacang Hijau

JENIS PENGELUARAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN TOTAL

Pupuk Cair Handifloor 2 Botol Rp. 10.000 Rp. 20.000

Rp. 20.000

Pestisida      

Sidafos 4 Liter Rp. 45.000 Rp. 180.000

Lindomen 2 Botol Rp. 25.000 Rp. 50.000

Herbisida Cek 2 Botol Rp. 15.000 Rp. 30.000

Seven 2 Bungkus Rp. 12.000 Rp. 24.000

Rp. 284.000

Sewa      

Sewa Brantas 4 Orang Rp. 30.000 Rp. 120.000


Sewa Ngemar 6 Orang Rp. 25.000 Rp. 150.000

Sewa Mesin – Rp. 160.000 Rp. 160.000

Sewa Ninting 6 Orang Rp. 25.000 Rp. 150.000

Rp. 580.000

JUMLAH KESELURUHAN Rp. 884.000

Jadi jumlah keseluruhan untuk menanam sampai memanen kacang


hijau membutuhkan dana kurang lebih sejumlah Rp. 884.000 selama
satu kali musim tanam.

1. Jenis-Jenis Tanaman Yang Ditanam

Dalam satu musim tanam pak hasanuddin hanya menanam padi di


sawahnya karena dinilai lebih baik dibandingkan jika menanam tanaman
yang lain seperti kacang kedelai yang keuntungannya sangat sedikit.
Adapun tanaman kacang hijau biasanya di tanam di ladang namun tidak
dilakukan setiap tahun. Selain itu beliau juga terkadang menanam
jagung, akan tetapi itu juga tergantung musim dan ditanam di musim
tertentu dan tidak dilakukan setiap tahun, lain halnya dengan padi yang
penanamannya dilakukan setiap tahun.

1. Keuntungan / Pendapatan Yang Diperoleh Tiap Musim Panen

Saat musim panen merupakan musim yang sangat membahagiakan


bagi petani apabila hasil dari panen sawah ataupun ladangnya sangat
baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas yang baik
akan membuat harga jual dari komoditas pertanian akan baik pula. Dari
segi kuantitas, jika kuantitas atau jumlah dari komoditas pertanian
banyak maka jumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penjualan
produk pertanian akan meningkat pula.

Berikut tabel yang memaparkan hasil pertanian tisp musimnya.

Nomor Tabel : 03

Nama Tabel   : Tabel Hasil Pertanian dan Pendapatannya

JUMLAH PENDAP

SUMBER PENDAPATAN JUMLAH HASIL (KUANTITAS) BISA DIPEROLEH

Padi 25 Karung Rp. 4.640.000

Kacang hijau 6 Karung Rp. 4.200.000

Durian – Rp. 3.000.000

JUMLAH Rp. 11.840.000

Berdasarkan tabel diatas jumlah pendapatan yang diperoleh selama


satu tahun adalah sebesar lebih kurang Rp. 11.840.000. pendapatan
itupun belum ditambah dengan pendapatan dari usaha sampingan
lainnya sebagai buruh tani, dari hasil menangkap ikan dan lain-lain.
Jumlah pendapatan itu bagi Pak Hasanuddin dirasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.

1. Usaha Sampingan Yang Digeluti

Selain sebagai petani yang menanam padi Pak Hasanuddin juga


mempunyai kebun durian. Dalam kebun tersebut terdapat sekitar lima
pohon yang sudah berusia puluhan bahan ratusan tahun. Sebagaimana
diketahui bahwa muim durian dikebunnya berlangsung selama dua kali
dalam satu tahun yaitu pada saat musim kemarau dan musi hujan yang
rentang waktu musimnya berlangsung selama 3 bulan. Berbuahnya
durian ini adalah sebuah berkah tersendiri karena menambah
penghasilan bagi pak hasanudin. Beliau mengatakan bahwa dengan
berlangsungnya musim durian tersebut beliau dapat meraup
penghasilan lebih kurang sebanyak Rp. 1.500.000 tiap musim.
Mengingat musim durian berlangsung sebanyak dua kali dalam setahun
total pendapatan beliau lebih kurang menjadi Rp. 3.000.000 dalam
setahun melalui durian ini. Pengorbanan dalam mengambil durian ini
langsung dari pohonnya terhitung sangat berat sekali mengingat untuk
mengambilnya harus mendaki gunung yang cukup tinggi karena durian
tumbuh di dataran yang cukup tinggi. Setelah buahnya terkumpul proses
pengangkutan ini yang paling berat karena masih dilakukan secara
tradisional yaitu dengan dipikul karena akses jalan menuju kebun durian
ini hanya bias dilakukan dengann jalan kaki saja. Jadi untuk
memperoleh penghasilan dari buah durian ini tentunya wajib
memerlukan pengorbanan dan tenaga ekstra besar.

Selain mengandalkan durian sebagai usaha sampingan beliau juga


menggeluti usaha lainnya seperti mencari ikan dilaut pada malam hari
dengan menggunakan lampu, parang dan tombak yang dalam bahasa
Sumbawa dikenal dengan “NYULU”. Melalui kegiatan nyulu ini Pak
Hasanuddin setidaknya mengurangi pengeluaran untuk membeli ikan
untuk lauk pauk keluarga, bahkan dengan nyulu pak hasanuddin dapat
menambah pendapatan dengan menjual ikan hasil tangkapannya jika
mendapat ikan yang cukup banyak setidaknya untuk menambah uang
untuk jajan anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarga. selain
mengandalkan durian dan nyulu beliau juga melakukan pekerjaan tidak
tetap seperti buruh tani, mencari emas di pertambangan rakyat dan lain-
lainnya.

Dengan melakukan usaha sampingan tersebut Pak Hasanuddin


berharap agar kebutuhan keluarganya dapat tercukupi dengan baik.
Selain itu adanya usaha sampingan yang dilakukan diharapkan agar
dapat menopang usaha utamanya sebagai petani penggarap jika terjadi
kekurangan penghasilan pada usaha utamanya tersebut.

1. Kiat-Kiat Yang Dilakukan Guna Mendapatkan Produk


Pertanian Yang Baik.

Berdasarkan wawancara yang saya lakukan terhadap pak hasanuddin


ada beberapa hal yang dilakukan guna mendapatkan produk pertanian
yang baik secara kualitas maupun kuantitas, bahwa tanaman itu harus
diperhatikan layaknya anak sendiri banyak hal-hal yang harus
diperhatikan guna perkembangan tanaman dapat berlangsung dengan
baik. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar hal tersebut
bisa terwujud :

1. Kadar Air

Kadar air harus benar-benar diperhatikan agar tanaman pertanian


tumbuh dengan baik. Baik padi maupun kacang hijau dalam proses
pertumbuhan kadar air mutlak diperlukan. Untuk itu sebagai seorang
petani harus pandai-pandai dalam menentukan kadar air jika kurang
ataupun berlebihan akan berdampak buruk bagi tanaman pertanian.

2. Pestisida

Sama halnya dengan air pertisida sangat membantu dalam proses


perkembangan tanaman baik dari pertumbuhan batang, akar dan daun
sampai proses pembuahan sangat dibantu oleh perstisida, baik itu
insektisida, herbisida dan lainnya. Takaran atau dosis yang tepat dan
jenis pestisida yang benar akan menghasilkan produk pertanian yang
baik. Jangan sampai pestisida yang diberikan jenisnya tidak tepat atau
dengan dosis yang berlebihan karena akan berdampak buruk bagi
tanaman peranian. Dengan penggunaan pestisida yang tepat hama
yang merusak tanaman dapat dibasmi.

3. Pupuk

Sama halnya dengan pestisida yang merupakan bahan kimia,


penggunaan pupuk yang tepat dan dosis yang pas pula akan
memngasilkan produk pertanian yang baik. Dalam penggunaan pupuk
jangan terlalu menggunakan pupuk kimia buatan pabrik karena
pemakaian yang terlalu sering akan membuat unsure hara tanah yang
merupakan penyubur tanaman mati. Untuk menjaga kesuburan tanah
agar tidak hilang Pak Hasanuddin selalu menggunakan pupuk kandang
dari kotoran hewan dan pupuk tanah. Selain itu waktu pemupukan harus
tepat sesuai dengan kadar air dan usia tanaman pertanian.

4. Waktu Penanaman

Untuk mendapatkan hasil yang baik harus memperhatikan waktu


penanaman yang tepat. Penanaman yang tepat sebaiknya dilakukan
pada awal musim hujan agar selama musim hujan tersebut tanaman
mendapatkan cukup air bagi pertumbuhannya. Jangan sampai
penanaman dilakukan pada pertengahan atau akhir musim hujan karena
berpengaruh pada hasil pertaniannya pula mengingat pada saat-saat itu
debit air sungai dan intensitas hujan berkurang.

5. Bibit

Bibit sangat menentukan baik buruknya hasil pertanian. Untuk


mendapatkan hasil pertanian yang baik penggunaan bibit unggul baik
padi maupun kacang hijau mutak dilakukan. Bibit unggul yang dimaksud
harus mempunyai buah atau biji yang banyak, cepat berbuah, tahan
terhadap hama dan cuaca buruk da batang yang cepat berkembang.

6. Jarak Tanam

Khusus bagi tanaman padi jarang tanam harus benar-benar diperhatikan


agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Jarak tanaman yang
tidak teratur membuat tanaman padi tumbuh tidak seimbang. Terkadang
ada yang tinggi dan yang pendek. Itu terjadi apabila tanaman yang satu
mengambil unsur hara tanaman lainnya akibat jarak tanam yang tidak
teratur dan jarak yang terlalu berdekatan tersebut. Untuk mencegah hal
tersebut agar hasil panen padi memuaskan Pak Hasanuddin selalu
menggunakan sistem tanam jajar agar jarak antar batang padi teratur.

7. Hama dan Tanaman penggangu

Selain hal-hal diatas yang terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah
memperhatikan hama dan tanaman pengganggu. Sebagaimana
diketahui bahwa tanaman tidak akan tumbuh dengan baik jika banyak
terdapat hama dan tanaman pengganggu. Oleh karena itu penggunaan
insektisida dan herbisida haru sesuai dengan jenis hama dan dosis yang
pas.

1. Kendala-Kendala Yang Dihadapi

Tidak banyak kendala yang dihadai oleh Pak Hasanuddin dalam


kegiatan pertaniaanya kendala yang biasanya paling dominan adalah
masalah cuaca, modal, harga jual hasil panen yang rendah dan hama
tanaman. Berikut penjelasannya :

1. Modal

Modal merupakan masalah yang paling utama bagi setiap orang dan tak
terkecuali bagi Pak Hasanuddin. Sebagai petani umumnya beliau jarang
sekali mempunya tabungan karena penghasilannya sebagi petani hanya
cukup untuk kegiatan konsumsi keluarganya. Jadi saat musim tanam
datang untuk membiayai kegiatan pengolahannya beliau terkadang
berhutang dulu kepada tetangga atau kepada pengusaha pembeli hasil.
Selain itu beliau juga menggadaikan emas simpanan keluarganya.

2. Cuaca

Cuaca yang terkadang tidak menentu membuat petani merugi, gagal


panen dan sebagainya seperti kekuarangan air bagi tanaman kcang
hijau akibat cuaca yang sering berubah tiap waktu. Hal seperti jarang
sekali terjadi namun hal ini pernah terjadi pada tanaman pertanian Pak
Hasanuddin.

3. Harga Jual Hasil Hasil Panen

Terkait masalah harga jual hasil panen ini terkadang membuat petani
lesu. Hal tersebut jika harga jual hasil panen rendah. Harga jual yang
rendah secara otomatis membuat pendapatan petani dari hasil
penjualan hasil panen mereka berkurang. Namun tidak jarang Pak
Hasanuddin menyimpan hasil panennya untuk dijual kembali pada saat
harga kembali tinggi. Tetapi untuk keperluan mendesak atau untuk
membayar hutang Pak Hasanuddin menjual hasil panennya pada saat
selesai panen itu juga.

4. Hama Tanaman

Hama tanaman yang membandel yang sussah dibasmi terkadang


membutuhkan biaya ekstra untuk membasminya. Seperti diketahui
hama yang membandel dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil
panen. Untuk itu untuk membasmi hama tersebut terkadang harus
mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli Pestisida agar hama yang
Membandel yang dimaksud dapatt dibasmi.

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
Kegiatan perekonomian Pak Hasanuddin bertumpu pada profesi sebagai
petani. sistem pengolahan yang diterapkan oleh beliau sudah
menggunakan system pengolahan secara modern, dimana beliau sudah
menggunakan berbagai macam mesin untuk pengolahan sampai pada
proses panen, baik itu untuk tanaman padi sampai kacang hijau.
Pengeluaran Pak Hasanuddin saat awal musim tanam cukup besar
namun pengeluaran tersebut dapat tertutupi oleh jumlah pendapatan
yang cukup besar saat panen jika hasil panen produk pertaniannya
cukup bagus secara kualitas maupun kuantitasnya. Selain
mengandalkan tanaman padi dan kacang hijau beliau juga
mengandalkan durian yang harga cukup tinggi dan sebagai pencari ikan
di malam hari. Dari usaha sampingan itu Pak Hasanuddin dapat
mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Dalam menjalankan
profesinya sebagai petani beliau mempunyai kiat-kiat yang cukup baik
dalam menigkatkan hasil produksi panennya agar pendapatannya dapat
bertambah. Tentunya kiat-kiat ini dibutuhkan untuk mengatasi kendala-
kendaa yang dihadapinya dalam kegiatan pertanian agar kendala-
kendala seperti hama tanaman, kekurangan air dapat diatasi dengan
baik.

                       

1. Rekomendasi
2. Bagi Pemerintah

Dalam usaha mensejahterahkan masyarakat kalangan bawah khusunya


petani pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan
petani seperti menekan harga pupuk, meningkatkan harga beli produk
pertanian petani lokal agar apa yang di cita-citakan pemerintah dan
petani yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera dapat terwujud.

2. Bagi Petani

Dalam kegiatan pertanian petani harus giat dan tekun dalam bekerja
agar dapat menghasilkan produk pertanian yang bermutu tinggi dan
kuantitas yang besar agar pendapatan petani sendiri dapat bertambah.

3. Bagi Mahasiswa
Sebagai kaum intelektual kita harus mensosialisasikan bagaimana cara
bertani dengan baik petani kita dapat sejahterah. Selain itu untuk
menyongsong masa depan yang kian berat kita sebaiknya berancang-
ancang untuk menjadikan profesi petani sebagai usaha sampingan
untuk menambah pendapatan

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian

http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi

http://www.heqris.com/2009/06/hama-tanaman.html#ixzz1xlEByStz

Iklan
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD

Entri ini ditulis di PENELITIAN ATAU KARYA TU

Anda mungkin juga menyukai