Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR

PROGRAMA PENYULUHAN GEMAR MAKAN IKAN


KEPADA KELOMPOK K3L ZONA 8 UNPAD

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan dan Komunikasi
Perikanan tahun akademik 2015/2016

Disusun oleh :
KELOMPOK 1/ PERIKANAN C
Riana Faosa 230110130167
Hilman Heriyanto 230110130172
Bagus Renaldo A. 230110130178
Kalysta Fellatami 230110130191
Christopher R. 230110130199
Jumaidi Efendi 230110130200
Sona Yudha Diliana 230110130217
Reyhan Alif F. 230110130218
Fahira Nur Amalina 230110130225
Rury Ratnafuri 230110130228

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena saya telah
menyelesaikan laporan akhir programa penyuluhan yang berjudul
Penyuluhan Gemar Makan Ikan Kepada Kelompok K3L Zona 8 UNPAD.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan semester genap tahun akademik 2015-2016.
Laporan ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Asep Agus Handaka Suryana, S.Pi, M.T selaku Dosen Mata Kuliah
Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran
2. Kelompok 1 Mata Kuliah Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan Kelas
Perikanan C
Penyusun telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan ini, oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan saran-sarannya agar menjadi masukkan
yang berguna bagi penyusun.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, Juni 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................. 2
1.2.1 Maksud ..................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ....................................................................................... 2
II PENETAPAN KEADAAN WILAYAH
2.1 Deskripsi Wilayah .................................................................... 3
2.2 Gambaran Umum Wilayah Kerja ............................................. 3
2.3 Data Potensi Wilayah Kerja ..................................................... 5
2.4 Kebijakan Pemrintah dari Segi SDA dan SDM ....................... 5
2.5 Fasilitas Pendukung Kegiatan .................................................. 6
III PERUMUSAN MASALAH
3.1 Tinjauan Umum Masalah ......................................................... 7
3.2 Matriks Permasalahan .............................................................. 8
IV PENETAPAN TUJUAN
4.1 Tinjauan Umum Tujuan ........................................................... 10
4.2 Tujuan Umum ........................................................................... 10
4.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 11
V PENETAPAN CARA MENCAPAI TUJUAN
5.1 Uraian Penetapan Cara Mencapai Tujuan ................................ 12
5.1.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan Gemar Makan Ikan ................. 12
5.1.2 Rencana Kebutuhan Untuk Kegiatan Penyuluhan ................... 12
5.2 Matriks Cara Mencapai Tujuan ................................................ 14
VI PELAKSANAAN PENYULUHAN
6.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 15
6.2 Peserta Penyuluhan ................................................................... 15
6.3 Media Peyuluhan ...................................................................... 15
6.4 Evaluasi Pelaksanaan................................................................ 15
6.4.1 Evaluasi Proses ......................................................................... 15
6.4.2 Evaluasi Hasil ........................................................................... 16
6.4.3 Analisa Keberhasilan Penyuluhan ............................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 18

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


1 Absensi Peserta Penyuluhan.......................................................... 20
2 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan .............................................. 21
3 Contoh hasil pengerjaan lembar pre test dan post test .................. 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai
macam zat, selain harga yang umumnya lebih murah, absorpsi protein ikan lebih
tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam,
karena daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek dari pada serat-
serat protein daging sapi atau ayam. Untuk menjadi bangsa yang cerdas makan ikan
perlu lebih digalakkan. Kalaupun ikan yang kaya DHA seperti tuna atau salmon
sulit terjangkau, ikan lokal seperti lele, mas, mujair, bandeng, teri, kakap atau jenis
lainnya pun tetap mengandung protein yang tinggi.
Penyuluhan merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap,
kebiasaan dan keterampilan dengan membantu, mempengaruhi dan memotivasi
masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Kurang pengetahuan,
taraf pendidikan rendah dan taraf pendapatan ekonomi yang dibawah rata-rata
membuat masyarakat tidak mengetahui dan tidak sadar pentingnya mengkonsumsi
ikan. Sehingga penyuluhan mengenai pentingnya makan ikan pada masyarakat
perlu terus dilakukan. Pengembangan produk olahan perikanan terus dilakukan
untuk meningkatkan selera masyarakat akan konsumsi ikan, namun sosialisasi
kepada masyarakat masih kurang.
Staf Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan Lingkungan (K3L) UNPAD
adalah bagian dari civitas akademika UNPAD dalam bidang kebersihan, ketertiban,
dan keindahan lingkungan di sekitar kampus Universitas Padjadjaran. Taraf
pendapatan staf K3L yang dibawah rata-rata mempengaruhi tingkat dan jenis
konsumsi pangannya. Pendidikan yang kurang pun membuat mereka tidak sadar
betapa pentingnya mengkonsumsi ikan.
Gemar Makan Ikan (Gemarikan) adalah gerakan moral yang memotivasi
masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang
disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk masyarakat Indonesia yang sehat, kuat

1
2

dan cerdas. Penyuluhan gemar makan ikan kepada Staf Kebersihan, Ketertiban, dan
Keindahan Lingkungan (K3L) UNPAD didasari atas kurangnya kesadaran mereka
akan pentingnya makan ikan. Ruang lingkup gemarikan adalah penyebarluasan
informasi dan penguatan edukasi kepada masyarakat tentang ikan dan manfaatnya
bagi kesehatan, kekuatan, dan kecerdasan melalui berbagai kegiatan promosi,
diantaranya: Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Baku Ikan (PMTAS),
ceramah/seminar/simposium manfaat makan ikan, penyebarluasan materi promosi,
demo pembuatan produk olahan ikan, serta lomba masak serba ikan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Laporan programa penyuluhan “Gemar Makan Ikan” ini dimaksudkan
sebagai laporan akhir kegiatan penyuluhan perikanan yang telah dilaksanakan
kepada kelompok K3L zona 8 UNPAD.

1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya programa penyuluhan ini adalah :
1. Memberikan informasi hasil penyuluhan perikanan
2. Menjadikan laporan ini sebagai acuan dalam melakukan kegiatan
penyuluhan perikanan
BAB II
PENETAPAN KEADAAN WILAYAH

2.1 Deskripsi Wilayah


Cikeruh adalah sebuah nama diambil dari Sebuah sungai yang mengalir
melalui beberapa desa di Kecamatan Cikeruh/Jatinangor. Sehingga para orang tua
dan petinggi waktu itu menyebut daerah ini sebagai Cikeruh. Sebelum
Kemerdekaan Cikeruh telah memiliki Pemimpin Wilayah/ Kepala Desa yaitu
Bapak Suwira. Selain itu juga terjadi beberapa pembangunan yang menjadikan
perubahan terbesar dalam perpindahan penduduk Desa Cikeruh yaitu : Tahun 1988
Semua penduduk yang berada di Dusun Ciparanje berpindah tempat karena Dusun
tersebut digunakan untuk Lahan Perguruan Tinggi UNPAD
Ciparanje kemudian menjadi salah satu daerah di Jatinangor yang
digunakan Universitas Padjadjaran sebagai lahan praktikum. Ciparanje ini pada
umumnya dijadikan sebagai tempat untuk praktikum oleh beberapa fakultas di
bidang saintek, seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan,
maupun Fakultas Pertanian. Kawasan Ciparanje memiliki beberapa fasilitas yang
dapat mendukung dilaksanakannya praktikum lapangan, sebagai contoh kolam ikan
yang sering dgunakan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

2.2 Gambaran Keadaan Umum Wilayah Kerja


Keadaan Umum Kecamatan Jatinangor merupakan salah satu Kecamatan di
Kabupaten Sumedang, dengan posisi Astronomi berada pada 108º 6’ 41,71” BT dan
1º50’36,38” LS. Wilayah Kecamatan Jatinangor meliputi luas 26,2 Km² dengan
jarak antar Batas Wilayah dari Utara-Selatan 5 km dan dari arah Barat-Timur 7 km.
Secara administratif Kecamatan Jatinangor terbagi kedalam 12 Desa, 56 Dusun,
128 RW dan 479 RT. Sedangkan bila dilihat dari posisi Georafisnya, Kecamatan
Jatinangor berada di Wilayah Bagian Timur Kabupaten Sumedang dengan Batas-
batas Wilayah Aministratif Pemerintahan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Suksari dan Kecamatan Tanjungsari
Sebelah Timur : Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Cimanggung

3
4

Sebelah Selatan : Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung


Sebelah Barat : Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Keadaan Topografi Kecamatan Jatinangor merupakan Daerah Perbukitan
dengan ketinggian antara 725-800 m diatas permukaan air laut (dpl), dengan curah
hujan rata-rata per tahun mencapai 492,64 mm. sedangkan orbitasi ke Ibu Kota
Kabupaten Sumedang sepanjang 21,5 km dengan jarak tempuh 1 Jam Perjalanan
dengan kendaraan darat.
Dilihat dari penggunaan lahannya, sebagian besar wilayah merupakan
Lahan permukiman/pekarangan yang luasnya mencapai 1.217 Ha (54,1%),
sedangkan luas penggunaan lahan lainnya adalah berupa tegal/kebun 615 Ha
(27,3%), kolam 14 Ha, Hutan Rakyat 273 Ha, Hutan Negara 130 Ha dan
penggunaan lainnya 125,15 Ha.
Kondisi Demografis Kecamatan Jatinangor antara lain jumlah penduduk
berdasarkan hasil Pendataan Keluarga Tahun 2008 adalah sebanyak 87.974 Jiwa,
yang terdiri dari 44.151 orang laki-laki, 43.821 orang perempuan dan 20.525
Kepala Keluarga (KK). Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Jatinangor
termasuk tinggi secara relatif yaitu sebesar 2,04% per tahun (tahun 2007), bila
dibandingkan dengan angka laju pertumbuhan penduduk kabupaten sebesar 1,9.
Hal ini menunjukan bahwa bukan saja tingkat kelahiran bayi masih tinggi tapi juga,
sebagai kawasan pendidikan dan industri, Kecamatan Jatinangor sangat menarik
bagi pendatang, baik dari lokal maupun nasional. Sedangkan perbandingan jumlah
penduduk laki-laki terhadap 100 orang penduduk wanita (sex ratio) sebesar 1,03.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Jatinangor adalah 3.384 orang per km².
Jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2006 sebanyak 50.380 orang yang
terdiri dari laki-laki 25.350 orang dan perempuan 25.030 orang. Dari penduduk usia
kerja tersebut, terdapat pengangguaran terbuka 1.671 orang dan 2.825 orang
pengangguran tertutup. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Jatinangor
kebanyakan penduduk bekerja di Sektor Pertanian (8,5 %), Perdagangan (11,2 %),
Karyawan/Buruh (36,2 %), PNS, POLRI, TNI (7,3%), dan Wiraswasta (36,8%).
Sedangkan kerukunan beragama berlangsung stabil, dengan komposisi penduduk
berdasarkan agama yang dianut adalah sebagai berikut : 97,3 % memeluk Agama
5

Islam, 0,86% memeluk agama Katholik, 1,3 memeluk agama Kristen Protestan,
0,25% memeluk agama Hindu dan 0,2% memeluk agama Budha. b. Kondisi
Pegawai Pegawai Kecamatan Jatinangor berjumlah 36 orang yang terdiri dari 25
orang PNS dan 11 orang Tenaga Sukarelawan (Sukwan), dengan golongan
kepangkatan yaitu golongan IV 1 orang, golongan III 18 orang, dan golongan II 4
orang dan golongan I 1 orang. Latar belakang pendidikan yaitu Pasca Sarjana (S.2)
1 orang, Sarjana (S.1) 17 orang, Diploma (D.III) 3 Orang, SLTA 12, SLTP 1 orang
dan SD 2 orang.
Ciparanje sendiri merupakan salah satu kawasan yang terletak di Kampus
Universitas Padjadjaran yang terletak di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor,
Kabupaten Sumedang. Lahan Ciparanje memiliki titik koordinat 6º54’38”S dan
107º46’11”E. Ciparanje berada pada ketinggian sekitar 700 m dpl, dengan jnis
tanah Inceptisol, dengan pH 6,22 serta tipe iklim C (Klasifikasi menurut Schmidt
dan Frgusson 1951).

2.3 Data Potensi Wilayah Kerja


Ciparanje merupakan daerah tangkapan air yang sangat penting untuk
kawasan Jatinangor. Daerah ini tidak hanya digunakan sebagai tempat budidaya,
tetapi juga aliran air dari ciparanje dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan
pertanian dan budidaya.

2.4 Kebijakan Pemrintah dari Segi SDA dan SDM


Kebijakan pemerintah dalam menyebarluaskan minat gemar makan ikan
pada kalangan masyarakat sudah cukup baik. Dilihat dari beberapa peraturan dan
usaha dari pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan ini.
Seperti dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 sebagai upaya untuk
mewujudkan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan melalui
proses yang bertahap, terencana, terpadu dan berkesinambungan. Hasil dari usaha
ini terjadi peningkatan konsumsi ikan pada tahun 2014 mencapai 37,89 kg/kapita.
Capaian tersebut didukukng dengan adanya kampanye nasional GEMARIKAN
6

(Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) sebagai usaha pemerintah dalam


meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan yang dilaksanakan di
seluruh provinsi.

2.5 Fasilitas Pendukung Kegiatan


Fasilitas pendukung kegiatan penyuluhan GEMARIKAN pada K3L di Zona
8 ini, yaitu :
1. Pos Tempat Penyuluhan Perikanan (POSLUHKAN) pada umumnya
merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk berkoordinasi
antara penyuluh perikanan dengan stakeholder lain yang berhubungan.
Namun pada penyuluhan mengenai GEMARIKAN pada K3L di zona 8 ini
menggunakan tempat di Ciparanje sebagai tempat penyuluhan
GEMARIKAN tersebut.
2. Peralatan Media dan Materi yang digunakan untuk penyuluhan
GEMARIKAN yaitu Laptop, LCD Proyektor, Wireless Speaker, dan
Kamera. Sedangkan, media yang digunakan untuk penyuluhan perikanan
ini yaitu media presentasi (ppt) dan video.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

3.1 Tinjauan Umum Masalah


Masalah merupakan faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya
tujuan. Faktor-faktor penyebab itu ada yang bersifat perilaku dan ada juga yang
bersifat non perilaku. Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan sekitar
kampus Jatinangor, kelompok petugas kebersihan yang bertugas di sekitar kampus
Universitas Padjadjaran memiliki berbagai persoalan terutama permasalahan
tentang rendahnya tingkat kesadaran dalam konsumsi ikan. Berikut ini merupakan
permasalahan yang dialami kelompok kebersihan yang bertugas di daerah
Ciparanje :
 Penghasilan yang kecil dibandingkan dengan Upah Minimum Regional
(UMR) Sumedang, berdasarkan keputusan gubernur No 561/Kep. 1322-
Bangsos/2015 menetapkan UMK kabupaten Sumedang sebesar Rp.
2.275.715,00. Dengan penghasilan yang rendah, sehingga mereka akan
sangat selektif dalam memilih bahan-bahan yang akan diolah menjadi
makanan. Sebagian besar mereka hanya mampu membeli bahan makanan
yang murah seperti sayur, tahu, telur dan tempe. Dengan demikian mereka
merasa berat untuk membeli ikan yang mereka anggap memiliki harga yang
mahal.
 Kesadaran akan pentingnya makan ikan yang masih rendah. Kelompok
petugas kebersihan ini sebagian besar hanya lulusan SMP dan SMA,
sehingga mereka tidak banyak mengetahui akan pentingya nutrisi yang
terkandung dalam ikan. Mereka berpendapat bahwa kandungan nutrisi
dalam ikan sama dengan kandungan nutrisi dari makanan lainya, sehinggga
mereka merasa tidak perlu untuk memakan ikan.
 Keterampilan dalam mengolah ikan yang masih kurang. Petugas kebersihan
di Ciparanje ini baru mampu mengolah ikan sebagai menu makan
tradisional dengan teknik pengolahan yang sederhana. Contoh pengolahan
yang mereka lakukan yaitu pindang dan ikan goreng. Dengan variasi

7
8

pengolahan yang rendah, sehigga keluarga mereka merasa bosan karena


mendapat menu yang sama.
Berbagai permasalahan yang telah ditulis diatas menyebabkan tingkat
komsumsi ikan yang masih rendah. Menurut data dari Kementrian Kelautan dan
Perikanan, jumlah komsumsi ikan Jawa Barat hanya sebesar 24 kg/kapita/tahun.
Jumlah ini masih kurang karena mengingat ikan mengandung nurtisi yang sangat
baik untuk pertumbuhan dan otak, khususnya untuk usia anak-anak. Selain
permasalah di atas, permasalahan lain yaitu faktor infrastruktur yang diperlukan.
Imfra struktur ini penting karena mengingat sifat ikan yang cepat membusuk. Jadi
sarana pengangkutan, penyimpanan, sangat diperlukan. Dengan fasilitas yang
memedai, maka kualitas baik namun tetap dengan harga yang tidak terlalu mahal
bagi masarakat.

3.2 Matriks Permasalahan


Berikut ini adalah matriks perumusan masalah pada sasaran penyuluhan
yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Matriks Permasalahan


No Masalah Umum Masalah Khusus
1 K3L menganggap bahwa harga Kurangnya pengetahuan K3L
ikan itu mahal mengenai ikan yang memiliki nilai
ekonomis rendah
3 Kurangnya pengetahuan K3L Kurangnya pengetahuan K3L
mengenai perikanan mengenai apa saja yang termasuk
dalam perikanan (misalnya dari filum
crustacea, bivalvia, mollusca, dsb)
3 Kurangnya kesadaran K3L dalam a. Kurangnya pengetahuan K3L
mengkonsumsi ikan akan kandungan nutrisi pada
ikan
b. Kurangnya pengetahuan K3L
akan manfaat dalam
mengkonsumsi ikan
4 Kurangnya keterampilan dari K3L a. Kurangnya ide maupun
dalam mengolah hasil perikanan pengetahuan K3L dalam variasi
mengolah hasil perikanan
9

No Masalah Umum Masalah Khusus


b. Kurangnya pengetahuan K3L
mengenai olahan-olahan hasil
perikanan
c. Kurangnya pengetahuan K3L
dalam teknik pengolahan ikan
yang baik
BAB IV
PENETAPAN TUJUAN

4.1 Tinjauan Umum Tujuan


Tujuan adalah suatu hasil akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai.
Tujuan yang dapat diukur dengan standarnya disebut sasaran atau target. Sehingga
tujuan mempunyai pengertian lebih luas dan sasaran mempunyai pengertian lebih
khusus Ada tujuan umum, tujuan khusus maupun tujuan akhir. Tujuan umum
sifatnya umum dan menyeluruh dan sifatnya adalah strategis sehingga disebut
tujuan strategis (goals). Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan khusus
dan tujuan akhir untuk dicapai secara koordinatif oleh satuan-satuan organisasi
yang ada dalam mendukung tercapainya tujuan akhir organisasi tersebut.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa
penyuluhan pertanian terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau
unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan
kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.
agar programa penyuluhan ini dapat merespon secara lebih baik aspirasi pelaku
utama dan pelaku usaha diperdesaan, penyusunan programa penyuluhan diawali
dari tingkat desa/kelurahan.

4.2 Tujuan Umum


Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
ditetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Meningkatkan tingkat konsumsi ikan pada K3L walaupun hanya dalam
frekuensi waktu tertentu akibat penghasilannya yang relative kecil.
2. Meningkatkan pengetahuan akan tingginya kandungan nutrisi pada ikan.
Karena kurangnya pengetahuan akibat rendahnya tingkat pendidikan,
diharapkan dengan adanya penyuluhan dapat memberikan informasi
mengenai kandungan nutrisi pada ikan, sehingga mereka dapat mengetahui

10
11

perbedaan kandungan nutrisi yang ada pada ikan dengan bahan makanan
yang lain.
3. Meningkatkan keterampilan dalam mengolah hasil-hasil perikanan, selain
itu juga meningkatkan variasi pengolahan ikan, yang biasanya hanya
pindang atau ikan goring, dapat di informasikan mengenai penholahan ikan
yang lainnya agar keluarga dari K3L tersebut tidak merasa bosan dalam
mengkonsumsi ikan.

4.3 Tujuan Khusus


Berdasarkan uraian pada tujuan umum, maka dapat ditetapkan tujuan
khusus dari penyuluhan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dalam hal ini unsur K3L Zona
8 UNPAD (Ciparanje) mengenai perikanan dan produk olahannya.
2. Mengampanyekan Gerakan Makan Ikan pada unsur K3L Zona 8 UNPAD
(Ciparanje).
3. Mengukur tingkat kesadaran pada unsur K3L UNPAD Zona 8 UNPAD
(Ciparanje) tentang produk olahan perikanan.
4. Mendorong peningkatan konsumsi produk olahan perikanan oleh unsur K3L
Zona 8 UNPAD (Ciparanje).
BAB V
PENETAPAN CARA MENCAPAI TUJUAN

5.1 Uraian Penetapan Cara Mencapai Tujuan


Dalam upaya memecahkan masalah-masalah tersebut, maka ditetapkan
rencana pelaksanaan kegiatan penyuluhan terhadap pekerja K3L zona 8 pada bulan
juni 2016 yang bertempat di Ciparanje, sebagai berikut:
5.1.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan Gemar Makan Ikan
Berikut ini adalah uraian perencanaan kegiatan penyuluhan yang akan
dilaksanakan :
1. Kerja Sama dengan Pihak pekerja K3L zona 8 Ciparanje
a. Temu koordinasi dengan Perwakilan pihak pekerja K3L zona 8
b. Pemaparan gambaran kegiatan
2. Ketenagaan dan Operasional Penyuluhan
a. Pembagian tugas penyuluhan
b. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan
c. Persiapan materi penyuluhan
3. Materi Penyuluhan yang dapat Digunakan
a. Kandungan nutrisi ikan
b. Perbandingan dari nutrisi pada ikan dengan bahan makanan lain
c. Video sosialisasi tentang gemar makan ikan

5.1.2 Rencana Kebutuhan Untuk Kegiatan Penyuluhan


1. Fasilitas ketenagaan penyuluhan (10 orang)
a. Administrasi (1 orang)
b. Pemateri (3 orang)
c. Hubungan masyarakat (2 orang)
d. Logistik dan Transportasi (4 orang)
2. Program dan kerjasama penyuluhan
a. Penyusunan program pengembangan penyuluhan
b. Kerjasama pengembangan penyuluhan dalam dan luar kampus

12
13

c. Penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan


3. Monitoring dan evaluasi penyuluhan
a. Pengawalan sistem manajemen informasi
b. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penyuluhan
c. Pengawalan dan pendampingan penyuluh “Gemar Makan Ikan”
d. Pengawalan dan pendampingan penyuluh “Pengenalan Produk Hasil
Perikanan”
5.2 Matriks Cara Mencapai Tujuan

Program : Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)


Tahun : 2016
Sumber Penanggung
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Volume Lokasi Waktu Biaya Pelaksana
Biaya Jawab
1 Penghasilan Memberikan Meningkatkan K3L UNPAD Ceramah 21 orang Ciparanje, 3 Juni 2016 Rp. 200.000 Panitia Sona Yudha Dr. Asep Agus
rendah informasi konsumsi ikan (Zona 8, diskusi UNPAD 10.00–13.00 Diliana HS, S.Pi., M.T
tentang Ciparanje)
murahnya
harga ikan
2 Kesadaran Memberikan Meningkatkan K3L UNPAD Ceramah 21 orang Ciparanje, 3 Juni 2016 Rp. 200.000 Panitia Sona Yudha Dr. Asep Agus
pentingnya informasi pengetahuan (Zona 8, diskusi UNPAD 10.00–13.00 Diliana HS, S.Pi., M.T
makan ikan tentang gizi kandungan Ciparanje)
masih ikan gizi ikan
rendah
3 Keterampila Memberikan Meningkatkan K3L UNPAD Ceramah 21 orang Ciparanje, 3 Juni 2016 Rp. 200.000 Panitia Sona Yudha Dr. Asep Agus
n dalam informasi keterampilan (Zona 8, diskusi UNPAD 10.00–13.00 Diliana HS, S.Pi., M.T
mengolah berbagai cara mengolah ikan Ciparanje)
ikan masih pengolahan
rendah ikan

14
BAB VI
PELAKSANAAN PENYULUHAN

6.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktek penyuluhan dan komunikasi perikanan dilaksanakan
pada hari Jumat, 03 Juni 2016 pada pukul 10.00 – 11.00 WIB di Ruang Serbaguna
Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran,
Jatinangor.

6.2 Peserta Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan Gemar Makan Ikan dihadiri oleh 21 orang K3L zona
8 (Ciparanje) Universitas Padjadjaran. (daftar pesera terlampir).

6.3 Media Penyuluhan

Menurut Harsoyo (2002), media penyuluhan merupakan segala bentuk


yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. Secara umum, media
penyuluhan adalah sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian
pesan. Kegiatan penyuluhan tentang Gemar Makan Ikan ini menggunakan media
penyuluhan berupa selembaran, ppt (power point) materi, dan video. Selembaran
yang dibagikan terdiri dari selembaran mengenai salah satu cara membuat produk
olahan hasil perikanan dan selembaran pre-test dan post test mengenai pengetahuan
tentang perikanan. Kedua selembaran tersebut dibagikan secara langsung oleh
penyuluh kepada sasaran. Selain selembaran, penyuluh juga menampilkan materi
melalui ppt (power point) dan video. Alasan penyuluh menggunakan media audio
visual dikarenakan melalui media tersebut dapat menangkap perhatian para hadirin
dan melalui media audio visual informasi yang disampaikan lebih mudah untuk
diserap.

6.4 Evaluasi Penyuluhan


6.4.1 Evaluasi Proses

15
16

Penyuluhan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. Peserta datang


tepat pada waktunya, sehingga kegiatan penyampaian materi dapat berjalan sesuai
dengan yang direncanakan. Peserta sangat antusias untuk aktif melontarkan
pertanyaan kepada penyuluh. Namun, peserta yang hadir melebihi batas yang sudah
dijanjikan sebelumnya sehingga terjadi kekurangan saat pembagian lembar pre-test
dan post-test.

6.4.2 Evaluasi Hasil


Bahan evaluasi hasil penyuluhan terhadap ibu/bapak K3L zona 8
Universitas Padjadjaran melalui pemberian beberapa pertanyaan berupa pertanyaan
pembuka (pre-test) dan pertanyaan penutup (post-test). Tujuannya adalah untuk
mengetahui seberapa jauh wawasan ibu/bapak K3L menganai pentingnya makan
ikan.
a. Pre-test
Pre-test merupakan suatu bentuk pertanyaan yang diajukan sebelum
penyampaian informasi dilakukan. Pertanyaan yang ditanyakan adalah materi yang
akan disampaikan oleh penyuluh. Adapun bebrapa pertanyaan pre-test yang
diajukan kepada ibu/bapak K3L diantaranya:
1. Berikut ini yang tidak termasuk kelompok ikan adalah?
2. Berikur ini yang bukan termasuk kandungan dalam tubuh ikan adalah?
3. Berikut ini yang bukan tujuan dari GEMARIKAN adalah?
4. Berapa kali ibu/bapak mengonsumsi ikan dalam seminggu?
5. Apakah tujuan ibu/bapak mengikuti penyuluhan ini?

b. Post-test
Post-test merupakan bentuk pertanyakan yang diajukan setelah
penyampaian informasi dilakukan. Tujuan penyuluh memberikan post-test ini
adalah untuk mengetahui apakah ibu/bapak K3L zona 8 sudah paham terkait materi
penyuluhan yang disampaikan. Adapun beberapa pertanyaan post-test yang
diajukan kepada ibu/bapak K3L diantaranya:
1. Berikut ini yang tidak termasuk kelompok ikan adalah?
17

2. Berikur ini yang bukan termasuk kandungan dalam tubuh ikan adalah?
3. Berikut ini yang bukan tujuan dari GEMARIKAN adalah?
4. Setelah penyuluhan ini, berapa kali ibu/bapak berencana makan ikan dalam
seminggu?
5. Apakah yang ibu/bapak dapatkan setelah penyuluhan ini?

6.4.3 Analisa Keberhasilan Penyuluhan


Analisa keberhasilan penyuluhan dilihat berdasarkan dua aspek. Aspek
pertama dari jumlah peserta yang hadir dan aspek kedua dilihat dari keberhasilan
penyampaian materi penyuluhan. Keberhasilan penyampaian materi penyuluhan
dilihat dari jawaban peserta pada angket yang diisi oleh peserta. Angket diberikan
dua kali yaitu sebelum pemaparan materi GEMARIKAN dan sesudah pemaparan
materi. Adapun soal pertanyaan yang diberikan sama untuk sebelum dan sesudah
materi.
Dilihat dari jumlah peserta yang hadir, penyuluhan ini bisa dikategorikan
berhasil. Pada penyuluhan ini berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 20 orang
yang berasal dari beberapa desa disekitar kampus UNPAD Jatinangor. Adapun desa
peserta yang hadir yaitu 5 orang dari desa Cileles; 3 orang dari Cilayu; 1 orang dari
Babakan Limus; 1 dari Ciawi; 2 dari Jatimukti; 1 dari Jatisari; 1 dari Hegar Manah;
1 dari Warung Kalde ; 1 dari Jatiroke; 1 dari Bojong; 1 dari Sedang; 1 dari Ciparai
dan 1 lagi dari Cikajang.
Hasil angket yang diisi oleh peserta memperlihatkan keberhasilan dalam
penyampaian materi. Dari 20 orang peserta yang hadir, hanya 11 orang yang mau
mengisi angket yang diberikan. Sebelum materi disampaikan peserta menjawab
bahwa 6 orang makan ikan 0-2 kali seminngu, 3 orang makan ikan 3-4 kali
seminggu, dan hanya dua orang yang makan ikan lebih dari 8 kali seminggu.
Sedangkan sesudah pemeparan materi peserta yang menjawab ingin makan ikan 0-
2 kali seminggu sebanyak 2 orang, 5 orang menjawan ingin makan ikan 3-4 kali
seminggu dan yang menjawab ingin makan ikan lebih dari 8 kali seminggu menjadi
3 orang.
DAFTAR PUSTAKA

Schmidt, F. H., dan Fergusson. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Periods
Rations for Indonesia With Western Guinea. Jawatan Meteorologi dan
Gofisika. Jakarta.
Tim MSP HIMIKAN. 2015. Pengecekan Kualitas Air pada Aliran Sekitas Kolam
Ciparanje. UNPAD

18
LAMPIRAN

19
20

Lampiran 1. Absensi peserta penyuluhan


21

Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan penyuluhan

1. Pembagian Kuisioner/ Angket 2. Pengisian Pre-test oleh peserta


penyuluhan

3. Pembimbingan pengisian angket 4. Pemaparan materi penyuluhan

5. Kegiatan diskusi materi penyuluhan 6. Penjelasan mengenai produk


bersama para peserta perikanan
22

7. Persiapan pembagian produk 8. Produk perikanan


perikanan

9. Produk perikanan 10. Foto bersama peserta penyuluhan


23

Lampiran 3. Contoh hasil pengerjaan lembar pre test dan post test

Anda mungkin juga menyukai