OLEH:
1. ABDURROHMAN (1906113665)
ASISTEN PRAKTIKUM :
1. MUH ARISANDI
JURUSAN KEHUTANAN
PEKANBARU
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DPRNDAHULUAN....................................................................................... iii
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
II TINJAUAN PUSTAKA
III METODOLOGI
4.1 Hasil................................................................................................. 10
4.2 Pembahasan...................................................................................... 10
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 15
5.2 Saran................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
LAMPIRAN................................................................................................... 17
KATA PENGANTAR
Piji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas
laporan adalah salah satu tugas mata kuliah Agroforestri di Universitas Riau.
kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
laporan ini, khususnya kepada Bapak dosen dan Asisten Praktikum yang telah
ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
Penulis
I. PENDAHULUAN
apalagi di tambah dengan adanya penebangan liar atau illegal logging karena
aktivitasnya yang tidak sah. Bila keadaan seperti ini terus terjadi, maka kawasan
hutan akan rusak dan habitatnyaakan terganggu, tentunya kita semua tidak ingin
itu terjadi. Penyebab lain yaitu kerusakan illegal logging, kerusakan hutan juga di
pengelolaan sumber daya hutan dan terjadinya alih fungsi lahan hutan
serta pemerintah juga belum tegas menentukan areal hutan mana yang harus di
alih fungsikan.
hutan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam tatanan lingkungan
dibumi ini. Hutan memiliki banyak fungsi yang sangat penting dan berguna bagi
kajian agroforestri tidak hanya terfokus pada masalah teknik dan biofisik saja
tetapi juga masalah sosial, ekonomi dan budaya yang selalu berubah dari waktu ke
I.2 Tujuan
agroforestri komplek
agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks. (De Foresta dan Michon,
1997).
ditanam juga sangat beragam, bisa yang bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa,
karet, cengkeh, kopi, kakao (coklat), nangka, belinjo, petai, jati dan mahoni atau
yang bernilai ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan kaliandra. Jenis tanaman
semusim biasanya berkisar pada tanaman pangan yaitu padi (gogo), jagung,
jenis tanaman lainnya.
banyak jenis tanaman (berbasis pohon) yang ditanam dan diirawat oleh penduduk
setempat, dengan pola tanam dan ekosistem menyerupai dengan yang dijumpai di
hutan. Sistem ini mencakup sejumlah besar kompnen pepohonan, perdu, tanaman
semusim dan atau rumput. Penampakan fisik dan dinamika didalamnya mirip
komponen atau kegiatan kehutanan dan peternakan, dalam hal ini tidak saja
hewan ternak untuk pertanian, bisa saja ikan atau lebih. Sedangkan
Klasifikasi berdasarkan masa perkembangannya dan klasifikasi berdasarkan
bambuan, dll.) dengan tanaman pertanian dan atau peternakan. Praktek tersebut
dijumpai dalam satu unit manajemen lahan hingga pada suatu bentang alam
popular dengan nama sistem tumpangsari), yang pertama kali diperkenalkan oleh
Sir Dietrich Brandis (seorang rimbawan Jerman yang bekerja untuk kerajaan
karena pada awalnya lebih berprinsip pada pembangunan hutan tanaman dengan
tenaga murah dari rakyat miskin). Agroforestri modern umumnya hanya melihat
bermanfaat di luar komponen utama atau juga satwa liar yang menjadi bagian
A. Agrisilvikultur
B. Silvopastura
C. Agrosilvopastura
yang sama.
yang sama. Dengan demikian dalam sekali pengusahaan dapat diperoleh tanaman
pangan, kayu energi, tegakan hutan yang baik dapat menjamin ketersediaan air.
lahan sehingga dapat meningkatkan manfaat sosial, ekonomi dan ekologi lahan
pengetahuan untuk memanfaatkan lahan pada hutan alam atau hutan tanaman,
semak, dengan tanaman pertanian dan atau ternak pada suatu unit lahan dengan
melibatkan berbagai macam tanaman dengan interaksi yang tinggi antara tanaman
penanaman pohon pada lahan pertanian, atau dengan menanam tanaman pertanian
di lahan hutan
III. METODOLOGI
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
V.1 Saran
V.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
masyarakat. ICRAF:Bogor.
Sosial. Jakarta.
Sardjono MA. 1990. Die Lembo Kultur in Ost kalimantan. Ein Modell fuer
Agroforestri Systems.
https://faperta-ung.blogspot.com/2016/06/laporan-praktikum-agroforestri.html
LAMPIRAN
1. Lampiran Wawancara
2. Lampiran Dokumentasi