Anda di halaman 1dari 26

HUTAN MANGROVE

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Biogeografi

Oleh :

Haikal Mufti Shidqi

( 220405008 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, karunia, dan kemudahan serta kelancaran-Nya dalam
penyusunan makalah Mata Kuliah Biogeografi. Makalah ini disusun sebagai
syarat untuk memenuhi penilaian pada mata kuliah Biogeografi. Besar harapan
penyusun dalam pembuatan laporan ini yaitu dapat membantu mengembangkan
intelektual dan pemahaman mahasiswa mengenai Hutan Mangrove. Laporan
Biogeografi ini dapat terselesaikan tidak lepas berkat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa
ide, materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu
persatu. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kelancaran, kemudahan dan


pemahaman dalam menyusun Laporan Praktikum Meteorologi dan
Klimatologi;
2. Bapak Faiz Urfan, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra;
3. Bapak Muhammad Al Dilwan M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah
Biogeografi
4. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral; dan
5. Sahabat-sahabat saya yang telah banyak membantu saya dalam menyusun
makalah ini.

Diharapkan dengan adanya laporan praktikum ini pembaca mendapat


pengetahuan lebih luas mengenai Hutan Mangrove. Dan penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penyusun mohon kepada para pembaca dan pembimbing
untuk berkenan memberikan saran atau masukan demi perbaikan penulisan
Makalah berikutnya..

i
Akhir kata, saya berharap Allah SWT, berkenan membalas kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan praktikum ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Alur Cucur, 14 Mei 2023

Haikal Mufti Shidqi

NIM. 220405008

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................2
1.3 Manfaat Makalah...........................................................................................2
BAB 11 ISI DAN PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Hutan Mangrove.....................................................................3
2.2 Faktor Penyebab & Penghambat Tumbuh Kembangnya Hutan Mangrove...4
2.3 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Perbedaannya.........................................6
2.3.1 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Akarnya...............................6
2.3.2 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Batangnya...........................7
2.3.3 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Daunnya..............................7
2.3.4 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Bunganya............................8
2.3.5 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Buahnya..............................9
2.3.6 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Tempat Tumbuhnya......................11
2.4 Biota di Hutan Mangrove.............................................................................12
2.5 Manfaat Hutan Mangrove............................................................................13
2.5.1 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Kelingkungan...............................13
2.5.2 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Kebencanaan................................14
2.5.3 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Edukasi........................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Mangrove........................................................................3

Gambar 2.2 Mangrove Avicennia.......................................................................10

Gambar 2.3 Mangrove Rhizophora...................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan mangrove adalah ekosistem pesisir yang memiliki keunikan
tersendiri karena mampu bertahan hidup di daerah pasang surut dengan kadar
garam yang tinggi. Tumbuhan mangrove memiliki akar yang dapat menahan erosi
pantai dan memperlambat laju gelombang pasang. Selain itu, hutan mangrove
juga menyediakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar dan ikan.

Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan


ekosistem pesisir. Ekosistem pesisir adalah daerah perbatasan antara laut dan
daratan yang memiliki dinamika yang sangat kompleks. Hutan mangrove
mempunyai peran penting dalam menjaga kualitas air laut, menyerap karbon
dioksida, dan menjaga kesuburan tanah.

Selain itu, hutan mangrove juga memiliki peran sosial dan ekonomi yang
penting bagi masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir seringkali menggantungkan
hidupnya dari hasil tangkapan ikan dan memanfaatkan kayu mangrove sebagai
bahan bakar dan bahan bangunan.

Namun, meskipun memiliki peran yang sangat penting, hutan mangrove


menghadapi banyak masalah seperti perubahan iklim, kerusakan habitat,
penggundulan hutan, dan aktivitas manusia yang mencemari perairan. Kondisi
tersebut menyebabkan hilangnya fungsi dan kerusakan pada hutan mangrove,
sehingga perlu adanya upaya pengelolaan yang baik untuk menjaga
kelestariannya.

Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai hutan mangrove sebagai


ekosistem pesisir yang penting untuk keseimbangan lingkungan, sosial, dan
ekonomi. Makalah ini akan membahas pentingnya hutan mangrove, masalah yang
dihadapi, dan upaya-upaya pengelolaannya. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar hutan mangrove ?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab & penghambat tumbuh kembangnya
tanaman mangrove ?
3. Apa saja jenis-jenis tanaman mangrove berdasarkan perbedaannya ?
4. Apa saja biota yang terdapat di hutan mangrove ?
5. Apa saja manfaat hutan mangrove dari segi Kelingkungan, Kebencanaan
dan Edukasi ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Memberikan pemahaman tentang konsep dasar hutan mangrove.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab & penghambat tumbuh
kembangnya tanaman mangrove.
3. Menganalisis jenis-jenis tanaman mangrove berdasarkan perbedaannya.
4. Mengidentifikasi berbagai jenis biota yang ada di hutan mangrove.
5. Memberikan pemahaman tentang manfaat hutan mangrove dari segi
Kelingkungan, Kebencanaan dan Edukasi.

1.3 Manfaat Makalah


1. Mengetahui konsep dasar hutan mangrove.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan penghambat tumbuh kembangnya
tanaman mangrove.
3. Mengetahui jenis-jenis tanaman mangrove berdasarkan perbedaannya.
4. Mengetahui bahwa ada berbagai jenis biota yang terdapat di hutan mangrove.
5. Memahami manfaat hutan mangrove dari segi Kelingkungan, Kebencanaan dan
Edukasi.

2
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Hutan Mangrove

Gambar 2.1 Tanaman Mangrove

Kata mangrove menurut Odum (1983), berasal dari kata mangal yang
menunjukkan komunitas suatu tumbuhan. Selanjutnya Supriharyono (2000),
menunjukkan bahwa kata mangrove mempunyai dua arti yakni pertama sebagai
komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar
garam/salinitas (pasang surut air, laut), dan kedua sebagai individu spesies.
Sedangkan arti kata mangrove menurut Saparinto (2007), adalah vegetasi hutan
yang tumbuh diantara garis pasang surut, tetapi juga dapat tumbuh pada pantai
karang, pada dataran koral mati yang di atasnya ditimbuni selapis tipis pasir atau
ditimbuni lumpur atau pantai berlumpur.

Mangrove merupakan suatu tempat yang bergerak akibat adanya


pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus- menerus sehingga secara
perlahan berubah menjadi semi daratan Berbagai pengertian mangrove yang
berbeda-beda sebenarnya memiliki arti yang sama yaitu formasi hutan daerah

3
tropika dan subtropika yang terdapat di pantai rendah dan tenang, berlumpur serta
mendapat pengaruh pasang surut air laut. Hutan mangrove juga merupakan mata
rantai penting dalam pemeliharaan keseimbangan siklus biologi suatu
perairan (Arief, 2003).

Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya


kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik anatara mahluk hidup dan
lingkungannya dan diantara mahluk hidup itu sendiri, terdapat ada wilayah pesisir,
terpengaruh pasang surut air laut dan didominasi oleh spesies pohon atau semak
yang khas dan manipu tumbuh dalam perairan asin/payau (Santoso, 2000).

Berdasarkan uraian diatas hutan mangrove dapat dikatakan sebagai


vegetasi pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh beberapa spesies
mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut,
lumpur dan berpasir. Namun demikian tidak semua pantai ditumbuhi mangrove,
karena untuk pertumbuhannya memiliki persyaratan, antara lain adalah kondisi
pantainya terlindung dan relatif tenang, dan mendapat sedimen dari muara sungai.

2.2 Faktor Penyebab & Penghambat Tumbuh Kembangnya Hutan Mangrove


Tumbuh kembangnya Hutan Mangrove dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal berkaitan dengan
karakteristik tumbuhan mangrove itu sendiri, seperti adaptasi pada kondisi
lingkungan berair payau yang memiliki kadar garam yang tinggi. Sementara itu,
faktor eksternal berkaitan dengan kondisi lingkungan di sekitar hutan mangrove,
seperti ketersediaan air, cahaya matahari, dan nutrisi.

Berikut ini beberapa faktor penyebab dan penghambat tumbuh


kembangnya Hutan Mangrove :

1. Ketersediaan Air dan Salinitas. Hutan Mangrove tumbuh di daerah berair


payau, sehingga air menjadi faktor penting dalam tumbuh kembangnya
Hutan Mangrove. Ketersediaan air yang cukup dan salinitas yang sesuai

4
dengan kondisi tumbuhan mangrove dapat menjadi faktor penyebab
tumbuh kembangnya Hutan Mangrove, sedangkan kurangnya air atau
salinitas yang terlalu tinggi dapat menjadi penghambat tumbuh
kembangnya.
2. Ketersediaan Nutrisi. Nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium juga
menjadi faktor penting dalam tumbuh kembangnya Hutan Mangrove.
Ketersediaan nutrisi yang cukup dapat mempercepat pertumbuhan
tumbuhan mangrove, sementara kurangnya nutrisi dapat menghambat
tumbuh kembangnya.
3. Cahaya Matahari. Tumbuhan mangrove membutuhkan cahaya matahari
yang cukup untuk proses fotosintesis. Jumlah cahaya yang cukup dapat
mempercepat tumbuh kembangnya Hutan Mangrove, sementara
kekurangan cahaya dapat menghambat tumbuh kembangnya.
4. Perubahan Iklim. Perubahan iklim dapat mempengaruhi tumbuh
kembangnya Hutan Mangrove. Perubahan suhu, curah hujan, dan tingkat
air laut yang semakin tinggi dapat mempengaruhi ketersediaan air dan
salinitas yang dibutuhkan oleh tumbuhan mangrove.
5. Aktivitas Manusia. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan,
pembangunan infrastruktur, dan aktivitas perikanan yang tidak
bertanggung jawab dapat menghambat tumbuh kembangnya Hutan
Mangrove. Kegiatan- kegiatan tersebut dapat mengurangi ketersediaan air,
merusak habitat, serta mempengaruhi ketersediaan nutrisi dan cahaya
matahari yang dibutuhkan oleh tumbuhan mangrove.
6. Kerusakan Lingkungan. Kerusakan lingkungan seperti pencemaran air dan
udara dapat mempengaruhi kesehatan tumbuhan mangrove dan
menghambat tumbuh kembangnya.

Untuk mempercepat tumbuh kembangnya Hutan Mangrove dan menjaga


keberlangsungan hidupnya, diperlukan upaya-upaya konservasi yang tepat seperti
restorasi mangrove, pengelolaan berkelanjutan, dan pengawasan terhadap aktivitas
yang merusak hutan mangrove. Selain itu, peran aktif masyarakat setempat dalam
menjaga kelestarian.

5
2.3 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Perbedaannya
Setiap jenis mangrove memiliki adaptasi yang berbeda-beda terhadap
lingkungannya, seperti kebutuhan salinitas, akses ke air dan nutrisi, serta toleransi
terhadap gelombang pasang dan surut. Keanekaragaman jenis mangrove tersebut
memberikan nilai ekologis yang tinggi bagi ekosistem hutan mangrove dan
keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

2.3.1 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Akarnya


Berdasarkan bentuk akarnya, mangrove dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Mangrove dengan akar udara (aerial roots). Jenis mangrove yang satu ini
memiliki akar udara yang keluar dari batang dan cabangnya yang
menjulang ke atas. Bentuk akar ini sangat khas dan berbeda dengan akar
tanaman pada umumnya. Akar udara ini berfungsi untuk mendapatkan
oksigen dari atmosfer dan menstabilkan tanah di sekitarnya, sehingga
tumbuhan ini mampu bertahan di daerah pasang surut yang sering
tergenang air laut. Contoh jenis mangrove dengan akar udara adalah
Rhizophora, Sonneratia, dan Avicennia.
2. Mangrove dengan akar tegak (prop roots). Jenis mangrove ini memiliki
akar yang tumbuh ke bawah dari batang dan cabangnya, kemudian
berakhir dengan menancap pada tanah. Akar ini berfungsi untuk
menyangga tumbuhan, mengambil nutrisi dari tanah, dan menahan erosi
pada daerah pantai. Contoh jenis mangrove dengan akar tegak adalah
Bruguiera dan Ceriops.

Adaptasi akar ini memberikan keuntungan bagi mangrove untuk bertahan


hidup di daerah pasang surut yang sering tergenang air laut, serta menghadapi
tekanan angin dan gelombang. Selain itu, keberadaan mangrove juga memberikan
manfaat bagi manusia dan ekosistem lainnya, seperti melindungi pesisir dari erosi,
menyimpan karbon, serta menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies fauna laut.

6
2.3.2 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Batangnya
Berdasarkan bentuk batangnya, mangrove dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:

1. Mangrove berkayu keras (hardwood mangrove). Jenis mangrove ini


memiliki batang yang besar dan kuat dengan kayu keras yang tahan
terhadap tekanan angin dan ombak. Mangrove berkayu keras cenderung
tumbuh di wilayah yang lebih terbuka dan terkena tekanan angin dan
ombak yang lebih besar. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Rhizophora dan Bruguiera.
2. Mangrove berkayu lembut (softwood mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki batang yang lebih kecil dan lunak dengan kayu yang lebih
empuk. Mangrove berkayu lembut cenderung tumbuh di wilayah yang
lebih terlindungi dan memiliki tekanan angin dan ombak yang lebih kecil.
Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah
Avicennia.
3. Mangrove semi-berkayu (semi-hardwood mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki batang yang agak besar dengan kayu yang tidak terlalu keras dan
tidak terlalu empuk. Mangrove semi-berkayu cenderung tumbuh di
wilayah yang terletak di antara wilayah mangrove berkayu keras dan
berkayu lembut. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok
ini adalah Ceriops dan Sonneratia.
Adaptasi bentuk batang ini memberikan keuntungan bagi mangrove untuk
bertahan hidup di daerah pantai yang terkena tekanan angin, ombak, dan pasang
surut. Selain itu, bentuk batang ini juga dapat memberikan indikasi tentang
kondisi lingkungan di sekitar mangrove tersebut, sehingga dapat digunakan untuk
memonitor kesehatan ekosistem mangrove.

2.3.3 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Daunnya


Berdasarkan bentuk daunnya, mangrove dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

7
1. Mangrove berdaun kecil (small-leaved mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki daun yang kecil, biasanya tidak lebih dari 5 cm panjangnya.
Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah
Avicennia dan Ceriops.
2. Mangrove berdaun besar (large-leaved mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki daun yang besar, biasanya lebih dari 10 cm panjangnya. Contoh
jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rhizophora.
3. Mangrove dengan daun bulat (round-leaved mangrove). Jenis mangrove
ini memiliki daun yang bulat dengan ujung meruncing. Contoh jenis
mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah Bruguiera.
4. Mangrove dengan daun lancip (pointed-leaved mangrove). Jenis mangrove
ini memiliki daun yang lancip dengan ujung yang meruncing. Contoh jenis
mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sonneratia.

Adaptasi bentuk daun ini berperan penting dalam menjaga kelembaban


tanah, mengatur fotosintesis, dan menanggapi tekanan garam. Selain itu, bentuk
daun juga dapat menjadi ciri khas bagi setiap jenis mangrove, sehingga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi jenis mangrove yang tumbuh di suatu daerah.

2.3.4 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Bunganya


Sebagian besar mangrove tidak memiliki bunga yang khas seperti tanaman
pada umumnya. Namun, ada beberapa jenis mangrove yang memiliki bunga khas
yang dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut ini adalah beberapa jenis
mangrove berdasarkan bentuk bunganya:

1. Mangrove berbunga cawat (pencil-flower mangrove). Jenis mangrove ini


memiliki bunga kecil yang menyerupai pensil dengan daun mahkota
berwarna putih atau krem. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Sonneratia alba.
2. Mangrove berbunga sikat (brush-flower mangrove) Jenis mangrove ini
memiliki bunga kecil yang menyerupai sikat dengan daun mahkota

8
berwarna merah atau jingga. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Bruguiera.
3. Mangrove berbunga kipas (fan-flower mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki bunga dengan kelopak bunga yang terbuka seperti kipas dan
warna putih atau krem. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Avicennia.
4. Mangrove berbunga tabung (tubular-flower mangrove). Jenis mangrove ini
memiliki bunga yang berbentuk tabung dengan warna bunga yang
beragam, seperti merah, jingga, kuning, atau putih. Contoh jenis mangrove
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rhizophora.

Meskipun tidak semua jenis mangrove memiliki bunga yang khas, bentuk
bunga ini dapat menjadi ciri khas bagi beberapa jenis mangrove tertentu. Selain
itu, bentuk bunga juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis mangrove
yang tumbuh di suatu daerah.

2.3.5 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Bentuk Buahnya


Berdasarkan bentuk buahnya, mangrove dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Buah berbentuk kapsul (capsular fruit). Jenis mangrove ini memiliki buah
yang berbentuk kapsul atau kotak dengan dua hingga empat lobus yang
terbuka saat matang dan mengeluarkan biji. Contoh jenis mangrove yang
termasuk dalam kelompok ini adalah Avicennia.

9
Gambar 2.2 Mangrove Avicennia

2. Buah berbentuk buni (berry fruit). Jenis mangrove ini memiliki buah yang
berbentuk buni atau bulat dengan kulit buah yang lembut dan daging buah
yang berair. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini
adalah Sonneratia.
3. Buah berbentuk kunci (key fruit). Jenis mangrove ini memiliki buah yang
berbentuk seperti kunci dengan satu biji yang berada di ujung buah.
Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah
Xylocarpus.
4. Buah berbentuk apel (apple fruit). Jenis mangrove ini memiliki buah yang
berbentuk seperti apel dengan kulit buah yang tebal dan daging buah yang
berair. Contoh jenis mangrove yang termasuk dalam kelompok ini adalah
Bruguiera.

Adaptasi bentuk buah ini berperan penting dalam penyebaran biji


mangrove, baik melalui air maupun melalui hewan. Selain itu, bentuk buah juga
dapat menjadi ciri khas bagi setiap jenis mangrove, sehingga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jenis mangrove yang tumbuh di suatu daerah.

1
2.3.6 Jenis-jenis Mangrove Berdasarkan Tempat Tumbuhnya
Berdasarkan tempat tumbuhnya, mangrove dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:

1. Mangrove pantai. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah yang terkena air
laut saat pasang naik. Beberapa contoh mangrove pantai adalah Avicennia
dan Rhizophora.

Gambar 2.3 Mangrove Rhizophora

2. Mangrove muara. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah yang terdapat


aliran sungai yang lambat, sehingga air laut dan air tawar bercampur.
Beberapa contoh mangrove muara adalah Nypa fruticans dan Sonneratia
alba.
3. Mangrove delta. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah muara sungai yang
besar dan terdiri dari banyak sungai kecil. Beberapa contoh mangrove
delta adalah Rhizophora mucronata dan Bruguiera hainesii.
4. Mangrove sungai. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah yang terdapat
aliran sungai yang cukup deras dan berarus deras. Beberapa contoh
mangrove sungai adalah Xylocarpus granatum dan Ceriops tagal.

1
5. Mangrove laguna. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah laguna atau
perairan yang terhubung dengan laut, namun memiliki kondisi air yang
tenang dan terlindung dari ombak. Beberapa contoh mangrove laguna
adalah Avicennia germinans dan Laguncularia racemosa.
6. Mangrove rawa. Jenis mangrove ini tumbuh di daerah rawa-rawa atau
lahan basah yang tergenang air selama sebagian besar tahun. Beberapa
contoh mangrove rawa adalah Aegiceras corniculatum dan Sonneratia
caseolaris.

Adaptasi mangrove pada tempat tumbuhnya memungkinkan mereka untuk


bertahan hidup di lingkungan yang berbeda-beda, seperti lingkungan air laut atau
air tawar. Selain itu, jenis-jenis mangrove ini juga dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk mengidentifikasi lingkungan tempat tumbuhnya mangrove
tersebut.

2.4 Biota di Hutan Mangrove


Hutan mangrove memiliki keanekaragaman biota yang sangat tinggi. Ada
berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya.
Beberapa biota yang dapat ditemukan di hutan mangrove antara lain:

1. Tumbuhan Mangrove. Tumbuhan mangrove adalah biota yang paling khas


dan menonjol di hutan mangrove. Beberapa jenis tumbuhan mangrove
yang sering ditemukan di antaranya adalah bakau, api-api, nipa, dan
ketapang.
2. Burung. Hutan mangrove juga menjadi habitat bagi berbagai spesies
burung, seperti elang bondol, rajawali, burung dara laut, dan tekukur jawa.
Burung-burung ini biasanya mencari makanan di antara akar-akar
mangrove atau di atas permukaan air.
3. Reptil. Beberapa jenis reptil yang dapat ditemukan di hutan mangrove
antara lain ular, biawak, dan kadal air. Reptil-reptil ini hidup di antara
akar- akar mangrove atau di sekitar daerah rawa yang terdapat di hutan
mangrove.

1
4. Ikan dan Udang. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi berbagai
jenis ikan dan udang. Beberapa jenis ikan yang sering ditemukan di
antaranya adalah ikan mujair, belanak, dan bandeng. Sementara itu, udang

1
yang hidup di hutan mangrove biasanya berukuran kecil dan seringkali
menjadi makanan bagi burung-burung.
5. Kerang dan Kepiting. Kerang dan kepiting juga merupakan biota yang
sering ditemukan di hutan mangrove. Beberapa jenis kerang yang hidup di
antaranya adalah kerang hijau, kerang darah, dan kerang lumpur.
Sementara itu, kepiting yang hidup di hutan mangrove antara lain kepiting
bakau, kepiting lumpur, dan kepiting laba-laba.
6. Mikroorganisme. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi berbagai
jenis mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Mikroorganisme ini
memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan
mangrove.

Keanekaragaman biota di hutan mangrove menjadikannya sebagai


lingkungan yang unik dan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut
dan darat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan
mempertahankan keanekaragaman biota di dalamnya.

2.5 Manfaat Hutan Mangrove


2.5.1 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Kelingkungan
Hutan mangrove memiliki banyak manfaat dari segi lingkungan. Beberapa
manfaat utama dari hutan mangrove antara lain:

1. Mencegah Erosi Pantai. Hutan mangrove dapat menahan abrasi pantai dan
erosi tanah akibat gelombang laut. Akar-akar mangrove yang kuat dan
banyak membentuk jaringan akar di bawah tanah, mampu menstabilkan
tanah dan menahan abrasi pantai.
2. Meningkatkan Kualitas Air. Hutan mangrove berfungsi sebagai penyaring
alami bagi limbah yang berasal dari daratan dan muara sungai. Akar-akar
mangrove menyerap limbah dan mengendapkannya di dasar tanah
sehingga kualitas air di sekitar hutan mangrove menjadi lebih baik.

1
3. Menjaga Keseimbangan Ekosistem. Hutan mangrove menyediakan habitat
yang penting bagi berbagai spesies biota laut dan darat. Hutan mangrove
menjadi tempat hidup dan berkembang biak bagi berbagai jenis ikan,
burung, dan hewan lainnya. Selain itu, hutan mangrove juga menjadi
tempat berkembangnya jenis-jenis tumbuhan yang khusus dan endemik
4. Menyerap Karbon. Tumbuhan mangrove memiliki kemampuan yang
sangat tinggi dalam menyerap karbon dari atmosfer dan mengurangi emisi
gas rumah kaca. Menjaga keberadaan hutan mangrove yang sehat dan
lestari dapat membantu mengurangi perubahan iklim global.
5. Memperbaiki Kualitas Tanah. Hutan mangrove memiliki peran penting
dalam memperbaiki kualitas tanah yang kurang subur. Daun-daun
mangrove yang jatuh dan akar-akar mangrove yang membusuk
mengandung nutrisi yang penting bagi tanah dan tanaman.

Dari berbagai manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove


memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan ekosistem.
Oleh karena itu, pelestarian hutan mangrove sangat penting dilakukan guna
mengoptimalkan manfaatnya dan menjaga kelestarian lingkungan
secara keseluruhan.

2.5.2 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Kebencanaan


Hutan mangrove juga memiliki manfaat yang signifikan dari segi
kebencanaan. Berikut beberapa manfaat hutan mangrove dari sisi kebencanaan:

1. Menahan Gelombang dan Tsunami. Hutan mangrove berfungsi sebagai


benteng alami yang dapat menahan kekuatan gelombang laut dan tsunami.
Akar-akar mangrove yang menjalar ke bawah tanah membentuk jaringan
yang kuat dan dapat menstabilkan tanah sehingga mampu menahan
hantaman gelombang laut dan tsunami.
2. Melindungi dari Badai. Hutan mangrove berfungsi sebagai pelindung
alami dari badai dan angin kencang. Dedak dari daun-daun mangrove
dapat

1
menyerap energi badai dan mengurangi efek angin kencang yang dapat
merusak bangunan dan infrastruktur.
3. Menurunkan Risiko Banjir. Hutan mangrove dapat menyerap air hujan dan
mengurangi volume air di muara sungai dan estuari. Hal ini dapat
membantu menurunkan risiko banjir di daerah pesisir.
4. Menjaga Kualitas Udara. Hutan mangrove memiliki kemampuan yang
baik dalam menyerap polutan dan partikel debu dari udara. Daun-daun
mangrove dapat menyerap partikel udara yang berbahaya dan
memperbaiki kualitas udara di sekitar hutan mangrove.
5. Mengurangi Kerusakan Lahan. Hutan mangrove dapat mengurangi
kerusakan lahan akibat banjir, erosi tanah, dan abrasi pantai. Tanah di
sekitar hutan mangrove menjadi lebih stabil dan terhindar dari kerusakan
yang disebabkan oleh bencana alam.

Dari berbagai manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove


memiliki peran penting dalam mengurangi risiko bencana dan melindungi daerah
pesisir dari kerusakan dan kerugian akibat bencana alam. Oleh karena itu, upaya
pelestarian hutan mangrove perlu terus dilakukan guna memaksimalkan
manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan.

2.5.3 Manfaat Hutan Mangrove dari Segi Edukasi


Hutan mangrove juga memiliki manfaat yang penting dari segi edukasi,
yaitu sebagai media untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang
pentingnya konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati. Berikut beberapa
manfaat hutan mangrove dari sisi edukasi:

1. Sebagai Sumber Belajar Alam. Hutan mangrove dapat dijadikan sebagai


sumber belajar alam bagi siswa dan masyarakat yang ingin mempelajari
keanekaragaman hayati, ekosistem pesisir, dan manfaat lingkungan dari
hutan mangrove. Pengunjung dapat mempelajari tentang jenis-jenis
mangrove, fauna yang hidup di dalamnya, dan proses ekologi yang terjadi
di dalamnya.

1
2. Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan. Kunjungan ke hutan mangrove
dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Pengunjung dapat
melihat sendiri bagaimana lingkungan hidup dapat terjaga dan terjalin
keberlangsungan hidup berbagai spesies di dalam hutan mangrove.
3. Sebagai Tempat Penelitian. Hutan mangrove juga dapat digunakan sebagai
tempat penelitian oleh para peneliti dan akademisi untuk mempelajari
berbagai aspek lingkungan dan biologi yang berkaitan dengan hutan
mangrove. Penelitian yang dilakukan dapat berkontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi
keberlangsungan lingkungan dan kehidupan manusia.
4. Menumbuhkan Kesadaran Budaya. Hutan mangrove juga memiliki nilai
budaya yang tinggi bagi masyarakat pesisir. Pengunjung dapat
mempelajari tentang nilai budaya dan tradisi yang terkait dengan hutan
mangrove, seperti penggunaan kayu mangrove untuk bangunan, sumber
bahan pangan dan obat-obatan, serta upacara adat yang dilakukan dalam
hubungannya dengan hutan mangrove.

Dari berbagai manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove


memiliki peran penting dalam edukasi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu, upaya pelestarian hutan mangrove juga perlu didukung dengan
program-program edukasi yang dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan dan
keanekaragaman hayati.

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hutan Mangrove adalah sebuah ekosistem yang unik yang tumbuh di
kawasan pantai dan muara sungai. Ekosistem ini memiliki keunikan karena
tanaman yang tumbuh di dalamnya mampu hidup di perairan payau yang
dipengaruhi oleh pasang-surut. Tanaman mangrove memiliki sistem akar yang
unik dan mampu menahan erosi serta mengikat sedimentasi, sehingga menjadi
pertahanan alami dari abrasi pantai dan gelombang laut.

Jenis-jenis mangrove bervariasi berdasarkan bentuk akar, batang, daun,


bunga, dan buahnya serta tempat tumbuhnya. Berdasarkan bentuk akar, terdapat
tiga jenis mangrove, yaitu mangrove berakar napas, mangrove berakar tunjang,
dan mangrove berakar campur. Berdasarkan bentuk batang, mangrove dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu mangrove berkayu keras, mangrove berkayu
lunak, dan mangrove semak. Sedangkan, berdasarkan bentuk daunnya, terdapat
empat jenis mangrove, yaitu mangrove dengan daun bundar, mangrove dengan
daun oval, mangrove dengan daun melengkung, dan mangrove dengan daun
runcing. Selain itu, berdasarkan bentuk bunga dan buahnya, mangrove juga dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis yang berbeda.

Hutan Mangrove memiliki manfaat yang sangat penting bagi lingkungan,


kehidupan manusia dan biota laut. Salah satu manfaatnya adalah sebagai sumber
pangan bagi biota laut, seperti ikan, kepiting, udang, dan lain-lain. Selain itu,
hutan mangrove juga memberikan manfaat dalam menjaga kualitas air dan udara,
mencegah erosi pantai dan bencana alam, serta sebagai sumber kayu dan tanaman
obat-obatan.

Manfaat hutan mangrove tidak hanya terbatas pada kepentingan ekonomi,


tetapi juga memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dari segi kebencanaan
dan edukasi. Hutan mangrove berperan dalam mengurangi dampak bencana
seperti

1
banjir, tsunami, dan badai tropis karena mampu menahan gelombang dan air laut.
Selain itu, hutan mangrove juga memberikan nilai edukasi bagi masyarakat sekitar
dan masyarakat luas dalam upaya pelestarian lingkungan.

Namun, sayangnya, hutan mangrove seringkali mengalami kerusakan


akibat dari perbuatan manusia, seperti pembalakan liar, pertambangan, dan
kegiatan eksploitasi lainnya. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian hutan
mangrove menjadi sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan
keberlangsungan hidup manusia. Upaya pelestarian hutan mangrove dapat
dilakukan dengan mengembangkan program penghijauan dan konservasi serta
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
keberlangsungan hutan mangrove.

3.2 Saran
1. Konservasi dan restorasi hutan mangrove perlu menjadi prioritas bagi
pemerintah dan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan hutan mangrove dan
menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar hutan mangrove.
2. Perlu adanya pengembangan potensi ekonomi yang berkelanjutan di
sekitar hutan mangrove dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penggunaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keanekaragaman hayati di
hutan mangrove, terutama spesies yang langka dan terancam punah, untuk
memperkuat pemahaman tentang pentingnya keanekaragaman hayati bagi
keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan.
4. Pendidikan dan informasi tentang hutan mangrove perlu lebih
disosialisasikan ke masyarakat luas, terutama pada generasi muda. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menyediakan sarana edukasi yang
menyenangkan dan menarik bagi masyarakat untuk belajar tentang hutan
mangrove dan manfaatnya.
5. Pemerintah dan masyarakat perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan kerusakan hutan mangrove, seperti pencemaran air,

1
perambahan, dan pembangunan infrastruktur yang tidak terkendali.
Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian harus segera dilakukan
untuk mengurangi dampak negatif tersebut.

2
DAFTAR PUSTAKA

Rahim, S, & Baderan, DWK (2017). Hutan mangrove dan


pemanfaatannya.,books.google.com,https://books.google.com/b
ooks?hl=en&lr=&id=TUI9DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq
=hutan+mangrove&ots=EpDw3lDYYF&sig=TApo3WkoyhnO
6MJF23uanhNOe2M

Mulyadi, E, Hendriyanto, O, & Fitriani, N (2010). Konservasi hutan mangrove


sebagai ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik …,
academia.edu,https://www.academia.edu/download/49849346/JURNAL_P
KLH_RETNA.pdf

Kartijono, NE, Rahayuningsih, M, & ... (2010). Keanekaragaman jenis vegetasi


dan profi l habitat burung di hutan mangrove Pulau Nyamuk Taman
Nasional Karimunjawa. Biosaintifika: Journal of
…,
journal.unnes.ac.id,https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/a
rticle/view/1149

Murdiyarso, D., Purbopuspito, J., Kauffman, J. B., Warren, M. W., Sasmito, S. D.,
Donato, D. C., ... & Kurnianto, S. (2015). The potential of Indonesian
mangrove forests for global climate change mitigation. Nature Climate
Change, 5(12), 1089-1092. https://www.nature.com/articles/nclimate2734

Sigit, A. S., & Kartika, S. (2014). Mangrove: The Forest between Sea and Land.
Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 2(2), 71-80.
https://doi.org/10.14710/jwl.2.2.71-80

Anda mungkin juga menyukai