BIOLOGI LAUT
Kelompok 1
Asisten : Vanylla Yolanda
Oleh:
Achmat Amar Fatoni 225080100111005
Sherly Dwi Kharismatika 225080100111006
Iftitah Farah Zannuba 225080100111022
Aprilia Dyah Seribuhana 225080100111038
Muhammad Arfiansyah Nugroho 225080100111059
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya serta memberi petunjuk
penulisan laporan praktikum Biologi Laut ini dengan lancar dan tepat pada
waktunya. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
laporan praktikum Biologi Laut ini dapat selesai. Penulis memohon maaf jika ada
kesalahan kata dalam penulisan laporan praktikum Biologi Laut ini. Penulis
menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
3.1 Alat...........................................................................................................9
3.1.1 Alat dan Fungsi Pengamatan di Zona Intertidal................................9
3.1.2 Alat dan Fungsi Pengamatan di Zona Estuari................................10
3.1.3 Alat dan Fungsi Pengamatan di Zona Mangrove...........................10
3.2 Bahan.....................................................................................................11
3.2.1 Bahan dan Fungsi Pengamatan di Zona Intertidal.........................11
3.2.2 Bahan dan Fungsi Pengamatan di Zona Estuari............................11
3.2.3 Bahan dan Fungsi Pengamatan di Zona Mangrove.......................12
3.3 Prosedur Kerja.......................................................................................12
3.3.1 Zona Intertidal.................................................................................12
3.3.2 Zona Estuari...................................................................................13
3.3.3 Zona Mangrove...............................................................................14
ii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................15
5.1 Kesimpulan............................................................................................19
5.2 Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................23
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I. PENDAHULUAN
menjadi fokus utama dalam praktikum biologi ini. Terumbu karang, hutan
tinggal yang sangat penting bagi berbagai biota laut. Meskipun memiliki nilai
2016). Sementara itu, hutan mangrove yang tumbuh di perbatasan laut dan
daratan memberikan perlindungan vital bagi garis pantai dan menjadi habitat
penting bagi ikan dan burung laut. Ancaman seperti penggundulan dan
makanan laut juga tidak luput dari tantangan, seperti perubahan iklim dan
memiliki dampak positif yang signifikan pada ekonomi lokal dan global
1
keberlanjutan ekosistem pesisir. Meskipun telah terbukti efektif dalam
melindungi garis pantai dari badai dan gelombang tinggi, hutan mangrove
ekosistem laut melalui kajian terhadap terumbu karang, hutan mangrove, dan
yang krusial ini dapat menjadi langkah awal dalam rangka penegasan pelestarian
perairan.
1.2 Tujuan
pasang surut)
estuari.
2
3. Untuk mengidentifikasi organisme pada zona mangrove.
UB 15 november 2023. Praktikum ini wajib dihadiri oleh semua praktikan dari
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Zona intertidal atau zona pasang surut merupakan bagian dari tepi pantai
yang tergenang air pada saat air pasang atau menjadi perairan namun
menjadi kering pada saat air surut. Zona intertidal merupakan daerah yang
terletak diantara pasang tertinggi dan surut terendah yang mewakili peralihan
dari kondisi lautan ke kondisi daratan. Luas zona intertidal sangat terbatas,
akan tetapi memiliki faktor lingkungan yang sangat bervariasi, oleh karena itu
dan abiotik, dimana ekosistem biotik merupakan ekosistem yang terdiri dari
faktor fisik maupun biologis seperti sejarah populasi dan interaksi kompleks
4
sekelompok biota di dalam ekosistem akuatik (baik tumbuhan maupun
oleh arus yang lemah sekalipun. Plankton terdiri dari dua kelompok besar
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, kisaran 2-
umum berkisar 0,2-2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya
ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter (Imran, 2018).
pantai yang perairannya mengalami perubahan dari tergenang pada saat air
pasang hingga dangkal pada saat air surut. Letaknya di antara pasang
Estuari dapat dianggap sebagai zona transisi antara habitat laut dan
5
perairan tawar sehingga memperlihatkan suatu karakteristik perairan yang
khas. Dalam sirkulasi estuari ini terjadi keseimbangan antara tekanan dan
antara tekanan perairan estuari dan air laut sekitarnya bergantung pada debit
sungai (tawar) dan kekuatan pasang surut di daerah tersebut (Syafriani dan
Apriad, 2015). Plankton diartikan sebagai hewan dan tumbuhan renik yang
hanyut dilaut. Nama plankton berasal dari akar kata Yunani “planet” yang
di laut oleh Victor Hensen direktur Ekspedisi Jerman pada tahun 1889, yang
yang memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai proses kimia
proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu juga sangat berperan dalam
diatom akan tumbuh dengan baik pada kisaran suhu berturut-turut 30ºC–
sebagai zona transisi antara habitat laut dan perairan tawar. Sirkulasi dalam
6
yang berasal dari viskositas air serta perbedaan densitas yang terkait dengan
debit sungai dan pasang surut. Plankton yang terdiri dari fitoplankton dan
dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia air. Parameter seperti suhu air
memiliki peran krusial dalam proses fisika, kimia, dan biologi perairan.
perairan, Sebagai contoh, alga dari filum Chlorophyta dan diatom tumbuh
optimal pada kisaran suhu tertentu. Oleh sebab itu, pemahaman mendalam
pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna, dan muara sungai)
merupakan tanaman yang mampu tumbuh dalam kondisi air asin dan lumpur,
Tumbuhan mangrove ini menyediakan habitat yang unik untuk berbagai jenis
7
berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim global dengan menyimpan
biota yang hidup di dalamnya. Menurut Prinasti, et al. (2020), jenis tanah dan
Pencemaran air oleh limbah industri dan domestik juga dapat merugikan
biota mangrove. Selain itu, fluktuasi air laut yang tidak terkendali dapat
dalam kondisi air asin dan lumpur menjadikannya kunci dalam menjaga
unik untuk berbagai organisme laut dan memiliki peran vital dalam menjaga
faktor seperti perubahan iklim, aktivitas manusia, dan pencemaran air dapat
8
BAB III. METODE
3.1 Alat
3.1.1 Alat dan Fungsi Pengamatan di Zona Intertidal
berikut:
digunakan
9
3.1.2 Alat dan Fungsi Pengamatan di Zona Estuari
sebagai berikut:
digunakan
berikut:
digital
10
3.2 Bahan
3.2.1 Bahan dan Fungsi Pengamatan di Zona Intertidal
sebagai berikut:
digunakan
berikut:
preservasi
11
3.2.3 Bahan dan Fungsi Pengamatan di Zona Mangrove
sebagai berikut:
Mengkalibrasi ember dan plankton net dengan air laut terlebih dahulu
dengan cara mencelupkannya ke dalam air laut selama beberapa kali.
Memasang botol film pada ujung plankton net dan kemudian diikat agar
tidak terlepas.
Mengambil air sampel sebanyak 10 L menggunakan ember dengan
kapasitas 5 L dengan 2 kali pengulangan.
Memasukkan sampel plankton yang sudah diberi label ke dalam cool box
yang berisi es batu dan disimpan dalam refrigerator dengan suhu 4°C.
12
3.3.2 Zona Estuari
Konsentrat plankton yang tertampung dalam botol film (V) kemudian diberi
bahan preservasi (pengawet) sebanyak 3-4 tetes, kemudian diberi label.
Keterangan pada label ditulis menggunakan pensil.
Sampel plankton yang sudah diberi label dimasukkan ke dalam cool box
yang berisi es batu.
Kalau sampel tidak dianalisa pada hari itu maka bisa disimpan dalam
refrigerator dengan suhu 4°C.
Dibuat profil zona Estuaria. Digambar dari arah laut ke darat/difoto dengan
menggunakan kamera digital
13
3.3.3 Zona Mangrove
14
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumla Gambar
Nama Klasifikasi Dokumentasi
h Literatur
- Kingdom :
Plantae
- Phylum :
Charophyta
- Class :
Gonatoz Conjugatophyc
ygon eae
1 - Order :
aculeatu
m Desmidiales
- Family :
Gonatozygace
ae
(iNaturalist, 2023)
- Genus :
Gonatozygon
plankton net. Sampel yang telah diambil kemudian dilakukan identifikasi spesies
Spesies tersebut ditemukan pada zona intertidal atau zona pasang surut yang
15
sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 90-300 μm dan lebar 8-12,5 μm.
memiliki inti yang terletak antara kloroplas yang sebagian besar uniseluler dan
duri yang tersebar cukup padat, cukup kuat, dan memiliki panjang variabel yang
tidak teratur dan tidak terlalu padat (Shyndanovina dan Lukash, 2023). Spesies
Gonatozygon aculeatum hidup di habitat air tawar, terutama di daerah asam dan
aculeatum sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 90-300 μm dan lebar 8-12,5
dengan inti yang terletak antara kloroplas yang sebagian besar uniseluler dan
jarang berfilamen. Spesies ini juga memiliki duri yang tersebar cukup padat di
tubuhnya dengan panjang variabel yang tidak teratur dan tidak terlalu padat.
16
4.2 Zona Estuaria
4.2.1 Plankton
Jumla Gambar
Nama Klasifikasi Dokumentasi
h LIteratur
-Kingdom:
Bacteria
-Phylum:
Cyanobacteria
-Class:
Cyanophyceae
-Subclass:
Nostocophycid
Raphidio ae
psis 1 -Order:
curvata Nostocales
-Family:
Aphanizomeno
naceae (marinespecies, 2023)
-Genus:
Raphidiopsis
-Species:
Raphidiopsis
curvata
Tabel 2. Hasil pengamatan plankton estuari
estuari. Sampel plankton diambil dengan menggunakan plankton net dan ember
yang selanjutnya disimpan pada botol film dan diberi larutan lugol untuk menjaga
berbeda, hanya ditemukan satu jenis plankton yaitu pada lapang pandang A.
17
sebagai alga biru-hijau. Cyanobacteria adalah bakteri fotosintetik yang dapat
sungai, dan bahkan beberapa lingkungan laut. Mereka memainkan peran penting
yang pertama kali diisolasi dari kolam ikan di Wuhan, Cina. Bakteri ini diketahui
tawar seperti kolam ikan dan danau, di mana ia telah diisolasi di masa lalu (Li et
al., 2016).
kemungkinan di lingkungan air tawar seperti kolam ikan dan danau. Kesimpulan
18
4.3 Zona Mangrove
4.3.1 Mangrove
19
gymnorrhiza adalah () dapat ditemukan di sekitar lokasi pengamatan. Kedua
mucronata memiliki beberapa ciri-ciri morfologi yang khas. Adapun ciri khas dari
dan memiliki akar penopang (stilt root) yang hadir untuk mendukung
gelap dan memiliki bintik hitam di bagian bawahnya. Selain itu, Rhizophora
mucronata juga memiliki buah yang viviparous, yaitu berkecambah sebelum jatuh
dari pohon dan memiliki warna merah pada stipula (Shazwan et al., 2021).
20
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Spesies plankton yang mendiami zona intertidal atau zona pasang surut
sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 90-300 μm dan lebar 8-12,5 μm.
dan danau
5.2 Saran
lanjut mengenai spesies plankton dan mangrove di beberapa zona laut. Laporan
21
ini mungkin belum sempurna dan perlu ditingkatkan lagi. Pengkajian yang lebih
dalam lagi terkait spesies plankton dan mangrove pada zona laut perlu
seluruh praktikan dapat memahami dengan baik terkait materi dari praktikum
Sumberdaya Perairan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
yang ada.
22
DAFTAR PUSTAKA
Annisha, D., Ibrohim, I., & Rochman, F. F. (2020). Handout biologi berbasis
potensi lokal pantai ujong blang untuk siswa smk perairan dan kelautan.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(5), 693-
699.
Evitasari, D., & Sukendah, S. (2023). Dampak degradasi dan strategi hutan
mangrove dalam menjaga ekosistem. Jurnal Ilmu Pertanian dan
Perkebunan, 5(1), 39-46.
Irawan, B., & (i, N. E. K. (2018). Framework literasi kelautan sebagai acuan
pembelajaran sains di negara maritim. Pedagogi Hayati, 2(1), 14-23.
Li, R., Carmichael, W. W., Brittain, S., Eaglesham, G. K., Shaw, G. R., Liu, Y., &
Watanabe, M. M. (2016). First report of the cyanotoxins
cylindrospermopsin and deoxycylindrospermopsin from Raphidiopsis
curvata (Cyanobacteria). Journal of Phycology, 37(6), 1121-1126.
Nurrachmi, I., Amin, B., Siregar, S. H., & Galib, M. (2021). Plankton community
structure and water environment conditions in the pelintung industry
area, dumai. Journal of Coastal and Ocean Sciences, 2(1), 15-27.
23
https://www.marinespecies.org/hab/aphia.php?p=taxdetails&id=656423.
Diakses pada tanggal 18 November 2023 jam 17.00 WIB
Saleky, D., Leatemia, S. P., Yuanike, Y., Rumengan, I., & Putra, I. N. G. (2019).
Temporal distribution of gastropods in rocky intertidal area in North
Manokwari, West Papua. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 3(1),
1-10.
Shazwan, K. S., Shahari. R., Amri, C. N. A. C, Kassim, Z., & Ahmad, Z. (2021).
Morphological structures of Rhizophora apiculata Blume. and
Rhizophora mucronata LAM. Science, 5(1), 01-04.
Shyndanovina, I., & Lukash, O. (2023). New European locality of three rare
taxa (Zygnematophyceae, Streptophyta): cosmarium
pseudoprotuberans var. Sulcatum (nordstedt) coesel, gonatozygon
aculeatum wn hastings and pleurotaenium simplicissimum grönblad.
Ecological Questions, 34(4), 1-13.
24
LAMPIRAN
T xV
N= xn
Lx v x P xW
(20 x 20) x 25
N= x1
0,196 x 2/22 x 5 x 20
400 x 25
N= x1
0,196 x 0 , 09 x 5 x 20
10.000
N= x1
1,764
N = 5.668.93 x 1
N = 5,668,93 sel/ml
T xV
N= xn
Lx v x P xW
(20 x 20) x 25
N= x1
0,196 x 2/22 x 5 x 20
400 x 25
N= x1
0,196 x 0 , 09 x 5 x 20
10.000
N= x1
1,764
N = 5.668.93 x 1
N = 5,668,93 sel/ml
25
Lampiran 2. Dokumentasi
No DOKUMENTASI KETERANGAN
26
Hasil identifikasi sampel plankton di
6 zona estuary (Schizothrix tinctoria
Gomont)
27