Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS PEMANFAATAN POHON MANGROVE BAGI

MASYARAKAT DI PANTAI PERMATA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 / XG
1. Fadhil Hamizan Lovagustino (X-G10).
2. Muhammad Fajri Hakim (X-G/17).
3. Naufal Praditya Sadani (X-G/24).
4. Ramdan Aby Wiratama (X-G/29).
5. Septanov Zolzireva Hawary (X-G/32).
6. Sultan Rafi Ramadhani (X-G/34).

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PROBOLINGGO
Jl. Soekarno-Hatta No. 137, Curahgrinting, Kanigaran, Kota
Probolinggo, Jawa Timur 67212 Telp./Fax (0335) 421566
Email :sman1prob@yahoo.co.id
Website: http//sman1probolinggo.sch.id
TAHUN 2023/2024

1
ANALISIS PEMANFAATAN POHON MANGROVE BAGI
MASYARAKAT DI PANTAI PERMATA……………………
KATA PENGANTAR………………………………………....
BAB I…………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………
Latar Belakang……………………………………………….
A. Rumusan Masalah……………………………………..
B. Tujuan Penilitian………………………………………
C. Manfaat Penilitian……………………………………..
D. Batasan Penilitian……………………………………...
E. Devinisi Istilah…………………………………………

BAB II………………………………………………………..

LANDASAN TEORI………………………………………...
A. Mangrove……………………………………………..
1. Pengertian Mangrove…………………………………
2. Pemanfaatan Mangrove………………………………
3. Fungsi Mangrove…………………………………….
4. Jenis Jenis Mangrove....................................................
5. Elemen Struktur Mangrove...........................................
6. Ciri Khas Mangrove......................................................
B. Pantai............................................................................
1. Pantai............................................................................
2. Ciri Ciri Pantai..............................................................
3. Jenis Jenis Pantai .........................................................
4. Manfaat Pantai Permata................................................
C. Hipotesis.......................................................................

BAB III....................................................................................

2
METODE PENELITIAN.......................................................

A. Metode.........................................................................
B. Lokasi Penelitian..........................................................

Gambar 1. Map Pantai Permata.............................................

C. Subjek Penelitian.........................................................
D. Teknik Pengumpulan Data...........................................
E. Teknik Analisis Data....................................................
F. Keabsahan Data...........................................................
G. Tahap – tahap Penelitian..............................................

BAB IV..................................................................................

HASIL PENELITIAN...........................................................

BAB V...................................................................................
PENUTUP.............................................................................

A. Kesimpulan.................................................................
B. Saran...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................

DOKUMENTASI.................................................................

3
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, hanya kepada Engkau lah .
Tempatku bersujud dan hanya kepada Engkau lah tempatku memohon
perlindungan, kemudahan dan petunjuk, karena berkat rahmat dan hidayah-Mu
Lah yang tak henti-hentinya Engkau curahkan kepada hamba yang lemah ini
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Manfaat hutan
mangrove bagi masyarakat di pantai permata” Penulisan laporan ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas yang diberikan , selain itu penulisan laporan ini untuk
memberikan pengalaman untuk meneliti dan Menyusun laporan kepada penulis
dan selain itu skripsi ini Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
peneliti lainnya untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pohon mangrove

Keberhasilan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, perhatian,


Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena pada kesempatan ini,
Dengan segala kerendahan hati penulis juga ingin meyampaikan terima kasih dan
Penghargaan setinggi-tingginya kepada Tri Sukma Dewi, S.Pd.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan
dan ketidasempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Semoga Hasil
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua dan juga yang membaca laporan yang
kami buat . AMIN.
Billahi Taufiq Walhidayah
Wasslamu’alaikum Wr. Wb
Probolinggo , 22 Oktober 2023

Tim Penyusun

BAB I

4
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pesisir pantai adalah ekosistem yang penting bagi
keberlanjutan kehidupan manusia dan lingkungan. Ekosistem
mangrove merupakan suatu ekosistem peralihan antara Darat dan laut
(Abubakar et al., 2018). Salah satu komponen kunci dari ekosistem
pesisir ini adalah hutan mangrove. Pantai Permata, sebagai salah satu
lokasi pesisir yang masih lestari, menjadi objek penelitian yang
menarik untuk memahami peran penting pohon mangrove dalam
menjaga keberlanjutan lingkungan dan manfaatnya bagi masyarakat
lokal serta kehidupan laut di sekitarnya. Hutan mangrove merupakan
Formasi hutan yang tumbuh dan Berkembang pada daerah landai di
Muara sungai dan pesisir pantai yang Dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Kawasan hutan mangrove secara rutin Digenangi oleh pasang
air laut, maka Lingkungan (tanah dan air) hutan Mangrove bersifat
salin dan tanahnya Jenuh air. Vegetasi yang hidup di Lingkungan
salin, baik lingkungan Tersebut kering maupun basah, disebut
Halopita (Onrizal, 2005).
Pohon mangrove memiliki kemampuan unik untuk tumbuh di
area antara daratan dan laut, yang sering kali dipengaruhi oleh pasang
surut air laut. Mangrove berperan sebagai benteng alami yang
melindungi pesisir dari abrasi pantai, badai, dan gelombang tinggi.
Ekosistem ini merupakan salah Satu ekosistem pesisir yang memiliki
fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara
lain pelindung garis pantai, Mencegah intrusi air laut, habitat (tempat
tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan
pembesaran (nursery ground), serta Tempat pemijahan (spawning
ground) bagi berbagai biota perairan. Sedangkan fungsi ekonominya,
antara lain penghasil keperluan rumah Tangga, penghasil keperluan
industri dan penghasil bibit serta sebagai Bahan baku obat-obatan
(Suryono, 2013).
Ketersediaan ekosistem Mangrove tentunya dapat
mempengaruhi ketersediaan sumberdaya ikan, Komunitas biota bentik
dan menciptakan mata rantai didaerah sekitar (Akbar et al., 2018).

5
Tumbuhan yang diduga kuat memiliki bahan bioaktif Adalah
mangrove. Mangrove dalam farmasitika mempunyai peranan Penting
karena mangrove dapat menghasilkan suatu obat yang memiliki
Kemampuan tersendiri yang dapat menyembuhkan suatu penyakit.
Pemanfaatan tumbuhan mangrove untuk pengobatan tradisional
berbagai Penyakit telah dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir
sejak dahulu Secara turun temurun. Hal ini dapat dipahami karena
mangrove dapat Diperoleh dengan mudah dan teknik meramunya
sangat sederhana. Biasanya bagian mangrove yang digunakan adalah
pada bagian propagul (bakal tunas), daun dan batang (Purwanti, 2016)

Pantai Permata di Probolinggo adalah salah satu lokasi pesisir


yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk hutan mangrove
yang melimpah. Masyarakat di Pantai Permata Probolinggo telah
memanfaatkan pohon mangrove secara bijaksana selama bertahun-
tahun, menciptakan hubungan yang erat antara manusia dan
lingkungan mereka yang unik.Mangrove memiliki sistem akar yang
kompleks yang mampu meredam gelombang pasang dan menurunkan
risiko abrasi pantai. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat
setempat, karena melindungi pemukiman mereka dari bahaya abrasi
dan banjir.
Pemanfaatan mangrove juga melibatkan kegiatan ekowisata.
Wisatawan dapat memahami ekosistem mangrove melalui aktivitas
seperti berjalan-jalan yang melintasi hutan mangrove, dan
memahami pentingnya pelestarian lingkungan. Pendapatan dari
pariwisata ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pantai.
Di samping itu, aktivitas ekowisata yang berkaitan dengan keindahan
alam mangrove juga dapat menjadi sumber pendapatan bagi
masyarakat lokal. Sementara itu, manfaat sosial melibatkan peran
mangrove sebagai tempat berlindung dan pemijahan bagi ikan, yang
merupakan sumber protein penting bagi komunitas pesisir. Selain itu,
penanaman mangrove juga menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat setempat
Namun, meskipun manfaat-manfaat ini sangat penting, pantai-
pantai mangrove di seluruh dunia terus menghadapi tekanan dari
pembangunan pesisir, polusi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia
lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki

6
secara mendalam manfaat pohon mangrove di Pantai Permata, dengan
harapan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
berharga untuk pengelolaan berkelanjutan ekosistem mangrove dan
mendukung upaya pelestarian lingkungan serta kesejahteraan
masyarakat pesisir.
Dengan memahami pentingnya mangrove bagi lingkungan
dan mata pencaharian mereka, masyarakat di Pantai Permata
Probolinggo dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan
ekosistem mangrove untuk generasi mendatang.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pemanfaatan pohon mangrove
2. Bagaimana peranan masyarakat dalam memanfaatkan pohon mangrove

7
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Proses Pemanfaatan Pohon Mangrove
2. Peranan Masyarakat Dalam Memanfaatkan Pohon Mangrove

MANFAAT PENELITIAN
Bagi Masyarakat
Dengan masyarakat mengetahui manfaat dari pohon mangrove ini. Di harapkan
semoga masyarakat semakin memperhatikan dan menjaga kelestarian dari pohon
mangrove ini.Karena pohon mangrove sendiri memiliki banyak sekali manfaat
untuk manusia yg terkadang manusia sendiri tidak pernah memperhatikan hal itu.

Bagi Sekolah
Mangrove dapat memiliki peran yang signifikan dalam pendidikan lingkungan di
sekolah dan membantu siswa lebih peduli terhadap alam dan lingkungan.

Bagi Penelitian
Jadi, bagi peneliti, mangrove adalah sumber yang kaya untuk mengetahui ekologi,
keanekaragaman hayati, dan peran pentingnya dalam lingkungan pesisir,
perlindungan pantai, dan perubahan iklim.

BATASAN PENELITIAN
Agar penelitian lebih terfokus dan tidak meluas dari pembahasan . Dimaksudkan,
maka laporan penelitian ini memberikan batasan penelitian. Beberapa batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proses Pemanfaatan hanya seputar pohon mangrove
2. Informasi yang disajikan yaitu peranan masyarakat dalam memanfaatkan pohon
mangrove

DEVINISI ISTILAH
• Mangrove adalah tumbuhan pokok di pantai yang termasuk suku
Rhizophora.

8
• Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup
bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat
yang ditaati dalam lingkungannya.
• Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air
pasang tertinggi dan surut terendah. Pantai merupakan batas antara
wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mangrove
2.1.1 Pengertian Mangrove
Mangrove secara umum dapat didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh di
Wilayah pasang surut air laut. Selain itu, menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004, mangrove merupakan sekumpulan
Tumbuh-tumbuhan Dicotyledoneae dan atau Monocotyledoneae terdiri atas jenis
Tumbuhan yang mempunyai hubungan taksonomi sampai pada taksa kelas, tetapi
Mempunyai persamaan adaptasi morfologi dan fisiologi terhadap habitat yang
Dipengaruhi oleh pasang surut (Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2004).
Selanjutnya, ekosistem mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas
organisme (tumbuhan maupun hewan) yang berinteraksi dengan faktor
lingkungannya di dalam Suatu habitat mangrove (Onrizal, 2010)
Hutan mangrove merupakan hutan tumbuhan tingkat tinggi yang beradaptasi
Dengan baik di wilayah intertidal maupun pada wilayah dengan tinggi permukaan
Pasang-surut rata-rata sampai pada wilayah dengan pasang tertinggi (Alongi,
2009). Selain itu, menurut Nybakken (1988) menjelaskan bahwa hutan mangrove
adalah Komunitas pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon yang
mampu Tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.
Hutan mangrove Merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh disepanjang
pantai dan muara sungai Yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut (Kordi,
2012)

2.1.2 Pemanfaatan Mangrove


Mangrove memiliki banyak manfaat penting, termasuk:
1. Perlindungan Pantai: Akar mangrove membantu meredam gelombang dan
badai, melindungi pantai dari abrasi tanah dan banjir.
2. Ekosistem Hidupan Laut: Mangrove adalah tempat hidup bagi banyak
spesies laut, termasuk ikan, kerang, dan kepiting. Mereka juga menjadi
tempat berkembang biak bagi banyak jenis ikan.
3. Penyimpan Karbon: Mangrove menyimpan karbon di tanah dan
biomassanya, membantu mengurangi jumlah karbon di atmosfer dan
melawan perubahan iklim.
4. Pariwisata: Ekosistem mangrove menarik wisatawan dan menghasilkan
pendapatan melalui aktivitas wisata alam dan edukasi lingkungan.
5. Sumber Daya Alam: Mangrove memberikan kayu bakar, bahan bangunan,
dan bahan pangan (seperti ikan dan kepiting) untuk komunitas lokal.

10
6. Pemulihan Lahan Basah: Mangrove membantu dalam pemulihan lahan
basah dengan menyaring polusi dan memberikan habitat bagi berbagai
jenis organisme.
7. Pengendalian Banjir: Mangrove membantu mengendalikan jumlah air di
daerah pesisir, mengurangi risiko banjir di wilayah sekitarnya.
Pemanfaatan yang bijaksana dari hutan mangrove penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dan mendukung keberlanjutan lingkungan serta kehidupan manusia.

2.1.3 Fungsi Mangrove


Pohon mangrove memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi lingkungan
dan manusia. Beberapa fungsi utamanya meliputi:
1.Pencegahan Abrasi: Sistem akar yang kompleks membantu menjaga pantai dari
abrasi, mengurangi erosi tanah dan mengamankan garis pantai.
2. Pemurnian Air: Akar mangrove dapat menyaring air laut, membersihkannya
dari limbah dan polutan sebelum mencapai ekosistem laut yang lebih dalam.
3. Habitat Hidup: Mangrove menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies
hewan, termasuk ikan, kepiting, burung, dan serangga. Mereka juga merupakan
tempat berkembang biak yang penting bagi banyak spesies lau
4. Penyimpanan Karbon: Pohon mangrove menyimpan karbon di dalam jaringan
akarnya dan membantu mengurangi konsentrasi karbon dioksida dalam atmosfer,
membantu melawan perubahan iklim.
5. Sumber Pangan dan Sumber Daya Alam: Mangrove memberikan sumber
pangan bagi komunitas lokal, termasuk hasil perikanan, kayu, dan bahan tanaman
obat-obatan tradisional.
6. Pariwisata : Ekosistem mangrove yang indah menarik wisatawan dan
mendukung industri pariwisata lokal.
7.Perlindungan Terhadap Badai: Pohon mangrove berfungsi sebagai benteng
alami yang membantu melindungi daerah pesisir dari dampak badai dan
gelombang pasang.
8.Keseimbangan Ekosistem: Mangrove adalah bagian integral dari ekosistem
pesisir, membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung
keberlangsungan kehidupan laut.

2.1.4 Jenis Jenis Mangrove


Ada beberapa jenis mangrove yang umumnya ditemui di berbagai wilayah pesisir
di seluruh dunia. Beberapa di antaranya meliputi:
1.Avicennia: Mangrove jenis ini memiliki akar tunjang yang tinggi dan daun
berbentuk lanset. Mereka tahan terhadap keasinan tanah yang tinggi dan sering
ditemui di wilayah tropis dan subtropis.

11
2. Rhizophora: Rhizophora memiliki akar udara (pneumatofor) yang menjulur ke
atas dari permukaan lumpur. Mereka mampu bertahan di wilayah yang memiliki
pasang surut yang tinggi.
3. Sonneratia:Mangrove jenis ini tumbuh di sepanjang garis pantai berlumpur dan
berpasir. Mereka memiliki buah berbentuk kapsul dan daun yang berwarna hijau
cerah.
4. Bruguiera: Bruguiera memiliki buah berbentuk bola dengan akar udara yang
berkembang dari cabang. Mereka biasanya tumbuh di wilayah pasang surut tinggi.
5.Ceriops: Jenis mangrove ini tumbuh di wilayah dengan pasang surut sedang
hingga tinggi. Mereka memiliki daun berbentuk elips dan akar udara yang
berkembang dari pangkal batang.
Setiap jenis mangrove memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem pesisir, melindungi pantai dari abrasi, serta menyediakan tempat hidup
dan makanan bagi berbagai spesies organisme laut.

2.1.5 Elemen Struktur Mangrove


Berikut adalah beberapa elemen struktur mangrove :
1. Akar Udara atau Pneumatofor: Mangrove memiliki akar udara atau
pneumatofor yang tumbuh di atas permukaan lumpur. Akar ini memungkinkan
pertukaran gas (terutama oksigen) antara atmosfer dan akar yang seringkali
terendam dalam lumpur air payau.
2. Akar Tenggelam: Selain akar udara, pohon mangrove juga memiliki akar
tenggelam yang meresap ke dalam lumpur untuk mendapatkan nutrisi dan air.
Akar-akar ini membantu menstabilkan tanah lumpur dan memitigasi erosi pantai.
3. Folikel atau Bibit: Pohon mangrove memiliki struktur khusus yang disebut
folikel atau bibit. Folikel ini adalah bagian dari tanaman yang jatuh dari pohon
dan mengandung bibit yang dapat tumbuh menjadi pohon baru ketika jatuh di
lingkungan yang sesuai.
4. Daun Tahan Garam: Daun-daun mangrove memiliki adaptasi khusus untuk
menanggung garam. Beberapa spesies mangrove memiliki kelenjar garam pada
daun yang membantu mengeluarkan garam berlebih.
5. Tangkai Daun dan Daun Lembaran:Pohon mangrove memiliki tangkai daun dan
daun lebar yang membantu proses fotosintesis. Daun-daun ini seringkali memiliki
permukaan atas yang keras untuk mengurangi penguapan air.
6. Fauna dan Flora: Mangrove juga merupakan rumah bagi berbagai jenis
organisme laut dan burung, yang memanfaatkan perlindungan yang diberikan oleh
akar-akar mangrove. Mangrove juga mendukung keanekaragaman hayati dengan
menyediakan habitat untuk berbagai spesies ikan, kerang, kepiting, dan organisme
lainnya.

12
2.1.6 Ciri Khas Mangrove
Berikut adalah beberapa ciri khas Mangrove :
1. Akar Udara (Pneumatophore): Mangrove memiliki akar udara yang menjulang
ke atas permukaan air atau lumpur. Akar ini membantu tanaman mengambil
oksigen karena daerah sekitar akar mangrove dapat memiliki kadar oksigen yang
rendah.
2. Daun Tahan Garam: Daun mangrove memiliki mekanisme khusus untuk
mengatasi kelebihan garam. Beberapa spesies memiliki kelenjar khusus yang
mengeluarkan garam, sehingga daun tetap sehat meskipun terkena air laut.
3. Adaptasi Terhadap Pasang Surut: Mangrove mampu bertahan dalam kondisi
pasang surut. Beberapa spesies memiliki akar yang memungkinkan mereka
tumbuh di area yang tergenang air, sementara yang lain tumbuh di daerah pasang
surut yang lebih tinggi.
4. Habitat Penting: Mangrove merupakan habitat yang sangat penting bagi
berbagai spesies hewan, termasuk ikan, burung, dan kerang. Mereka juga
berfungsi sebagai penahan erosi pantai, melindungi garis pantai dari abrasi.
5. Toleransi Terhadap Salinitas: Mangrove mampu mengatasi fluktuasi salinitas
air dari air tawar hingga air laut.
6. Produktivitas Tinggi: Meskipun tumbuh di lingkungan yang sulit, mangrove
memiliki produktivitas tinggi dan memberikan kontribusi besar terhadap
ekosistem pesisir.
7. Keanekaragaman Spesies : Ada banyak spesies mangrove yang berbeda,
termasuk Rhizophora, Avicennia, dan Sonneratia, yang memiliki penampilan dan
struktur akar yang berbeda.

2.2.1 Pantai
Pantai adalah area daratan yang bertemu dengan air, seperti laut, samudra, danau,
atau sungai. Pantai ditandai oleh keberadaan pasir, kerikil, atau batu-batu kecil
yang membentuk tepi antara daratan dan air. Pantai sering kali menjadi tujuan
wisata populer karena keindahan alamnya dan berbagai aktivitas yang dapat
dilakukan di sekitar area tersebut, seperti berenang, berjemur, dan bersantai.
Selain itu, pantai juga memiliki ekosistem yang unik, mendukung kehidupan
banyak spesies hewan dan tumbuhan yang disesuaikan dengan lingkungan pesisir.
2.2.2 Ciri Ciri Pantai
Pantai memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari area lainnya di
sekitar air. Beberapa ciri-ciri pantai meliputi:
1. Pasir, Kerikil, atau Batu Kecil: Pantai umumnya memiliki tanah berpasir,
kerikil, atau batu-batu kecil di sepanjang garis pantainya.

13
2. Air Laut atau Air Tawar: Pantai dapat berada di tepi laut, samudra, danau, atau
sungai, sehingga air di sekitar pantai bisa berair laut atau air tawar tergantung
lokasinya.
3. Ombak: Pantai sering kali terkenal dengan ombaknya. Ombak terbentuk karena
interaksi antara angin dan permukaan air, dan pantai adalah tempat di mana
ombak ini mencapai daratan.
4. Zona Pasang Surut: Pantai biasanya mengalami perubahan pasang surut air laut.
Pada pasang, air laut mencapai lebih tinggi ke pantai, sedangkan pada surut, air
mundur menjauh dari pantai.
5. Vegetasi Khusus: Vegetasi pantai, seperti kelapa, mangrove, atau rumput laut,
sering kali beradaptasi dengan kondisi pasir yang gembur dan terendam air secara
periodik.
6. Aktivitas Biologis: Pantai merupakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan
tumbuhan yang disesuaikan dengan kehidupan pesisir, seperti burung pantai,
krustasea, dan jenis tumbuhan khusus.
7. Daya Tarik Wisata: Pantai sering kali menjadi tujuan wisata populer karena
keindahan alamnya. Tempat ini cocok untuk berjemur, berenang, bermain pasir,
dan berbagai aktivitas rekreasi lainnya.
8. Pengaruh Cuaca: Cuaca, termasuk angin dan gelombang panas, dapat
mempengaruhi kondisi pantai dan mengubah garis pantai dari waktu ke waktu.

2.2.3 Jenis Jenis Pantai


Berikut adalah beberapa jenis jenis Pantai :
1.Pantai Pasir: Pantai dengan pasir halus atau kasar yang membentuk garis pantai
yang luas. Ini adalah jenis pantai yang paling umum dan sering dijumpai di
destinasi liburan.
2. Pantai Berbatu: Pantai dengan batu-batu besar atau kerikil di sepanjang garis
pantainya. Pantai berbatu sering kali menawarkan pemandangan alam yang
dramatis.
3. Pantai Urban: Pantai di dekat kota atau daerah perkotaan, sering dilengkapi
dengan fasilitas wisata dan rekreasi.

2.2.4 Manfaat Pantai Permata


Pantai Permata memberikan berbagai manfaat penting bagi manusia
dan lingkungan, termasuk:
1.Kesehatan dan Kesejahteraan: Pantai Permata memberikan
lingkungan yang baik untuk kesehatan mental dan fisik. Berjalan di

14
pantai, mendengarkan suara ombak, dan berada di alam terbuka dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
2. Ekosistem yang Kaya: Pantai Permata adalah rumah bagi berbagai
spesies hewan dan tumbuhan yang menyediakan habitat bagi
keanekaragaman hayati. Pantai Permata juga mendukung kegiatan
perikanan yang penting untuk sumber daya pangan manusia.
3. Perlindungan Pantai: Vegetasi pantai seperti mangrove dan rumput
laut membantu melindungi pantai dari erosi dan dampak badai.
Mereka berfungsi sebagai benteng alami yang mengurangi kerusakan
akibat gelombang dan angin.
4. Penelitian Ilmiah: Pantai adalah tempat penelitian ilmiah yang
penting untuk memahami dinamika geologi, oseanografi, dan ekologi.
Penelitian ini membantu dalam pengelolaan lingkungan pesisir dan
keberlanjutan pantai.
5. Sumber Bahan Baku: Pantai menyediakan sumber daya seperti
pasir, kerikil, dan batu yang digunakan dalam industri konstruksi dan
infrastruktur.
6. Penting untuk Kehidupan Sosial dan Budaya:Pantai sering kali
memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi dalam masyarakat lokal.
Mereka menyediakan tempat untuk kegiatan budaya, perayaan
tradisional, dan ritual keagamaan.
Penting untuk merawat dan melindungi pantai untuk generasi
mendatang, mengingat peran pentingnya dalam kehidupan manusia
dan keberlanjutan ekosistem bumi.
2.3 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono adalah merupakan suatu jawaban sementara terhadap
Rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017: 69).
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
2.3.1 Pemanfaatan pohon mangrove dapat meningkatkan kesejahteraan
2.3.2 pemanfaatan pohon mangrove melalui praktek konservasi yang
berkelanjutan,

15
2.3.3 Peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan pohon mangrove dengan
melibatkan mereka dalam kegiatan penanaman

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif, yaitu jenis penelitian yang dan jenis penelitian
Mengeksplorasi dan memahami makna di sejumlah individu atau sekelompok
orang yang berasal dari masalah sosial (Cresswell, 2016). Menurut Maleong,
Metode kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk
memahami fenomena sosial melalui interpretasi, deskripsi, dan analisis mendalam
dari konteks yang sebenarnya, tanpa menggunakan pengukuran statistik atau data
numerik. Dalam penelitian kualitatif, peneliti berfokus pada aspek-aspek subjektif,
kompleksitas, dan konteks sosial dari suatu masalah.
Berdasarkan metode yang digunakan, jenis penelitian pada laporan ini termasuk
jenis penilitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu jenis
penelitian ilmiah yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu
fenomena, kejadian, atau kondisi secara rinci dan mendetail.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di pantai permata di daerah kota probolinggo yaitu
kelurahan pilang penelitian ini dilakukan di pantai permata. Penelitian dilakukan
di tempat yang berbeda-beda berdasarkan lokasi yang peneliti ketahui. Tempat-
tempat tersebut merupakan tempat untuk mencari informasi terkait pemanfaatan
pohon mangrove .

16
Gambar 1. Map Pantai Permata
Penelitian yang berjudul “analisis manfaat pohon mangrove di pantai permata” ini
di lakukan di pantai permata.di daerah utara yaitu di jl.angrek, jl.permata pantai
pilang.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima masyarakat
yang tinggal di sekitar Pantai Permata.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan informasi atau fakta dari
berbagai sumber atau metode, seperti survei, observasi, wawancara, eksperimen,
atau studi pustaka.
Berdasarkan cara memperolehannya jenis sumber data dalam penelitian ini
menggunakan data primer.

17
3.4.1 Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan
mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan
sistematis sasaran perilaku yang dituju. Observasi dilakukan di daerah Pantai
Permata untuk memperoleh informasi tentang pemanfaatan pohon mangrove .
Adapun yang akan diamati pada kegiatan observasi ini adalah kondisi pohon
mangrove di sekitar Pantai Permata.
3.4.2 Wawancara
Lexy J Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan
maksud- maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan
langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan
mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Wawancara
juga dapat diartikan sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstrusikan makna dalam suatu topik
tertentu. (Esterberg dalam Sugiyono, 2019)
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di
sekitar Pantai Permata. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang pemanfaatan pohon mangrove, pemanfaatan pohon mangrove tersebut
terhadap masyarakat sekitar, dan juga solusi yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pencemaran tersebut. Ketika mengoperasikan metode wawancara
ini, peneliti menggunakan interview terpimpin atau bebas terarah, artinya peneliti
sudah menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada informan,
akan tetapi wawancara yang peneliti kehendaki sifatnya tidak mengikat, sehingga
bisa jadi muncul penambahan atau pengurangan pertanyaan.

3.5 Teknik Analisis Data


Sebuah penelitian memerlukan sebuah metode yang tepat agar peneliti
memperoleh jawaban penelitian melalui proses analisa data. Analisa data memiliki
pengertian ialah proses penyederhanaan dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterprestasikan. Pada penelitian kali ini kami menggunakan analisa data
kualitatif, dimana dalam sebuah penelitian kualitatif data dapat diperoleh dari
berbagai sumber dengan menggunakan pengumpulan data yang bermacam-macam
sampai mencapai titik maksimal yang sering dinamakan dengan titik jenuh. Pada
analisis data kualitatif, peneliti melakukan pengelolaan data hasil analisis jawaban
responden, ketika melakukan proses wawancara dan akan dijelaskan dalam suatu
bentuk deskripsi. Karena analisis data merupakan serangkaian proses dalam
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan jawaban-
jawaban untuk rumusan masalah yang ditetapkan oleh peneliti. Laporan akhir
untuk laporan penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel
(Creswell, 2010:5). Adapun model interaktif yang perlu dijalankan untuk teknik
analisis data yaitu sebagai berikut:

18
3.5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan informasi atau fakta dari
berbagai sumber atau metode untuk tujuan analisis, penelitian, atau pengambilan
keputusan. Ini melibatkan pengumpulan informasi yang relevan dan akurat yang
dapat digunakan untuk memahami suatu fenomena atau menjawab pertanyaan
penelitian dengan cara yang sistematis dan terstruktur.
3.5.2 Reduksi data
Data yang diperoleh dari sumber referensi yang sangat banyak karena itu perlu
untuk difokuskan lagi pada hal-hal yang penting untuk dicari. Data yang sudah
direduksi tersebut akan mempermudahkan penulis dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
3.5.3 Display data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian dilakukan dalam bentuk kategori yang akan memudahkan penulis untuk
memahami data tersebut
3.5.4 Penarikan kesimpulan
Data tersebut akan dilihat faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam
melakukan perancangan standart operational procedure dan akan
diimplementasikan sesuai dengan kemampuan. Ini merupakan tahap akhir dari
proses pengelohan data melalui pendekatan kualitatif.

Gambar 2. Teknik Analisis Data

3.6 Keabsahan Data


Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk
menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan
tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh
pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2007:320).
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan
benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang
diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian meliputi uji creadibility,
transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono,2007:270). Agar data
dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu

19
dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan
secara :
3.6.1 Credibility
Uji kredibilitas atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan
oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah
karya ilmiah dilakukan.
A. Triangulasi
Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan
data, dan waktu (Sugiyono, 2007:273).
1) Triangulasi Sumber
Menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh
peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan
kesepakatan dengan tiga sumber data (Sugiyono, 2007:274).
2) Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk
mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila
dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang
berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data
yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar
(Sugiyono, 2007:274).
3) Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih
kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya
(Sugiyono, 2007:274).

3.7 Tahap-tahap Penelitian


3.7.1 Tahap Pra-lapangan
Tahap Pra-lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum
pengumpulan data. Tahapan ini diawali dengan mempersiapkan pertanyaan yang
akan di ajukan kepada responden, melakukan observasi wawancara dengan
responden.
3.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

20
Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap dimana peneliti mengumpulkan
data yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan lokasi di masyarakat. Dalam
mengumpulkan data yang ada di masyarakat peneliti menggunakan metode
wawancara dan dokumentasi dalam bentuk catatan lapangan dan dokumen
bersama para responden.
3.7.3 Tahap penyelesaian
Tahap penyelesaian, peneliti menyusun data yang terkumpul dari tahap
wawancara, dan di susun secara terurut agar dapat di diketahui tujuan dari
penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini peneliti akan membuat laporan
dari hasil kesimpulan data yang di peroleh selama proses penelitian di masyarakat.

21
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian
Berikut akan dipaparkan data yang diperoleh dari lapangan dengan judul “Analisis
Pemanfaatan Pohon Mangrove bagi masyarakat di pantai permata ”. Berikut
adalah paparan data tentang gambaran umum dampak Pohon Mangrove bagi
masyarakat di pantai permata.
1. Proses Pemanfaatan Pohon Mangrove
a. Luas Lahan Pohon Mangrove
Untuk mengetahui berapa luas lahan pohon mangrove , maka peneliti melakukan
penggalian data dengan wawancara. Berikut adalah hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dengan ibu Lastri selaku pengurus pantai permata, “luas pantai
permata sekitar 6 hektar sedangkan luas lahan yang ditumbuhi mangrove sekitar
dua setengah hektar.”
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak tuli selaku petugas keamanan
pantai permata. “Kalau soal luas lahan penanaman pohon mangrove sekitar dua –
dua setengah hektar.”
b. Jenis Mangrove
Untuk mengetahui berapa jenis pohon mangrove , maka peneliti melakukan
penggalian data dengan wawancara. Berikut adalah hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dengan Bapak To selaku pengurus penanaman pohon mangrove
di pantai permata. “Untuk Jenis Pohon mangrove yang ada di pantai permata ini
terdapat 6 jenis mangrove yang ditanam di pantai permata ini juga manfaat dari
jenis mangrove itu sendiri dan juga memiliki bentuk yang berbeda.” Tabel di
bawah ini menjelaskan tentang jenis jenis mangrove dengan nama ilmiahnya, ciri
ciri jenis mangrove dan juga manfaatnya.
Jenis Ciri Ciri Manfaat
1. Bakau hitam Bakau hitam meliputi Sebagai benteng alami
daunnya yang berbentuk yang melindungi
bulat atau lonjong, dengan pesisir dari erosi dan
ujung daun yang runcing. serangan gelombang
Pohon ini memiliki akar besar.
udara yang menjulang ke
(Rhizophora atas, yang membantunya
muscronata) bernapas dalam kondisi
tanah berair atau lumpur.
Bakau hitam tumbuh di
wilayah pesisir dan rawa-
rawa, sering ditemukan di
daerah tropis dan subtropis.

22
2. Bakau Merah Daunnya berbentuk elips, Sebagai perlindungan
dengan ujungnya yang pantai agar tidak
runcing dan pangkal daun tererosi oleh Air laut ,
yang membulat. Daun ini bakau merah juga
biasanya hijau mengkilap. berfungsi sebagai
Bunga bakau merah penyaring polusi dari
terdapat dalam bentuk air dan juga bakau
(Rhizopora stylosa) tandan yang berkembang merah ini berfungsi
dari cabang-cabangnya. sebagai sumber
Bunganya kecil dan pencaharian
berwarna putih atau kuning masyarakat yang ada
pucat. Dan Buahnya di sekitar Pantai
berbentuk kapsul yang permata
mengandung biji-biji kecil.
Buahnya mengapung di air
dan membantu dalam
penyebaran biji.
3. Bakau Minyak Bakau merah memiliki Bakau merah dapat
akar udara mencegah terjadi nya
(pneumatophores) yang erosi , bakau merah
menjulur ke atas dari dapat dijadikan rumah
permukaan tanah atau air atau tempat tinggal
lumpur , Daunnya ikan, kepiting , dll dan
berbentuk lanset dan juga dapat dijadikan
berwarna hijau gelap. Dan pengobatan tradisional
(Rhizopora Apiculata) Bakau merah memiliki
bunga kecil dan buah yang
tumbuh dalam bentuk
mangkuk, sering kali
berwarna hijau muda.
4. Bogem Daun hijau mengkilap Dapat dijadikan bahan
yang berbentuk oval dan makanan seperti
ujungnya meruncing, tepung
Bunga Sonneratia alba
berbentuk corong,
berwarna putih, dan
memiliki kelopak yang
terlihat seperti mahkota
bunga, dan Buahnya
(Sonneratia alba) berbentuk kapsul, biasanya
berwarna coklat, dan
memuat biji-biji kecil di
dalamnya. Dapat
dijadikan bahan pangan
yaitu tepung

23
5. Api – Api Putih Daunnya berbentuk lanset Dapat mencegah
dan berwarna hijau gelap, terjadi nya erosi ,
Bunganya berwarna hijau dapat membantu
kekuningan dan polutan dari air laut
menghasilkan buah cangkir dan sungai dan dapat
yang berkeping empat, dan mengurangi dampak
Avicennia marina tumbuh gelombang lau
(Avicennia marina) di daerah rawa-rawa payau,
muara sungai, dan estuari
di dekat pantai.

6. Tengar Ceriops tagal memiliki Dapat menjaga


akar udara atau kestabilan pantai,
pneumatophores yang dapat dijadikan
membantu pertukaran gas pendukung ekonomi
di lingkungan berair, dengan cara Kayu
memungkinkan tumbuhan Ceriops tagal
ini bertahan hidup di tanah digunakan dalam
berlumpur. , Daun-daunnya konstruksi rumah,
berwarna hijau gelap, perahu, dan benda-
( Ceriops Tagal) bersifat kaku, dan benda lainnya dan
berbentuk bulat telur atau dapat membantu
lanset. Dan Bunganya melindungi wilayah
kecil, berwarna putih atau pesisir dari dampak
kuning pucat, dan buruk badai dan
menghasilkan buah cangkir gelombang laut besar
kecil yang berkeping dua dengan menyerap
hingga empat. energi dari gelombang
tersebut.

Peneli juga melakukan wawancara terhadap Bu Lastri sebagai pengurus pantai


permata. Berikut hasil wawancara dari Bu Lastri sebagai pengurus pantai permata
“Sebelumnya mangrove itu kan namanya ekosistem atau wilayah , ada 4 jenis
mangrove yang ditanam di pantai permata.”
Jenis Ciri Ciri Manfaat
Mangrove
1. Bakau Akar udara Sistem akar bakau
(pneumatophores) yang membantu mengurangi erosi
menjulur ke atas permukaan pantai dengan menjaga
tanah untuk mendapatkan tanah agar tidak terbawa air
udara, daun-daunnya yang laut, Bakau membantu
keras dan berwarna hijau menyaring limbah dan
gelap, serta kemampuannya polutan dari air,
(Rhizophora) untuk tumbuh di lingkungan meningkatkan kualitas air di
yang berair asin. Bakau juga sekitarnya. Dan Kayu bakau
memiliki kemampuan untuk sering digunakan sebagai

24
mengatasi kekurangan bahan bakar, dan beberapa
oksigen dengan cara spesies bakau menghasilkan
mengambil udara melalui arang kayu yang digunakan
akar udaranya. dalam industri dan rumah
tangga.
2. Api – Api Bentuk akar serupa seperti Sebagai alternatif bahan
Putih paku panjang dengan bentuk pangan, sebagai pakan
rapat yang naik ke atas ternak dan sebagai bahan
permukaan lumpur dengan pengawet makanan
pangkal batang yang berada
di kelilingnya, Memiliki
daun berwarna putih dan
(Avicennia memiliki kelenjar garam di
Marina) bagian bawah permukaan
daun. Bagian atas daun
berwarna hijau mengkilat
dan Bentuk buah bulir
layaknya buah mangga,
dengan bagian ujung pada
buah panjang serta tumpul
dengan ukuran sekitar 1 cm.
3. Lindur Tidak Memiliki Akar Tanah Tumbuhan lindur dapat
Besar , Mempunyai daun menangkap dan menyimpan
yang tebal dan memiliki air hujan, membantu
bunga yang mencolok dan mengurangi erosi tanah dan
aromatik untuk menarik mempertahankan
polinator, meskipun tidak kelembaban di hutan atau
semua tumbuhan lindur lingkungan sekitarnya,
(Bruguiera
berbunga. dapat menyediakan habitat
Gymnorrhiza)
bagi berbagai organisme
seperti serangga, burung,
dan mikroorganisme dan
tumbuhan lindur juga
berperan dalam proses
fotosintesis
4. Bogem Daun hijau mengkilap yang Dapat dijadikan bahan
berbentuk oval dan ujungnya yaitu bahan makanan berupa
meruncing, Bunga tepung
Sonneratia alba berbentuk
corong, berwarna putih, dan
memiliki kelopak yang
terlihat seperti mahkota
bunga, dan Buahnya
(Sonneratia alba) berbentuk kapsul, biasanya
berwarna coklat, dan memuat
biji-biji kecil di dalamnya.

25
c. Produk-produk yang dihasilkan dari pohon mangrove dan proses produksinya
Untuk mengetahui apa saja produk produk yang dihasilkan dari pohon mangrove
dan juga proses produksi nya , maka peneliti melakukan penggalian data dengan
wawancara. Menurut narasumber Bapak To (pengurus penanaman pohon
mangrove) “Yang selama ini udah diproduksi adalah kopi mangrove itu dari biji
api - api jadi bijinya itu yang tua dikeringkan dikupas dan dikeringkan setelah itu
digoreng menjadi bahan kopi dengan campuran kopi juga kopi dengan
perbandingan 3:1 sebatas Kopi itu pohon mangrove . Tepung ada tepung dari
bijinya lindur tepung mangrove itu bisa dipakai untuk bahan pembuatan kue
dicampur yang harus dicampur dengan tepung terigu.”
d. Manfaat pohon mangrove berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan
lingkungan dan ekonomi lokal
Untuk mengetahui manfaat pohon mangrove berkontribusi dalam mendukung
keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal, maka peneliti melakukan penggalian
data dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Mahmud (Ketua
Pengurus pantai permata) “Kalo produk langsung dari mangrove itu kopi dan
tepung tapi belum banyak , kalo mangrove mendukung perekonomian sangat bisa
tapi fungsi ekologis artinya gini pohon bakau itu dibagian akarnya itu, akar
tunjang itu dijadikan tempat ikan bertelur kemudian pengasuhan pemberian
makan terhadap ikan ikan kecil serta disana dapat menemukan kepiting kecil
bukan untuk dimakan dan juga terdapat sifut kecil , itu tidak langsung bisa di
konsumsi tetapi memberi kesempatan kepada hewan hewan di laut luas untuk
menjalankan daur hidupnya. Mungkin fungsi mangrove
1. Untuk tempat bertelur
2. Sebagai sumber makanan bagi ikan ikan kecil jadi fungsi ekologis secara tidak
langsung mendukung jumlah ikan yang diperoleh para nelayan .Sangat bisa jadi
wisata pohon mangrove itu selain populasi pohon mangrove yang kedua secara
edukasi bisa menanam bisa melakukan observasi banyak sekali kelompok
kelompok masyarakat sekolah menjadikan ekosistem mangrove itu sebagai wisata
edukasi untuk pembelajaran dan juga untuk pelestarian lingkungan.”
e. Teknik-teknik dalam proses penanaman dan perawatan mangrove
Nah setelah mengetahui apa saja manfaat pohon mangrove dalam berkontribusi
dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Maka peneliti
melakukan penggalian data dengan wawancara. Berikut adalah hasil wawancara
yang dilakukan peneliti dengan Ibu Lastri ( Pengurus pantai permata). “Yang
pertama pembibitan rutin yang dilakukan oleh kelompok masyarakat bengawas
kemudian yang kedua itu perawatan karena mangrove itu hidup di daerah pasang
surut atau di daerah pesisir pantai maka dirawat sesuai habittannya atau ekosistem
nya berikut nya penanaman rutin untuk menambah ketebalan dari komunitas
mangrove kebetulan pasirnya pantai permata itu pasirnya dari Bromo waktu erosi
jadi tidak beda dengan menanam di daerah Ketapang , manghuharjo dan

26
mayangan karena habitatnya pasir, pasir itu lebih banyak menyimpan panas
daripada tanah lumpur Biasa biasanya pendamping itu bilang jangan di buka
olinebag nya supaya adaptasi akar terhadap tanah yang sudah menempel
dibandingkan dengan tanah sekitar yang luas sudah banyak buktinya busuk
tanamannya kering yang disebabkan karena adaptasi dengan habitat yang diberi
pasir yang melapisi pantai Permata ini khusus pantai permata ini tidak di
Ketapang dan tidak juga di mayangan karena permata mendapatkan dampak
erupsi dari gunung Bromo tahun 2010 – 2012 tapi ya sukses ditumbuhi pohong
mangrove itu tadi keberhasilannya itu tidak 100% karena ada teknik khusus
supaya akarnya beradaptasi dengan habitat yang sudah terkena dampak dari erupsi
bromo. “

2. Bagaimana Peranan Masyarakat dalam Pemanfaatan Pohon


Mangrove
1. Masyarakat lokal berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemeliharaan pohon
mangrove untuk memastikan keberlanjutan lingkungan
Untuk mengetahui bagaimana masyarakat lokal berpartisipasi dalam pengelolaan
dan pemeliharaan pohon mangrove , maka peneliti melakukan penggalian data
dengan wawancara. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti
dengan Ibu Lastri. “ Masyarakat lokal nya itu masyarakat pilang lokal
Probolinggo kalo yang menanam hampir 90% masyarakat Probolinggo ikut
berpartisipasi melalui komunitas cinta lingkungan anak SD SMP SMA yang
menanam sudah banyak udah ada datanya yang ikut berpartisipasi. Tahun ini saja
misalnya dari komunitas SMA 1 , SMK 1 , MAN 2 , SMA 2 itu sudah menanam
yang resmi di lakukan oleh kelompok untuk siswa tadi itu kalo dari masyarakat
pendidikan dari nelayan itu yang membibit nelayan yang tergabung dalam
pokmaswas jumlahan ribuan bibit yang ada disana siap panen dan siap kirim ke
berbagai daerah bila diperlukan itu yang melakukan nelayan yang tergabung
dalam kelompok masyarakat pokmaswas yang didukung oleh perusahaan KTI
yang kedua dinas kelautan mendukung keberlanjutan konservasi tanaman di
ekosistem mangrove.”Peneliti juga melakukan wawancara dengan pengunjung
yang ada di pantai permata. Berikut adalah hasil wawancara dengan Mas Eko
sebagai pengunjung di pantai permata.”Setau saya bisa dengan cara mengadakan
kampanye atau seminar yang diadakan di sekolah.”
2. Masyarakat di Pantai Permata memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup
tentang pentingnya pelestarian mangrove
Untuk mengetahui apakah masyarakat lokal berpartisipasi dalam pengelolaan dan
pemeliharaan pohon mangrove , maka peneliti melakukan penggalian data dengan
wawancara dengan pengunjung yang kedua. Berikut adalah hasil wawancara dari
Bu Lastri selaku pengurus pantai permata . “ Menurut Bu Lastri cukup meskipun
mangrove itu tidak bisa dimanfaatkan secara langsung tetapi mereka minimal tahu
bahwa mangrove itu bermanfaat jadi menjaganya tidak menebang itu kan menjaga
karena tahu bahwa mangrove itu dilindungi undang undang jadi tidak akan

27
memanfaatkan bangunan misalnya , yang mereka manfaatkan adalah itu tadi
memetik biji api api untuk pembuatan kopi . Yang penting tidak merusak untuk
membuat bahan bangunan karena tau mangrove adalah pohon yang dilindungi
undang undang.” Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak To sebagai
pengurus pohon mangrove yang ada di pantai permata.” Masyarakat disini masih
belum cukup dengan pengetahuan dan kesadaran yang cukup untuk pentingnya
pelestarian mangrove
3. Partisipatif masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya
mangrove
Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan partisipatif masyarakat dapat
meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove dan cara-cara berkelanjutan
dalam memanfaatkannya, maka peneliti melakukan penggalian data dengan
wawancara Dengan Bapak Mahmud selaku ketua pengurus pantai
permata.”Caranya memberikan pengetahuan kepada para siswa para pengunjung
yang akan melakukan penanaman, memberi tahu jenis tanaman nya ,
mendampingi itu kan udah bentuk kontribusi warga untuk proses konservasi
selain membibit , menanam sendiri juga mendapingi dan memberikan edukasi
kepada pengunjung yang akan melakukan penanaman di pantai permata , pantai
Ketapang , jadi ada pendampingan , ada pemberian edukasi yang sesuai materi
juga.”
4. Kegiatan konservasi atau penanaman kembali pohon mangrove yang dilakukan
oleh masyarakat di Pantai Permata
Untuk mengetahui Apakah terdapat kegiatan konservasi atau penanaman kembali
pohon mangrove yang dilakukan oleh masyarakat di Pantai Permata, maka
penelitian maka peneliti melakukan penggalian data dengan wawancara Dengan
Bu Lastri selaku pengurus pantai permata. ”Ada , pembibitan rutin , penanaman
besar besaran pada tahun 2020 atau 2021 itu karena pilang kan merupakan
penerimaan penghargaan kampung iklim tingkat nasional . Jadi salah satuh
hadiahnya adalah dari kementrian itu mengajaknya masyarakat warga pilang itu
menanam dan memetik biji Mangrove di pantai permata barat dan timur yang
masuk dia area kelurahan pilang tidak bisa disebut wilayah karena itu provinsi.”
Peneliti juga melakukan wawancara dengan pengunjung yang ada di pantai
permata. Berikut adalah hasil wawancara dengan Bapak To .” Ada biasanya
penanaman bibit mangrove yang dilakukan oleh siswa maupun masyarakat
Probolinggo.”
5. Berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal
Untuk mengetahui Bagaimana masyarakat lokal berkolaborasi dengan pihak-pihak
eksternal seperti pemerintah dan organisasi lingkungan dalam upaya pelestarian
dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap pohon mangrove maka penelitian
maka peneliti melakukan penggalian data dengan wawancara Dengan Bu Lastri
selaku pengurus pantai permata.” Yang mendukung penuh adalah dinas

28
lingkungan hidup , dinas pertanian , dinas kelautan , dan sekarang adalah dinas
pariwisata, minimal 4 itu yang mendukung penuh terhadap kelestarian tanaman
kalo komunitas ada kelompok masyarakat pengawas, kemudian ada kelompok
sadar wisata ( Pokdarwis) , kemudian ada kelompok kelompok masyarakat secara
umum misalnya laskar Hijau , laskar Hijau itu yang secara langsung rutin dalam
kegiatan observasi pantai pasir mangrove .
Yang pertama bukan dana tapi diberi kesempatan untuk pembibitan, pembibitan
itu yang ada dana untuk pembelian polibag , untuk pembelian tanahnya kemudian
media tanam tapi hasilnya harus dalam pembibitan itu
Yang kedua dijadikannya pantai permata untuk wisata edukasi konservasi itu
otomatis kan mengundang banyak pengunjung disana yang dilakukan konstibusi
nya membeli otomatis kan bibit itu nantinya dijual oleh pihak pokmaswas 2.500
per satu batang didampingi lagi nanti untuk penanaman. Jadi gitu nya, setiap
komunitas terutama warga sekolah yang datang disana untuk penanganan otomatis
akan membeli bibit yang dikelola oleh masyarakat nelayan
Dan ini rutin anak anak sekolah tuh luar biasa konstibusi nya mereka sudah
mempunyai kesadaran yang besar untuk upaya kelestarian. Menanam aja mereka
asik sekali gak mikir hasilnya gimana , pokoknya menanam itu seru itu kan udah
upaya konservasi.”

29
BAB V
Penutup
A.Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat
Kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hutan mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di wilayah pesisir antara
daratan dan laut, di area berair payau atau pasang surut. Mangrove memiliki akar
yang kompleks yang membentuk jaringan yang kuat, melindungi pantai dari
abrasi dan badai, serta menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies hayati.
Selain itu, mangrove juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut,
menyaring polusi, dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat
melalui hasil kayu, ikan, dan produk alam lainnya. Perlindungan dan pelestarian
hutan mangrove sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan
kehidupan manusia di wilayah pesisir.
2. Pemanfaatan pohon mangrove bagi masyarakat di Pantai Permata memiliki
dampak yang sangat positif. Mangrove memberikan perlindungan pantai,
mendukung keberlanjutan ekosistem, dan menjadi habitat penting bagi berbagai
spesies. Selain itu, mangrove juga menjadi sumber mata pencaharian ekonomi
yang signifikan bagi penduduk setempat melalui hasil kayu, ikan, dan produk
alam lainnya. Dengan menjaga dan berkelola mangrove dengan bijak, masyarakat
di Pantai Permata dapat memastikan keberlangsungan lingkungan, keberlanjutan
mata pencaharian, serta kesejahteraan ekonomi mereka dalam jangka panjang.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka ada
Beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada peneliti selanjurnya
1.Peneliti dapat melakukan studi mendalam mengenai keanekaragaman spesies
mangrove di Pantai Permata. Identifikasi spesies-spesies yang ada dan pelajari
karakteristik serta manfaat unik dari masing-masing spesies mangrove.
2. Teliti ekosistem mangrove di Pantai Permata, termasuk ketersediaan sumber
daya alam dan peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem pantai. Fokus
pada dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap ekosistem ini.
3. Lakukan penelitian tentang model pengelolaan mangrove berbasis masyarakat
di Pantai Permata. Identifikasi praktik-praktik berkelanjutan yang telah dilakukan
oleh masyarakat lokal dan kembangkan strategi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan mangrove.
4. Selidiki bagaimana masyarakat lokal dapat diberdayakan melalui pelatihan
keterampilan, pendidikan, dan pelatihan kewirausahaan berbasis mangrove.

30
Evaluasi dampak pemberdayaan ini terhadap ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
5. Kaji efektivitas program-program konservasi mangrove dan pendidikan
lingkungan di Pantai Permata. Evaluasi sejauh mana kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pelestarian mangrove dan identifikasi cara untuk
meningkatkan kesadaran ini.
6. Dapat Melakukan studi sosial-ekonomi yang mendalam untuk memahami
dampak pemanfaatan mangrove terhadap masyarakat di Pantai Permata. Tinjau
aspek-aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang terlibat dalam pemanfaatan
mangrove.

31
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/493976677/MAKALAH-FUNGSI-
DAN-MANFAAT-HUTAN-MANGROVE
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/60-pentingnya-
hutan-mangrove-bagi-lingkungan-hidup

32
DOKUMENTASI

33
34

Anda mungkin juga menyukai