2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
baik secara langsung (kegiatan penebangan dan konversi lahan) maupun secara
tidak langsung (pencemaran atau limbah berbagai kegiatan pembangunan
pelabuhan).
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
4) Lahan hutan ini selalu digenangi oleh air, Adanya air payau yang
mempunyai salinitas antara 2 – 22 ppm (1 ppm sama seperti 0,05%),
5) Mendapatkan cukup pasokan air tawar yang berasal dari darat.
7
kayu bakar, tempat mencari ikan, kepiting, udang maupun tempat usaha
pertambakan sebagai sumber nafkah mereka. Terkait dengan kondisi tersebut,
kegiatanmasyarakat pantai pada akhirnya akan memanfaatkan hutan mangrove
secara tidak ramah lingkungan, dan dampaknya hutan mangrove akan
terdegradasi dan rusak, bahkan sumber daya alam tersebut akan punah.
Sebenarnya, masyarakat pantai sudah mengetahui tentang peran dan manfaat
hutan mangrove terhadap lingkungannya, tetapi mereka tidak ada pilihan lain
karena untuk mempertahankan kehidupan merekabersama keluarganya harus
memanfaatkan hutan tersebut (Pramudji 2000).
Hutan Mangrove
Masyarakat Alam
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini ada dua yaitu berupa
aktivitas penduduk di sekitar kawasan mangrove yang berinteraksi langsung dengan
hutan mangrove Airtiba dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan
pengembangan wilayah serta luas kawasan mangrove yang mengalami kerusakan
akibat aktivitas antropogenik.
9
disekitar dengan hutan mangrove Airtiba. Sedangkan data tracking dengan
menggunakan alat GPS di lapangan terhadap kerusakan hutan mangrove kemudian
dibuat dalam bentuk lay out peta dengan menggunakan software Arcgis.
IK(%) =
10
ada di kawasan hutan mangrove Airtiba. Jenis dan intensitas kerusakan areal
hutan mangrove dapat dilihat pada gambar grafik 1.
Data hasil analisis penelitian diketahui tutupan lahan hutan mangrove Airtiba
tersisa 91,4% dengan kerapatan pohon berkisar antara 1000–1600 pohon per
hektar (RPIJM Kabupaten Kaimana, 2010). Berdasarkan data ini, ditentukan
kriteria baku kerusakan hutan mangrove(tabel 2) sehingga dapat dikatakan hutan
mangrove Airtiba termasuk dalam kriteria baik dengan kerapatan yang padat.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hutan Mangrove yang berada di Airtiba, Kaimana Papua Barat termasuk salah
satu hutan mangrove terbesar di Indonesia. Mangrove sangat bermanfaat bagi
manusia dan alam. Manusia memanfaatkan Mangrove tersebut untuk kebutuhan
sehari hari, akan tetapi jika terus bergantung pada Mangrove dan tidak merawat nya
kembali maka Mangrove akan mengalami kerusakan. Sehingga aktifitas warga juga
dapat tergangu. Kerusakan Hutan Mangrove Di Airtiba, Kaimana Papua Barat
sebesar 8,60% pada tahun 2010, dan terus mengalami kerusakan per tahunnya.
4.1 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://lindungihutan.com/blog/hutan-mangrove/
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6172a66ec77ea/fungsi-dan-manfaat-hutan-
mangrove-bagi-lingkungan
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/ciri-ciri-hutan-magrove
https://www.kompasiana.com/sariwahyuni/6083daafd541df47bd458
13