Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN PERTANIAN DAN ILMU PERTANIAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomonitoring

yang dibina oleh Pratama Diffi Samuel, S.Pi, M.Ling

Oleh :

Kelompok 4 /M03

Sumitro Simanjuntak (NIM)

Sumitro Simanjuntak (195080100111071)

XXXXXXXXXX (195080101111014)

XXXXXXXXXXX (195080101111014)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2023
Kata Pengantar

Puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
penyusun makalah ini dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun
ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data
dan fakta pada makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pada mata kuliah Biomonitoring.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Pratama Diffi Samuel
selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penyusun makalah tekuni. Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat
mengetahui tentang aplikasi dan manfaat monitoring ekosistem/lingkungan
secara biologi dalam ilmu perikanan.
Dengan menyelesaikan makalah ini diharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari makalah ini. Maka dari itu, penyusun bersedia
menerima kritik dan saran dari pembaca. Penyusun makalah akan menerima
semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah dimasa mendatang.

Jambi, 27 Agustus 2023

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2

1.1 Latar Belakang...........................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4

2.1 Pengertian Pertanian................................................................................4

2.2 Ilmu Pertanian............................................................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

a. Kesimpulan.....................................................................................................9

b. Saran................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang dimana sebagian besar


penduduknya bekerja di sektor pertanian, sehingga perekonomiannya
bergantung atau ditopang oleh sektor pertanian. Pertanian menjadi suatu hal
yang penting dan harus lebih diperhatikan oleh masyarakat. Peran pemerintah
dalam mendukung kegiatan pertanian juga sangat diperlukan. Pertanian pada
saat ini sudah memasuki masa modern dimana segala dan inovasi di bidang
pertanian yang lebih maju, dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai
panen dan pasca panen. Hal inilah yang membedakan pertanian modern dengan
pertanian tradisional yang berlaku pada masa dulu dikalangan masyarakat.
Pertanian sendiri merupakan suatu usaha untuk mengadakan suatu
ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia.
Dalam arti sempit pertanian adalah “bercocok tanam”. Negara Indonesia
merupakan negara yang memiliki lahan pertanian yang begitu luas. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik tahun 2016, untuk lahan sawah di Indonesia
mencapai 8,19 juta Ha. Data sensus penduduk menunjukkan jumlah penduduk
pedesaan 50,21 % (Vintarno et al., 2019). Pengertian pertanian menurut
Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan (UU SP3K) adalah seluruh kegiatan yang meliputi
usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang
pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan
berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen
untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan Masyarakat.
Sektor pertanian mempunyai peran yang strategis dan penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteran petani. Namun demikian,
upaya meningkatkan peran sektor pertanian yang bermuara pada peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani ini dihadapkan pada berbagai
permasalahan. Indonesia terus berkomitmen menjaga ketahanan pangan
nasional dan telah berhasil meningkatkan produksi padi secara signifikan
sehingga mencapai swasembada beras. Selain itu, Indonesia juga menciptakan
sistem pertanian-pangan yang tangguh hasil dari komitmen Pemerintah yang
bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dengan hal ini kita
sebagai masyarakat terkhususnya mahasiswa perlu mengetahui bapaimana
pertanian dan juga ilmu pertanian yang semakin berkembang kedepannya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari pertanian?


b. Apa pengertian dari ilmu pertanian?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari pertanian.


b. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu pertanian
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertanian

Sejarah perkembangan pertanian secara relatif merupakan inovasi yang


belum lama berselang bila dibanding dengan sejarah manusia, karena manusia
semula dalam masa yang lama hanya bertindak sebagai pengumpul makanan.
Produksi pangan yang pertama dengan penanaman dan pembudidayaan yang
sesungguhnya baru terjadi pada 7.000-10.000 tahun yang silam (pada zaman
Neolitik). Di dunia, pertanian nampaknya berkembang secara sendiri-sendiri,
pada waktu yang jauh terpisah pada beberapa tempat berlainan. Perkembangan
pertanian lambat laun membawa keberuntungan dan surplus pangan yang
meyakinkan. Keadaan surplus demikian dapat membebaskan beberapa orang
yang trampil dengan keahlian lain dari tugas memproduksi pangan.
Perkembangan keahlian baru hanyalah mungkin bila kenaikan efisiensi pertanian
mengizinkan penggunaan waktu-waktu senggang yang baru diperoleh. Hingga
kini, keadaan ini masih berlaku. Hasil akhir pada kenaikan taraf hidup ditandai
dari hal – ihwal yang dulu dianggap sebagai suatu kemewahan akhirnya telah
menjadi kebutuhan sehari-hari.
Pertanian dapat difenisikan sebagai manifestasi kebudayaan/peradaban
manusia yang keberadaannya dewasa ini tidak lepas dari sejarah perkembangan
kebudayaan / peradaban manusia sejak zaman purbakala. Perkembangan
pertanian sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia.
Adapun pengertian menurut beberapa referensi adalah sebagai berikut:

 Pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam


perekonomian Indonesia antara lain; sebagai penyumbang devisa
negara, sumber lapangan pekerjaan, pemacu proses industrialisasi, dan
sumber bahan pangan. Namun seiring perkembangan zaman, sektor
pertanian mengalami penurunan akibat adanya alih fungsi lahan, serta
kurangnya minat pemuda untuk terjun ke bidang pertanian(Hastuty.
2018).

6
 Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia dalam menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya
dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam
pengolahan produk lanjutan (Purba et al. 2020)

 Pengertian pertanian menurut Primada dan Zaki (2015) adalah suatu


usaha yang meliputi bidang-bidang seperti bercocok tanam (pertanian
dalam arti sempit), perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan,
pengelolaan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi (pertanian dalam arti
luas). Dimana zat – zat atau bahan – bahan anorganis dengan bantuan
tumbuhan dan hewan yang bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya.
Pertanian sebagai suatu sistem keruangan yang merupakan perpaduan
antara sub sistem fisis dan subsistem manusia. Yang termasuk kedalam
sub sistem fisis yaitu tanah, iklim, hidrologi, topografi dengan proses
alamiahnya. Sedangkan yang termasuk pada sub sistem manusia antara
lain tenaga kerja, kemampuan ekonomi, serta kondisi politik daerah
setempat

Pertanian di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Hak milik lahan pertanian para petani umumnya sempit kurang dari 0,5
Ha.
2) Pengolahan tanah di daerah yang padat penduduknya dilakukan secara
intensif sedangkan di daerah yang jarang penduduknya dilakukan secara
ekstensif.
3) Merupakan pertanian sub sisten dengan modal yang kecil serta alat dan
sistem pertanian yang masih sederhana.
Sektor pertanian memiliki kecenderungan menjadi salah satu sektor basis
ekonomi di beberapa provinsi di Indonesia, hal ini dilihat dari kontribusinya
terhadap pembentukan PDB Indonesia maupun dalam pembentukan PDRB
provinsi. Meskipun kontribusi sektor pertanian cenderung meurun pada periode
2013 hingga 2017, namun tenaga kerja yang terserap pada sektor ini masih

7
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki andil dalam
perekonomian. Kondisi ini menjadi dasar penelitian tentang pengaruh share
sektor pertanian dan kesempatan kerja di sektor pertanian terhadap produktivitas
tenaga kerja di Indonesia (Kurniawati. 2020).

2.2 Ilmu Pertanian

Ilmu pertanian (agricultural science) adalah bidang kajian yang


mempelajari pertanian secara luas. Ilmu pertanian (agricultural science) ialah
ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanaman, ternak, ikan dan
lingkungannya agar memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Sebagaimana
rumpun ilmu kesehatan, bidang ini merupakan bagian dari rumpun ilmu-ilmu
hayati (biosains) yang bersifat terapan dan multidisiplin. Dengan inti biologi, ilmu
ini mendayagunakan pula matematika, statistika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
ekonomi dan sosial, serta berbagai teknologi dari rumpun keilmuan lainnya. Ilmu
pertanian tidak serta-merta hanya berkaitan dengan pertanian dan agronomi
(ilmu pendayagunaan tanaman). Definisi dari pertanian adalah serangkaian
aktivitas yang mengubah lingkungan untuk menghasilkan produk hewani dan
nabati yang bermanfaat bagi manusia, sedangkan agronomi adalah kajian yang
terkait dengan budidaya serta pemanfaatan lain tanaman; sehingga ilmu
pertanian mencakup lebih luas dari dua hal tersebut, menyangkut pula budidaya
tumbuhan dan hewan, di darat maupun di air. Ilmu pertanian mencakup riset dan
pengembangan di bidang:
 Metode produksi (misal manajemen irigasi, input nitrogen yang
direkomendasikan)
 Peningkatan produktivitas pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas
(seleksi tanaman dan hewan yang tahan kekeringan,
pengembangan pestisida baru, teknologi penginderaan hasil, simulasi
model pertumbuhan tanaman, kultur sel in vitro)
 Pengubahan produk primer menjadi barang konsumsi (mulai dari
produksi, pengawetan, dan pengepakan)
 Pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan (konservasi
tanah, degradasi tanah, manajemen sampah, bioremediasi)
 Ekologi produksi teoretis, terkait permodelam produksi tanaman
 Peningkatan pertanian subsisten yang memberi makan sebagian
besar orang miskin di dunia. Sistem ini menarik perhatian karena

8
mempertahankan integrasi dengan sistem ekologi alam lebih baik
dari pertanian industri, yang mungkin
lebih berkelanjutan dibandingkan sistem pertanian modern
 Produksi bahan pangan berdasarkan permintaan global.
Lihat kebijakan pertanian.
Tujuan dari Ilmu Pertanian adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
teknologi, dan praktik-praktik yang efektif dan berkelanjutan dalam produksi
tanaman dan hewan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan,
pakan, serat, dan bahan baku industri secara berkelanjutan, serta
mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan. Selain itu, tujuan lain dari Ilmu Pertanian adalah
meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketidaksetaraan dalam akses
terhadap sumber daya pertanian, dan mendukung pembangunan ekonomi dan
sosial di wilayah pertanian (Rahman. 2014).
Ilmu Pertanian memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan
manusia, mulai dari memenuhi kebutuhan pangan hingga menjaga keberlanjutan
lingkungan. Berikut adalah beberapa peran utama Ilmu Pertanian:

1) Peningkatan Produksi Pangan:


Ilmu Pertanian berperan dalam mengembangkan teknologi pertanian
yang efisien untuk meningkatkan produksi pangan, seperti pemuliaan tanaman
unggul, penggunaan pupuk, dan teknik pengendalian hama yang
terintegrasi.

2) Ketahanan Pangan:
Ilmu Pertanian membantu dalam menciptakan sistem pertanian yang
dapat mengatasi fluktuasi dalam produksi dan permintaan pangan, sehingga
memastikan ketahanan pangan global.

3) Pembangunan Berkelanjutan:
Ilmu Pertanian berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan
mengintegrasikan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan sosial.

4) Pemberdayaan Petani:

9
Ilmu Pertanian memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
petani untuk mengoptimalkan hasil pertanian mereka, meningkatkan
pendapatan, dan meningkatkan kesejahteraan.

5) Pengelolaan Sumber Daya Alam:


Ilmu Pertanian membantu dalam mengembangkan metode pengelolaan
lahan, air, dan energi yang berkelanjutan dalam konteks pertanian

10
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
 Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia dalam menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
 Pertanian di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Hak milik lahan pertanian para petani umumnya sempit kurang dari 0,5
Ha.
- Pengolahan tanah di daerah yang padat penduduknya dilakukan secara
intensif sedangkan di daerah yang jarang penduduknya dilakukan secara
ekstensif.
- Merupakan pertanian sub sisten dengan modal yang kecil serta alat dan
sistem pertanian yang masih sederhana.
 Ilmu pertanian (agricultural science) adalah bidang kajian yang
mempelajari pertanian secara luas. Ilmu pertanian (agricultural science)
ialah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanaman, ternak, ikan
dan lingkungannya agar memberikan hasil yang semaksimal mungkin.
 Tujuan dari Ilmu Pertanian adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
teknologi, dan praktik-praktik yang efektif dan berkelanjutan dalam
produksi tanaman dan hewan.

b. Saran
Penyusun makalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari akta
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Untuk kedepannya penyusun
makalah akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan sebagai batu
loncatan untuk penyusunan makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, V. P., Permata, T. A., Humairoh, M., Putri, O. M., Amelia, L., Fatimah,
S., & Khastini, R. O. (2021). Analisis Pengaruh Perkembangan Teknologi
Pertanian Di Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Hasil Produksi
padi. Jurnal Pengolahan Pangan, 6(2), 54-60.
Hastuty, S. (2018). Identifikasi faktor pendorong alih fungsi lahan pertanian, 3(1).
Kurniawati, S. (2020). Kinerja Sektor Pertanian di Indonesia. In Prosiding
Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan (pp.
24-31).
Primada, B. S., & Zaki, I. (2015). Tinjauan mekanisme kontrak pengelolaan lahan
pertanian berbasis adat istiadat dalam kajian Fiqh Muamalah (Desa
Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Ekonomi Syariah
Teori dan Terapan, 2(11).
Purba, Deddy Wahyudin.dkk. 2020. Pengantar Ilmu Pertanian. Medan: Yayasan
Kita Menulis
Rahman, S. (2014). Pentingnya Ilmu Pertanian dan Pangan Digeluti Generasi
Muda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(2).
Vintarno, J., Sugandi, Y. S., & Adiwisastra, J. (2019). Perkembangan penyuluhan
pertanian dalam mendukung pertumbuhan pertanian di
Indonesia. Responsive, 1(3), 90-96.

12

Anda mungkin juga menyukai