DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11
Elza Rahmadia(105200109)
M.Fathur Roziki(105200113)
Rahmat Hidayat(105200118)
ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sektor pertanian......................................................................................................4
B. Sektor perikanan..................................................................................................4-5
C. Sektor Perkebunan&Peternakan.............................................................................5
D. Sektor Kehutanan.................................................................................................5-6
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bhan baku industri, atau sumber energi, serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam (crop cultiation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun
cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikrooransme dan bioenzim dalam
pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe . Sektor pertanian
merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan
perekonomian nasional. perikanan merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi.Sektor perikanan memiliki 2 jenis perikanan yakni perikanan
tangkap dan prikanan budidaya. menurut peraturan menteri kelautan dan perikanan
repulik indonesia(2016) tentang usaha pembudidayaan ikan, bahwa wilayah
pengelolaan perikanan negara republk indonesia(WPP-NRI) memiliki potensi untuk
kegiatan pembudidayaan ikan sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang optimal
dengan memperhatikan dya dukung dan kelestariannya. Perikanan budidaya dapat
menjadi alternatif pada saat penangkapan ikan diperairan umum mengalami
overfishin. perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu
(tanaman semusim dan tanaman tahunan) pada tanah dan/ media tumbuh lainnya
dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil
tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta
manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
masyarakat. peternakan merupakan sektor yang cukup penting di dalam proses
pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Produk peternakan merupakan
sumber protein hewani. Permintaan pangan asal ternak di Indonesia terus meningkat,
rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia masih sangat rendah, yaitu
kurang darri 4g/ kapita/hari. Kawasan hutan adalah istiah yang dikenal dalam undang-
undang republik indonesia no 41 tahun 1949 tentang kehutanan yaitu menurut pasal 3
yang berbunyi: ‘ kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan sektor pertanian?
2. Apa yang dimaksut dengan sektor perikanan?
3. Apa yang dimaksut dengan sektor pekebunan dan peternakan?
4. Apa yang dimaksut dengan kehutanan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sektor Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bhan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultiation) serta pembesaran hewan
ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan
mikrooransme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe . Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai
peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan
sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang
pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan,
subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor
kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam
pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk indonesia bekerja
sebagai petani. Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian
adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian
dan hasilnya. Petani Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam
pengolahan lahan pertanian.
B. Sektor Perikanan
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi.Sektor perikanan memiliki 2 jenis perikanan yakni
perikanan tangkap dan prikanan budidaya. menurut peraturan menteri kelautan
dan perikanan repulik indonesia(2016) tentang usaha pembudidayaan ikan, bahwa
wilayah pengelolaan perikanan negara republk indonesia(WPP-NRI) memiliki
potensi untuk kegiatan pembudidayaan ikan sehingga perlu dilakukan pengelolaan
yang optimal dengan memperhatikan dya dukung dan kelestariannya. Perikanan
budidaya dapat menjadi alternatif pada saat penangkapan ikan diperairan umum
mengalami overfishin.
Pembangunan perikaanan budidaya mempunyai peluang sangat besr dilihat dari
lingkungan startegis dan potensi suber daya yang tersedia, yakni berup
penngkatan jumlah penduduk dunia yang membutuhkan semakin banyak pnydiaan
ikan, pergesern pola konsumsi masyarakat ke produk perikanan, tuntutan
penyediaa makanan bermutu tinggi dan memenuhi syarat kesehatan, keunggulan
komparatis terhadap pasar dunia karena letaknya yang relatif dekatdengn negara
tujuan ekspor, dan mmemiliki potensi sumber daya lahan yang sangat besar dan
belum sepenuhnya dimanfaatan secara optimal.
D. Sektor Kehutanan
Kawasan hutan adalah istiah yang dikenal dalam undang-undang republik
indonesia no 41 tahun 1949 tentang kehutanan yaitu menurut pasal 3 yang
berbunyi: ‘ kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap.
Fungsi pokok dari hutan indonesia adalah:
1. Fungsi pokok sebagai hutan konservasi:
Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragam tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya
Hutan Produksi yang dapat dikonversi yang selanjutnya disebut HPK adalah
kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untukdigunakan bagi
pembangunan di luar kehutanan.
Hutan Produksi Tetap yang selanjutnya disebut HP adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai dibawah 125, di luar
kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.
Hutan Produksi Terbatas yang selanjutnya disebut HPT adalah kawasan hutan
dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-
masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-
174, di luar kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman
buru.
Areal Penggunaan Lain yang selanjutnya disebut APL adalah areal bukan
kawasan hutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan
kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima
di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sektor+pertanian&ei=p5-
uYszMFKSIjuMPkciKoAs&ved=0ahUKEwiMvPzc0Lj4AhUkhGMGHRGkArQQ4dUDCA0&uact=5&oq=sektor
+pertanian&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDI
FCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEOgcIABBHELADOgcIABCwAxBDOgoIABD
kAhCwAxgBOgQIABANOgYIABAeEAdKBAhBGABKBQhAEgExSgQIRhgBUNQLWIsjYJYqaAJwAXgAgAGcB4
gB9BGSAQcwLjQuNi0ymAEAoAEByAERwAEB2gEGCAEQARgJ&sclient=gws-wiz
Sektor+perikanan&ei=B6CuYrGVMtnWz7sP87WDkAo&ved=0ahUKEwjxtP2K0bj4AhVZ63MBHfPaAKIQ4dU
DCA0&uact=5&oq=Sektor+perikanan&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQ
yBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEOgcIABBHELA
DOgcIABCwAxBDOgoIABDkAhCwAxgBOgQIABANSgQIQRgASgUIQBIBMUoECEYYAVDnA1jgF2DkJmgBc
AF4AIABfYgB7gKSAQMwLjOYAQCgAQHIARHAAQHaAQYIARABGAk&sclient=gws-wiz
sektor+perkebunan+dan+peternakan&oq=sektor+perkebunan+dan+peternakan&aqs=chro
me..69i57j0i22i30l2.16988j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://dpmptsp.karimunkab.go.id/sektor-kehutanan/