Oleh :
1.Aditya Okta Arianto (105200105)
2.Cintia Nur Friyanti (105200115)
ii
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................1
A.Latar Belakang.......................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................................1
C.Tujuan Masalah......................................................................................................1
BAB II Pembahasan.................................................................................................2
A.KepemimpinanPemerintahan..................................................................................2
B.Seni Kepemimpinan................................................................................................5
BAB III Penutup.......................................................................................................7
A.Kesimpulan.............................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina atau bimbing, dapat
pula berarti menunjukan jalan yang baik atau benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai
pekerjaan atau kegiatan. Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu adminstasi,
khususnya ilmu administrasi Negara, sedang ilmu administrasi, khususnya salah satu cabang
dari ilmu-ilmu social, dan juga merupakan salah satu perkembangan dari Filsafat.
Sebelumnya kita ketahui terlebih dahulu makna dari kepemimpinan. Kepemimpinan berasal
dari kata "Pimpin" yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin dapat pula berarti
menunjukan jalan yang baik atau benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai pekeriaan atau
kegiatan. Dalam kepemimpinan ini terdapat hubungan antar manusia. Yaitu hubungan
mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut atau
bawahan karena di pengaruhi oleh kewibawaan pemimpin.
Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya dan bangkitlah secara spontan
rasa ketaatan pada pemimpin. kepemimpinan pada dasarnya berarti kemempuan untuk
memimpin, kemampuan untuk menentukan secara benar apa yang harus dikerjakan.
Sehingga, kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, yang
dilakukan melalui hubungan interpersonal dan proses komunikasi untuk mencapai tujuan, dan
juga merupakan suatu proses mengatur dan membantu orang lain agar bekerja dengan benar
untuk mencapai tujuan Pemerintahan sebagai salah satu unsur yang penting dari Negara
mempunyai posisi yang diterminan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan
baik keluar maupun kedalam karena posisinya yng demikian strategis itu maka keberadaan
Negara dan khususnya pemerintahan Negara menjadi sangat ditentukan oleh keberhasilan
pemerintahan dan pemerintah dalam menyelenggarakan pemreintahan dalam kerangka
mencapai tujuan Negara. Atas dasar ini tapa adanya pemerintah dan pemerintahan tujuan
Negara tidak akan tercapai dan jika kondisi ini terjadi maka kerugian besar akan ditanggung
oleh masyarakat Negara pada umumnya, mengingat salah satu tujuan membentuk pemerintah
adalah untuk meningkat kesesejahteraan masyarakat. Lebih penting dari itu bahwa keberadaan
satu Negara dalam hubungannya dengan Negara lain, pengakuan suatu Negara yang merdeka
itu di dasarkan atas adanya pemerintahan yang berdaulat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kepemimpinan Pemerintahan ?
2. Bagaimana kepemimpinan pemerintahan sebagai seni?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengentahui bagaimana kepemimpinan pemerintahan
2. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan sebagai seni
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan Pemerintahan
Kepemimpinan pemerintahan ole syafi'ie (2003:8) juga diartikan sebagai
sebuah seni, hal ini merujuk kepada pendapat George R. Terry bahwa " Art is personal
creative power plus skil in performance" (maksudnya adalah seni vaitu kekuatan pribadi
seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan
tugas dan pekerjaannya). Kepemimpinan pemerintahan sebagai seni sebagaimana seorang
pemimpin pemerintahan dengan keahliannya mampu menyelenggarakan pemerintahan
secara indah, seni pemerintahan tidak lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalam
pemrintahannya.
Kepemimpinan pemerintahan terkait dengan istilah memimpin dan
memerintah. Dari kata memimpin ini terbentuklah kata kepemimpinan, yaitu
kemampuan menggerakkan dan mengarahkan orang-orang. Menggerakkan dan
mengarahakan orang ini berarti telah berlangsung suatu hubungan manusiawi (human
relation), yaitu antara yang menggerakkan dan mengarahkan (Ruller) dengan yang
digerakkan atau diarahkan (follower).
2
untuk tampil di depan umum, kreatif dalam menemukan gagasan baru, mempunyai
presepsi positif serta jalan keluar setiap masalah, dan selalu berpartisipasi dalam setiap
kegiatan orang lain.
Pengkritik teori sifat dalam kepemimpinan pemerintahan ini berpendapat bahwa tidak
ada hubungan antara sifat kepemimpinan dengan tingkat keberhasilan, bagi para
pengkritik ini pemimpin bukan dilahirkan dengan sifat-sifat khususnya tetapi dapat
dibentuk melaui kebiasaan, inilah yang dalam pepatah dikenal sebagai “alaaaah bisa
karena biasa”.
3
Dalam teori ini pembicaraan dimulai dari menanyakan keluarga seperti anak, isteri,
tetangga, ibu, bapak dan saudara lainnya sehingga dengan begitu tudak langsung pada
sasaran, dengan demikian dapat diperhitungkan saat waktu yang tepat untuk
mengeluarkan perintah atau suruhan menjadi tidak terasa.
Untuk itu teori ini memerlukan bakat tersendiri dari pemimpin yang melakukannya,
dalam kepemimpinan pemerintah biasanya atasa mengadakan arisan, undangan makan
malam, kumpul reuni, kesukuan, keagamaan.
4
B. Seni Kepemimpinan
Seni adalah kekuatan pribadi seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yang
bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaannya.
Jadi seni merupakan kemampuan dan kelemahan seseorang untuk menunjukan cipta, rasa
dan karsa yang dimilikinya yang bersangkutan dengan tugas dan fungsinya sebagai
seniman
Seni biasanya adalah bakat alamiah yang dibawa sejak seseorang itu lahir (merupakan
karunia Tuhan, ada juga Seni yang diperoleh dari lingkungan seperti pendidikan, agama,
pergaulan, pengalaman dan praktek sehari-hari dalam suatu kelompok
Dalam ilmu pemerintah seni memerintah adalah bagaimana seseorang seniman
pemerintah dengan keahliannya mengetahui bagaimana agar mampu menyelenggarakan
pemerintahan misalnya membuat surat keputusan yang berpengaruh
Jadi seni memerintah tidak lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalam
pemerintahannya. Dalam “Paradigma” sebagai suatu seni ilmu pemerintahan juga
mengenai berbagai seni memerintah seperti : Seni membujuk dan seni mendorong pihak
lain bagi bawahan maupun bagi masyarakat.
Dalam seni memerintah harus dimiliki naluri kepamongprajaan yang spontanitas bila
sampai suatu tempat mengetahui apakah akan memakai pola bujukan (persuasion) karena
ditempat tersebut suasanannya demokrasi atau pola paksa karena ditempat tersebut
suasanannya masih terkebelakang.
Untuk seni memerintah sifat-sifat yang harus dimiliki antara lain: Menurut Ordway
Tead.
a) Energi jasmani dan syarat
b) Kepastian maksud dan arah
c) Perhatian besar
d) Persahabatan dan ketulusan
e) Menyatu
f) Kecakapan mengajar
g) Kecakapan teknis
h) Mudah keputusannya
i) Cerdas
j) Keyakinan
5
f) Ulet
g) Mudah mengambil keputusan
h) Jujur
i) Mawas diri
j) Komunikatif
Drs. Ruslan Abdul Gani : Bahwa setiap pimpinan harus mempunyai kelebihan fisik,
kelebihan intelektual dan kelebihan rohani.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni Kepemimpinan adalah Kemampuan mempraktekan ilmu Teori Kepemimpinan
kepada orang yang dipimpinnya yang kenyataannya tidak selalu sama dengan yang diajarkan
dalam ilmu teory kepemimpinan yang diberikan di Akademi Militer, di Perguruan Tinggi dan
diLembaga Pendidikan manapu Mengapa demikian?karena setiap individu manusia yang
dipimpin, memiliki karakter yang berbeda satu sama lainnya, memiliki persepsi yang berbeda
satu sama lain, juga memiliki interest/kepentingan pribadi yang berbeda Perbedaan itu kalau
diseragamkan sesuai keinginan kita sebagai pemimpin, akan menimbulkan resistensi baik
secara terbuka ataupun tertutup, berbeda beda Aturan kepemimpinan militer yang otoriter,
akan lebih memudahkan sesorang pemimpin militer untuk melakukan Seni
kepemimpinannya, tapi dilingkungan orang sipil akan menjadi lebih complicated, lebih rumit
lebih
Salah satu yang mempersulit melakukan Seni Kepemimpinan dilingkungan sipil adalah
karena tidak terbiasa ditegakkan "Ketaatan Yang Mutlak Terhadap Peraturan Disiplin
Dilingkungan Sipil"
Jadi kunci keberhasilan Seni Kepemimpinan sebenarnya adalah
Kemampuan seseorang untuk mampu menumbuh kembangkan "Ketaatan Terhadap Disiplin"
Disiplin artinya adalah "Bersedia melakukan semua aturan yang ditetapkan oleh lingkungan
hidupnya secara tulus ikhlas, tanpa harus dipaksa dan diawasi terus menerus oleh pimpinan,
dilakukan secara lahir dan batin"
Kunci sukses seorang pemimpin adalah "Mampu menumbuh kembangkan rasa taat yang tulus
dan ikhlas dihati dan fikiran anak buahnya" Kunci sukses untuk mampu menumbuh
kembangkan ketaatan yang
tulus dan ikhlas adalah sebagai berikut:
Mampu memberikan suri Tauladan dalam Keimanan dan Ketaqwaan
kepada Tuhan YME, serta ketaatan terhadap Peraturan Disiplin itu sendiri,
7
8